Minggu, 04 November 2012

Pengungkapan dan penggalian khasiat bawang putih.

Bawang putih atau Garlic telah digunakan sebagai obat dalam herbal medicine sejak ribuan tahun yang lalu.
Sampai-sampai pepatah cina mengatakan ; jika usia anda telah mencapai 50 tahun dan kemudian anda makan bawang putih selama 50 hari, maka usia anda akan bertambah 50 tahun lagi.
Pepatah yang sangat ekstrim ini menunjukkan bahwa khasiat bawang putih sebagai makanan anti penuaan ternyata telah diakui oleh para ilmuwan zaman dahulu.
Dari hasil penelitian di Jepang dikatakan bahwa bawang putih dapat memperpanjang rentang hidup tikus-tikus laboratorium.
Dan allicin senyawa dalam bawang putih yang menimbulkan bau khas, dapat meningkatkan produksi antioksidan tubuh yang ampuh yaitu peroksidase glutation dan katalase.
Dua jenis antioksidan ini terbukti mampu memperpanjang umur binatang percobaan.
Bawang putih juga mampu meremajakan otak dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Minyak bawang putih terdiri dari berbagai macam komponen dengan berbagai macam khasiat antara lain ; menurunkan kadar kolesterol plasma, menghambat agregasi trombosit, meningkatkan aktivitas fibrinolitik, menghambat atherogenesis dan menurunkan tekanan darah, sehingga dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner.
Dan masih banyak lagi khasiat dari komponen-komponen aktif bawang putih.
Hal yang serupa juga dijumpai dalam onion atau bawang merah atau brambang, namun dalam kadar yang lebih rendah.
Kelemahan bawang putih adalah bau tidak sedap yang timbul setelah dimakan setiap hari.
Bawang putih atau garlic termasuk dalam genus Allium sativum, Liliaceae dan mempunyai kesamaan dengan onion atau bawang merah atau brambang atau Allium cepa liliaceae.
Komponen utama bawang putih tidak berbau,disebut komplek sativum, yang diabsorbsi oleh glukosa dalam bentuk aslinya untuk mencegah proses dekomposisi.
Dekomposisi komplek sativum akan menghasilkan bau khas yang tidak sedap dari allyl sulfide, allyl disulfide, allyl mercaptane, alun, allicin ( dari alliin ).
Komponen kimia ini mengandung unsur sulfur.
Sulfur merupakan komponen penting yang terkandung didalam bawang putih.
Komponen dekomposisi ini dapat menyebabkan iritasi dinding lambung dan merusak korpus sel eritrosit, serta iritasi terhadap kulit yang rentan saat bersentuhan dengan bawang putih.
Disisi lain komplek sativum dapat mencegah kerusakan sel, perubahan sitologi dari bentuk sol ke bentuk gel, dan menunjang peremajaan sel.

Bawang putih dapat menunjukkan efek hipolipidemia pada binatang dan manusia.
Pada orang sehat, ekstrak bawang putih yang diberikan bersama makanan berlemak, dapat menurunkan kadar kolesterol serum dalam 3 jam setelah pemberian.
Pemberian bawang putih jangka panjang akan menurunkan secara progresif kadar kolesterol serum dan trigliserida baik pada orang normal maupun penderita hiperlipidemia.
Dari komponen komplek bawang putih yang ada yang paling penting adalah diallyl disulfide, senyawa diallyl disulfide adalah suatu disulfide oxide tidak jenuh yang disebut juga allicin.
Bahan ini diduga mempunyai efek hipokolesterolemik.
Ekstrak bawang putih tercatat dapat menekan kerusakan neuron pada sel otak dan bahkan dapat merangsang percabangan neuron-neuron otak.
Pada  penelitian awal bawang putih setidaknya dapat menolong untuk terhindar dari bahaya kanker pada usia lanjut.
Bila seseorang gemar mengkonsumsi bawang putih paling sedikit 4 butir per hari baik yang masih mentah atau yang telah dimasak, paling tidak dapat mengurangi risiko kanker lambung dan usus besar.

Pada sebuah penelitian di Universitas Minnesota menunjukkan bahwa peluang terserang kanker turun 50 % pada wanita usia lanjut yang mengkonsumsi bawang putih.
Sel-sel kanker prostat ternyata hanya tumbuh seperempatnya dari kecepatan normal bila penderitanya mengkonsumsi bawang putih.
Kehebatan bawang putih sebagai penekan kolesterol sudah tidak diragukan lagi dan sudah tercatat dalam beberapa penelitian.
Konsumsi bawang putih setengah sampai satu siung sehari selama sebulan mampu menurunkan kolesterol sampai 9 %.
Salah satu zat anti kolesterol yang paling kuat didalam bawang putih adalah ajoene, senyawa ini juga dapat mencegah penggumpalan darah.
Pemberian dosis bawang putih akan bermanfaatbjika diberikan secukupnya dan tidak berlebihan.
Yang harus diperhatikan, bila dosis terlalu tinggi akan berakibat kurang baik bagi tubuh.
Memakan lebih dari tiga siung bawang putih setiap hari dapat menimbulkan diare, kentut, sebah, dan demam, bahkan bisa memunculkan perdarahan lambung atau meminum minyak dari ekstrak bawang putih lebih dari 2 ml per hari akan menyebabkan lambung terbakar.
Bawang putih memang bermanfaat, bila digunakan tidak berlebihan dan menurut aturan yang ada.
Orang bijak berkata ; makanlah makanan itu secukupnya itulah yang tubuh kehendaki.
Terima kasih, Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar