Satu lagi kebiasaan yang tampak anah, tetapi terkesan modern, yaitu gaya hidup masyarakat perkotaan yang tak mau jauh dari obat-obatan.
Obat seakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia masa kini.
Manusia terus bergantung dengan obat, padahal tidak semua penyakit membutuhkan obat, karena nyatanya apa yang kita yakini sebagai sakit justru adalah sebuah gejala.
Manusia modern terbiasa menggunakan obat bukan untuk mengobati, tetapi justru obat tampil sebagai hidup modern.
Manusia modern butuh cantik dan perkasa bukannya sehat, lebih memilih citra ketimbang tampil bugar.
Obat dan gaya hidup sudah menjadi kesatuan dari masyarakat perkotaan yang ingin semuanya serba instan, serta dipengaruhi budaya pencitraan.
Keadaan sang waktu yang memaksa dan tingkat stres yang tinggi membuat masyarakat perkotaan cenderung untuk beralih ke obat-obatan.
Untuk meningkatkan kemampuan fisik, misalnya karena tak punya waktu untuk berolah raga, mereka lebih memilih mengonsumsi obat-obatan sebagai penambah tenaga.
Tekanan psikis dan tuntutan hidup di perkotaan akan mempersempit waktu istirahat untuk tidur, terutama bagi pekerja dengan beban kerja yang tinggi.
Tak hanya masalah sempitnya waktu untuk istirahat tidur, susah tidur ( insomnia ) pun adalah sesuatu yang terlihat biasa didengar oleh masyarakat modern.
Kurang tidur dapat memicu emosi kita kelevel lebih tinggi, mudah tersinggung dan depresi, sehingga cara untuk mengatasinya tidak sedikit dari masyarakat modern menjadikan obat-obatan sebagai bantuan pelipur lara untuk mendapat ketenangan hidup.
Citra diri yang ingin tampil prima dapat mendorong kearah masyarakat kota akrab dengan obat-obat pelangsing, obat-obat kuat untuk kejantanan laki-laki, karena besarnya pencitraan bahwa kejantanan laki-laki ditunjukkan dari kemampuan seksualnya, akibatnya banyak diantara mereka yang menjadikan obat bukan untuk mengobati tetapi menjadi suatu gaya hidup tanpa mempertimbangkan efek sampingan yang bisa ditimbulkan dari penggunaan obat-obat tersebut.
Sebelum kita mengonsumsi obat-obatan untuk kebutuhan gaya hidup, kita harus mengenal obat gaya hidup terlebih dahulu.
Yang namanya obat dengan alasan apapun tetap adalah racun.
Obat bagai pedang bermata dua, disamping manfaatnya untuk mengobati, obat juga bisa menjadi ancaman apabila tidak digunakan secara rasional.
Salah satu tuntutan dari masyarakat modern, bukan hanya ingin tampil sehat tetapi ingin tampil menarik, celakanya demi mengejar ambisinya untuk tampil menarik, mereka kerap mengorbankan kesehatannya dalam jangka panjang.
Bentuk tubuh yang langsing menjadi idaman semua orang.
tetapi sayangnya untuk mendapatkan tubuh yang langsing itu diperoleh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Bukannya olah raga untuk membakar kalori, mereka malah memilih jalan pintas " obat-obatan " sebagai jalan menuju langsing.
Penggunaan obat pelangsing secara medis memang tidak dilarang, tetapi harus ditempatkan sedemikian rupa dan dipakai secara proporsional, mengingat makin banyaknya obat pelangsing yang beredar, namun tidak memenuhi syarat klinisnya.
Secara sederhana, cara kerja obat pelangsing membuang lemak tubuh dan menekan selera makan.
Obat pelangsing banyak macamnya didunia kedokteran, tetapi obat pelangsing yang direkomendasikan dari sudut pandang ilmu kedokteran hanya 3 jenis saja yaitu :
1. Obat pelangsing yang bekerja menghambat enzim pencernaan.
Obat itu bekerja pada saluran pencernaan dengan cara menghambat penyerapan lemak.
Lemak dilarutkan bersama obat yang kemudian dikeluarkan bersama feses ( kotoran ).
2. Obat pelangsing yang bekerja mengatur dan membatasi napsu makan.
Obat itu bekerja pada susunan saraf pusat ( SSP ), yaitu dengan mengendalikan napsu makan seseorang.
3. Obat pelangsing yang membuat pengosongan lambung lebih lama.
Obat itu bekerja pada lambung dengan cara memperlambat proses pengosongan lambung, sehingga rasa lapar datang lebih lama.
Menurut sudut pandang orang perkotaan, obat pelangsing yang bagus itu jika dikonsumsi langsung dengan cepat memberikan efek, yaitu turunnya berat badan yang banyak dalam jangka waktu yang singkat.
Hal seperti itu sama sekali tidak dibenarkan.
Obat pelangsing bekerja dengan membakar lemak, sementara jika terjadi pembakaran secara cepat artinya pembakaran tersebut tidak sempurna,sehingga menghasilkan produk pembakaran yang tidak sempurna pula.
Dan hal seperti itu malah akan membuat munculnya berbagai penyakit yang tidak diinginkan.
Secara medis obat pelangsing bekerja secara pelan, yaitu 4 - 6 bulan.
Dengan perkiraan penurunan berat badan sekitar 10 - 20 persen.
Dalam memberikan respons, masing-masing individu akan mengalami hal yang berbeda, namun efek sampingan dari obat yang telah direkomendasikan oleh dokter teruji keamanannya.
Biasanya hanya keluhan ringan yang muncul seperti pusing dan mual.
Untuk meminimalisir efek sampingan itu dengan cara penyesuaian dosis atau penyesuaian cara minum.
Dengan banyaknya permintaan akan obat pelangsing ini membuat banyak toko yang menawarkan obat pelangsing, seperti memasarkan lewat jaringan internet.
Banyak yang memasukkan kandungan obat yang belum tentu dapat dibenarkan secara klinis, seperti dari golongan diuretik ( furosemid, aldacton ) , obat-obat golongan ini sangat berbahaya secara medis dan dilarang digunakan untuk pelangsingan badan.
Obat dari golongan diuretik bekerja dengan cara mengurangi cairan.
Setelah cairan terbuang dan pasien mengalami dehidrasi, kemudian barulah akan terjadi pembakaran lemak.
Tetapi bagaimana jika si pasien mengalami dehidrasi akibat diuretik itu ?
Bukanya membuat tubuh jadi langsing untuk kesehatan, justru malah menimbulkan penyakit seperti gagal ginjal dan dapat mengancam nyawa, seharusnya untung malah jadi buntung.
Golongan diuretik ini selain mampu membuat dehidrasi, sifat kerjanya yang mengurangi cairan dapat merusak keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Jika elektrolit dalam tubuh terganggu, maka akan mengganggu sistem organ tubuh yang lainnya juga.
Sebagai contoh soal salah satu elektrolit yang penting adalah kalium yang berfungsi sebagai proses hantaran listrik di organ jantung, jika obat pelangsing merusak keseimbangan elektrolit termasuk kalium, maka akan terjadi gangguan di organ jantung, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Selain obat dari golongan diuretik, terkadang didalam campuran obat pelangsing itu terdapat suplemen tiroid, dan ini juga penggunaannya sangat dilarang keras, dikarenakan obat-obatan tiroid akan memicu kerja jantung serta terjadi peningkatan metabolisme tubuh.
Dan hal ini akan menyebabkan efek sampingan keseluruh tubuh.
Obat pelangsing memiliki dua peranan :
1. Dapat difungsikan untuk pasien yang memiliki kepatuhan pengobatan jelek.
2. Sebagai pelengkap.
Obat dapat difungsikan pada pasien yang telah melakukan terapi gizi dan olah raga, namun tidak ada perubahan terhadap tubuhnya.
Selain memperhatikan 2 hal tersebut, perlu juga memperhatikan penyakit yang dimiliki pasien pada saat itu.
Jika seseorang memiliki suatu penyakit atau sedang minum obat dalam pengobatan penyakitnya yang kontraindikasi terhadap obat tersebut, dilarang untuk menggunakan obat pelangsing, dikarenakan dapat membuat makin parah penyakitnya.
Masyarakat modern khususnya di wilayah perkotaan, menjadi sasaran empuk alias target obat kuat.
Kalau kita lihat di kawasan jabotabek, hampir disetiap pinggir jalan terpampang iklan atau toko obat yang menawarkan obat-obat untuk pendongkrak seks ( toko obat kuat ).
Disadari atau tidak, pola hidup masyarakat modern terlihat jauh dari kesan sehat, dan ini menyebabkan makin banyaknya penderita penyakit diabetes, kanker prostat, jantung, ginjal, hati dan sebagainya.
Semakin kompleksnya masyarakat madern juga menimbulkan berbagai macam penyakit psikologis seperti depresi, stres, yang memang dalam masyarakat pedesaan gangguan semacam ini jarang ditemukan.
Hal seperti ini memicu timbulnya gangguan disfungsi ereksi, sehingga kebutuhan akan obat kuat meningkat seiring dengan kondisi yang dihadapi.
Maraknya film porno makin menambah beban bagi laki-laki.
Dimana dalam film semacam itu biasanya digambarkan bagaimana bisa berhubungan seksual dalam jangka waktu yang lama, padahal yang ditayangkan itu hanya rekayasa.
Laki-laki yang marasa mempunyai tanggung jawab lebih tersebut maka akan melakukan cara-cara tersendiri untuk tetap bisa menunjukkan superioritasnya.
Salah satunya dengan menggunakan obat kuat yang dalam iklannya dikatakan dapat tahan lama, ditanggung puas, tokcer dan seterusnya.
Mengenai pengertian istilah " obat kuat " lebih tepat diartikan sebagai obat erektogenik, yaitu obat yang membuat ereksi menjadi baik, ejakulasi tidak cepat terjadi.
Tujuannya untuk meningkatkan kepuasan seksual.
Istilah obat kuat terlahir dari masyarakat awam dengan tanpa pengertian yang jelas.
Istilah itu semakin sering digunakan oleh berbagai produk yang dianggap dapat mengatasi segala bentuk disfungsi seksual.
Padahal penanganan disfungsi seksual tergantung pada jenis, penyebab dan sesuai daya kerja obat terhadap komponen fungsi seksual yang terganggu.
Semua bahan obat erektogenik yang tidak mempunyai evidence base atau scientific clinical base ( dasar uji klinis ), seharusnya tidak layak digunakan dalam pengobatan.
Sampai saat ini bahan erektogenik yang diakui secara internasional adalah sildenafil sitrat, vardenafil, tadalafil dan udenafil.
Makin menjamurnya produk jamu perlu diwaspadai dikarenakan sering terjadi penipuan mencampur herbal dengan bahan kimia erektogenik ( biasanya sildenafil ).
Sampai saat ini belum ada jamu murni yang bermanfaat efektif seperti bahan obat kimia erektogenik.
Hati-hati obat yang beredar di sejumlah toko obat liar mengandung kafein berdosis tinggi.
Akibatnya bukan ereksi atau ejakulasi yang akan terobati, penggunanya malah akan terserang penyakit jantung.
Kadar kafein yang tinggi dapat menimbulkan gangguan pembuluh darah, mengakibatkan detak jantung tidak stabil.
Suasana hati yang tidak tenang, stres akibat beban kerja yang tinggi, apalagi ditambah dengan masalah kemacetan yang setiap hari ditemui, kerap membuat masyarakat perkotaan kesulitan dalam memperoleh tidur yang berkwalitas.
Tidur memiliki peran yang tidak sedikit bagi manusia.
Gangguan tidur dapat mempengaruhi daya tahan tubuh dan stabilitas emosi.
Suasana seperti ini membuat masyarakat perkotaan mengambil jalan pintas dengan mengonsumsi obat tidur dan pada akhirnya bersama obat tidur menjadi suatu teman sejati.
Sedangkan obat tidur yang digunakan tanpa resep dari dokter adalah sangat berbahaya.
Obat tidur dapat menyebabkan depresi napas dan berpotensi kematian.
Semua orang ingin tampil cantik dan awet muda, seiring dengan bertambah majunya teknologi medis dibidang kecantikan, rahasia cantik hadir melalui obat dan kosmetika.
Dampak lanjutannya konsumen masa kini mencoba menggunakan berbagai obat-obatan dan kosmetika yang dianggap mampu membuat awet muda dan cantik.
Tetapi pada akhirnya selalu saja melupakan aspek kesehatan.
Menjamurnya produk-produk pemutih yang menawarkan perawatan setinggi gunung seribu janji, seakan membenarkan bahwa putih itu selalu cantik.
Akibatnya perempuan yang menginginkan tampil dengan wajah cantik menjadi korbannya.
Maka terjadilah produk pemutih itu menjadi benda yang paling dicari kaum hawa untuk melengkapi kecantikannya.
Dengan harapan kulitnya akan seputih dan secerah seperti model iklan di televisi.
Pemakaian pemutih jika tidak diperhitungkan dengan nalar yang baik akan membahayakan kulit si pemakai seperti hidrokuinon, dan asam retinoic.
Pemutih hanya diberikan untuk kulit yang bermasalah seperti hiperpigmentasi ( perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dari warna kulit asli ).
Penyebabnya bisa karena paparan sinar matahari yang terus menerus dan kuat, genetik, pil kontrasepsi, efek salah kosmetik, atau konsumsi obat-obatan tertentu.
Jadi masyarakat modern selama ini menjadikan obat bukan untuk tujuan mengobati, tetapi sebagai gaya hidup yang tanpa mempertimbangkan efek sampingan yang bisa ditimbulkan dari penggunaan obat-obat tersebut.
Akibatnya penyakit makin marak dan beranak pinak.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar