Banyak peristiwa kehidupan yang senantiasa membelenggu perjalanan hidup manusia selama berada di dunia nyata.
Peristiwa yang menjadi penyebab beraneka ragam warna dari ditinggal kekasih entah ditinggal kabur atau ditinggal pergi selamanya, ditinggal orang yang dicintai dalam keluarga, ditinggal teman dekat, ditipu orang, kecewa, korban kekerasan politik dan seterusnya dan sebagainya.
Terbelenggu dalam luka masa lalu dapat menimbulkan masalah serius dalam kehidupan seseorang.
Semua yang menjadi permasalahan adalah akibat dari ketidaklenturan kognitif dan secara perlahan akan menghancurkan kebahagiaan seseorang.
Ketidaklenturan kognitif, yaitu ketidakmampuan mengikuti naik-turunnya irama kehidupan harian, merupakan akar dari sebagian besar masalah singulat.
Girus singulat adalah bagian dari otak yang melintang secara longitudinal di tengah lobus frontal.
Bagian otak ini dapat menyebabkan seseorang dapat mengalihkan perhatian, berpindah dari satu gagasan ke gagasan lain, dan melihat pilihan.
Girus singulat juga berhubungan dengan perasaan aman dan nyaman.
Istilah dari bagian otak ini lebih cocok disebut dengan Kelenturan Kognitif.
Kelenturan Kognitif ( Cognitive flexibility ) menjelaskan kemampuan seseorang dalam mengikuti arus, beradaptasi terhadap perubahan, dan sukses mengatasi persoalan-persoalan baru.
Berbagai situasi dalam kehidupan diperlukan kelenturan kognitif.
Sebagai contoh soal, saat memulai pekerjaan baru, kita perlu mempelajari sistem bekerja yang baru.
Bahkan, walaupun kita melakukan pekerjaan yang sama dengan cara yang berbeda dari sebelumnya, beradaptasi dengan sistem kerja yang baru untuk menyenangkan hati atasan baru adalah penting bagi kesuksesan pekerjaan kita.
Siswa sekolah menengah pertama membutuhkan kelenturan kognitif untuk bisa beradaptasi di sekolah.
Di kelas tujuh, siswa menerima pelajaran dari beberapa guru yang berbeda dalam satu hari.
Mereka perlu beradaptasi dengan gaya mengajar masing-masing guru.
Kelenturan Kognitif pun berperan penting dalam pertemanan, dalam mencari pasangan hidup, relasi bisnis dan sebagainya.
Membuat perubahan dan transisi secara efektif merupakan unsur penting dalam pengembangan pribadi, antarpribadi, dan profesional.
Sistem singulat bisa sangat membantu atau justru menghalangi proses tersebut.
Ketika sistem ini bekerja normal, kita lebih mampu menyesuaikan diri dengan situasi sehari-hari.
Sebaliknya, ketika sistem ini mengalami gangguan, kelenturan kognitif pun hilang.
Selain mengalihkan perhatian, kemampuan bekerja sama dipengaruhi oleh bagian otak ini.
Apabila singulat bekerja secara efektif, seseorang akan mudah bekerja sama.
Gangguan singulat membuat seseorang sulit mengalihkan perhatian dan terbelenggu dalam pola perilaku yang tidak efektif.
Sistem singulat bersama dengan aspek korteks prefrontal lain terlibat dalam membentuk " pikiran berorientasi masa depan ", seperti merencanakan dan menetapkan tujuan.
Apabila singulat bekerja dengan baik, kita akan lebih mudah merencanakan dan menetapkan tujuan yang rasional.
Sebaliknya, gangguan singulat dapat menyebabkan seseorang menilai situasi secara negatif, padahal situasi tersebut positif, memprediksi peristiwa negatif dan merasa sangat tidak aman didunia ini
Beberapa contoh orang yang mengalami gangguan pada sistem singulatnya :
Resah, sulit melupakan luka dari masa lalu, terbelenggu pikiran ( obsesif ), terbelenggu perilaku ( kompulsif ), suka menentang, suka membantah, tidak bisa bekerja sama ; mengatakan " tidak " secara otomatis, perilaku adiktif ( penyalahgunaan alkohol atau obat, gangguan pola makan ), nyeri kronis, ketidaklenturan kognitif, gangguan obsesif kompulsif ( GOK ), gangguan spektrum GOK, gangguan pola makan, tidak sabar saat berkendara.
Ketika sistem singulat dalam keadaan abnormal, orang akan cenderung terbelunggu dalam sesuatu, tenggelam dalam sesuatu, dan berkali-kali memikirkan hal yang sama.
Orang itu tidak pernah melupakan luka atau dendam dari masa lalu dan terbelenggu dalam perilaku negatif atau kompulsif.
Gangguan singulat ini dapat digambarkan sebagai fenomena " berlari diatas sebuah roda putar, pikiran yang sama terus berulang, berulang, dan berulang ".
1. Cara mengatasi masalah dengan nutrisi :
Keadaan yang dapat menimbulkan sistem singulat menjadi abnormal atau terbelenggu tak lain karena kadar serotonin didalam otak rendah sedangkan aktivitas dari singulat meningkat.
Makanan yang dapat meningkatkan kadar serotonin diantaranya :
Makanan berkadar karbohidrat tinggi, seperti nasi, pasta, kentang, roti, kue kering, dan jagung, dapat meningkatkan kadar L - triptofan ( asam amino alami yang merupakan komponen pembangun serotonin ) di dalam darah.
Akibatnya, lebih banyak L - triptofan yang siap memasuki otak, tempat senyawa ini diubah menjadi serotonin.
Efek serotonin yang menenangkan dapat dirasakan dalam tiga puluh menit bahkan kurang setelah mengonsumsi makanan ini.
Kadar serotonin otak juga dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi makanan kaya triptofan seperti : daging ayam, bebek, ikan salmon, daging sapi, telur, kacang-kacangan, kentang dan susu.
Yang perlu menjadi perhatian ; jika protein tinggi, karbohidrat rendah dapat memperparah gangguan singulat.
2. Mengatasi dengan olahraga ( gerak badan ).
Orahraga sangat membantu dalam menenangkan kecemasan dan meningkatkan kelenturan kognitif.
Olahraga meningkatkan kadar L - triptofan di otak.
Olahraga juga meningkatkan tingkat energi dan mengalihkan pikiran buruk yang terus berputar dalam benak pikiran.
Terima kasih, Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar