Tulisan ini bukan suatu ramalan, bukan pula mengada-ada, apalagi cari sensasi, tetapi memang suatu prediksi dari hasil riset dan temuan para ilmuwan Amerika Serikat.
Manusia pada tahun 2050 akan ada dua spesies dengan tingkat kecerdasan yang begitu tinggi, yaitu manusia tradisional yang murni secara genetis dan manusia hibrida yang dilengkapi oleh teknologi.
Manusia hibrida adalah " orang-orang " yang secara genetis dimanipulasi oleh penyuntikan DNA tertentu untuk mencegah penyakit tertentu atau untuk menciptakan tingkat emosi atau kepribadian tertentu.
Mereka juga akan disempurnakan secara robotika dan terkomputerisasi untuk meningkatkan kekuatan, penglihatan, atau kecerdasan.
Jadi ada orang yang berkembang dengan sangat lambat, ada juga yang berubah secepat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Di Los Angeles ada suatu tempat reproduksi berteknologi tinggi dan memilih sperma atau indung telur berdasarkan tingkat IQ atau penampilan mereka, misalnya, " bisa memilih yang berambut pirang, bermata biru, berbakat tenis atau menjadi pemain bola ternama tinggal menambahkan unsur non-biologis kepada bakal janin yang akan dilahirkan kelak ".
Tentang hal bertaman juga akan menjadi kegiatan yang terkenal dalam beberapa tahun ke depan sebagai penawar racun terhadap hiruk pikuk masa depan, kegiatan ini akan memberikan ketenangan, keheningan, dan kesendirian yang jarang didapatkan dalam kehidupan masyarakat.
Sejak tahun 2000 sudah diprediksi banyak orang akan berada di kamar mandi lebih lama sebagai obat penawar stres, kegundahan, dan perubahan zaman modern.
Orang pun secara umum menyukai wewangian buatan daripada yang sesungguhnya, sebagian karena mereka bernostalgia terhadap wangiwangian palsu dari masa kecil mereka.
Pada masa depan, sesuatu yang palsu lebih asli daripada yang asli.
Sesuatu yang tampak lapuk akan digemari pada masa depan.
Wanita dengan kerutan wajah akan sangat didambakan, supaya lebih terlihat berwibawa dan lebih diseniorkan.
Dan hal ini tentunya akan berdampak pada bisnis salon kecantikan dimasa depan.
Orang-orang akan fokus terhadap diri sendiri dan muncul budaya masyarakat yang mengandalkan diri dan melakukan sesuatu untuk diri sendiri.
Orang-orang akan hidup dalam gelembung isolasi dan tidak ingin percaya kepada dokter, rumah sakit, atau perusahaan obat-obatan, sehingga diagnosis dan pengobatan sendiri akan menjadi sesuatu yang umum.
Perangkat lunak cerdas pada tahun 2050 akan mampu mengenali apa yang salah pada diri kita dan situs-situs akan menawarkan sejarah genetika yang memungkinkan orang untuk mengantisipasi penyakit dan cacat keturunan.
Ada yang dapat menyewa atau membeli robot pembedah untuk melakukan operasi di rumah atau kantor dimana orang itu bekerja.
Mulai dari tahun 2000 pun. banyak penderita / pasien yang sering berargumen, bahwa mereka tahu masalah medis dari internet.
Bahkan sering dari mereka sampai cara mendiagnosa dan mengobati sendiri atas tuntunan dari media internet itu.
Disini kepercayaan terhadap dokter sudah mulai memudar secara lambat, pelan namun terlihat pasti.
Apalagi didorong adanya banyak permasalahan medis pada saat-saat sekarang ini, sehingga masyarakat semakin kental untuk tidak mempercayai dokter.
Dimasa depan mungkin profesi dokter akan kurang peminat.
Ketika orang-orang makan, mereka makan dengan mata, kepala dan hati.
Jadi ketika sisi logis kita mengatakan agar memilih makanan yang sehat, sisi emosional kita mengatakan agar memilih makanan yang seharusnya tidak kita makan.
Akibatnya makanan akan terpolarisasi antara makanan yang baik dan yang tidak baik.
Karena orang-orang semakin stres, depresi, dan kesepian, mereka akan berusaha menjadi nyaman dengan makan.
Industri makanan akan bergabung dengan industri farmasi untuk membuat makanan obat, makanan bergizi, dan makanan fungsional.
Produk yang dihadirkan akan beragam, mulai dari apel yang dapat menyembuhkan sakit kepala hingga air yang dapat menekan napsu makan.
Demikian pula teknologi akan memungkinkan penyampaian makanan menjadi lebih cepat dan lebih banyak pilihan.
Di masa depan, orang justru sakit bila dalam kondisi santai.
Sakit akibat santai adalah gangguan dimana orang yang sehat menjadi sakit ketika mereka memasuki hari libur.
Mungkin ada hubungan yang positif antara stres dan daya tahan tubuh, sehingga ketika orang-orang menjadi tidak begitu stres malah lebih rentan terhadap infeksi.
Riset dibidang ini masih sangat sedikit.
Yang lebih mengkhawatirkan, hampir tidak ada obat-obatan untuk menangani kuman super dan resistensi antibiotik secara umum.
Pada tahun 1980 an tumbuhnya wabah alergi yang mempengaruhi anak-anak karena kurangnya infeksi pada masa kecil, mungkin karena terlalu banyak vaksinasi dan antibiotik malah merusak kesehatan manusia.
Akibatnya sistem kekebalan tubuh memberikan reaksi berlebihan ketika ada penyebab alergi yang tidak membahayakan.
Hipotesis ini secara perlahan digantikan oleh teori baru yang mengatakan bahwa penyebab sesungguhnya adalah manusia kurang bersentuhan dengan mikroba yang umum.
Dengankata lain, rumah dan anak-anak terlalu bersih untuk kebaikan mereka sendiri.
Kalau kita lihat tingkat alergi yang rendah ada diantara para petani yang mungkin hari-hari libur bagi anak-anaknya sering bersentuhan dengan hewan ternak, lumpur, dan air yang keruh.
Pada intinya di masa lalu, perawatan kesehatan adalah membuat orang yang sakit menjadi sembuh.
Pada masa depan, ini akan berevolusi menjadi membuat orang sehat menjadi lebih sehat.
Kita akan melihat peralihan dari perawatan kesehatan reaktif menjadi pencegahan.
Mencegah bukan hanya berarti menyembuhkan penyakit sebelum menjangkiti manusia.
Kita akan semakin menyelidiki sejarah keturunan orang-orang secara mendalam untuk menyelesaikan masalah penyakit yang akan mereka derita.
Mungkin itu dilakukan dalam dua puluh, tiga puluh, atau bahkan enam puluh tahun sebelum penyakit itu muncul.
Terima kasih, Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar