Mengecilnya " burung " sebutan lain dari penis, bukan suatu nasib yang harus ditanggung, tetapi karena pengaruh hormon sejenis estrogen yang berasal dari bahan kimia yang struktur dan kerja farmakologisnya sama dengan hormon estrogen kaun perempuan.
Contohnya ; hormon sintetik dietil stilbestrol ( DES ) yang pernah digunakan di perusahaan peternakan dan zearalenon dari jamur Fusarium graminaerum yang sering mencemari bahan makanan, terutama jagung dan susu sapi.
Penyebab dari luar ( polusi ) ini hadir sudah lama mencemari bumi Indonesia.
Jadi kelihatannya faktor lingkungan jauh lebih besar pengaruhnya terhadap masalah penyusutan alat vital yang satu ini, tentunya disamping akibat penyebab lain.
Empat puluh lima tahun yang lalu, DES mulai populer dipakai sebagai hormon perangsang pertumbuhan dan penggemukan di peternakan seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
DES disuntikkan pada berbagai jenis hewan ternak potong, tetapi di Indonesia hanya dipakai oleh para peternak ayam potong.
Tablet DES disuntikkan diantara kepala dan leher ayam bagian belakang.
Ayam dapat tumbuh lebih cepat sehingga cepat gemuk dalam waktu yang relatif singkat.
Dan hal ini menguntungkan sekali bagi peternak, yang dengan memberi pakan lebih sedikit, karena waktu pemeliharaan lebih pendek, sudah dapat memungut hasil.
Sekalipun kepala dan leher dibuang sesudah dipotong, dan tidak dijual untuk konsumsi, karena dikhawatirkan masih mengandung sisa residu DES, ternyata bagian daging tak bebas dari residu DES.
Kalau dikonsumsi, daging ini akan meracuni penyantapnya.
Ibu yang sedang menyusui bayinya akan tercemar, ASI nya meracuni bayi.
Kalau bayi itu kebetulan laki-laki, DES akan mempengaruhi pertumbuhan sang " burung " dan buah zakarnya.
Pemakaian DES sudah dilarang di Amerika Serikat dan Eropa sejak tahun 1970.
Di Indonesia sebenarnya sudah dilarang sejak tahun 1974.
Peternakan Babi di Amerika Serikat waktu itu sering mendapat keracunan zearalenon ( sebuah estrogen nabati ) dari bungkil jagung yang diberikan sebagai pakan tercemar jamur Fusarium graminaearum.
Jamur ini menjadi sumber zearalenon.
Babi jantan cepat gemuk, tetapi penis dan buah zakarnya mengecil.
Libidonya menurun, bahkan hilang sama sekali.
Akibatnya menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi peternaknya.
Daging babi itu tentunya sudah tidak layak lagi dikonsumsi.
Zearalenon hadir juga di Indonesia, sering mencemari bahan makanan, terutama jagung.
Jagung menjadi pakan ternak sapi, akibatnya sapi tercemar dan susunya diminum orang.
Pencemaran lingkungan ini sebenarnya sudah lama berlangsung, tetapi tidak ditindaklanjuti secara serius.
Misalnya ; zat yang berasal dari racun serangga ( DDT, endosulfon, atrasin ), plastik PBC ( Poly - chlorinated bifenyl ), plastik PBB ( Polybrominated bifenyl ), dan plastik Polycarbon.
Setelah dibuang dan mencemari tanah, bahan-bahan itu mengalami penguraian dan menjadi zat baru yang struktur molekul dan kerja farmakologisnya mirip sekali dengan hormon estrogen asal indung telur dari seorang perempuan.
Reseptor estrogen dalam selaput sel tubuh terkecoh, sehingga tubuh tidak mampu mengenali dan membedakan apakah itu hormon asli atau hormon gadungan.
Di khawatirkan estrogen " hormon " gadungan ini mencemari berbagai bahan makanan, baik pakan ternak maupun makanan manusia.
Yang pada akhirnya semua " keracunan estrogen ".
Dari hasil penelitian populasi buaya di danau Apopka, Florida ; ternyata buaya-buaya itu setiap tahun populasinya terus menurun dan jumlahnya semakin rendah, hal ini sangat dikhawatirkan buaya-buaya itu akan punah.
Mengapa sampai demikian ?
Sejumlah buaya mencoba ditangkap dan diperiksa, ternyata ukuran alat vital buaya jantan sudah menjadi pendek, kurang dari setengah ukuran normal, dan keriput.
Buah zakarnya juga lebih kecil.
Hasil analisis ternyata kadar testosteronnya rendah sekali sampai hampir mendekati nol, tentunya buaya juga sudah hilang libido napsu birahinya dan mandul.
Mengapa mandul ?
Ternyata air danau tercemar DDT dan turunannya, DDE ( Dikloro - difenil - dikloro - etilen ) hasil degradasi yang terdapat dalam residunya.
DDE inilah yang menetralisasi hormon laki-laki testosteron dalam tubuh buaya jantan, sampai kadarnya turun.
Para harimau di Florida juga mengalami nasib yang sama setelah mengonsumsi pakan yang tercemar DDE.
Ikan dan burung ikut menjadi korban kejantanannya berubah menjadi banci.
Limbah industri plastik yang mencemari air sungai.
Sapi yang makan rumput dan minum air sungai yang tercemar PBB dan PCB dari hasil pembakaran limbah plastik, daging dan susunya mengandung zat berbahaya itu.
Kalau daging dan susu sapi semacam ini dikonsumsi ibu sedang menyusui, maka air susu yang diminum bayi laki-lakinya juga mengandung residu yang sama.
Testis lebih kecil, setelah anak menjadi besar dan penis menjadi lebih pendek dari pada kepunyaan temannya yang normal.
Dan pada akhirnya bila anak itu tumbuh menjadi dewasa, tak heran akan menjadi manusia setengah laki-laki alias banci.
Kita harus sadar bahwa tanah dan air di muka bumi ini sudah tercemar bahan kimia berbahaya.
Jadi kita harus bisa mencegahnya.
Kalau tidak, bahaya ini akan diwariskan kepada generasi kita berikutnya.
Terima kasih, Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar