Jumat, 06 Mei 2016

Sentuhan musik bisa membuat tahir.

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, lahir disiplin baru dalam bidang ilmu kesehatan yang dikenal dengan sebutan terapi musik untuk pengobatan.
Dari kesimpulan berbagai riset akademis merekomendasikan bahwa musik memiliki kapasitas untuk menjadi instrumen pengendali kesehatan dan penyembuhan penyakit.
Sejak saat itu melahirkan banyak peminat dari kalangan akademisi untuk memasukkan terapi musik ke dalam ranah ilmu pengetahuan pengobatan modern.
Didalam teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan dan bagaimana suara tersebut ditangkap ke dalam benak pendengarnya sehingga menimbulkan harmoni.
Jika harmoni musik setara dengan irama internal jiwa seseorang, musik akan memberikan kesan menyenangkan.
Sebaliknya jika harmoni musik tidak setara dengan irama internal jiwa seseorang, maka musik akan memberikan kesan kurang menyenangkan.
Bahkan bukan hanya organ pendengaran atau telinga saja yang mampu menangkap stimulus musik, tetapi saraf di kulit pun akan turut serta merasakannya.
Organ vestibuler, terletak disekitar belakang telinga yang merupakan alat untuk keseimbangan manusia, juga memperoleh dampak yang berarti dari adanya musik.

Irama yang keluar dari alat musik, baik musik vokal maupun musik instrumentalia memberi efek pada sentuhan kejiwaan manusia maupun mahluk-mahluk hidup lainnya melalui indera pendengaran.

Dari hasil penelitian intelegensi terhadap anak dan bayi, jenis-jenis musik lembut ( soft music ) mampu menciptakan suasana ketenangan batin dan harmoni lingkungan, sehingga dapat disimpulkan akan mendatangkan efek positif bagi perkembangan daya pikir bayi dan anak.
Namun perlu di kaji lebih dalam lagi, ternyata tidak semua jenis musik dapat berdampak positif.
Sebagai contoh soal ; musik keras atau musik cepat seperti aliran hard rock dapat membangkitkan sikap agresif pada anak-anak yang terkadang mengarah ke tindakan destruktif.
Tetapi musik keras atau musik cepat dapat juga memberikan dampak positif bagi orang dewasa yaitu dapat membangkitkan semangat kejiwaan dalam menghadapi tekanan hidup alias tidak cengeng dan tidak gampang rapuh jiwanya, malah sang filsuf Aristoteles mengatakan dapat membangkitkan patriotisme seseorang.

Lengkingan suara gitar elektrik pada musik rock dapat memberikan rasa tenang dan percaya diri yang kuat, khususnya bagi orang yang tingkat emosinya seringkali tidak bisa dikendalikan.
Musik dipandang sebagai medium pembentuk jiwa yang dinamis dan reaktif.
Suara musik dapat menciptakan sikap yang responsif terhadap suatu objek.

Pada penelitian terpisah terhadap anak sekolah menyimpulkan bahwa efek musik dapat mempengaruhi penurunan gradasi bolos sekolah pada tingkat sekolah menengah atas.
Demikian juga dapat memberikan pengaruh pada peningkatan daya kreativitas, mendukung perkembangan sosial, kepribadian, penyesuaian diri, dan jatidiri.
Semua itu bisa terjadi akibat pengaruh musik terhadap perubahan psikologi seseorang.

Banyak kajian telah membuktikan bahwa terpapar suara yang keras selama periode waktu tertentu dapat mengarah ke pengurangan pendengaran yang signifikan dan permanen.
Mendengarkan konser musik rock, atau mesin jet, kalau diukur dengan satuan desibel besarnya sampai mencapai 120 desibel, hampir menyamai suara tembakan atau petasan 140 desibel.
Paparan-paparan semacam ini dapat mengakibatkan pengurangan pendengaran atau lebih pasti mengarah ke kerusakan pendengaran secara permanen.

Musik merupakan salah satu perangsang bagi otak kanan.
Otak kanan yang kurang didayagunakan bisa menjadi penghalang ( " pengganggu " ) otak kiri yang sedang bekerja menghadapi kerumitan pelajaran matematika, fisika, hitungan dan sebagainya.
Musik dapat meningkatkan daya ingat anak untuk proses belajar dan penyimpan informasi.
Jelasnya dapat meningkatkan kecerdasan.
Bermain musik dapat membantu koordinasi antara indera dan kemampuan motorik anak.

Bagi anak yang sering mendengarkan musik, kepekaan pendengarannya lebih terlatih untuk menangkap bunyi sehingga lebih mudah mengembangkan kemampuan sinkronisasi ritme dan urutan-urutan gerakan.
Selain menciptakan kesenangan, bermain musik dapat juga meningkatkan keterampilan dan kreativitas.
Musik dapat menjadi salah satu fasilitas untuk menyalurkan daya imajinasi dan emosi.
Sehingga emosi dan keperibadian anak dapat berkembang ke arah positif.

Dalam penelitian terbaru di Chicago AS, musik klasik dengan ketukan tertentu ternyata selaras dengan bunyi detak jantung manusia.

Pada publikasi karya ilmiah Bodner, musik klasik kembali menempati kelasnya sebagai musik yang bermakna medis ( kedokteran ).
Musik klasik memiliki magnitude yang luar biasa dahsyatnya dalam perkembangan ilmu kesehatan modern.
Berdasarkan penelitian-penelitian spektakuler di negara-negara Barat, musik klasik diyakini sebagai sebuah karya ilmiah yang berlatar belakang produk seni, tidak sekedar berdampak menghibur ( entertaining effect ), namun juga memiliki efek penunjang belajar ( learning-support effect ) serta efek memperkaya pikiran ( enriching-mind effect ), dan membangun hal-hal positif lainnya yang menyangkut pada proses peningkatan gairah hidup dan prestasi kerja maupun mendorong semangat belajar seseorang.

Jadi menggunakan musik menjadi sarana penjaga kesehatan dan menuju hidup yang sehat merupakan pilihan yang paling ideal.
Membangun hidup sehat, menjaga kesehatan baik fisik maupun mental.
Terima kasih, Tuhan memberkati.

Kamis, 05 Mei 2016

Pola makan berubah penyakit pun tiba.

Informasi yang salah akan menjadi petaka, informasi yang benar akan mendatangkan berkat.
Kekeliruan kebijakan yang diambil pemerintah pada masa lalu, hasilnya akan dituai sekarang.
Dulu ada stigmatisasi bahwa orang yang makan nasi lebih pintar.
Jadi orang yang minim pengetahuan serta cetek penalaran dan pemahaman berbondong-bondong beralih dari makanan aslinya ke yang namanya beras atau kalau sudah dimasak namanya nasi ( bahasa Jawa : Sego ).
Nasi atau sego memang menjadi makanan pokok orang Indonesia khususnya, hampir 80% makan nasi.
Dengan beralihnya makanan asli masyarakat setempat , kita ambil salah satu contoh saja masyarakat di kepulauan Mentawai, Sumatera Barat dari sagu dan keladi ke nasi sebagai makanan pokoknya.
Ternyata akan mempengaruhi daya tahan tubuh terhadap penyakit yang ada di masyarakat tersebut.
Banyak ditemukan penyakit tidak menular, seperti sindrom metabolis dan diabetes melitus.
Penyakit-penyakit non infeksi ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup, terutama karena perubahan pola makan.
Perubahan pola konsumsi akan mempengaruhi mikroflora dan mikroba usus, akhirnya mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap penyakit.

Ditemukan kaitan variasi basa T16189C pada DNA ( asam deoksiribonukleat ) mitokondria dengan risiko diabetes melitus.
Makin tinggi T16189C -nya, makin tinggi pula risiko diabetesnya.
Warga Indonesia rata-rata punya kadar basa T16189 C diatas 30 - 40 persen dengan Nias 60 persen atau yang tertinggi.
Disamping rawan terkena diabetes, masyarakat juga rawan mengalami hipertensi.
Masyarakat yang menderita diabetes dan hipertensi ini umumnya yang sudah beralih dari makanan asalnya ke beras atau nasi.
Masyarakat yang dulu biasa makan sagu membutuhkan konsumsi nasi jauh lebih banyak agar bisa kenyang.
Sagu memiliki Indeks Glikemik ( IG ) rendah, sehingga lama dicerna dibandingkan dengan nasi.
Indeks Glikemik ( IG ) nasi yang sangat tinggi cepat meningkatkan kadar gula darah dan tidak baik bagi penderita diabetes.
Indeks Glikemik nasi diatas 70 persen, tergolong tinggi.
Sementara sagu hanya sekitar 20 persen dan talas sekitar 50 persen.
Pada intinya jangan hanya mengonsumsi nasi, tetapi juga perlu ada kombinasi dan keragaman pangan, terutama makanan tradisional.
Kombinasi pangan ke makanan lain juga akan membantu ketahanan pangan masyarakat.
Terima kasih, Tuhan memberkati.