Jika kita seharian sibuk bekerja, akan lebih menyenangkan rasanya bila tidur dimalam harinya.
Tidur setiap malam muncul dari cakrawala untuk membawakan istirahat yang damai.
Shakespeare pernah berkata tidur itu " matinya hidup setiap hari........ balsem pikiran-pikiran yang terluka.......... pemberi makan utama dalam pesta kehidupan. "
Kebutuhan tidur dimalam hari bukan saja menjauhkan kita dari lingkungan yang berbahaya, tetapi juga memenuhi kebutuhan kita untuk istirahat dan menyimpan energi.
Tidur merupakan fungsi biologis pembawaan lahir, sebagaimana telah terbukti dari telaah di laboratorium.
Sekalipun sebuah ruangan diterangi terus-menerus, tanpa kita tahu apakah siang atau malam, kita tetap membutuhkan tidur dalam siklus waktu 24 jam.
Berarti kebutuhan untuk tidur itu sangat diperlukan.
Tidur juga menurut teori evolusi untuk mempertahankan kelangsungan hidup.
Tetapi bagaimana dengan orang yang kurang tidur?
Urusan yang tampaknya sepele ini bagi mereka yang kurang tidur sering kali lebih menegangkan ketimbang ketenangan, dan " pesta kehidupan " memberikan nasib yang sungguh malang.
Dari hasil penelitian terbaru menunjukkan, gangguan tidur memang banyak berkorelasi dengan kecelakaan.
Masalah kecelakaan yang terkait dengan gangguan tidur ini pernah dimuat di British Medical Journal ( 1995 ) dan Occupational and Environmental Medicine ( 1999 ), Jim Horne dan Loise Reyner menyebutkan, gangguan tidur sering memicu kecelakaan di jalan luar kota di Amerika Serikat, Jerman, dan Swedia.
Kecelakaan umumnya terjadi pada dini hari atau menjelang siang.
Menurut The National Highway Traffic Safety Administration, kelelahan karena kurang tidur menjadi penyebab 100.000 kecelakaan kendaraan bermotor dan menelan korban 1500 jiwa setiap tahun.
Kelelahan adalah tanda dari otak bahwa tubuh perlu tidur.
Hasil penelitian di negara Inggris ternyata menunjukkan hal yang serupa.
Dari 679 kecelakaan terkait gangguan tidur yang dilaporkan kepada polisi, 16 persen terjadi di jalan raya yang lurus dan lenggang, serta 20 persen terjadi pada pengendara sepeda motor.
Orang yang mengalami gangguan tidur, apalagi yang terus menerus berkepanjangan ( kronis ), 2,5 kali lebih sering mengalami kecelakaan saat mengendarai kendaraan bermotor jika dibandingkan dengan orang yang tidurnya cukup.
Manusia hidup memerlukan waktu tidur yang cukup, karena tidur mempengaruhi kemampuan motorik dan berpikir.
Seorang ilmuwan yang bernama Daniel Kripke dari The Scripps Clinic Center di La Jolla, California, menyebutkan bahwa tidur juga terkait berbagai penyakit dan menentukan panjang - pendeknya umur manusia.
Lamanya tidur ideal setiap manusia berbeda-beda.
Misalnya pada bayi yang baru lahir membutuhkan waktu tidur 16 - 20 jam sehari.
Jumlah ini terus menurun pada anak-anak dibawah 10 tahun menjadi 10 - 12 jam per hari, diatas 10 tahun 9 - 10 jam per hari, dan pada usia dewasa 6,5 - 7,5 jam per hari.
Kurang atau lebih dari itu bisa berdampak buruk.
Ilmuwan Kripke dalam penelitiannya yang dikutip dari majalah Time dan CNN tahun 2010 yang lalu menjelaskan, orang dengan jam tidur ideal terutama pada malam hari, kebanyakan berumur panjang.
Sebaliknya, orang yang tidur hingga delapan jam atau lebih dan tidur kurang dari 6,5 jam berumur lebih pendek.
Kekurangan atau kelebihan tidur juga berdampak pada depresi, kegemukan, dan penyakit jantung.
Sebenarnya, para ilmuwan belum memahami betul, mengapa waktu tidur menjadi begitu berarti.
Mereka hanya menduga hal ini terkait dengan bagian dari otak yang disebut hippocampus dan neocortex yang berfungsi menyimpan ingatan.
Pada saat keadaan tidur, hippocampus akan memutar ulang semua peristiwa hari itu kepada neocortex yang kemudian menyimpannya untuk jangka panjang.
Beberapa uji coba menunjukkan, ada memori-memori tertentu yang menjadi stabil dalam periode tidur yang disebut rapid eye movement ( REM ) atau pergerakan mata yang cepat, yaitu saat kita bermimpi.
Beberapa tipe memori lain justru mulai disimpan dalam periode gelombang lambat yang dikenal sebagai saat tidur nyenyak.
Selain itu, semua mahluk memang menjalani siklus kehidupan sesuai irama rotasi bumi, 24 jam sehari, yang disebut irama sirkadian.
Pada manusia, pusat kontrol sirkadian terletak di bagian otak yang disebut ventral anterior hypothalamus.
Bertugas untuk mengistirahatkan tubuh dan menstimulasi sel-sel pada malam hari.
Itu sebabnya mengapa tidur menjadi penting untuk bertahan hidup.
Belum lama ini para ilmuwan telah mengidentifikasi gen yang berkaitan dengan gangguan tidur atau narkolepsi dan sistem imun atau kekebalan tubuh.
Emmanuel Mignot dan Howard Hughes dari Universitas Stanford AS, memimpin penelitian gen penyebab narkolepsi.
Hasilnya dilaporkan dalam Nature Genetics.
Mereka menemukan beberapa gen penanda atau marker yang berkaitan dengan narkolepsi, yang berperan penting dalam mengubah sel T imun menjadi mikroba pembunuh.
Peneliti selama beberapa dekade menemukan, orang yang menderita narkolepsi memiliki gen imun yang berada di kelompok gen yang disebut HLA ( Human Leukocyte Antigens ) yang membuat protein imun berperan penting.
Protein ini membantu sel T untuk mengidentifikasi dan membunuh sel asing.
Pada penyakit autoimun sel T justru menyerang sel sehat.
Sekitar satu dari 2000 penduduk di AS menderita narkolepsi yang mengakibatkan kehilangan kekuatan ototnya hingga terjatuh roboh dengan tiba-tiba.
Mignot dan koleganya menemukan satu gen yang berkaitan dengan narkolepsi dan gen yang mengkode sel T reseptor alpha, yang berinteraksi dengan protein HLA untuk memicu reaksi imun.
Tidak dipungkiri, hampir setiap orang pernah mengalami gangguan tidur dan akan lebih sering frekuensinya sejalan dengan peningkatan usia.
Berdasarkan data statistik, setiap tahun 20 - 40 persen orang dewasa, yang meningkat menjadi 40 - 50 persen pada usia lanjut.
Pemicu gangguan tidur dapat bermacam-macam, mulai dari mengejar target pekerjaan, ingin bersenang-senang lebih lama, gangguan kesehatan baik jiwa maupun fisik, hingga ketergantungan obat dan alkohol.
Gangguan tidur ini bila tidak segera diatasi akan berdampak pada menurunnya daya tahan tubuh.
Orang yang kurang tidur biasanya juga sulit berkonsentrasi dan mudah tersinggung, yang pada ujungnya dapat membahayakan diri sendiri dan juga orang lain
Tidur memang sangat diperlukan selama manusia hidup di dunia, tetapi keseringan tidur juga tidak baik, itu namanya pemalas.
Ternyata tidur juga menentukan keselamatan seseorang, karena itu tidurlah dengan pola yang benar dan tidurlah selama masih bisa tidur, sebelum tidur untuk selamanya.
Terima kasih, Tuhan memberkati.
Minggu, 25 Maret 2012
Minggu, 18 Maret 2012
Apakah kita ini orang normal, kurang normal, atau tidak normal.
Ada pertanyaan yang sering mengganggu pikiran, walau memakai dimensi ilmu positif sebagai pintu masuk.
Tetapi pikiran itu selalu bertanya apakah diri ini seorang yang normal ?
Memang pertanyaan itu mendorong kita memahami adanya rentang klasifikasi perilaku yang membedakan satu orang dengan orang lain.
Namun tetap pertanyaan itu sulit untuk dijawab dengan tepat, karena kondisi psikologis seseorang selalu terkait dengan rentang dimensional.
Artinya, tidak ada penggolongan normal ( sehat mental ) dan abnormalitas perilaku ( gila ) seseorang yang dapat dibedakan dari penggolongan secara tegas dan absolut, karena pemahamannya mengandung makna elastis, bisa bergeser ke kanan dan bergeser ke kiri.
Jika dihayati dengan seksama, maka tidak dapat dipungkiri adanya kenyataan relasi dinamis antara ketangguhan kepribadian seseorang dengan derajat takanan yang dihadapi seseorang dalam hidupnya.
Orang yang normal pada dasarnya dibangun untuk memiliki kepribadian yang relatif paling tangguh sehingga tekanan yang sedahsyat apapun akan membuat orang normal mampu mengatasinya.
Lain lagi dengan orang neurotik, pada dasarnya memang memiliki ketangguhan pribadi yang rentan yang membuat reaksi seminimal apapun akan membuat orang neurotik menampilkan ketegangan emosional dan sangat sensitif.
Para ilmuwan membuat penggolongan tentang manusia ke dalam enam golongan yang berbeda intensitas ketegangan emosionalnya dari tahapan ketangguhan emosi yang paling tinggi, adalah sebagai berikut :
a. Normal.
b. Neurosis.
c. Psikosis : pasien yang biasanya membutuhkan perawatan mental khusus di rumah sakit jiwa.
d. Psikopat : orang yang tidak mampu menerapkan tatanan norma dan aturan yang berlaku dalam lingkungannya.
e. Defektif mental : orang yang mengalami hambatan perkembangan intelektual.
f. Kelompok perilaku lain : orang yang menunjukkan berbagai perilaku menyimpang yang sulit digolongkan dalam golongan perilaku tertentu.
Makna relatif dalam penggolongan itu menjelaskan bahwa orang normal tidak berarti memiliki kondisi kesehatan mental sempurna.
Bisa saja yang tergolong normal menampilkan gejala gangguan perilaku, yang sering disebut eksentrik dalam bingkai keluarga, namun pada bingkai sosial lainnya dapat berfungsi optimal.
Jika ada perilaku manusia yang cenderung negatif, destruktif, kriminal, penuh napsu, bahkan telengas, apakah ini masih dianggap normal ?
Orang semacam ini kurang melihat dirinya sendiri, dan melihat orang lain.
Adab keras dan negatif memang sisi lain dari perilaku manusia, tetapi perilaku ini tidak bisa dikelompokan sebagai kelompok normal, karena tidak mampu untuk mengatasi pengaruh negatif dalam dirinya.
Begitu juga dengan perilaku radikal hal ini dapat membatasi, bahkan menyempitkan ruang kehidupan, sekaligus merupakan tempurung kehidupan, yaitu sebagai tempurung pengerdilan kehidupan yang sering terbangun dalam paham eksklusif dengan informasi yang tunggal, sepihak, dan sempit.
Ini adalah sebuah kebodohan yang meringkihkan kehidupan yang sudah penuh keringkihan.
Perlunya mencipta kesadaran untuk membangun hidup yang lebih baik.
Pandanglah keringkihan itu sebagai kemurahan hati sekaligus jalan kasih dari sang Pencipta, agar manusia mampu menggapai kesempurnaan.
Kata normal merupakan istilah relatif, artinya apa yang diterima di suatu lingkungan bisa dipertimbangkan sebagai suatu yang tidak normal dikomunitas lain.
Atas dasar pemahaman diatas, dapat diungkap bahwa orang yang digolongkan sebagai kelompok normal memiliki beberapa batasan diantaranya ;
a. Dapat menunjukkan tanda-tanda kematangan emosional, serta mampu memisahkan diri secara wajar dengan orang tuanya, dalam pengertian mampu melepaskan diri secara mulus dari ketergantungan emosional dengan figur kedua orang tuanya.
b. Memiliki kemampuan menerima realitas artinya, mampu menerima apa adanya kondisi lingkungan sebagai realitas yang harus dihadapi secara dewasa dan bertanggung jawab.
Dengan bercermin dari kenyataan hidup dalam dunia konflik, kerancuan, kriminalitas, perceraian, dan percobaan bunuh diri.
c. Memiliki kepribadian yang fleksibel dapat beradaptasi pada situasi yang berubah ubah sehingga tidak mengalami kesulitan menempatkan diri dalam lingkungan sosial manapun.
Rahasia dari penyesuaian dirinya terletak pada kemampuan menjadikan emosinya berada dibawah kendali intelektualnya.
d. Memiliki kapasitas mengasihi seseorang atau sesuatu yang diperlukan untuk mengalirnya kehidupan normal.
Sebelum memiliki kemampuan mengasihi, terlebih dahulu harus memiliki kasih dalam dirinya, dan terhadap diri sendiri.
e. Harus sewajarnya memiliki filsafat hidup yang tangguh sehingga mampu mengatasi dan menghadapi komplikasi yang bisa saja terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Dunia ini sangat membutuhkan lebih banyak orang normal untuk bertahan menghindar dari pengaruh perilaku dan emosi negatif.
Disini dapat disimpulkan, orang normal adalah orang yang dapat menentukan posisinya dalam lingkup sosial dimana orang tersebut berada
Orang yang dikatakan normal harus menerima dengan berjiwa besar, baik kekurangan maupun kelebihannya, disamping kelebihan dan kekurangan orang lain, serta mampu memanfaatkan kelebihannya untuk mengompensasi kekurangannya bagi mengoptimalkan prestasi bio psikososio spiritualnya.
Wajar saja jika orang normal memiliki kemampuan menganalisis diri dan berupaya mencapai tahap kematangan emosional dengan tidak mempertahankan keuntungan emosionalnya kepada orang tua dan keluarga, menerima realitas dengan bekerja dan menjalani kehidupan tanpa keluhan, menyerahkan kendali intelektualnya terhadap emosi.
Bersama orang lain, meningkatkan kemampuan mencintai, yaitu mencari kasih dalam hati sanubari yang dalam serta membagi kasih tersebut pada lingkungan dimana ia berada, dan mengadopsi sistem berpikir berdasar pada penghargaan terhadap segala hal yang baik agar pikiran menjadi tenang serta menikmati kehidupan.
Mudah-mudahan kita dapat menemukan jawaban dari pertanyaan, apakah kita ini orang yang normal, kurang normal atau tidak normal.
Terima kasih, Tuhan memberkati.
Tetapi pikiran itu selalu bertanya apakah diri ini seorang yang normal ?
Memang pertanyaan itu mendorong kita memahami adanya rentang klasifikasi perilaku yang membedakan satu orang dengan orang lain.
Namun tetap pertanyaan itu sulit untuk dijawab dengan tepat, karena kondisi psikologis seseorang selalu terkait dengan rentang dimensional.
Artinya, tidak ada penggolongan normal ( sehat mental ) dan abnormalitas perilaku ( gila ) seseorang yang dapat dibedakan dari penggolongan secara tegas dan absolut, karena pemahamannya mengandung makna elastis, bisa bergeser ke kanan dan bergeser ke kiri.
Jika dihayati dengan seksama, maka tidak dapat dipungkiri adanya kenyataan relasi dinamis antara ketangguhan kepribadian seseorang dengan derajat takanan yang dihadapi seseorang dalam hidupnya.
Orang yang normal pada dasarnya dibangun untuk memiliki kepribadian yang relatif paling tangguh sehingga tekanan yang sedahsyat apapun akan membuat orang normal mampu mengatasinya.
Lain lagi dengan orang neurotik, pada dasarnya memang memiliki ketangguhan pribadi yang rentan yang membuat reaksi seminimal apapun akan membuat orang neurotik menampilkan ketegangan emosional dan sangat sensitif.
Para ilmuwan membuat penggolongan tentang manusia ke dalam enam golongan yang berbeda intensitas ketegangan emosionalnya dari tahapan ketangguhan emosi yang paling tinggi, adalah sebagai berikut :
a. Normal.
b. Neurosis.
c. Psikosis : pasien yang biasanya membutuhkan perawatan mental khusus di rumah sakit jiwa.
d. Psikopat : orang yang tidak mampu menerapkan tatanan norma dan aturan yang berlaku dalam lingkungannya.
e. Defektif mental : orang yang mengalami hambatan perkembangan intelektual.
f. Kelompok perilaku lain : orang yang menunjukkan berbagai perilaku menyimpang yang sulit digolongkan dalam golongan perilaku tertentu.
Makna relatif dalam penggolongan itu menjelaskan bahwa orang normal tidak berarti memiliki kondisi kesehatan mental sempurna.
Bisa saja yang tergolong normal menampilkan gejala gangguan perilaku, yang sering disebut eksentrik dalam bingkai keluarga, namun pada bingkai sosial lainnya dapat berfungsi optimal.
Jika ada perilaku manusia yang cenderung negatif, destruktif, kriminal, penuh napsu, bahkan telengas, apakah ini masih dianggap normal ?
Orang semacam ini kurang melihat dirinya sendiri, dan melihat orang lain.
Adab keras dan negatif memang sisi lain dari perilaku manusia, tetapi perilaku ini tidak bisa dikelompokan sebagai kelompok normal, karena tidak mampu untuk mengatasi pengaruh negatif dalam dirinya.
Begitu juga dengan perilaku radikal hal ini dapat membatasi, bahkan menyempitkan ruang kehidupan, sekaligus merupakan tempurung kehidupan, yaitu sebagai tempurung pengerdilan kehidupan yang sering terbangun dalam paham eksklusif dengan informasi yang tunggal, sepihak, dan sempit.
Ini adalah sebuah kebodohan yang meringkihkan kehidupan yang sudah penuh keringkihan.
Perlunya mencipta kesadaran untuk membangun hidup yang lebih baik.
Pandanglah keringkihan itu sebagai kemurahan hati sekaligus jalan kasih dari sang Pencipta, agar manusia mampu menggapai kesempurnaan.
Kata normal merupakan istilah relatif, artinya apa yang diterima di suatu lingkungan bisa dipertimbangkan sebagai suatu yang tidak normal dikomunitas lain.
Atas dasar pemahaman diatas, dapat diungkap bahwa orang yang digolongkan sebagai kelompok normal memiliki beberapa batasan diantaranya ;
a. Dapat menunjukkan tanda-tanda kematangan emosional, serta mampu memisahkan diri secara wajar dengan orang tuanya, dalam pengertian mampu melepaskan diri secara mulus dari ketergantungan emosional dengan figur kedua orang tuanya.
b. Memiliki kemampuan menerima realitas artinya, mampu menerima apa adanya kondisi lingkungan sebagai realitas yang harus dihadapi secara dewasa dan bertanggung jawab.
Dengan bercermin dari kenyataan hidup dalam dunia konflik, kerancuan, kriminalitas, perceraian, dan percobaan bunuh diri.
c. Memiliki kepribadian yang fleksibel dapat beradaptasi pada situasi yang berubah ubah sehingga tidak mengalami kesulitan menempatkan diri dalam lingkungan sosial manapun.
Rahasia dari penyesuaian dirinya terletak pada kemampuan menjadikan emosinya berada dibawah kendali intelektualnya.
d. Memiliki kapasitas mengasihi seseorang atau sesuatu yang diperlukan untuk mengalirnya kehidupan normal.
Sebelum memiliki kemampuan mengasihi, terlebih dahulu harus memiliki kasih dalam dirinya, dan terhadap diri sendiri.
e. Harus sewajarnya memiliki filsafat hidup yang tangguh sehingga mampu mengatasi dan menghadapi komplikasi yang bisa saja terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Dunia ini sangat membutuhkan lebih banyak orang normal untuk bertahan menghindar dari pengaruh perilaku dan emosi negatif.
Disini dapat disimpulkan, orang normal adalah orang yang dapat menentukan posisinya dalam lingkup sosial dimana orang tersebut berada
Orang yang dikatakan normal harus menerima dengan berjiwa besar, baik kekurangan maupun kelebihannya, disamping kelebihan dan kekurangan orang lain, serta mampu memanfaatkan kelebihannya untuk mengompensasi kekurangannya bagi mengoptimalkan prestasi bio psikososio spiritualnya.
Wajar saja jika orang normal memiliki kemampuan menganalisis diri dan berupaya mencapai tahap kematangan emosional dengan tidak mempertahankan keuntungan emosionalnya kepada orang tua dan keluarga, menerima realitas dengan bekerja dan menjalani kehidupan tanpa keluhan, menyerahkan kendali intelektualnya terhadap emosi.
Bersama orang lain, meningkatkan kemampuan mencintai, yaitu mencari kasih dalam hati sanubari yang dalam serta membagi kasih tersebut pada lingkungan dimana ia berada, dan mengadopsi sistem berpikir berdasar pada penghargaan terhadap segala hal yang baik agar pikiran menjadi tenang serta menikmati kehidupan.
Mudah-mudahan kita dapat menemukan jawaban dari pertanyaan, apakah kita ini orang yang normal, kurang normal atau tidak normal.
Terima kasih, Tuhan memberkati.
Minggu, 11 Maret 2012
Air sumber hidup dan kekuatan.
Pernahkah kita membayangkan jika di dunia ini tanpa air.
Mungkin tak satupun mahluk hidup yang dapat bertahan, termasuk manusia.
Sebab keberadaan air sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita.
Jika sedang kepanasan, banyak keringat, dan kelelahan setelah berolahraga paling nyaman dengan meminum air.
Badan jadi segar dan dapat mengembalikan energi.
Air merupakan kebutuhan dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Air yang masuk ke tubuh sebaiknya seimbang dengan jumlah air yang dikeluarkan.
Masukan air yang kurang akan memberi dampak yang tidak baik bagi kehidupan manusia, sebaliknya masukan air yang terlalu banyak juga akan menimbulkan masalah kesehatan.
Air termasuk dari salah satu zat gizi makro yang mempunyai fungsi dalam berbagai proses penting dalam tubuh manusia, seperti metabolisme, pengangkutan, sirkulasi zat gizi dan non gizi, pengendalian suhu tubuh, kontraksi otat, transmisi impuls saraf, pengaturan keseimbangan elektrolit dan proses pembuangan zat tidak berguna bagi tubuh.
Pada pria dewasa, 55 - 60 % berat tubuh adalah air, sedangkan pada perempuan dewasa 50 - 60 % berat tubuh adalah air.
Tanpa air mahluk hidup tidak mungkin tumbuh dan berkembang.
Tanpa air juga segala macam kegiatan manusia tidak mungkin dapat berlangsung dengan baik.
Air putih sangat penting peranannya dalam mengatasi gangguan tubuh dan merupakan unsur gizi yang sama pentingnya dengan karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
Kehadiran air putih sering terabaikan, padahal jika kurang asupan air dalam tubuh dapat berakibat fatal, yang menyebabkan gangguan fisik seperti penurunan stamina, hilangnya daya konsentrasi dan mood, sakit kepala, pingsan, sampai pada infeksi saluran kemih ( ISK ) dan gangguan ginjal.
Air putih memang penting artinya bagi kita, tetapi dalam kondisi dehidrasi atau banyak mengeluarkan keringat pemberian air putih saja tidaklah cukup.
Selain tidak mengandung karbohidrat dan elektrolit, air putih biasa bahkan dapat menyebabkan semakin dehidrasi, karena sering buang air kecil ( kencing ).
Hal ini disebabkan karena air putih dapat menyebabkan takanan osmotik ( kepekatan ) turun dan tubuh akan berusaha meresponnya dengan membuang air lewat urine agar tekanan osmotik naik ke level normal ( efek kompensasi tubuh ).
Keluar masuk cairan yang cepat dapat menyebabkan proses penyerapan air ( rehidrasi ) ke dalam sel tidak optimal.
Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan, masyarakat masih mengonsumsi air minum dalam jumlah yang kurang dibandingkan kebutuhannya.
Penelitian di Hongkong pada orang dewasa menunjukkan 50 persen subjek minum air kurang dari 8 gelas per hari.
Di Singapura, kelompok remaja dan dewasa muda merupakan kelompok yang banyak mengalami kekurangan air.
Sebagian besar wanita hanya minum 5 - 6 gelas air per hari, dan pria minum 6 - 8 gelas per hari.
Dari hasil penelitian di Indonesia, angkanya tidak jauh berbeda.
Yang menjadi pertanyaan mengapa banyak masyarakat kurang berminat pada air minum ?.
Jawabnya karena faktor ketidaktahuan tentang fungsi air bagi tubuh.
Alasan lainnya kesulitan mendapatkan akses dalam memperoleh air minum dan lupa untuk minum dikarenakan keasyikan bekerja.
Kehadiran air memang sangat penting bagi kesehatan tubuh.
Meminum air yang cukup dapat melancarkan metabolisme tubuh dan mencegah beberapa penyakit akibat kekurangan air.
Namun berapakah ukuran cukup yang dimaksud ?
Berapa banyak air yang harus dikonsumsi setiap harinya supaya tubuh dapat terhidrasi dengan baik ?
Apakah anjuran minum air 2 liter atau 8 gelas sehari itu tepat adanya, seperti yang telah banyak disebut-sebut orang selama ini ?
Kebutuhan air pada setiap orang berbeda-beda.
Air yang masuk ke tubuh hendaknya seimbang dengan jumlah air yang keluar.
Asupan air yang kurang akan menimbulkan masalah bagi kehidupan manusia, baik pada anak-anak, dewasa, orang tua maupun pada ibu hamil dan menyusui.
Sebaliknya air yang masuk terlalu banyak akan menimbulkan masalah kesehatan yang cukup berarti, khususnya bagi yang menderita penyakit ginjal, gagal jantung dan usia lanjut.
Jadi didalam tubuh manusia ada pengaturan keseimbangan metabolisme air, sehingga kebutuhan tubuh akan air dapat terpenuhi.
Pada ibu hamil kebutuhan akan air selama masa kehamilan meningkat, disini agar dapat mendukung sirkulasi janin, produksi cairan amnion ( air ketuban ) dan volume darah yang meningkat.
Selain itu, dimasa kehamilan, khususnya pada trimester tiga, wanita akan membutuhkan lebih banyak asupan air terutama bila terjadi inkontinensia urine ( kencing yang terus menerus ), hal ini fisiologis ( proses normal ) akibat adanya tekanan pada kandung kemih oleh uterus yang membesar.
Kekurangan air pada ibu hamil dapat mengakibatkan sejumlah gangguan tubuh selama kehamilan yaitu dehidrasi ringan akut dan ringan kronik.
Dehidrasi ringan akut menyebabkan terjadinya oligohidroamnion ( cairan ketuban yang sedikit ), gangguan pada janin serta waktu persalinan yang lama.
Sedangkan dehidrasi ringan kronik bisa menyebabkan batu pada saluran kemih, infeksi saluran kemih, sembelit dan tekanan darah tinggi.
Air begitu berperan pada kesehatan ibu hamil dan anak yang dikandungnya.
Air untuk kebutuhan ibu hamil, sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk aktivitas ibu hamil sampai lingkungan tempat tinggal.
Disini tidak ada rumusan ukuran khusus mengenai seberapa banyak air yang dibutuhkan oleh ibu hamil, tetapi pada umumnya ibu hamil dianjurkan untuk meminum 8 - 10 gelas air setiap harinya atau setara dengan 2,5 liter.
Air yang dibutuhkan cukup besar, mengingat setiap ibu hamil sering menghadapi kondisi yang berbeda-beda.
Namun yang perlu diingat, air yang masuk ke dalam tubuh tidak selalu harus dihitung dari minum air putih saja.
Karena asupan makanan sendiri mengandung 20 % dari keseluruhan asupan air tubuh, sedangkan sisanya akan dipenuhi oleh asupan air langsung.
Bagi ibu hamil dianjurkan minum air sebelum haus, karena saat rasa haus muncul, maka tubuh sudah mengalami hipovolemia ringan.
Bagi ibu yang menyusui dibutuhkan asupan air yang lebih banyak, untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi yang disalurkan lewat ASI.
Ibu yang terlalu sering menyusui, akan selalu merasakan haus dan produksi keringat meningkat.
Disini akibat dari perubahan hormonal selama masa menyusui.
Oleh karena itu dihimbau bagi ibu yang menyusui anaknya untuk selalu mendapatkan air minum yang cukup.
Setidaknya meminum 3,1 liter setiap harinya yaitu setara dengan 13 gelas per hari.
Yang terpenting untuk ibu hamil dan menyusui, minumlah air secara seimbang dan tidak berlebihan.
Pilihlah sumber air putih yang terbaik, berkualitas baik, pastikan telah dimasak dengan baik dan bebas dari kuman penyakit.
Air minum keberadaannya sangat penting bagi tubuh manusia, diperlukan dari permulaan kehidupan sampai akhir hayat manusia.
Hanya dari semuanya ini dibedakan secara fisiologis mencakup perbedaan komposisi, metabolisme dan derajat kematangan sistem pengaturan air dan elektrolit.
Metabolisme air pada bayi berbeda dengan anak dan orang dewasa.
Kecepatan sirkulasi air pada bayi sangat tinggi, lima kali lebih besar per kilogram berat badannya, jika dibandingkan dengan orang dewasa.
Oleh sebab itu, bayi dan anak cenderung lebih rawan terhadap penyakit yang menimbulkan kekurangan air ( dehidrasi ).
Perbedaan lainnya yaitu kematangan sistem pengaturan air dalam berbagai sistem atau organ tubuh, belum matangnya fungsi ginjal akan menyebabkan perbedaan komposisi plasma pada bayi jika dibandingkan dengan anak yang lebih besar.
Bayi dan anak memerlukan air lebih banyak dibanding orang dewasa, dikarenakan luas permukaan tubuh anak relatif lebih besar, sehingga kehilangan air melalui kulit lebih banyak, fungsi konsentrasi air kemih oleh ginjal yang belum sempurna dan frekuensi napas anak yang lebih cepat, dimana suhu lingkungan yang tinggi dan derajat kelembaban yang rendah akan mempertinggi kehilangan air melalui pernapasan dan keringat.
Sedangkan kegunaan dari asupan air yang cukup untuk anak dapat membantu meringankan gejala konstipasi, diare dan demam.
Lain lagi dengan kandungan air tubuh bayi baru lahir, relatif lebih besar jika dibandingkan dengan balita atau orang dewasa.
Hal ini disebabkan karena kurangnya jaringan lemak dan secara relatif organ dalaman ( visera ) lebih berat dibandingkan dengan berat tubuh seluruhnya.
Untuk mempermudah penghitungan berapa kebutuhan air yang seharusnya diminum.
Salah satunya dengan menggunakan rumus Darrow sebagai berikut :
- Anak dengan berat badan kurang dari 10 kg, maka kebutuhan airnya adalah 100 ml / kg berat badannya.
Misalnya anak dengan berat badan 8 kg, maka kebutuhan airnya adalah 8 X 100 ml = 800 ml.
- Anak dengan berat badan antara 10 - 20 kg, maka kebutuhan airnya adalah 1000 ml + 50 ml setiap kenaikan berat badan diatas 10 kg.
Misalnya anak dengan berat badan 15 kg, maka kebutuhan airnya adalah 100 ml + ( 50 ml X 5 ) = 1250 ml.
Anak dengan berat badan lebih dari 20 kg, maka kebutuhan airnya adalah 1500 ml + 20 ml setiap kenaikan berat badan diatas 20 kg.
Misalnya anak dengan berat badan 30 kg, maka kebutuhan airnya 1500 ml + ( 20 ml X 10 ) = 1700 ml.
Untuk bayi atau anak yang menderita demam, setiap kenaikan suhu tubuh 1 derajat celsius, asupan air ditambah sebanyak 12 persen.
Untuk neonatus yang menjalani terapi sinar diperlukan penambahan air sebanyak 20 ml / kg berat badan setiap harinya sebagai tambahan akibat peningkatan insensible water loss.
Untuk mengetahui bahwa anak itu kekurangan asupan air, bisa dilihat dari gejala yang muncul, seperti rewel, air mata berkurang, bibir kering, mata cekung, jika minum air seperti orang kehausan dan kulit bila ditekan lama untuk kembali ke bentuk semula.
Bila orang kekurangan air 2 - 3 persen saja akan memunculkan beberapa masalah seperti suhu tubuh akan naik, timbul rasa haus dan gangguan stamina.
Jika berlanjut sampai 4 persen dapat menurunkan kemampuan fisik sebanyak 25 persen.
Bila sampai 7 persen akan kehilangan kesadaran alias pingsan.
Untuk mencegahnya minumlah segelas air secara teratur dalam waktu 1 - 2 jam sekali, tanpa harus menunggu munculnya rasa haus atau dehidrasi.
Secara klinis dehidrasi ringan bila tubuh kekurangan 3 - 9 persen cairan tubuh, untuk dehidrasi berat jika tubuh kekurangan lebih dari 9 persen cairan tubuh.
Pada suatu hasil mpenelitian dinyatakan : kekurangan cairan tubuh sebesar 1,3 persen pada perempuan dan 1,5 persen pada laki-laki sudah dapat memunculkan gejala dehidrasi seperti penurunan fungsi kognitif, aktivitas terganggu dan terasa lelah.
Pada umumnya wanita lebih rentan terkena dehidrasi ketimbang laki-laki.
Karena komposisi tubuh wanita berbeda dengan laki-laki.
Wanita memang mempunyai otot lebih sedikit, tetapi wanita memiliki lebih banyak lemak.
Begitu juga dengan hormonalnya lebih banyak sehingga lebih sensitif.
Bila berada di lingkungan yang dingin, rasa haus tidak terasa.
Padahal tubuh membutuhkan air lebih banyak dibanding ketika bekerja di lingkungan yang tidak dingin.
Untuk itu bila berada di lingkungan yang dingin, dianjurkan minum air lebih banyak, karena di udara yang dingin tubuh lebih banyak mengeluarkan air lewat kencing ( urine ) dan pernapasan.
Minum air putih pada usia lanjut sebaiknya harus hati-hati, asupan air optimal pada lansia sebanyak 1 liter per hari.
Pada usia lanjut tidak dianjurkan untuk minum lebih dari 1,5 liter per hari.
Karena pada lansia ( 60 tahun ke atas ) telah mengalami berbagai perubahan fisiologis yang berdampak pada kebutuhan tubuh akan air.
Perubahan yang dimaksud yaitu penurunan volume air tubuh total, penurunan laju filtrasi glomerulus ( saringan ginjal ), penurunan kemampuan pemekatan urine, penurunan kadar aldosteron, penurunan kepekaan pusat rasa haus, penurunan kemampuan kebersihan air, peningkatan kadar ADH plasma dan peningkatan kadar ANP.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan hiponatremia yaitu kekurangan natrium dalam plasma.
Hiponatremia dapat berdampak tidak baik mulai dari ringan seperti mengantuk, lemas sampai yang berat seperti kejang, kesadaran menurun dan kematian.
Dampak yang ringan biasanya lebih disebabkan oleh hiponatremia akut, artinya keadaan hiponatremia berlangsung cepat atau kurang dari 72 jam.
Oleh sebab itu, asupan air optimal pada usia lanjut hanya dibatasi sebanyak 1 liter per hari.
Optimal artinya volume asupan air tidak menyebabkan hipovolemia dan tidak menyebabkan hiponatremia.
Yang perlu diperhatikan pada usia lanjut yaitu menurunnya kepekaan rasa haus, kondisi ini akan membuat lansia dehidrasi tanpa disadari, karena kepekaan menurun.
Dengan adanya kondisi seperti ini lansia tidak minum seharian tanpa merasa haus, bahkan sering kali mereka malas minum.
Jadi harus tetap minum meski tidak haus.
Dari hasil penelitian tahun 2011, di Jakarta diambil 100 orang remaja dan 100 orang dewasa, semuanya terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berkaitan dengan perilaku kebiasaan minum.
65 % orang remaja dan 60 % orang dewasa menyukai air putih, alasannya karena rasa, keamanan dan mudah diperoleh.
- Lima jenis minuman lainnya yang paling disukai remaja selain air putih adalah teh dalam kemasan, teh yang dibuat dirumah, minuman elektrolit, minuman ionisasi dan susu.
- Lima jenis minuman yang paling disukai orang dewasa selain air putih adalah teh buatan rumah, kopi buatan rumah, jus dalam kemasan, teh dalam kemasan dan jus yang bukan dalam kemasan.
Air sangat penting untuk proses kehidupan, seseorang tidak dapat memanfaatkan oksigen yang dihirupnya kalau bukan karena jaringan paru-paru yang selalu lembab.
Penguapan air dari permukaan kulit dapat mengatur suhu tubuh.
Bahan cairan di organ pencernaan mengandung prosentase air yang tinggi.
Sebagian besar darah terdiri dari air, organ ginjal memerlukan air untuk membuang sisa-sisa pembakaran.
Kadar air dalam jaringan diatur dengan tepat.
70 % tubuh manusia terdiri dari air, sampai tulang-tulang pun mengandung air sebanyak 30 % sampai 40 %.
Sering ada pertanyaan, apakah baik minum air segera sehabis makan ?
Air yang diminum mengalir lancar dan segera diserap.
Air yang diminum sewaktu makan bercampur dengan makanan itu, dan mencairkan getah perut sehingga memperlambat pencernaan.
Lagi pula air yang diminum sewaktu makan dapat mempercepat aliran makanan sehingga makanan itu lewat sebelum dicerna dengan baik.
Sedikit air susu, kaldu atau sop dapat diminum pada waktu makan.
Air putih dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
Minum air putih juga tidak akan menyebabkan kegemukan seperti anggapan orang selama ini, karena air putih mempunyai nilai kalori nol.
Untuk minum air es ada beberapa catatan.
Beberapa teguk air es mungkin tidak memunculkan masalah, tetapi setengah gelas atau lebih air es yang diminum dapat membekukan selaput lambung.
Produksi getah lambung akan berkurang dan pencernaan akan diperlambat, serta dapat menyebabkan kembung.
Air es atau air yang dingin atau air kulkas juga dapat merangsang produksi lendir bagi yang mempunyai bakat alergi dan menimbulkan batuk.
Air yang baik bagi tubuh adalah air putih sehat, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin atau hanya suam-suam kuku.
Suhu air sebaiknya disesuaikan dengan suhu tubuh manusia pada umumnya yaitu antara 36 derajat celsius sampai 37 derajat celsius.
Dari semua yang telah diuraikan itu tentunya air yang dimaksud adalah air sehat.
Air sehat menurut WHO adalah air yang terbebas dari segala jangkitan kuman baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat dengan kasat mata.
Dari definisi tersebut dapat disederhanakan bahwa air sehat adalah air yang tidak menyebabkan seseorang apabila mengonsumsinya menjadi sakit.
Terima kasih, Tuhan memberkati.
Mungkin tak satupun mahluk hidup yang dapat bertahan, termasuk manusia.
Sebab keberadaan air sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita.
Jika sedang kepanasan, banyak keringat, dan kelelahan setelah berolahraga paling nyaman dengan meminum air.
Badan jadi segar dan dapat mengembalikan energi.
Air merupakan kebutuhan dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Air yang masuk ke tubuh sebaiknya seimbang dengan jumlah air yang dikeluarkan.
Masukan air yang kurang akan memberi dampak yang tidak baik bagi kehidupan manusia, sebaliknya masukan air yang terlalu banyak juga akan menimbulkan masalah kesehatan.
Air termasuk dari salah satu zat gizi makro yang mempunyai fungsi dalam berbagai proses penting dalam tubuh manusia, seperti metabolisme, pengangkutan, sirkulasi zat gizi dan non gizi, pengendalian suhu tubuh, kontraksi otat, transmisi impuls saraf, pengaturan keseimbangan elektrolit dan proses pembuangan zat tidak berguna bagi tubuh.
Pada pria dewasa, 55 - 60 % berat tubuh adalah air, sedangkan pada perempuan dewasa 50 - 60 % berat tubuh adalah air.
Tanpa air mahluk hidup tidak mungkin tumbuh dan berkembang.
Tanpa air juga segala macam kegiatan manusia tidak mungkin dapat berlangsung dengan baik.
Air putih sangat penting peranannya dalam mengatasi gangguan tubuh dan merupakan unsur gizi yang sama pentingnya dengan karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
Kehadiran air putih sering terabaikan, padahal jika kurang asupan air dalam tubuh dapat berakibat fatal, yang menyebabkan gangguan fisik seperti penurunan stamina, hilangnya daya konsentrasi dan mood, sakit kepala, pingsan, sampai pada infeksi saluran kemih ( ISK ) dan gangguan ginjal.
Air putih memang penting artinya bagi kita, tetapi dalam kondisi dehidrasi atau banyak mengeluarkan keringat pemberian air putih saja tidaklah cukup.
Selain tidak mengandung karbohidrat dan elektrolit, air putih biasa bahkan dapat menyebabkan semakin dehidrasi, karena sering buang air kecil ( kencing ).
Hal ini disebabkan karena air putih dapat menyebabkan takanan osmotik ( kepekatan ) turun dan tubuh akan berusaha meresponnya dengan membuang air lewat urine agar tekanan osmotik naik ke level normal ( efek kompensasi tubuh ).
Keluar masuk cairan yang cepat dapat menyebabkan proses penyerapan air ( rehidrasi ) ke dalam sel tidak optimal.
Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan, masyarakat masih mengonsumsi air minum dalam jumlah yang kurang dibandingkan kebutuhannya.
Penelitian di Hongkong pada orang dewasa menunjukkan 50 persen subjek minum air kurang dari 8 gelas per hari.
Di Singapura, kelompok remaja dan dewasa muda merupakan kelompok yang banyak mengalami kekurangan air.
Sebagian besar wanita hanya minum 5 - 6 gelas air per hari, dan pria minum 6 - 8 gelas per hari.
Dari hasil penelitian di Indonesia, angkanya tidak jauh berbeda.
Yang menjadi pertanyaan mengapa banyak masyarakat kurang berminat pada air minum ?.
Jawabnya karena faktor ketidaktahuan tentang fungsi air bagi tubuh.
Alasan lainnya kesulitan mendapatkan akses dalam memperoleh air minum dan lupa untuk minum dikarenakan keasyikan bekerja.
Kehadiran air memang sangat penting bagi kesehatan tubuh.
Meminum air yang cukup dapat melancarkan metabolisme tubuh dan mencegah beberapa penyakit akibat kekurangan air.
Namun berapakah ukuran cukup yang dimaksud ?
Berapa banyak air yang harus dikonsumsi setiap harinya supaya tubuh dapat terhidrasi dengan baik ?
Apakah anjuran minum air 2 liter atau 8 gelas sehari itu tepat adanya, seperti yang telah banyak disebut-sebut orang selama ini ?
Kebutuhan air pada setiap orang berbeda-beda.
Air yang masuk ke tubuh hendaknya seimbang dengan jumlah air yang keluar.
Asupan air yang kurang akan menimbulkan masalah bagi kehidupan manusia, baik pada anak-anak, dewasa, orang tua maupun pada ibu hamil dan menyusui.
Sebaliknya air yang masuk terlalu banyak akan menimbulkan masalah kesehatan yang cukup berarti, khususnya bagi yang menderita penyakit ginjal, gagal jantung dan usia lanjut.
Jadi didalam tubuh manusia ada pengaturan keseimbangan metabolisme air, sehingga kebutuhan tubuh akan air dapat terpenuhi.
Pada ibu hamil kebutuhan akan air selama masa kehamilan meningkat, disini agar dapat mendukung sirkulasi janin, produksi cairan amnion ( air ketuban ) dan volume darah yang meningkat.
Selain itu, dimasa kehamilan, khususnya pada trimester tiga, wanita akan membutuhkan lebih banyak asupan air terutama bila terjadi inkontinensia urine ( kencing yang terus menerus ), hal ini fisiologis ( proses normal ) akibat adanya tekanan pada kandung kemih oleh uterus yang membesar.
Kekurangan air pada ibu hamil dapat mengakibatkan sejumlah gangguan tubuh selama kehamilan yaitu dehidrasi ringan akut dan ringan kronik.
Dehidrasi ringan akut menyebabkan terjadinya oligohidroamnion ( cairan ketuban yang sedikit ), gangguan pada janin serta waktu persalinan yang lama.
Sedangkan dehidrasi ringan kronik bisa menyebabkan batu pada saluran kemih, infeksi saluran kemih, sembelit dan tekanan darah tinggi.
Air begitu berperan pada kesehatan ibu hamil dan anak yang dikandungnya.
Air untuk kebutuhan ibu hamil, sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk aktivitas ibu hamil sampai lingkungan tempat tinggal.
Disini tidak ada rumusan ukuran khusus mengenai seberapa banyak air yang dibutuhkan oleh ibu hamil, tetapi pada umumnya ibu hamil dianjurkan untuk meminum 8 - 10 gelas air setiap harinya atau setara dengan 2,5 liter.
Air yang dibutuhkan cukup besar, mengingat setiap ibu hamil sering menghadapi kondisi yang berbeda-beda.
Namun yang perlu diingat, air yang masuk ke dalam tubuh tidak selalu harus dihitung dari minum air putih saja.
Karena asupan makanan sendiri mengandung 20 % dari keseluruhan asupan air tubuh, sedangkan sisanya akan dipenuhi oleh asupan air langsung.
Bagi ibu hamil dianjurkan minum air sebelum haus, karena saat rasa haus muncul, maka tubuh sudah mengalami hipovolemia ringan.
Bagi ibu yang menyusui dibutuhkan asupan air yang lebih banyak, untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi yang disalurkan lewat ASI.
Ibu yang terlalu sering menyusui, akan selalu merasakan haus dan produksi keringat meningkat.
Disini akibat dari perubahan hormonal selama masa menyusui.
Oleh karena itu dihimbau bagi ibu yang menyusui anaknya untuk selalu mendapatkan air minum yang cukup.
Setidaknya meminum 3,1 liter setiap harinya yaitu setara dengan 13 gelas per hari.
Yang terpenting untuk ibu hamil dan menyusui, minumlah air secara seimbang dan tidak berlebihan.
Pilihlah sumber air putih yang terbaik, berkualitas baik, pastikan telah dimasak dengan baik dan bebas dari kuman penyakit.
Air minum keberadaannya sangat penting bagi tubuh manusia, diperlukan dari permulaan kehidupan sampai akhir hayat manusia.
Hanya dari semuanya ini dibedakan secara fisiologis mencakup perbedaan komposisi, metabolisme dan derajat kematangan sistem pengaturan air dan elektrolit.
Metabolisme air pada bayi berbeda dengan anak dan orang dewasa.
Kecepatan sirkulasi air pada bayi sangat tinggi, lima kali lebih besar per kilogram berat badannya, jika dibandingkan dengan orang dewasa.
Oleh sebab itu, bayi dan anak cenderung lebih rawan terhadap penyakit yang menimbulkan kekurangan air ( dehidrasi ).
Perbedaan lainnya yaitu kematangan sistem pengaturan air dalam berbagai sistem atau organ tubuh, belum matangnya fungsi ginjal akan menyebabkan perbedaan komposisi plasma pada bayi jika dibandingkan dengan anak yang lebih besar.
Bayi dan anak memerlukan air lebih banyak dibanding orang dewasa, dikarenakan luas permukaan tubuh anak relatif lebih besar, sehingga kehilangan air melalui kulit lebih banyak, fungsi konsentrasi air kemih oleh ginjal yang belum sempurna dan frekuensi napas anak yang lebih cepat, dimana suhu lingkungan yang tinggi dan derajat kelembaban yang rendah akan mempertinggi kehilangan air melalui pernapasan dan keringat.
Sedangkan kegunaan dari asupan air yang cukup untuk anak dapat membantu meringankan gejala konstipasi, diare dan demam.
Lain lagi dengan kandungan air tubuh bayi baru lahir, relatif lebih besar jika dibandingkan dengan balita atau orang dewasa.
Hal ini disebabkan karena kurangnya jaringan lemak dan secara relatif organ dalaman ( visera ) lebih berat dibandingkan dengan berat tubuh seluruhnya.
Untuk mempermudah penghitungan berapa kebutuhan air yang seharusnya diminum.
Salah satunya dengan menggunakan rumus Darrow sebagai berikut :
- Anak dengan berat badan kurang dari 10 kg, maka kebutuhan airnya adalah 100 ml / kg berat badannya.
Misalnya anak dengan berat badan 8 kg, maka kebutuhan airnya adalah 8 X 100 ml = 800 ml.
- Anak dengan berat badan antara 10 - 20 kg, maka kebutuhan airnya adalah 1000 ml + 50 ml setiap kenaikan berat badan diatas 10 kg.
Misalnya anak dengan berat badan 15 kg, maka kebutuhan airnya adalah 100 ml + ( 50 ml X 5 ) = 1250 ml.
Anak dengan berat badan lebih dari 20 kg, maka kebutuhan airnya adalah 1500 ml + 20 ml setiap kenaikan berat badan diatas 20 kg.
Misalnya anak dengan berat badan 30 kg, maka kebutuhan airnya 1500 ml + ( 20 ml X 10 ) = 1700 ml.
Untuk bayi atau anak yang menderita demam, setiap kenaikan suhu tubuh 1 derajat celsius, asupan air ditambah sebanyak 12 persen.
Untuk neonatus yang menjalani terapi sinar diperlukan penambahan air sebanyak 20 ml / kg berat badan setiap harinya sebagai tambahan akibat peningkatan insensible water loss.
Untuk mengetahui bahwa anak itu kekurangan asupan air, bisa dilihat dari gejala yang muncul, seperti rewel, air mata berkurang, bibir kering, mata cekung, jika minum air seperti orang kehausan dan kulit bila ditekan lama untuk kembali ke bentuk semula.
Bila orang kekurangan air 2 - 3 persen saja akan memunculkan beberapa masalah seperti suhu tubuh akan naik, timbul rasa haus dan gangguan stamina.
Jika berlanjut sampai 4 persen dapat menurunkan kemampuan fisik sebanyak 25 persen.
Bila sampai 7 persen akan kehilangan kesadaran alias pingsan.
Untuk mencegahnya minumlah segelas air secara teratur dalam waktu 1 - 2 jam sekali, tanpa harus menunggu munculnya rasa haus atau dehidrasi.
Secara klinis dehidrasi ringan bila tubuh kekurangan 3 - 9 persen cairan tubuh, untuk dehidrasi berat jika tubuh kekurangan lebih dari 9 persen cairan tubuh.
Pada suatu hasil mpenelitian dinyatakan : kekurangan cairan tubuh sebesar 1,3 persen pada perempuan dan 1,5 persen pada laki-laki sudah dapat memunculkan gejala dehidrasi seperti penurunan fungsi kognitif, aktivitas terganggu dan terasa lelah.
Pada umumnya wanita lebih rentan terkena dehidrasi ketimbang laki-laki.
Karena komposisi tubuh wanita berbeda dengan laki-laki.
Wanita memang mempunyai otot lebih sedikit, tetapi wanita memiliki lebih banyak lemak.
Begitu juga dengan hormonalnya lebih banyak sehingga lebih sensitif.
Bila berada di lingkungan yang dingin, rasa haus tidak terasa.
Padahal tubuh membutuhkan air lebih banyak dibanding ketika bekerja di lingkungan yang tidak dingin.
Untuk itu bila berada di lingkungan yang dingin, dianjurkan minum air lebih banyak, karena di udara yang dingin tubuh lebih banyak mengeluarkan air lewat kencing ( urine ) dan pernapasan.
Minum air putih pada usia lanjut sebaiknya harus hati-hati, asupan air optimal pada lansia sebanyak 1 liter per hari.
Pada usia lanjut tidak dianjurkan untuk minum lebih dari 1,5 liter per hari.
Karena pada lansia ( 60 tahun ke atas ) telah mengalami berbagai perubahan fisiologis yang berdampak pada kebutuhan tubuh akan air.
Perubahan yang dimaksud yaitu penurunan volume air tubuh total, penurunan laju filtrasi glomerulus ( saringan ginjal ), penurunan kemampuan pemekatan urine, penurunan kadar aldosteron, penurunan kepekaan pusat rasa haus, penurunan kemampuan kebersihan air, peningkatan kadar ADH plasma dan peningkatan kadar ANP.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan hiponatremia yaitu kekurangan natrium dalam plasma.
Hiponatremia dapat berdampak tidak baik mulai dari ringan seperti mengantuk, lemas sampai yang berat seperti kejang, kesadaran menurun dan kematian.
Dampak yang ringan biasanya lebih disebabkan oleh hiponatremia akut, artinya keadaan hiponatremia berlangsung cepat atau kurang dari 72 jam.
Oleh sebab itu, asupan air optimal pada usia lanjut hanya dibatasi sebanyak 1 liter per hari.
Optimal artinya volume asupan air tidak menyebabkan hipovolemia dan tidak menyebabkan hiponatremia.
Yang perlu diperhatikan pada usia lanjut yaitu menurunnya kepekaan rasa haus, kondisi ini akan membuat lansia dehidrasi tanpa disadari, karena kepekaan menurun.
Dengan adanya kondisi seperti ini lansia tidak minum seharian tanpa merasa haus, bahkan sering kali mereka malas minum.
Jadi harus tetap minum meski tidak haus.
Dari hasil penelitian tahun 2011, di Jakarta diambil 100 orang remaja dan 100 orang dewasa, semuanya terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berkaitan dengan perilaku kebiasaan minum.
65 % orang remaja dan 60 % orang dewasa menyukai air putih, alasannya karena rasa, keamanan dan mudah diperoleh.
- Lima jenis minuman lainnya yang paling disukai remaja selain air putih adalah teh dalam kemasan, teh yang dibuat dirumah, minuman elektrolit, minuman ionisasi dan susu.
- Lima jenis minuman yang paling disukai orang dewasa selain air putih adalah teh buatan rumah, kopi buatan rumah, jus dalam kemasan, teh dalam kemasan dan jus yang bukan dalam kemasan.
Air sangat penting untuk proses kehidupan, seseorang tidak dapat memanfaatkan oksigen yang dihirupnya kalau bukan karena jaringan paru-paru yang selalu lembab.
Penguapan air dari permukaan kulit dapat mengatur suhu tubuh.
Bahan cairan di organ pencernaan mengandung prosentase air yang tinggi.
Sebagian besar darah terdiri dari air, organ ginjal memerlukan air untuk membuang sisa-sisa pembakaran.
Kadar air dalam jaringan diatur dengan tepat.
70 % tubuh manusia terdiri dari air, sampai tulang-tulang pun mengandung air sebanyak 30 % sampai 40 %.
Sering ada pertanyaan, apakah baik minum air segera sehabis makan ?
Air yang diminum mengalir lancar dan segera diserap.
Air yang diminum sewaktu makan bercampur dengan makanan itu, dan mencairkan getah perut sehingga memperlambat pencernaan.
Lagi pula air yang diminum sewaktu makan dapat mempercepat aliran makanan sehingga makanan itu lewat sebelum dicerna dengan baik.
Sedikit air susu, kaldu atau sop dapat diminum pada waktu makan.
Air putih dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
Minum air putih juga tidak akan menyebabkan kegemukan seperti anggapan orang selama ini, karena air putih mempunyai nilai kalori nol.
Untuk minum air es ada beberapa catatan.
Beberapa teguk air es mungkin tidak memunculkan masalah, tetapi setengah gelas atau lebih air es yang diminum dapat membekukan selaput lambung.
Produksi getah lambung akan berkurang dan pencernaan akan diperlambat, serta dapat menyebabkan kembung.
Air es atau air yang dingin atau air kulkas juga dapat merangsang produksi lendir bagi yang mempunyai bakat alergi dan menimbulkan batuk.
Air yang baik bagi tubuh adalah air putih sehat, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin atau hanya suam-suam kuku.
Suhu air sebaiknya disesuaikan dengan suhu tubuh manusia pada umumnya yaitu antara 36 derajat celsius sampai 37 derajat celsius.
Dari semua yang telah diuraikan itu tentunya air yang dimaksud adalah air sehat.
Air sehat menurut WHO adalah air yang terbebas dari segala jangkitan kuman baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat dengan kasat mata.
Dari definisi tersebut dapat disederhanakan bahwa air sehat adalah air yang tidak menyebabkan seseorang apabila mengonsumsinya menjadi sakit.
Terima kasih, Tuhan memberkati.
Langganan:
Postingan (Atom)