Kamis, 10 Januari 2013

Menyikapi keguguran berulang.

Dapat dibayangkan, jika seorang ibu sudah dinyatakan positif mengandung janin tiba-tiba mengalami keguguran.
Penderitaan ini bagi sang ibu disamping luka fisik akan menderita pula luka batin.
Peristiwa keguguran ini tak sedikit dialami oleh kaum ibu.
Tentunya akan mengundang banyak pertanyaan disekitar lingkungannya, seperti bibitnya lemah, kandungan kurang kuat, kurang istirahat, mungkin ada keturunannya yang sering keguguran dan seterusnya.
Dengan serentetan pertanyaan itu dapat membuat yang bersangkutan menjadi stres, putus asa dalam menjalani hidup.
Sebenarnya tak perlu menghakimi orang, tetapi sebaiknya perlu diketahui mengapa bisa terjadi keguguran berulang, bagaimana mengetahui gejalanya secara dini supaya hal seperti itu dapat dicegah.
Pertama kita harus cermat melihat gejala yang muncul seperti keluarnya bercak-bercak merah disertai rasa mulas, dengan munculnya tanda seperti ini, harus cepat-cepat pergi ke dokter untuk memeriksakan diri.
Dengan penanganan dini, yaitu dengan pemberian obat dan istirahat total, diharapkan keguguran dapat dihindari.
Untuk tahap selanjutnya dokter yang akan mencari penyebabnya.
Kasus keguguran dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : " kandungan lemah ", istilah ini dibangun oleh masyarakat awam, sebenarnya istilah seperti ini kurang tepat.
Bukannya rahim yang patut disalahkan, tetapi karena adanya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, dan ini yang harus diobati dengan terapi hormon.
Tentunya dengan melalui uji laboratorium, apakah seseorang mengalami ketidakseimbangan hormon atau tidak.
Jika hasil yang diperolehnya positif, kasus keguguran tidak dapat lagi dihindari.
Pasalnya, pada awal kehamilan 1 - 3 bulan, peran hormon sangat penting.
Kalau tidak seimbang, akan berakibat janin tidak berkembang.
Untuk mencegahnya supaya kasus keguguran tidak terulang, begitu menunjukkan tanda-tanda kehamilan, bagi yang mempunyai riwayat pernah keguguran sebaiknya segera melakukan terapi hormon.
Pada umumnya dengan memberikan tablet hormon pada awal usia kehamilan.

Faktor lain " bibitnya kurang bagus ".
Istilah awam ini dapat diartikan sebagai kualitas sel telur atau sperma yang kurang bagus sehingga janin tidak terbentuk normal dan mudah gugur.
Pada kasus ini sering terjadi pada wanita yang hamil setelah berusia 35 tahun atau sang suami sudah diatas 45 tahun.
Pada usia-usia itu, kualitas sel telur dan sperma tidak sebagus saat masih berusia lebih muda.
Namun jika dikatakan bibit kurang bagus bisa juga dikarenakan salah satu pasangan menderita penyakit menahun dengan minum obat secara rutin selama bertahun-tahun dapat menimbulkan efek samping terhadap organ reproduksi.
Contoh obat-obat yang berpengaruh ; obat asthma bronchiale, diabetes melitus, rhematik, lupus dan masih banyak lagi.
Jika kehamilan itu sudah tidak bisa dipertahankan lagi, tindakan yang akan dilakukan dokter dengan cara kuret.
Kalau kasus keguguran itu merupakan keguguran pertama, penangannya harus benar-benar bersih.
Jika tidak, akan membuat kehamilan berikutnya menjadi sulit.
Tindakan kuret yang tidak benar-benar bersih akan menyebabkan masih adanya jaringan yang tertinggal.
Pada kondisi yang demikian otak seolah-olah terus menerima sinyal bahwa wanita itu masih mengandung.
Akibatnya, sel telur tidak mau untuk tumbuh kembali.
Supaya hamil kembali, dapat dilakukan dengan tindakan kuret lagi, dimaksudkan untuk membuang jaringan yang masih tertinggal.
Dengan begitu diharapkan sel telur tumbuh subur kembali.
Jika keguguran hanya dibersihkan ala kadarnya ( asal-asalan ) misalnya hanya dengan jari tangan, justru nantinya akan menimbulkan masalah.
Selain tertinggalnya jaringan, dapat memicu munculnya infeksi.

Gangguan pada kehamilan dapat juga karena tumbuhnya kista atau tumor jinak pada rahim yang mengganggu penempelan plasenta.
Dikhawatirkan, plasenta tidak mendapatkan jatah kiriman darah yang mencukupi, sehingga janin hanya dapat bertahan hingga usia 2 - 3 bulan.
Keguguran pada usia kandungan 2 - 3 bulan juga tidak dapat dihindari kalau terjadi kehamilan diluar kandungan, akibat janin menempel pada saluran tuba falopii.
Jika ada kasus seorang wanita yang mengalami keguguran berulang kali, padahal sebelumnya pernah berhasil melahirkan, hal seperti ini kemungkinan karena terdapat banyak jaringan parut atau jaringan ikat pada tempat menempelnya plasenta.
Ini terjadi karena saat melahirkan anak pertama, tempat itu dibersihkan dengan kurang baik.
Akibatnya, darah yang dikirimkan ke plasenta tidak mencukupi.
Janin pun layu sebelum berkembang karena tidak atau kurang mendapat pasokan makanan.
Padahal sebelumnya, plasenta itu pandai mencari tempat yang enak dan aman.
Tetapi kalau lagi tidak menguntungkan, bisa saja plasenta itu bertindak " bodoh ".
" Kebodohan " itu dalam hal ini misalnya, plasenta ada kalanya memilih posisi di bawah, sehingga ketika bayi akan lahir, ibunya mendapat kesulitan.
Akan muncul masalah yang berbeda apabila saat kehamilan pertama mulut rahim ibunya pecah, sebab, pada kehamilan berikutnya mulut rahim tidak kuat lagi menahan beban janin yang semakin hari semakin besar.
Pada kasus semacam itu biasanya diatasi dengan cara menjerat mulut rahim dengan jahitan shirodkar, model jahitan ini mirip kantung uang zaman dahulu ( kandek ) yang cara menutupnya dengan menjerat kolornya ( talinya ).
Ibu hamil yang harus mengalami tidakan semacam ini tidak dianjurkan melakukan hubungan suami - istri selama hamil.
Jeratan itu akan bertahan hingga tiba saatnya akan melahirkan.

Ada lagi kasus keguguran yang menjadi penyebabnya virus dalam kotoran kucing atau burung, bernama toksoplasmosis.
Kasus keguguran ini sempat ngetop di era 80 an.
Dalam kenyataannya kehamilan yang terganggu virus, baik tokso ataupun herpes, masih jarang ditemukan.
Masalah keguguran lebih banyak akibat peradangan pada mulut rahim atau vagina karena suatu kuman.
Namun tidak ada salahnya bila wanita hamil selalu waspada terhadap serangan apa pun.
Salah satunya dianjurkan untuk tidak memelihara binatang peliharaan selama mengandung.
Misalnya salah satunya kucing.
Karena kucing merupakan induk semang sejati dari parasit toksoplasma, penyebab penyakit toksoplasmosis.
Siklus hidup seksual parasit toksoplasma berlangsung di dalam usus kucing dan berakhir dengan terbentuknya ookista yaitu bulatan kista besar berisi dua kista kecil yang jika pecah akan mengeluarkan parasit aktif.
Ookista itu kemudian tersebar melalui tinja kucing, seekor kucing dapat mengeluarkan sekitar 10 juta ookista sehari selama dua minggu dalam tinjanya.
Selain mencegah terkontaminasi kotoran kucing, ibu hamil juga disarankan untuk menghindari makan lalapan mentah yang tidak dicuci bersih, dan dianjurkan hanya mengonsumsi daging yang dimasak sampai benar-benar matang.
Disarankan juga hati-hati makan sate daging yang kurang matang atau setengah matang.
semuanya dikhawatirkan lalapan atau daging sudah terkontaminasi oleh virus toksoplasma.
Gejala yang ditimbulkannya seperti pembesaran kelenjar getah bening, umumnya pada leher bagian belakang, dan sedikit demam.
Jika daya tahan tubuh ( sistem kekebalan ) kuat, ibu hamil bahkan tidak merasakan gejala apa pun.
Yang perlu diwaspadai kalau sampai terkena virus rubella ( campak Jerman ).
Gejala yang ditimbulkannya hanya demam ringan dan keluar bintik-bintik merah.
Namun jangan dianggap enteng bila rubella sampai menyerang ibu hamil, karena tanpa dirasa, tahu-tahu si janin terinfeksi lewat plasenta.
Bagi mereka yang tidak mengandung, rubella memang hanya penyakit ringan, tetapi tidak bagi wanita yang sedang hamil.
Jadi sebaiknya ibu hamil dijauhkan dari penderita rubella atau herpes agar tidak tertular.
Risikonya bila tertular memang tidak ringan, paling tidak mengalami keguguran, bayi lahir cacat, prematur, atau bahkan lahir dalam keadaan meninggal.
Seandainya sudah terlanjur terinfeksi ( tertular ) virus saat hamil, dokter hanya bisa memberi obat, dan nasehat agar penderita mengonsumsi makanan bergizi dan vitamin seperlunya untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
namun walau demikian tidak menjamin janin tetap sehat.

Lalu bagaimana bila selama masa kehamilan melakukan hubungan seksual ?, apakah diperbolehkan ?
Diperbolehkan asal dengan catatan tahu batas.
Pasalnya, orgasme dapat menimbulkan kontraksi kandungan dan menjadi salah satu penyebab keguguran.
Dan juga ada yang perlu diperhatikan, jangan sampai perut istri tertindih.
Suami dianjurkan memakai kondom ( sarkon ) selama berhubungan intim, sebab sperma juga dapat menimbulkan kontraksi pada kandungan.
selain itu kondom juga akan melindungi janin dari paparan kuman yang mungkin terbawa dalam sperma.
Untuk lebih menjamin, sebaiknya suami istri menahan diri selama kehamilan untuk tidak melakukan hubungan seksual alias berpuasa.
Perlu diperhatikan juga bagi ibu-ibu hamil yang perokok.
Tindakan merokok dapat mengganggu diameter pembuluh darah sehingga mengurangi pasokan darah ke rahim.
Begitu juga minuman serta makanan beralkohol seperti brem, tape, durian, minuman keras, tuak, dan kerabatnya.
Sebaiknya minuman atau makanan seperti itu dijauhi.

Tekanan darah juga perlu diperhatikan pada ibu hamil.
Tekanan darah yang mendadak naik pada usia kehamilan sekitar lima bulan, perlu mendapat perhatian lebih, karena dikhawatirkan si ibu menderita kelainan yang disebut pre - eklamsia.
Jika terjadi pre - eklamsia perlu dilakukan perawatan dengan pemantauan khusus.
Tekanan darah diusahakan turun dengan cara pengaturan pola makannya dan pemberian obat seperlunya.
Begitu kehamilan mencapai usia paling sedikitnya tujuh bulan, bayi sudah dapat dikeluarkan melalui bedah caesar.

Penyakit lain juga perlu dicermati seperti demam berdarah, hepatitis, batuk pilek berat, typoid dan seterusnya.
Untuk mencegah terjadinya kerusakan janin, demam diatas 38 derajat celsius harus segera diturunkan.
Sebagai pengobatan dapat diberikan obat penurun panas yang masih dalam toleransi aman buat ibu hamil seperti paracetamol.
Meminum obat-obatan juga harus ekstra hati-hati buat ibu hamil, sebaiknya sebelum minum dikonsultasikan dulu ke dokter keluarga.
Tidak dianjurkan pasangan muda yang sedang merencanakan anak melakukan pemeriksaan pra kehamilan seperti tes kesuburan, uji torch dan lain-lain.
Yang perlu diketahui cukup kapan masa subur, kapan tidak.
Masa subur biasanya berlangsung pada hari ke 12 - 16 setelah haid.
Hanya saja kalau sampai usia perkawinan berjalan dua tahun belum menunjukkan tanda-tanda kehamilan, perlu konsultasi ke dokter.

Sering kali masyarakat awam kalau belum hamil-hamil dalam jangka waktu lama ( lebih dari dua tahun ) biasanya lari ke dukun pijat atau tukang urut, disini sama sekali tidak dianjurkan sebelum tahu pasti apa penyebab ketidaksuburannya.
Sebab pada keadaan tidak hamil, kandungan tidak akan teraba melalui perut.
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan melalui pemeriksaan dalam.
Masalah dukun pijat atau si embo tukang urut cenderung hanya bisa memberikan pengaruh psikis saja atau sugesti.
Kelainan kromosom juga dapat menjadi penyebab kasus keguguran
Dari 60 persen kasus keguguran di Amerika Serikat disebabkan oleh kelainan kromosom.
Kelainan kromosom ini dapat mendorong perempuan keguguran sampai 15 kali, bahkan sampai 17 kali.
Kelainan kromosom lebih banyak ditemukan pada ibu-ibu yang berusia 35 tahun keatas pada saat hamil, dari pada di bawah usia 35 tahun.
Hal ini dikarenakan ketidaksesuaian kariotip yang ditemukan pada plasenta dan pada fetus.
Kariotip adalah karakteristik kromosom
Kelaian kromosom melibatkan banyak gen, tak mudah untuk mengetahui penyebab kelainan kromosom sampai saat ini belum diketahui dengan pasti.
Satu-satunya penyebab yang sudah pasti adalah radiasi dan kemoterapi yang ekstensif dapat memberikan pengaruh pada perubahan kromosom.
Di Kanada, banyak pasien kanker yang mengalami kelainan kromosom setelah kemoterapi.
Yang terpenting, para suami diharapkan ikut memperhatikan kesehatan istri, secara lahir dan batin, sebagaimana yang diucapkan waktu awal pernikahan, saling setia, saling memperhatikan dan saling mengasihi.
Bila istri sehat lahir batin, janin juga diharapkan akan lahir dengan selamat dan sehat wal'afiat.
Terima kasih, Tuhan memberkati.

1 komentar: