Rabu, 07 September 2011

Sepak bola dan ritme circadian.

Dari tahun ke tahun, sepak bola menjadi tontonan yang paling menarik dan paling banyak penggemarnya dari anak-anak, orang dewasa sampai orang tua.
Bola memang tontonan yang mengasyikkan, baik dilihat secara langsung, maupun lewat layar televisi.
Malah ada yang mencoba berusaha mencari jawabannya, mengapa sepak bola begitu populer dan banyak diminati ?
Ada yang mengatakan bahwa olahraga sepak bola ini tidak ubahnya seperti kehidupan itu sendiri.
Pernyataan ini disampaikan sir walter scot pada tahun 1915 yaitu " kehidupan itu adalah suatu pertandingan sepak bola ".
Namun sayangnya tontonan yang banyak penggemarnya ini menjadi semacam bumerang bagi pecintanya.
Pasalnya pertandingan yang disiarkan itu, di negara kita di tonton pada tengah malam atau dini hari, yang memang pada jam-jam itu biasanya digunakan kebanyakkan orang untuk tidur dan mimpi yang indah.

Secara alamiah manusia dilahirkan untuk menjadi mahluk siang hari ( terang ) dan tidur beristirahat pada malam hari ( gelap ).
Kehidupan seperti itu mengikuti suatu pola jam biologik yang disebut dengan circadian rhythm yang berdaur selama 24 jam.
Sebenarnya tidak tepat 24 jam, karena setiap orang mempunyai siklus masing-masing.
Siklus itu berlangsung antara 22 - 25 jam.
Masa selama masa siang hari disebut sebagai fase ergotropik, karena kinerja manusia berada dalam puncaknya, sementara masa malam hari disebut sebagai fase trophotropik, dimana terjadi proses istirahat ( recuperation ) dan pemulihan tenaga.
Walaupun masing-masing orang mempunyai jam biologik sendiri-sendiri, kehidupan mereka diatur menjadi sama dan seragam dalam daur 24 jam sehari.
Pengaturan itu dilakukan oleh penetapan waktu yang ada diluar tubuh seperti ;
- Perubahan antara gelap dan terang.
- Kontak sosial.
-Jadwal kerja.
- Adanya jam pengukur waktu.
Fungsi tubuh yang diatur oleh jam biologik ialah tidur, kesiapan untuk bekerja, metabolisme, suhu tubuh, nadi dan tekanan darah.

Salah satu gangguan yang paling mencolok adalah gangguan tidur, dikarenakan disini jam biologiknya dikacaukan.
Tidur disiang hari tidak sepulas tidur pada malam hari.
Perubahan siklus tidur yang dilakukan secara mendadak dan tidak teratur bisa memicu berbagai permasalahan kesehatan, seperti diantaranya : insomnia, exessive daytime sleepiness atau EDS ( mengantuk yang berlebihan pada siang hari ), apnoea tidur ( ketidakmampuan bernapas selama tidur, dikarenakan tidak cukup istirahat di malam hari ), pelanggan pecandu obat tidur, gangguan sexual, gangguan emosional, penyakit darah tinggi, penyakit jantung, serangan asthma bronchiale yang lebih sering, penyakit kencing manis, kecelakaan kerja akan lebih sering terjadi, karena malam kurang tidur, sulit berkonsentrasi disiang hari.
Bagi penderita diabetes melitus ( kencing manis ) yang sering begadang malam akan mengalami kesulitan dalam mengendalikan kadar gula darahnya, karena gangguan metabolisme karbohidrat yang lebih berat.

Seperti yang telah ditulis sebelumnya, setiap mahluk hidup memiliki jam biologis, dikarenakan kita hidup di planet yang mengalami satu kali rotasi setiap 24 jam.
Pola tidur kita, temperatur tubuh, pengeluaran hormon, metabolisme tubuh, dan fungsi biologis yang lainnya berubah-ubah dalam siklus ini, seperti pergantian dari siang menjadi malam dan begitu juga sebaliknya.
Jam bioplogis berpengaruh atas ritme tubuh kita setiap hari dan ritme ini dikenal dengan nama ritme circadian.
Circadian diambil dari kata latin yang berarti " hari ".
Ritme circadian ini dihasilkan dalam tubuh dan dipengaruhi oleh jam internal yang terletak di dalam otak kita.
Mekanisme di dalam tubuh manusia yang mengatur pola tidur, temperatur tubuh, metabolisme, fungsi biologis, terjadi sesuai dengan jam internal ini.

Jadi jika jam internal ini berubah, tidak sesuai dengan pola siklus yang semestinya, akan memberi dampak buruk terhadap tubuh.
Tubuh manusia yang mengalaminya akan menjadi kacau balau.
Disini sistem tubuh dipaksa bekerja keras menyesuaikan diri dengan pola siklus yang baru, ditambah dengan sorot sinar elektromagnetik dari layar televisi, ditambah lagi dengan ketegangan mental dan kelelahan fisik, akan menjadi suatu kesatuan yang dapat memicu timbulnya berbagai penyakit.
- Dari penyakit gangguan tidur dan berlanjut sampai ke gangguan jiwa.
- Penyakit jantung, bisa terjadi kematian mendadak.
- Penyakit gangguan metabolisme seperti kencing manis.
- Penyakit asthma bronchiale, dikarenakan udara malam hari itu dingin ditambah dengan ketegangan mental dan kelelahan fisik.
- Penyakit tekanan darah tinggi, akibat kurang tidur dan ketegangan yang berlebihan.
- Penurunan daya tahan tubuh, seperti cepat terserang flue.

Jika seseorang sedang asyik menonton bola, yang sangat berperan disini adalah organ mata, karena dengan mata kita dapat melihat dengan jelas jalannya suatu pertandingan.
Lebih dari seabad silam, para ilmuwan telah mengetahui bahwa jam biologis dikendalikan oleh pigmen, yang disebut opsin.
Pigmen ini menyelip di retina, di belakang bola mata, yang bertugas mengirimkan sinyal penglihatan ke otak kita.
Namun, sejak pigmen itu ditemukan pada tahun 1877, para ilmuwan tak kunjung berhasil mengungkapkan rahasia opsin.
Pada penelitian selanjutnya para ilmuwan mengaitkan pigmen dengan vitamin A.
Dari hasil penelitian dinyatakan orang yang kekurangan vitamin A dapat mengalami gejala yang mirip gangguan siklus jam biologis.

Baru pada tahun 1998, tabir ilmu pengetahuan terbuka untuk pertama kalinya oleh tim peneliti biokimia dan biofisika dibawah pimpinan Dr. A. Sancar dan Dr. Yasuhide Miyamoto dari University of Nort carolina di Chapel hill, Amerika Serikat.
Mereka mengidentifikasi opsin sebagai CRY- 1 dan CRY -2, disebut Cryptochrome.
Pigmen ini ternyata tidak berasosiasi dengan vitamin A ( retinol ), melainkan dengan vitamin B-2 ( riboflavin ).
Temuan ini dimuat di jurnal nasional academy of science, awal juni 1998.
Kedua ilmuwan itu juga merevisi teori lama tentang letak pigmen itu.
Menurutnya opsin memang ada disekitar retina, tetapi tidak persis di lingkungan sel retina yang bertugas pada proses penglihatan.
Revisi ini dianggap penting, sebab pada teori lama seolah ada anggapan bahwa para tunanetra, yang mengalami kerusakkan retina, akan selalu menghadapi sindrome gangguan siklus tubuh.
Padahal, kebutaan tidak berhubungan dengan kekacauan siklus jam biologis itu.
Tunanetra dan orang normal memiliki kepekaan yang sama terhadap gangguan irama tubuh.
Jam biologis ini pada penelitian tidak hanya dimiliki oleh manusia dan hewan berderajat tinggi seperti primata saja, tetapi tikus juga memilikinya.
Zat sejenis cryptochrome ada pada tikus letaknya tidak cuma di bola mata, melainkan tersebar dibeberapa tempat, bahkan dibawah kulit.
Cryptochrome bertindak sebagai sensor cahaya yang menembus tubuh lalu meneruskanya ke saraf, selanjutnya ke sistem hormon tubuh.
Apabila rangsangan cahaya tersebut terlalu besar atau terlalu kecil, maka sistem jam tubuh akan menjadi kacau.
Dengan merujuk penelitian pada manusia, primata dan tikus, ternyata yang berhubungan dengan zat sejenis cryptochrome adalah vitamin B-2 ( riboflavin ).
Teori ini diakui ada kaitannya dengan siklus jam biologis.
Jika terjadi kekurangan dengan vitamin B-2 ini, maka akan memunculkan gangguan siklus jam biologis.
Vitamin B-2 ( riboflavin ) dapat ditemukan pada telur, hati, kacang-kacangan, tomat dan buah-buahan.

Dengan menonton suatu pertandingan sepak bola di layar televisi yang terlalu lama lebih dari 2 jam, akan memicu timbulnya gangguan untuk memulai tidur, dikarenakan sorot cahaya televisi mengandung gelombang elektromagnetik yang sangat kuat.
Efek radiasi elektromagnetik selain gangguan tidur, dapat juga menyebabkan kanker, infertilisasi, cacat bawaan, katarak dan dapat mengacaukan jam biologis tidur seseorang.
Jika menonton suatu pertandingan di tengah malam atau dini hari hanya sesekali saja, kebetulan ada kesebelasan yang diidolakan, irama tubuh harus tetap dipertahankan dalam irama siang.
Tujuan pengaturan tidur ialah usaha untuk mengisolasi semua gangguan irama tubuh cukup selama satu hari saja.
Caranya ialah dengan mengisolasi gangguan.
Setelah menonton semalaman, usahakan tidur selama 3 - 4 jam, misalnya, antara pikul 08 - 12 diusahakan segera bangun.
Dengan waktu tidur ini, akan mengalami beberapa jam gelombang delta tanpa menggeser irama tubuh ke waktu baru.
Pada malam harinya akan sangat mengantuk pada saat biasa tidur.
Pada pagi harinya dapat bangun pada jam seperti biasa lagi, dengan perasaan tubuh yang segar bugar.

Ada lagi kebiasaan seorang menonton semalaman dikarenakan besok harinya, hari libur atau hari minggu.
Jika tidak ada keperluan pada pagi hari, ada kecenderungan untuk bangun lebih siang.
Perlu diketahui, tidak mudah tidur pada pagi hari, sebab suhu tubuh mulai naik.
Apapun alasannya tidur harus cukup, waktu tidur harus tetap dan irama tubuh harus stabil, supaya tubuh tetap sehat, segar dan bugar setiap hari.
Trimakasih, Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar