Pernahkah anda bolak-balik buang air kecil alias kencing melulu ke toilet.
Waktu buang air kencing pun harus menunggu lama seperti ada sesuatu yang menghalangi saluran kencing.
Sudah selesai kencing pun rasanya tak tuntas, plong atau terasa lega.
Kalau para pria tanggap terhadap gejala seperti ini, tentunya gangguan prostat dapat ditangani secara tuntas, bahkan dapat dicegah agar tidak menimbulkan masalah lebih serius.
Prostat adalah nama sebuah kelenjar yang lembut sebesar kemiri, yang letaknya diantara kantung kencing dan pangkal penis, membalut saluran kencing.
Posisi prostat menempel di mulut saluran kantung kencing.
Selain terhubung dengan kantung kencing, prostat juga menyatu dengan saluran sperma yang mengalir dari kedua buah zakar.
Keterkaitan ini memberi gambaran betapa penting peranan prostat dalam hubungan intim.
Dorongan seksual akan merangsang buah zakar untuk memproduksi sperma, secara perlahan akan terdorong mengalir ke prostat.
Pada saat yang bersamaan, prostat akan menghasilkan cairan yang disebut dengan semen ( cemen ).
Semen inilah yang akan membawa sperma keluar dari batang penis ketika pria ejakulasi.
Pada saat ejakulasi, 90 persen cairan yang disemprotkan bersamaan dengan sperma adalah cairan yang dihasilkan oleh prostat.
Sepertinya cairan semen hanya berfungsi sebagai pembawa sperma, padahal fungsi yang sesungguhnya lebih dari itu.
Waktu seorang pria berhubungan badan, didalam kelenjar prostat semen secara alami bercampur dengan sperma.
Bercampurnya semen dan sperma ini bermanfaat melindungi sperma dari terjangan enzim-enzim pengganggu yang terdapat dalam rahim wanita.
Selain itu, dalam semen yang disemprotkan bersama sperma juga tersimpan zat-zat kimia yang dapat membuat rileks mulut rahim.
Seiring bertambahnya usia, kelenjar prostat akan membesar.
Secara alami pembesaran prostat biasanya terjadi di usia 40 - 50 tahun, tetapi tidak menutup kemungkinan gangguan ini muncul juga pada usia muda.
Hal ini terbukti 5 persen dari pria yang berusia kurang dari 40 tahun sudah terdeteksi mengalami pembesaran prostat.
Diduga berkaitan dengan pola aktivitas, pola pikir, dan pola makan yang tidak teratur.
Meskipun jarang, pembesaran prostat di usia muda tampaknya semakin meluas prevalensinya.
Hal seperti ini diduga karena semakin membudayanya pola makan kaya lemak jenuh dan lemak trans, ditambah rendah serat, contohnya seperti fast food.
Pembesaran prostat ini sebenarnya suatu hal yang biasa pada pria berusia matang.
Sama halnya dengan gangguan penipisan rambut, dan ini alami, seperti bayi semakin hari semakin membesar.
Tetapi jika pembesaran itu sampai mengganggu memacetkan buang air kecil, perlu segera ditangani.
Bila prostat membesar saluran kencing yang terjepit didalam kelenjar prostat terganggu, akibatnya gangguan aktivitas buang air kecil.
Walaupun gangguan prostat tidak langsung sebagai penyebab kematian, tetapi efek ikutannya justru lebih berbahaya.
Infeksi kandung kemih akibat tertahannya air kencing adalah tempat yang ideal untuk berkembangnya kuman patogen ( berbahaya ), karena kandung kemih tidak dapat dikosongkan secara sempurna.
Infeksi kandung kemih dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita, karena selain buang air kecil pada malam hari dan mengompol, konsentrasi kerja pada esok harinya pun menjadi terganggu.
Bila keadaan seperti ini terus berlangsung, imunitas tubuh akan menurun dan penderita rawan diserang oleh infeksi lain.
Yang paling berbahaya dan sangat ditakuti adalah munculnya kanker prostat.
Gangguan lain yang mungkin timbul adalah gagal ginjal, karena urine yang tertahan akan balik ke ginjal dengan akibat beban kerja ginjal menjadi lebih besar.
Penyebab dari pembesaran prostat sebenarnya belum diketahui secara pasti, tetapi sampai ditulisnya artikel ini dianggap berhubungan dengan proses penuaan yang mengakibatkan penurunan kadar hormon pria, terutama testosteron.
Para ilmuwan berpendapat bahwa dihidrotestosteron yang memacu pertumbuhan prostat.
Seperti halnya terjadi pada masa pubertas teori lain dikaitkan dengan stres yang berkepanjangan, pola makan tinggi lemak, tidak aktif dalam olahraga dan aktivitas seksual yang jarang dilakukan.
Ada Teori yang mengatakan pembengkakan prostat akibat dari penumpukan cairan sperma yang tidak dikeluarkan, tetapi teori ini dibantah karena banyak orang yang tidak pernah melakukan hubungan seksual, tetapi tidak mengalami gangguan prostat.
Secara alami sesungguhnya tubuh telah membuat solusinya melalui sublimasi dengan kegiatan olahraga, mimpi basah, melakukan masturbasi dan sebagainya.
Kemungkinan dengan kegiatan seksual yang tetap aktif, pikiran tegang / stres dapat diatasi.
Ingat stres termasuk faktor pemicu risiko prostatitis yang dominan.
Dengan menurunnya imunitas, akibat stres, kelenjar prostat mudah terinfeksi.
Kemungkinan besar terinfeksi oleh bakteri yang masih belum terdeteksi oleh pengujian klinis ( istilah prostatitis non bakterial sebenarnya kurang tepat )
Tetapi umumnya dokter mengobati prostatitis non bakterial, sama dengan bakterial, yaitu dengan menggunakan antibiotika.
Gejala gangguan prostat berbeda dari satu individu dengan individu lainnya.
Karena pribadinya sendiri yang dapat merasakan dan bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.
Jika stres yang menjadi penyebabnya, tentu stres itu harus dikelola dengan baik.
Sebab setiap stres akan menyebabkan kejang otot disekitar panggul yang kondisinya sudah tidak elastis lagi.
dan akan berdampak langsung pada prostat, karena penyempitan akan terjadi pembengkakan pada prostat.
Stres harus dijinakkan, bukan untuk dilawan.
Jadikan hati yang senang untuk menyenangkan jiwa.
Lakukan reaksi alami tubuh seperti tarik napas melalui hidung, rasakan perut mengempis dan keluarkan. napas secara perlahan-lahan melalui mulut lakukan sebanyak 3 sampai 4 kali.
Untuk menenangkan diri pejamkan mata dan pikirkanlah bahwa Tuhan itu mengasihi anda.
Minumlah air bening beberapa teguk untuk menenangkan pikiran dan menyegarkan tubuh.
Lakukan peregangan, misalnya mengangkat tangan keatas, lalu goyang-goyangkan punggung anda.
Cucu muka dengan air dingin dan segar, supaya membuat rasa nyaman dan lebih santai.
Beban pikiran pun akan beralih ke hal-hal yang dapat diterima dan menyadarkan kembali bahwa dunia nyata memang penuh tantangan.
Pola makan perlu diperhatikan, makanlah makanan rendah lemak, tinggi serat, hidari gula pasir, tepung olahan dan zat tambahan.
Olahraga yang cukup, paling tidak 3 - 5 kali dalam seminggu.
Olahraga yang disarankan olahraga ringan yang dapat memperkuat otot sekitar panggul dan organ seksual seperti jalan kaki, bersepeda dan berenang.
Dengan aktif berolahraga, kadar dihidrotestosteron dapat diturunkan sehingga memperkecil risiko gangguan prostat.
Olahraga dapat mengontrol berat badan supaya tidak membebani otot lunak yang melingkari prostat.
Pada wanita, pengaruh penurunan kadar hormon estrogen berdampak langsung pada kondisi kesehatan, yaitu risiko penipisan tulang ( osteoporosis ), serangan jantung dan stroke, sedangkan pada pria, penurunan kadar hormon testosteron berpengaruh pada kemampuan berpikir, energi dan libido.
Bagi sebagian besar pria, justru penurunan kemampuan seksual yang paling ditakuti ketimbang serangan jantung atau stroke.
Sesuai dengan bertambahnya usia seorang pria, kadar testosteron mulai menurun secara perlahan tapi pasti.
Pada usia 30 tahun, dan turun lebih cepat lagi sekitar usia 60 tahun.
Dan pada usia 80 tahun, kadarnya sudah setara dengan kadar testosteron anak laki-laki usia pubertas.
Penurunan kadar testosteron sebagai penyebab dari penurunan libido, masa otot, melemahnya otot pada organ seksual dan kesulitan ereksi serta menyebabkan masalah lain yang tidak segera terlihat, yaitu pembesaran kelenjar prostat.
Obat-obatan untuk mengurangi pembesaran kelenjar prostat dan memperlancar aliran air jika buang air kecil, biasanya diberikan finasteride dengan dosis 5 mg / tablet, untuk menghambat produksi hormon dehidrotestosteron yang merangsang terjadinya pembesaran kelenjar prostat.
Obat ini mempunyai efek samping gangguan fungsi seksual berupa impotensi, penurunan libido dan pengurangan volume cairan ejakulasi.
Selain itu ada lagi obat-obatan dari kelompok alpha blockers, kerjanya menghambat produksi adrenalin, sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan membantu melonggarkan otot lunak yang melingkari prostat.
Dengan demikian, didapatkan tambahan ruangan yang memungkinkan pertumbuhan kelenjar prostat yang membengkak itu bergerak ke luar, menjauhi urethra.( saluran didalam batang penis ) yang melewati prostat.
Setelah urethra itu agak longgar, maka aliran urine dapat menjadi lancar kembali.
Yang termasuk Alpha blockers ; Prazosin - HCl, Doksazosin , Terazosin - HCl.
Efek samping yang mungkin terjadi berupa pusing, sakit kepala, rasa mengantuk, kurang tenaga, lemah, mual, muntah, diare dan konstipasi ( sembelit ).
Jenis obat-obat ini digunakan juga sebagai obat untuk hipertensi.
Cara lain dengan pengobatan alami yang sangat terkenal dikalangan medis yaitu Saw palmetto ( Serenoa repens ).
Obat ini untuk mengobati pembesaran kelenjar prostat.
Sudah banyak diproduksi dalam bentuk suplemen.
Saw palmetto ini, termasuk jenis palem kipas kerdil, banyak tumbuh di selatan Amerika dan lazim digunakan dalam pengobatan tradisional suku-suku Indian Amerika.
Para dokter di Eropa dan Amerika juga menggunakan Saw palmetto untuk mengatasi pembesaran prostat ( BPH / Benign Prostate Hyperplasia ).
Saw palmetto hanya memiliki efek samping yang sangat kecil, tetapi hasilnya lebih cepat dibandingkan obat konvensional finasteride yang umum digunakan untuk kondisi tersebut.
Efektivitas penggunaan Saw palmetto diketahui hanya sekitar 30 hari, sedangkan obat biasa bisa makan waktu sampai 6 bulan lebih.
Suplemen / herba ini lebih efektif untuk pembesaran kelenjar prostat ukuran ringan dan sedang.
Dapat juga untuk mengobati radang prostat ( prostatitis ).
Efek sampingan yang mungkin terjadi relatif jarang, kecuali sakit perut ringan, mual, pusing, sakit kepala.
Asosiasi Produk Herba Amerika menjamin Saw palmetto aman selama digunakan sesuai petunjuk.
Kalau terjadi keluhan cukup kurangi dosis atau hentikan pemakaian untuk sementara waktu.
Tindakan yang terakhir dengan cara pembedahan yaitu membuang jaringan yang berubah tersebut.
Terima kasih, Tuhan memberkati.
Rabu, 24 Oktober 2012
Minggu, 21 Oktober 2012
Salahkah jika mengonsumsi makanan dan minuman kemasan.
Makanan dan minuman kemasan dimasa yang lalu ditemukan tidak sebanyak sekarang ini.
Ada makanan yang sehat tetapi rasanya tidak nikmat.
Biasanya orang menginginkan makanan dan minuman sehat, bukan sekedar nikmat.
Banyak makanan dan minuman kemasan yang diproduksi dengan memperhatikan aspek selera, sehingga membuat makanan dan minuman itu disukai oleh banyak orang.
Kecanggihan teknologi pengolahan makanan, pengemasan, dan penyimpanan secara tidak langsung akan menguntungkan konsumen.
Kalau dimasa lalu orang sering dibikin jengkel, karena susu yang baru dibuat langsung banyak gumpalannya.
Tetapi sekarang telah hadir susu instan yang dijamin tidak akan menggumpal lagi.
Zaman dulu, kita merasakan repotnya membuat mie goreng atau rebus, tetapi sekarang ini, cukup dengan membeli mie instan langsung dapat disajikan dengan cepat dan rasanya pun tak kalah dengan mie tradisional zaman dulu.
Dan masih banyak lagi contoh makanan dan minuman kemasan yang sekarang dapat dengan mudah dijumpai diberbagai toko, warung, mini market sampai pasar swalayan besar.
Pertumbuhan makanan dan minuman kemasan ini dalam dekade terakhir ini semakin cepat.
Membanjirnya produk-produk ini adalah berkat peranan bahan tambahan makanan ( BTM ).
BTM bukan cuma zat pengawet saja tetapi dapat memberi aroma dan warna.
Misalnya : aroma stroberry pada minuman ringan, serta warna marah pada minuman cocktail.
Dalam pembuatan dressing salad diperlukan emulsifiers untuk mencampur minyak dan air agar tidak terpisah.
Salah satu alasan mengapa senyawa kimia diperlukan untuk pengawetan makanan, karena berubahnya cara produksi, pemasaran, serta konsumsi suatu makanan.
Rentang waktu ketika makanan diproduksi dan ketika mencapai konsumen kini semakin panjang.
Dilain pihak, konsumen mengharapkan semua makanan tersedia sepanjang tahun dan bebas dari mikroorganisme pembawa penyakit.
Berbagai mikroba dari jamur sampai bakteri merupakan agen pembusuk yang sering menimbulkan masalah pada keamanan pangan.
Di Amerika Serikat telah dibuat undang-undang sejak tahun 1958.
Bahwa yang namanya zat kimia bila ditambahkan pada makanan ataupun minuman dapat menyebabkan penyakit kanker, dilarang keras pemakaiannya.
Apabila dilanggar akan mendapat sangsi berat, begitulah hukum dinegara adidaya.
Namun bagaimana jika produsen berdalihn bahwa zat kimia itu mampu mencegah racun botulinum yang mematikan yang terdapat pada daging kalengan ?
Nitrit adalah senyawa pengawet itu, yang biasanya ditambahkan pada daging kalengan dan sampai sekarang masih memunculkan kontroversi.
Sejak keberadaan BTM makanan tampak lebih berkualitas, lebih menarik, serta rasa dan teksturnya lebih sempurna.
Zat-zat itu ditambahkan dalam jumlah sedikit, namun hasilnya sungguh menakjubkan.
Sebenarnya BTM sudah lama digunakan dalam pengawetan makanan.
Orang Romawi kuno menggunakan garam untuk mengawetkan daging, dan sulfur untuk mencegah terjadinya oksidasi pada minuman anggur.
Dengan semakin bertambah banyaknya daftar bahan tambahan makanan, maka semakin khawatir dan prihatin pula masyarakat pada umumnya.
Dan ditambah dengan kurangnya niat pengawasan yang sungguh-sungguh dari pihak terkait.
Maraknya BTM dipasaran semakin tak terkendali, meliputi jenis BTM yang telah diizinkan maupun dari jenis yang belum diteliti alias tidak jelas juntrungannya.
Pendapat yang sering kontroversi adalah kemungkinan munculnya kanker akibat BTM ini.
Memang kanker sangat lambat dalam tubuh manusia, biasanya memakan waktu 5 - 10 tahun setelah seseorang kontak dengan bahan karsinogenik ( penyebab kanker ), karena itu mencari penyebab kanker pada manusia menjadi lebih sulit.
Sampai sekarang belum ada dampak langsung ( seketika ) yang menunjukkan BTM berakibat buruk pada janin dalam kandungan.
Namun, pada binatang percobaan terlihat sakarin ( pemanis buatan ) bersifat racun bagi janin.
Walaupun hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, sebaiknya para ibu hamil harus lebih berhati-hati dalam memilih makanan atau minuman kemasan yang mengandung sakarin.
Pada dekade tahun 1970 - 1980 an, terjadi perdebatan pro-kontra tentang monosodium glutamate atau MSG ( bumbu masak )--- Baca tulisan dr. Sintoso Pujianto tentang pro-kontra MSG, pada buku sehat itu enak dan perlu. terbitan Kompas Gramedia.
Tikus muda yang baru lahir mengalami cacat setelah diberi ransum mengandung MSG.
Penelitian lainnya menggunakan anak ayam menunjukkan munculnya gejala-gejala mengantuk setelah anak ayam mengonsumsi MSG.
Itulah sebabnya MSG pernah dilarang pada makanan bayi di Inggris dan Singapura.
Penelitian yang sama, dilakukan pada hewan kera dan anjing, ternyata tidak memberikan dampak apapun.
Bahan pengawet yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah : Sulfit, nitrit, BHA atau BHT, dan benzoat.
Penggunaan bahan pengawet seperti itu sampai sekarang masih dalam perdebatan, mengenai aman atau tidaknya.
Memang selama ini belum ada BTM yang pernah menyebabkan reaksi serius pada manusia.
Namun, dalam penelitian dibuktikan, pemakaian dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Bahan pengawet sulfit, dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas yang cukup fatal bila termakan orang yang sensitif tubuhnya.
Misalnya saja bagi pengindap penyakit asthma bronchiale, sulfit dapat segera menyebabkan sesak napas, gatal-gatal dan bengkak.
Sulfit ini digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan kapang.
Jenis produk yang menggunakan sulfit biasanya ; jus buah, minuman isotonik, sosis, dan acar kering ( asinan yang dikeringkan ).
Mungkin masih dalam ingatan kita, pada tahun 1989 terjadi kasus biskuit beracun yang menelan korban 38 jiwa manusia.
Hal ini akibat mengonsumsi natrium nitrit yang tidak disengaja ditambahkan pada makanan, karena kekeliruan.
Nitrit adalah pengawet pada daging.
Pada daging kalengan, misalnya pada corned, hamen wors atau yang sejenisnya, nitrit yang digunakan biasanya dengan dosis 50 mg / kg.
Pada mulanya, nitrit dan nitrat digunakan untuk memperoleh warna merah yang seragam pada daging yang diawetkan.
Belakangan diketahui, zat itu dapat menghambat pertumbuhan bakteri clostridium botulinum yang sering muncul pada makanan awetan.
Penggunaan nitrit dan nitrat semakin meluas seperti pada pembuatan sosis, ham, dan hamberger.
Bila makanan itu diawetkan, maka pada umumnya akan kehilangan vit A dan E.
Ke dua vitamin itu bersifat antioksidan untuk mencegah terjadinya oksidasi yang menyebabkan kerusakan.
Sebagai penggantinya didalam kaleng diberikan BHA / BHT juga sebagai antioksidan, tetapi dalam penelitian membuktikan bahwa BHA / BHT sebenarnya kurang baik karena dapat menyebabkan kelainan kromosom sel bagi orang yang alergi terhadap aspirin.
Lain lagi dengan pengawet benzoat digunakan untuk mencegah kapang dan bakteri, khususnya pada produk sirup, margarin, kecap, selai, jeli, dan cider.
Benzoat sejauh ini dideteksi sebagai pengawet yang aman.
Di Amerika Serikat benzoat termasuk senyawa kimia pertama yang diizinkan untuk makanan.
Senyawa ini digolongkan dalam Generally Recognized as Safe ( GRAS ).
Benzoat pada penelitian dibuktikan sebagai pengawet yang mempunyai toksisitas sangat rendah terhadap hewan maupun manusia.
Dikarenakan hewan dan manusia mempunyai mekanisme detoksifikasi benzoat yang efisien.
Dilaporkan dari hasil penelitian bahwa pengeluaran senyawa benzoat antara 66 - 95 % bila dikonsumsi dalam jumlah besar.
Benzoat sampai saat ini dipandang tidak mempunyai efek teratogenik ( menyebabkan cacat bawaan ), jika dikonsumsi lewat mulut tidak mempunyai efek karsinogenik.
Peranan kemasan sangat besar untuk mencegah terjadinya kerusakan vitamin.
Penggunaan karton tetrapak ternyata lebih menguntungkan ketimbang botol.
Dalam suhu kamar kerusakan vitamin C dalam minuman kemasan botol dapat mencapai 70 % setelah 10 minggu.
Tetapi dengan kemasan tetrapak kerusakannya hanya 30 %.
Penyimpanan dalam lemari pendingin hanya menyebabkan kerusakan 10 %.
Sayangnya banyak penjual minuman kemasan misalnya diwarung-warung tidak dilengkapi dengan lemari pendingin, sehingga minuman kemasan banyak terpapar matahari yang menimbulkan kerusakan zat gizi.
Ada juga minuman kemasan yang diletakan dalam lemari pendingin, tetapi listriknya menyala, kemudian mati alias byar-pet, sehingga menimbulkan embun es yang ada masuk ke dalam kemasan.
Disini minuman menjadi berubah pH nya, zat gizi menjadi rusak, rasanya pun berubah.
Kuman yang tidak aktif menjadi cepat berkembang biak, akhirnya minuman menjadi tercemar.
Bila diminum bisa menimbulkan sakit perut dan mencret-mencret ( biasanya terjadi di kantin-kantin sekolah, bila anak-anak sudah pulang sekolah, listrik dimatikan, bila pgi-pagi waktu masuk sekolah listrik dihidupkan )
Proses pengepakan sendiri sebenarnya tidak banyak merusak nilai gizi.
Sebaiknya kita harus berucap syukur, karena dengan teknologi kemasan ini kita dapat mengonsumsi beragam makanan dan minuman dengan aneka cita rasa.
Dan para konsumen juga diharapkan tetap dianjurkan untuk memperhatikan tanggal kedaluarsa dari tiap kemasan dan bahan kimia yang terkandung didalamnya, serta jangan lupa cicipilah rasa dari makanan dan minuman itu, apakah dari rasanya masih layak di konsumsi atau tidak.
Disini konsumen disiapkan dan dihadapkan untuk waspada, karena sistem pengawasan kita kian renta dan sekarat.
Terima kasih, Tuhan memberkati.
Ada makanan yang sehat tetapi rasanya tidak nikmat.
Biasanya orang menginginkan makanan dan minuman sehat, bukan sekedar nikmat.
Banyak makanan dan minuman kemasan yang diproduksi dengan memperhatikan aspek selera, sehingga membuat makanan dan minuman itu disukai oleh banyak orang.
Kecanggihan teknologi pengolahan makanan, pengemasan, dan penyimpanan secara tidak langsung akan menguntungkan konsumen.
Kalau dimasa lalu orang sering dibikin jengkel, karena susu yang baru dibuat langsung banyak gumpalannya.
Tetapi sekarang telah hadir susu instan yang dijamin tidak akan menggumpal lagi.
Zaman dulu, kita merasakan repotnya membuat mie goreng atau rebus, tetapi sekarang ini, cukup dengan membeli mie instan langsung dapat disajikan dengan cepat dan rasanya pun tak kalah dengan mie tradisional zaman dulu.
Dan masih banyak lagi contoh makanan dan minuman kemasan yang sekarang dapat dengan mudah dijumpai diberbagai toko, warung, mini market sampai pasar swalayan besar.
Pertumbuhan makanan dan minuman kemasan ini dalam dekade terakhir ini semakin cepat.
Membanjirnya produk-produk ini adalah berkat peranan bahan tambahan makanan ( BTM ).
BTM bukan cuma zat pengawet saja tetapi dapat memberi aroma dan warna.
Misalnya : aroma stroberry pada minuman ringan, serta warna marah pada minuman cocktail.
Dalam pembuatan dressing salad diperlukan emulsifiers untuk mencampur minyak dan air agar tidak terpisah.
Salah satu alasan mengapa senyawa kimia diperlukan untuk pengawetan makanan, karena berubahnya cara produksi, pemasaran, serta konsumsi suatu makanan.
Rentang waktu ketika makanan diproduksi dan ketika mencapai konsumen kini semakin panjang.
Dilain pihak, konsumen mengharapkan semua makanan tersedia sepanjang tahun dan bebas dari mikroorganisme pembawa penyakit.
Berbagai mikroba dari jamur sampai bakteri merupakan agen pembusuk yang sering menimbulkan masalah pada keamanan pangan.
Di Amerika Serikat telah dibuat undang-undang sejak tahun 1958.
Bahwa yang namanya zat kimia bila ditambahkan pada makanan ataupun minuman dapat menyebabkan penyakit kanker, dilarang keras pemakaiannya.
Apabila dilanggar akan mendapat sangsi berat, begitulah hukum dinegara adidaya.
Namun bagaimana jika produsen berdalihn bahwa zat kimia itu mampu mencegah racun botulinum yang mematikan yang terdapat pada daging kalengan ?
Nitrit adalah senyawa pengawet itu, yang biasanya ditambahkan pada daging kalengan dan sampai sekarang masih memunculkan kontroversi.
Sejak keberadaan BTM makanan tampak lebih berkualitas, lebih menarik, serta rasa dan teksturnya lebih sempurna.
Zat-zat itu ditambahkan dalam jumlah sedikit, namun hasilnya sungguh menakjubkan.
Sebenarnya BTM sudah lama digunakan dalam pengawetan makanan.
Orang Romawi kuno menggunakan garam untuk mengawetkan daging, dan sulfur untuk mencegah terjadinya oksidasi pada minuman anggur.
Dengan semakin bertambah banyaknya daftar bahan tambahan makanan, maka semakin khawatir dan prihatin pula masyarakat pada umumnya.
Dan ditambah dengan kurangnya niat pengawasan yang sungguh-sungguh dari pihak terkait.
Maraknya BTM dipasaran semakin tak terkendali, meliputi jenis BTM yang telah diizinkan maupun dari jenis yang belum diteliti alias tidak jelas juntrungannya.
Pendapat yang sering kontroversi adalah kemungkinan munculnya kanker akibat BTM ini.
Memang kanker sangat lambat dalam tubuh manusia, biasanya memakan waktu 5 - 10 tahun setelah seseorang kontak dengan bahan karsinogenik ( penyebab kanker ), karena itu mencari penyebab kanker pada manusia menjadi lebih sulit.
Sampai sekarang belum ada dampak langsung ( seketika ) yang menunjukkan BTM berakibat buruk pada janin dalam kandungan.
Namun, pada binatang percobaan terlihat sakarin ( pemanis buatan ) bersifat racun bagi janin.
Walaupun hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, sebaiknya para ibu hamil harus lebih berhati-hati dalam memilih makanan atau minuman kemasan yang mengandung sakarin.
Pada dekade tahun 1970 - 1980 an, terjadi perdebatan pro-kontra tentang monosodium glutamate atau MSG ( bumbu masak )--- Baca tulisan dr. Sintoso Pujianto tentang pro-kontra MSG, pada buku sehat itu enak dan perlu. terbitan Kompas Gramedia.
Tikus muda yang baru lahir mengalami cacat setelah diberi ransum mengandung MSG.
Penelitian lainnya menggunakan anak ayam menunjukkan munculnya gejala-gejala mengantuk setelah anak ayam mengonsumsi MSG.
Itulah sebabnya MSG pernah dilarang pada makanan bayi di Inggris dan Singapura.
Penelitian yang sama, dilakukan pada hewan kera dan anjing, ternyata tidak memberikan dampak apapun.
Bahan pengawet yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah : Sulfit, nitrit, BHA atau BHT, dan benzoat.
Penggunaan bahan pengawet seperti itu sampai sekarang masih dalam perdebatan, mengenai aman atau tidaknya.
Memang selama ini belum ada BTM yang pernah menyebabkan reaksi serius pada manusia.
Namun, dalam penelitian dibuktikan, pemakaian dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Bahan pengawet sulfit, dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas yang cukup fatal bila termakan orang yang sensitif tubuhnya.
Misalnya saja bagi pengindap penyakit asthma bronchiale, sulfit dapat segera menyebabkan sesak napas, gatal-gatal dan bengkak.
Sulfit ini digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan kapang.
Jenis produk yang menggunakan sulfit biasanya ; jus buah, minuman isotonik, sosis, dan acar kering ( asinan yang dikeringkan ).
Mungkin masih dalam ingatan kita, pada tahun 1989 terjadi kasus biskuit beracun yang menelan korban 38 jiwa manusia.
Hal ini akibat mengonsumsi natrium nitrit yang tidak disengaja ditambahkan pada makanan, karena kekeliruan.
Nitrit adalah pengawet pada daging.
Pada daging kalengan, misalnya pada corned, hamen wors atau yang sejenisnya, nitrit yang digunakan biasanya dengan dosis 50 mg / kg.
Pada mulanya, nitrit dan nitrat digunakan untuk memperoleh warna merah yang seragam pada daging yang diawetkan.
Belakangan diketahui, zat itu dapat menghambat pertumbuhan bakteri clostridium botulinum yang sering muncul pada makanan awetan.
Penggunaan nitrit dan nitrat semakin meluas seperti pada pembuatan sosis, ham, dan hamberger.
Bila makanan itu diawetkan, maka pada umumnya akan kehilangan vit A dan E.
Ke dua vitamin itu bersifat antioksidan untuk mencegah terjadinya oksidasi yang menyebabkan kerusakan.
Sebagai penggantinya didalam kaleng diberikan BHA / BHT juga sebagai antioksidan, tetapi dalam penelitian membuktikan bahwa BHA / BHT sebenarnya kurang baik karena dapat menyebabkan kelainan kromosom sel bagi orang yang alergi terhadap aspirin.
Lain lagi dengan pengawet benzoat digunakan untuk mencegah kapang dan bakteri, khususnya pada produk sirup, margarin, kecap, selai, jeli, dan cider.
Benzoat sejauh ini dideteksi sebagai pengawet yang aman.
Di Amerika Serikat benzoat termasuk senyawa kimia pertama yang diizinkan untuk makanan.
Senyawa ini digolongkan dalam Generally Recognized as Safe ( GRAS ).
Benzoat pada penelitian dibuktikan sebagai pengawet yang mempunyai toksisitas sangat rendah terhadap hewan maupun manusia.
Dikarenakan hewan dan manusia mempunyai mekanisme detoksifikasi benzoat yang efisien.
Dilaporkan dari hasil penelitian bahwa pengeluaran senyawa benzoat antara 66 - 95 % bila dikonsumsi dalam jumlah besar.
Benzoat sampai saat ini dipandang tidak mempunyai efek teratogenik ( menyebabkan cacat bawaan ), jika dikonsumsi lewat mulut tidak mempunyai efek karsinogenik.
Peranan kemasan sangat besar untuk mencegah terjadinya kerusakan vitamin.
Penggunaan karton tetrapak ternyata lebih menguntungkan ketimbang botol.
Dalam suhu kamar kerusakan vitamin C dalam minuman kemasan botol dapat mencapai 70 % setelah 10 minggu.
Tetapi dengan kemasan tetrapak kerusakannya hanya 30 %.
Penyimpanan dalam lemari pendingin hanya menyebabkan kerusakan 10 %.
Sayangnya banyak penjual minuman kemasan misalnya diwarung-warung tidak dilengkapi dengan lemari pendingin, sehingga minuman kemasan banyak terpapar matahari yang menimbulkan kerusakan zat gizi.
Ada juga minuman kemasan yang diletakan dalam lemari pendingin, tetapi listriknya menyala, kemudian mati alias byar-pet, sehingga menimbulkan embun es yang ada masuk ke dalam kemasan.
Disini minuman menjadi berubah pH nya, zat gizi menjadi rusak, rasanya pun berubah.
Kuman yang tidak aktif menjadi cepat berkembang biak, akhirnya minuman menjadi tercemar.
Bila diminum bisa menimbulkan sakit perut dan mencret-mencret ( biasanya terjadi di kantin-kantin sekolah, bila anak-anak sudah pulang sekolah, listrik dimatikan, bila pgi-pagi waktu masuk sekolah listrik dihidupkan )
Proses pengepakan sendiri sebenarnya tidak banyak merusak nilai gizi.
Sebaiknya kita harus berucap syukur, karena dengan teknologi kemasan ini kita dapat mengonsumsi beragam makanan dan minuman dengan aneka cita rasa.
Dan para konsumen juga diharapkan tetap dianjurkan untuk memperhatikan tanggal kedaluarsa dari tiap kemasan dan bahan kimia yang terkandung didalamnya, serta jangan lupa cicipilah rasa dari makanan dan minuman itu, apakah dari rasanya masih layak di konsumsi atau tidak.
Disini konsumen disiapkan dan dihadapkan untuk waspada, karena sistem pengawasan kita kian renta dan sekarat.
Terima kasih, Tuhan memberkati.
Langganan:
Postingan (Atom)