Senin, 23 Juli 2012

Pria kuat, apakah wanita juga kuat ?

Kiranya semua pihak bersepakat kalau kata " kuat " dikaitkan dengan jenis kelamin, tentu tak asing lagi maksud dan tujuannya yaitu mengarah ke " obat kuat ".
Istilah ini lahir dari masyarakat awam dengan tanpa pengertian yang jelas.
Istilah ini tampaknya makin sering digunakan, dan semakin banyak pula produk yang dipasarkan untuk " kekuatan " yang satu ini.
Sampai saat ini yang dimaksud " obat kuat " atau lebih pas dengan istilah erektogenik yang diakui secara international adalah sildenafil sitrat, vardenafil, dan tadalafil.
Ternyata tidak hanya kaum pria penderita gangguan ereksi, yang tidak punya masalah pun ikut berpartisipasi mencobanya.
Obat-obat ini sering dianggap seperti " vitamin seks ", dan diakui sebagai terobosan mutakhir diabad ini.
Zat aktif sildenafil akan diserap di usus dan tak hanya dikirim ke organ penis saja.
Mulai dari mata, jantung, hati, ginjal, dan organ organ lainnya kebagian jatah dari zat aktif ini.
Sebenarnya obat yang ideal hanya mengobati bagian yang sakit saja, tidak seluruh organ jadi sasaran tembak.
Obat ajaib ini biasanya diperuntukan untuk kaum pria, tetapi tidak ada salahnya jika kaum wanita juga ikutan menikmati " obat ajaib " ini, terutama kaum wanita yang sulit mencapai orgasme.
Mungkin sudah lama kaum wanita berangan-angan adanya " tablet orgasme ".
Maka diliriknya salah satu " obat kuat " itu yang berisikan zat aktif sildenafil sitrat.

Pada mulanya obat ini didesain untuk mengobati penderita penyakit jantung koroner.
Ternyata dapat juga memperlancar aliran darah ke organ penis.
Dengan memperpanjang kerja siklik Guanosin monofosfat ( GMP ), terjadi relaksasi jaringan mirip spons ( corpus cavernosum ) penis.
Pelonggaran jaringan ini membuat darah mengalir dengan cepat masuk ke rongga-rongga jaringan spons tadi.
saat rongga-rongga ini penuh terisi, pembuluh darah balik vena akan terjepit sehingga darah tidak dapat mengalir keluar, terjebak dalam rangga-rongga itu. terjadilah ereksi.
Melihat efek seperti itu, para wanita memperkirakan akan memperoleh hal yang serupa.
Karena kalau dilihat dari saat pertumbuhan dan perkembangan embrional janin, asal usul penis sama dengan klitoris pada wanita.
Dalam keadaan terangsang, klitoris juga membesar.
Klitoris memiliki jaringan mirip spons seperti pada pria, juga dibanjiri darah sehingga membesar.
Pembesaran klitoris jelas akan menambah rangsangan klitoral sehingga respons seksual untuk mendapatkan orgasme semakin bertambah.
Selain itu lancarnya aliran darah akan memperbaiki lubrikasi liang senggama.
Lubrikasi ( keluarnya cairan lendir untuk melicinkan ), ini sangat berperan, karena jika kekeringan atau kurangnya lendir pada liang senggama akan menyakitkan si wanita, dan akhirnya merusak gairah seksualnya.
Jadi kelancaran aliran darah sangat diperlukan bagi wanita untuk meningkatkan sensasi seksualnya.
Tetapi yang menjadi pertanyaan, apakah zat aktif sildenafil itu dapat dipakai juga untuk para wanita ?
Jika penyebabnya gangguan aliran darah sama seperti yang diderita pria dengan gangguan ereksinya.

Dari hasil penelitian Dr. Arthur L. Burnet, peneliti senior dari Pusat Penelitian Johns Hopkins AS.
Mengatakan : belum sepenuhnya benar, para wanita masih harus bersabar menunggu, karena sampai sekarang studi mengenai penyebab disfungsi seksual pada wanita masih sangat minim sekali.
Memang masuk diakal jika salah satu penyebabnya adalah hambatan aliran darah pada wanita.
seharusnya, zat aktif sildenafil mampu mengatasinya.
Namun itu masih terlalu pagi untuk memastikannya.
Prof. Steven A. Kaplan MD dari Columbia Prebysterian Center of New York Prebysterian Hospital, mengatakan : Riset tentang disfungsi seksual pada wanita masih belum memenuhi standar penelitian, hasilnya masih nol.
Definisinya masih kabur, begitu juga pengetahuan tentang fungsi seksual wanita.
Namun dalam dekade terakhir ini mulai banyak dilakukan penelitian.
Penelitian banyak melibatkan para wanita post menopause, karena keluhan banyak disampaikan oleh wanita kelompok ini ; seperti berkurangnya lubrikasi liang senggama, menurunnya libido, menghilangnya orgasme, dan ketidakmampuan orgasme.
Penyebabnya adalah menurunnya fungsi hormonal dan terhambatnya aliran darah ke area genital.
Hal demikian dapat terjadi, karena penyempitan pembuluh darah itu merupakan akibat dari penyakit-penyakit tertentu, seperti infeksi saluran kemih ( ISK ) atau karena proses penuaan itu sendiri ( aging ).

Menurut Dr. Irwin Golstein dan Dr. Jennifer Berman dari Boston University.
Dari hasil pengamatannya pada cadaver ( mayat manusia yang di formalin ) dan hasil foto rontgen membuktikan adanya suatu penyempitan.
Dari hasil penelitian itu mereka optimis akan manfaat dari zat aktif sildenafil sitrat itu bagi wanita.
Mereka mengatakan : hasil awal penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan kemampuan wanita percobaan untuk menerima stimulasi seksual, bertambahnya gairah dan kepuasan seksual.

Dr. Rosen juga mendukung teori itu dengan mengujicobakan tablet ini kepada enam orang wanita penderita gangguan disfungsi seksual, kemudian dipasangi tampon khusus untuk mengukur adanya peningkatan lubrikasi vagina, sementara mereka menonton film biru.
Hasilnya memang menakjubkan, tampon-tampon itu basah, mereka merasakan juga sensasi seksual yang tidak mereka dapatkan sebelumnya.
Sepertinya sekarang pintu studi tentang disfungsi seksual wanita mulai terkuak berkat " tablet seks " yang berisi zat aktif sildenafil tersebut.

Namun , tidak semua ilmuwan setuju dengan pendapat seperti itu.
Riset Dr. Rosen pun dipertanyakan oleh ilmuwan lain, yaitu Dr. David Ferguson, seorang konsultan perusahaan farmasi dari Illinois AS.
Ia mengatakan ; bagaimana mengukur peningkatan lubrikasi secara lebih objektif ?
Dengan tampon begitu saja, kemudian menimbangnya atau menyedotnya dengan aspirator ?
Jika memang terjadi lubrikasi, adakah hubungannya dengan rangsangan seksual atau libido ?
Sepertinya para ilmuwan lebih menekankan riwayat mengenai kehidupan seksual wanita itu.

Pada pertemuan ilmiah, para ilmuwan sepakat untuk memberikan penjelasan, bahwa tablet zat aktif sildenafil sitrat belum bisa diakui mampu memperbaiki kehidupan seks wanita.
Penelitian melibatkan 557 wanita, sampel yang diambil berusia antara 18 - 55 tahun.
Keseluruhannya memiliki beberapa jenis disfungsi seksual selama enam bulan terakhir atau lebih.
Masa riset dibagi dua ; Empat minggu tanpa terapi diikuti 12 minggu terapi.
Dari riset itu, objek penelitian dilakukan secara random diberikan tablet sildenafil atau placebo.
Kemudian mereka meminumnya satu jam sebelum berhubungan intim.
Hanya sekali sehari, selama 12 minggu.
Dosisnya pun bervariasi, mulai dari 10 mg, 50 mg, dan 100 mg. Hasilnya ?
Perbedaan antara pemakai zat aktif sildenafil dan placebo ( tanpa zat aktif, hanya isi tepung biasa ) tidaklah signifikan secara statistik.
Malah 50 % dari mereka yang belakangan diketahui minum placebo, merasakan perbaikan fungsi seksual.
Secara fisiologis memang terjadi peningkatan aliran darah akibat zat aktif sildenafil.
Namun, hal itu tidak mempunyai korelasi langsung dengan timbulnya perbaikan fungsi seksual mereka.
Malah tak jarang bagi yang meminumnya sering mengeluh sakit kepala dan muka menjadi memerah ( flushing ).
Efek samping yang didapat dengan dosis yang sama pada pria justru jarang muncul.
Mekanisme kerja zat aktif sildenafil mampu melancarkan aliran darah.
Teori ini sudah dibuktikan berlaku bagi pria, tentunya berlaku juga bagi wanita.
Mengenai lubrikasi vagina, kemungkinan bisa saja terjadi terkait dengan lancarnya aliran darah.
Tetapi yang perlu diingat, penyebab disfungsi seksual pada wanita, penyebabnya sangat komplek, tidak melulu terfokus pada masalah gangguan aliran darah dan hormonal saja.
Sampai sekarang studi mengenai penyebab disfungsi seksual pada wanita masih sangat minim dan definisinya juga masih samar-samar.
Untuk memperoleh hasil yang lebih pasti, masih memerlukan lebih banyak lagi penelitian lanjutan.
Adalah suatu tindakan yang kurang bijak bila tablet zat aktif sildenafil dianggap sebagai obat orgasme bagi wanita.
Seperti halnya obat-obat yang lainnya, obat ini tentu sarat dengan efek samping.
Jadi hati-hati dalam pemakaiannya, harus dengan pengawasan dokter.
Terima kasih, Tuhan memberkati.