Organ yang satu ini banyak menyimpan berbagai keunikan dari permasalahan kesehatan yang ditimbulkannya sampai masalah yang berbau mitos.
Waktu masih kuliah dulu, saya punya seorang teman yang kebetulan memiliki hidung besar dan panjang, bila dia mendekat ke kelompok teman lainnya sering mendapat ejekan dengan mengatakan " jangan dekat-dekat nanti oksigennya habis ".
Kalau sudah bicara tentang hidung, pertama yang dibayangkan, apakah orang itu berhidung pesek atau mancung atau hidung seperti Pinokio?
Bisa juga kita membayangkan di hidung itu ada bulu hidung, ada polip, ada ingus yang meleleh, ada upil kering dan seterusnya.
Sepanjang sejarah manusia, hidung dianggap organ yang sangat penting.
Tentang hidung ditulis juga dalam kitab Kejadian, Tuhan menciptakan manusia dengan meniupkan " jiwa kehidupan " ke dalam hidung Adam.
Hidung bagian wajah yang tampak jelas, apalagi bila hidung itu mancung tentunya akan terlihat lebih indah untuk dipandang.
Hidung merupakan organ yang sangat penting mempunyai tiga fungsi ;
pertama, menjadi jalur utama yang dilewati udara untuk masuk ke tubuh.
Udara dihangatkan, dilembabkan, dan disaring disini sebelum memasuki paru.
Kedua, hidung bertindak sebagai pelindung bila ada iritan, seperti debu masuk, akan dikeluarkan lewat bersin dan tidak berpeluang memasuki paru, untuk membuat kerusakan.
Ketiga, hidung adalah organ untuk membaui.
Hidung juga bertindak sebagai bentuk resonator, membantu memberi nada khas pada suara.
Mehmet Ozyurek, pria asal Turki pernah memiliki hidung terpanjang di dunia, yaitu sepanjang 11,5 sentimeter.
Untuk menjaga kesehatan tubuh, manusia bernapas lewat hidung sekitar 23 ribu kali setiap harinya, bukan lewat mulut.
Hidung yang sehat dapat menghirup aneka aroma yang bisa memberikan kesenangan seperti aroma makanan, bunga, ataupun parfum.
Orang yang hidup di zaman kebudayaan kuno juga tahu nilai hidung yang kelihatan bagus untuk penampilan estetika.
Perbaikan hidung pertama kali tercatat dalam papirus yang dibuat oleh dokter-dokter Mesir pada tahun 3000 SM.
Pada tahun 600 SM, Sushrata, ahli bedah dari India, menyempurnakan teknik tersebut.
Saat itu sangat diperlukan, karena banyak sekali hidung yang dipotong oleh geng-geng bandit yang kejam yang ingin mempermalukan sekaligus merampok korban mereka.
Memotong hidung dan alat kelamin juga merupakan hukuman yang lazim bagi pasangan yang tidak setia pada masa-masa itu.
Di era yang lebih modern, makna hidung berkembang dan memiliki konotasi seksual.
Bahkan pada masa-masa sebelum Freud, hidung dipercaya mempresentasikan alat kelamin laki-laki atau permpuan, tergantung siapa yang membuat teorinya.
Baik kecantikan maupun karakter sudah lama diukur oleh ukuran dan bentuk hidung seseorang.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, hidung bengkak dianggap sebagai suatu tanda obsesi seksual dan kebiasaan masturbasi.
Beberapa dokter melakukan operasi hidung, baik pada laki-laki maupun perempuan dengan tujuan untuk menghentikan apa yang mereka anggap praktek dan pikiran seksual yang tidak normal.
Bahkan Freud menyuruh beberapa pasien perempuannya untuk melaksanakan operasi semacam itu.
Ironisnya, sejak saat itu para ilmuwan menemukan bahwa hidung, seperti halnya penis dan klitoris, mengembang saat sedang terangsang secara seksual.
Memang hidung kita memainkan peran kunci tidak saja dalam bagaimana dunia memandang kita, tetapi juga dalam bagaimana kita memandang dunia.
Hanya hidunglah yang dapat membuat kita bisa mencium mawar.
Dan hanya hidunglah yang dapat membantu kita mengecap rasa makanan dan minuman yang kita senangi.
Tetapi hidung juga bisa mencium bahaya, bahkan hidung bisa memberi petunjuk masalah kesehatan kita.
Soal hidung yang memerah, anak-anak selalu menghubungkan hidung merah dengan sosok badut dan rusa kutub Santa yang bernama Rudolph.
Hidung merah, orang awam pun dapat mengenalnya sebagai tanda umum seperti terbakar matahari, alergi, pilek, gigitan serangga dan sedikit benturan benda tumpul.
Bahkan kadang-kadang hidung merah menjadi tanda yang mengungkapkan penyalah gunaan alkohol.
Alkohol menyebabkan pembuluh darah dekat permukaan kulit membesar, sehingga kulit menjadi sangat kemerahan.
Hidung merah juga bisa jadi tanda bahaya adanya Rosacea, sebuah kondisi dimana kulit menjadi merah secara tidak normal..
Seseorang yang mempunyai lipatan pada batang hidungnya, kemungkinan mempunyai riwayat alergi yang serius.
Lipatan tersebut adalah efek apa yang disebut Nasal Salute
Disini penderita alergi yang dialami sepanjang tahun sering mencoba mengurangi rasa gatal yang tak tertahankan di hidung dengan berulang kali menggosoknya dengan telapak tangan dalam gerakan ke atas.
Akibatnya ; sebuah lipatan atau kerutan yang melintang di batang hidungnya.
Bila terkena debu, bulu binatang, serbuk sari, merica, cabe, dan parfum kita terkadang bersin dan ini merupakan pemicu bersin yang boleh dibilang umum.
Tetapi ada yang bersin bila terkena/ terpapar matahari dan hal ini bukan suatu keanehan.
Ada juga orang yang bersin saat berada di bawah matahari.
Sekitar seperempat dari kita mengalami tanda yang dikenal dengan banyak nama, seperti : photic sneeze reflex, solar sneeze reflex, light sneeze reflex dan autosomal dominant compelling helioophthalmic outburst syndrome ( alias sindrom ACHOO ).
Walau penyebab sebenarnya tentang fenomena ini belum diketahui, tetapi ACHOO kemungkinan disebabkan oleh terjadinya persilangan antara sinyal refleks penglihatan dan penciuman di dalam otak.
Sindrom ini biasanya diabaikan oleh penderitanya, karena dapat berhenti sendiri dengan cepat.
Bersin ( sternutasi ) sebenarnya suatu tanda bahwa hidung kita masih bekerja dengan baik dalam membersihkan diri dari benda asing didalam lubang hidung.
Kita masih bisa bersin harus bersyukur karena ada beberapa masalah yang menyebabkan orang tidak bisa bersin ( asneezia ) diantaranya : adanya tumor otak, orang yang sembuh dari stroke, dan penderita skizofrenia atau depresi parah.
Hidung bila mendapat halangan atau tersumbat karena pilek atau alergi dapat menimbulkan bunyi yang mengganggu yang dikenal dengan nama stertor karena terjadi penyimpangan nasal septum ( struktur tulang hidung yang dilindungi oleh selaput lendir yang membantu menghangatkan dan membersihkan udara ).
Hidung juga dapat membuat seseorang harga dirinya meningkat dan semakin percaya diri ( PD ) sebagai contoh :
Michelangelo ditinggalkan dengan hidung yang rusak permanen setelah dia terlibat dalam sebuah perkelahian.
Seorang mahasiswa seni rekannya dari Florence, Pietro Torigiano, begitu iri pada bakat seniman muda itu sehingga dia meninju hidung Michelangelo yang sudah menjadi orang pemalu dan penyendiri akan menjadi semakin menarik diri.
Torigiano akhirnya ditangkap oleh pihak berwajib dan dibuang dari Florence.
Bila hidung terus mengeluarkan cairan setelah terjadi trauma kepala, kemungkinan tanda adanya fraktur di tulang kepala.
Meskipun hal ini jarang sekali terjadi bila bersin berlebihan ( Intractable paroxysmal sneezing ) yaitu bersin yang terjadi hingga 2000 kali sehari, kondisi yang melelahkan ini awalnya dianggap masalah psikologis dan umumnya menyerang gadis remaja.
Bersambung ke bagian II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar