Senin, 21 April 2014

Gen pengaruhi kualitas tidur seseorang.

Tidur adalah suatu karunia, berkat datangnya dari Tuhan, oleh sebab itu bila masih bisa tidur harus bersyukur.
Tetapi mengapa masih ada orang yang sulit tidur atau terbiasa tidur lewat tengah malam bahkan sampai menjelang subuh.
Ketika kita tak dapat tidur sepanjang malam lalu kebanyakan orang merasa menderita, tapi bagi yang terbiasa tidur malam tak menjadi masalah alias biasa-biasa saja.
Adakalanya kita telah memejamkan mata dan ingin segera terlelap, tetapi tak dapat segera tidur.
Anehnya, semakin kita merasa tidak enak karena tidak dapat tidur dan kita menginginkan untuk segera terlelap justru kita semakin sulit tidur.
Bila di malam hari tidur tidak nyenyak, keesokan harinya di jamin tidak dapat menikmati hidup dengan baik.
Biasanya menambah kecemasan dan kecemasan merupakan salah satu dari penyebab utama insomnia.
Badan terasa lemas, suhu badan dingin, pusing, terasa mengantuk, mual dan serentetan keluhan yang biasa ada pada orang tak tidur malam alias begadang.
Ada juga yang ibu-ibu mengeluhkan bahwa anaknya susah tidur, kalau tidur selalu inginnya malam.
Apakah hal sulit tidur ini karena ada sesuatu yang mengganggu? atau karena sebab yang datangnya belum diketahui dari mana asal muasalnya ?
Anak atau orang dewasa yang sulit tidur biasanya bawaan dari gen, gen ikut berperan bahwa perannya sangat besar untuk menentukan kualitas tidur seseorang.
Bila kita lihat, ada sebagian orang yang merasa waktu tidurnya terlalu sedikit, tetapi bisa bangun dengan tubuh segar dan tidak mengantuk.
Sebaliknya, ada sebagian orang yang tetap saja mengantuk di siang hari padahal sudah tidur lebih dari delapan jam setiap malamnya.
Masing-masing memiliki porsi yang berbeda-beda terkait kualitas dan waktu tidurnya.
Dan, ternyata perbedaan kualitas tidur pun ikut dipengaruhi oleh yang namanya gen.
Menurut para ilmuwan, gen adalah sebagai alasan mengapa seseorang membutuhkan waktu tidur lebih lama dari orang lainnya.
Berdasarkan variasi genetik, setiap manusia memang memiliki kebutuhan tidur yang berbeda dan bervariasi.
Mantan Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher misalnya, yang konon hanya membutuhkan istirahat tidur selama empat jam saja sehari.
Sementara, Albert Einstein membutuhkan waktu tidur yang hampir tiga kali lipat lebih lama.
Para ilmuwan dari Universitas Edinburgh, Inggris, menemukan bahwa variasi gen yang disebut ABCC9 membuat sejumlah orang membutuhkan tambahan 30 menit untuk tidur setiap malamnya.
Pada penelitian itu ditemukan juga bahwa satu dari lima orang Eropa memiliki varian gen ABCC9 yang terlibat dalam penginderaan tingkat energi sel-sel dalam tubuh.
Penelitian tersebut tentu saja memiliki peran penting untuk mengungkap dampak perilaku kesehatan dengan tidur.

Seorang peneliti terkenal Dr. Jim Wilson mengatakan " Beberapa orang menggunakan sepertiga dari usia kehidupan mereka hanya untuk tidur.
Kecenderungan seseorang untuk tidur lebih lama atau lebih pendek dipengaruhi oleh keluarga, selain usia, musim, dan ritme sirkadian. ".

Kelihatannya tidur itu bukan sesuatu yang besar, tetapi ternyata memiliki daya efek yang sangat dahsyat bagi kehidupan manusia.
Tidur tidak hanya menjadi aktivitas pelengkap untuk menunggu datangnya pagi dan bukan pula semata rutinitas harian untuk menghabiskan malam.
Tidur sudah menjadi kebutuhan pokok ( primer ) selain makan dan minum.
Tidur juga sangat penting bagi kesehatan, sampai-sampai ada sebuah penelitian yang menempatkan tidur di posisi ketiga dalam aktivitas paling vital bagi manusia setelah menghirup udara dan mengonsumsi cairan.
Pada dasarnya makna tidur itu suatu keadaan dimana otak dan pikiran serta tubuh diberi kesempatan untuk beristirahat.

Tidur dari asal katanya dari bahasa Latin " Somnus " yang artinya mengalami periode pemulihan.
Dengan begitu, tidur merupakan suatu keadaan fisiologi dimana tubuh dan pikiran bisa beristirahat.

Gen sulit tidur, memang diturunkan dari generasi ke generasi melalui penyampaian informasi genetika.
Warna kulit sawo matang lebih memiliki gen tidur yang lebih lama, ketimbang kulit putih atau kuning.
Menurut penelitian John Wesley dari Kanada, bisa mencapai 10 jam atau lebih, jika otak tidak membatasi untuk pengendalian diri, seperti untuk cepat-cepat bangun dari tidur atau karena ada tugas yang diharuskan untuk bekerja di pagi hari.
Gen sulit tidur ini sangat menguatkan jika situasi lingkungan juga mendukungnya, misalnya : dalam keluarga yang sudah terbiasa bangun siang bolong dan tidur tengah malam.
Gen sulit tidur ini menyimpan cetak biru bagi seluruh aktivitas sel dalam tubuh.
Gen merupakan substansi hereditas, dimana gen memegang peranan penting dalam penurunan / peristiwa sifat dalam hereditas.
Itu artinya, sifat-sifat yang dimiliki anak merupakan warisan dari orang tua melalui gen.
Tak hanya sifat-sifat saja yang dapat diwariskan melalui gen, tetapi berbagai penyakitpun bisa terwariskan.
Pewarisan melalui gen memang sudah fakta dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Terima kasih, Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar