Minggu, 03 Mei 2015

Ciptakan Makanan yang benar, bukan Makanan yang salah.

Di dalam kitab Perjanjian Lama telah tertulis memakan makanan yang salah akan menghancurkan hidup manusia.
Meskipun kita ini berada dalam dunia yang telah terpolusi, berusahalah untuk hidup sedekat mungkin dengan alam bebas yang segar.
Berusahalah untuk menjauhi kawasan tercemar, sehingga kita dapat menghirup udara segar.
Seperti yang sudah biasa disebut orang makanan sehat yaitu sayur-sayuran, buah-buahan, daging tanpa lemak ( terutama daging yang berwarna putih ), dan biji-bijian.
Tidak menambahkan makanan olahan ( kalengan ).
Makanan olahan sangat kaya toxin ( bahan pengawet, rasa, dan warna buatan, serta vitamin sintetis ) yang tidak diperlukan oleh tubuh kita, bahkan sangat merugikan.
Makanan olahan terkadang tampak menarik dan lebih enak daripada makanan segar.
Namun makanan olahan akan menyebabkan tubuh menjadi cepat letih dan selalu sakit-sakitan, serta membuat penampilan seseorang menjadi lebih tua.
Seterusnya akan tersiksa dan akhirnya bisa mati muda.
Untuk mencegah supaya hidup ini, tidak cepat berakhir, sebaiknya perhatikan cara mengolah dan memasak makanan yang mau dimakan seperti kebiasaan dari kebanyakan orang bila setiap kali memasak menggunakan wajan dan panci yang terbuat dari alumunium.

Pada suatu penelitian disebutkan, alumunium yang terkumpul dalam otak akan menyebabkan timbulnya penyakit Alzheimer, gangguan persendian non spesifik, dan hiperaktivitas pada anak.
Produk-produk yang biasa kita akrabi sehari-hari seperti obat jerawat, antasid, obat anti diare, anti keringat dan bau badan ( diodoran ), kosmetik, obat semprot, produk kesehatan wanita, pencegah wasir, lipstik, krim kulit, lotion, dan pasta gigi. Semua memiliki kandungan alumunium.

Ada juga yang mengandung kadar alumunium tinggi seperti roti dan kue buatan pabrik, baking powder ( bubuk pengembang kue ), keju olahan, acar, saus salad, garam dapur, tepung putih, dan jus buah yang disimpan dalam wadah alumunium.

Sebaiknya hindari penggunaan panci atau cerek ( teko ) alumunium, karena akan melepaskan sedikit alumunium pada makanan, khususnya bila air yang digunakan mengandung fluorida, akan bereaksi dengan alumunium dan menyebabkan ion alumunium terlepas dari panci dan terserap ke dalam makanan.
Jika memang demikian setiap hari mesti terpapar oleh penumpukan alumunium.
Cara menguranginya dan mungkin bisa mencegah Alzheimer juga, konsumsilah vitamin C ( dosis untuk hal ini antara 500 - 1000 mg ), kalsium, dan magnesium setiap hari.

Jika otak terus terpapar alumunium setiap hari ( dengan penggunaan alat-alat masak yang tidak disadari ), jumlah asetilkolin dalam otak terus akan berkurang, akhirnya menyebabkan hilangnya daya ingat, paling tidak suka sering lupa misalnya menaruh kunci dimana, atau tadi menaruh kaca mata dimana dan seterusnya ( baca tulisan dr. Sintoso Pujianto sebelumnya tentang mengatasi lupa atau pada buku terbitan kompas Sehat itu enak dan perlu ).
Mundurnya daya ingat masih dapat diperbaiki dengan preparat kolin ( zat gizi yang terdapat dalam kedelai, hati dan kuning telur ) yang berubah menjadi asetilkolin di otak.

Makanan sering kali disalah gunakan alias penyalahgunaan makanan.
Penyalahgunaan makanan ini karena manusia bernapsu, rakus terhadap makanan.
Jiwa yang lapar, atau orang yang pikirannya malas dan tidak disiplin, menganggap segala sesuatu itu terasa enak.
Makan melampaui batas rasa kenyang karena makan itu terasa sangat enak.
Orang yang mengerti kesehatan tentunya tidak makan terlalu kenyang,mereka makan secukupnya, sekenyangnya.
Makan berlebihan akan membebani organ-organ pencernaan, karena tubuh tidak dapat mencerna makanan secara cepat.
Kebiasaan itu membuat lambung, hati, ginjal, dan usus bekerja lebih keras daripada seharusnya.
Bila makanan itu tidak terproses dengan baik, racun yang terbentuk akan terserap kedalam darah sehingga seluruh sistem akan terkontaminasi.
Makan yang berlebihan juga akan menyedot energi lebih besar.
Bila setelah makan merasa mengantuk, biasanya itu menandakan makan terlalu banyak.
Yang perlu diingat walaupun makanan itu sehat, bila dikonsumsi berlebihan akan menjadi tidak sehat bahkan bisa merugikan.

Beberapa ahli gizi mengatakan, manusia membawa sekitar dua setengah sampai sepuluh kilogram toxin dan bahan limbah dalam tubuhnya.
Jika toxin itu tidak dibuang, tubuh akan rusak oleh stres dan menjadi sakit, dampaknya akan berlanjut mempengaruhi hubungan antar personal / pribadi.
Toxin / racun akan terkumpul di dalam tubuh, bila makan makanan sembarangan / asal-asalan, yang nilai gizinya tak ada.
Disini tidak memberi kesempatan pada tubuh untuk beristirahat dan membuang racun.
Tubuh akan terus berusaha membuang toxin itu secara alami.
Racun / toxin akan bersarang, jika ada area yang lemah dalam tubuh seseorang.
Area yang lemah itu biasanya akan terserang berulang-ulang.
Sinus, sakit perut, nyeri bahu, atau sekedar rasa tidak enak badan yang berulang kali muncul istilah awamnya sering kena masuk angin.
Jadi jika ada keluhan seperti itu jangan-jangan racun yang ada dalam tubuh telah bertumpuk dan sudah melebihi kemampuan tubuh untuk melakukan proses pembuangan racun.

Berhati-hatilah dalam memilih makanan, disekitar kita pada umumnya diperjualbelikan makanan yang tidak sehat, makanan yang tidak berbudaya.
Makanan yang berbudaya artinya makanan yang dapat memberikan tubuh menjadi sehat, segar dan bugar.
Sedangkan makanan yang tidak berbudaya makanan yang dapat memberikan kerusakan organ tubuh alias menimbulkan sakit.
Terima kasih, Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar