Rasanya sudah terlalu cape menyarankan orang yang bertubuh gemuk untuk mengurangi berat badan dengan berdiet.
Ada yang menanggapinya cuma dengan senyuman saja
Tetapi memang nyatanya kegemukan itu tidak sehat.
Tak seperti pandangan zaman dahulu gemuk itu dianggap sehat dan bahkan dibilang banyak hoky ( rezeki ).
Ribuan pasangan di dunia mengalami obesitas, mereka tarauma dengan kegagalan seksual karena ada kaitan erat antara obesitas dengan perceraian.
Terdapatnya kadar estrogen yang tinggi pada pria obesitas seringkali mengakibatkan impotensi.
Hormon dasar bagi pria adalah testosteron, yang mengatur gairah seksual.
Organ hati menghasilkan globulin yang mengikat hormon seks ini, tetapi pada pria obesitas, estrogen ikut campur dalam fungsi ini, menyebabkan hormon pria tersebut dikeluarkan, bukannya ditahan.
Hal ini menyebabkan konsentrasi testosteron dalam darah menjadi rendah, dan dengan berkurangnya hormon ini, gairah seksual si pria akan berkurang pula dan seringkali lenyap bagai tertiup angin senja.
Peran estrogen dalam perubahan seksual pria obesitas lama tak terdeteksi karena tidak menyebabkan tanda-tanda feminisasi eksternal sama sekali.
Untuk mengatasi rendahnya reaksi terhadap stimulasi seksual dan berkurangnya semangat bercinta yang terpenting adalah mengurangi berat badan.
Dan satu cara untuk mengurangi berat badan adalah dengan berpuasa, misalnya selama lima hari .
Puasa mempunyai tiga fase.
Di fase pertama, mungkin akan mengalami rasa kelaparan.
Di fase kedua zat-zat yang biasanya dimakan namun menimbulkan alergi akan berkurang racunnya ( detoksifikasi ).
Disini ada paradoks bahwa orang cenderung kecanduan nakan yang membuat mereka alergi.
Di fase ketiga, tubuh akan merasa nyaman dan energi meningkat, sedang reaksi sensitif serta gejala detoksifikasi menghilang.
Secara umum, fase pertama berlangsung selama satu hari, dan fase kedua dua hari.
Fase ketiga dimulai sekitar hari ke empat.
Di hari ke empatlah mulai terasa peningkatan seksualitas ( gairah bercinta ).
Banyak pria dan wanita melaporkan bahwa puasa adalah aphrodisiac yang hebat.
Pada saat puasa, air harus diminum teratur.
Bila terasa lapar, cobalah beberapa teguk air, dimana hal ini dapat mengurangi rasa ketidaknyamanan.
Minum dalam sehari selama puasa sekurang-kurangnya 2 liter.
Puasa dapat membantu mengurangi cairan tubuh dan lemak secara perlahan namun pasti.
Dengan berpuasa tidak ada ( istirahat ) dalam hal mencerna makanan dan memproses pembuangannya.
Tubuh membuang zat-zat beracun yang telah lama tersimpan.
Mungkin gejala keracunan akan tampak selama dua atau tiga hari pertama puasa, karena sisa-sisa pembuangan tubuh masuk ke aliran darah, perasaan sehat akan muncul begitu sisa-sisa pembuangan tersebut telah dikeluarkan melalui kulit, ginjal, paru-paru, usus, dan hati.
Suatu perasaan kesegaran seksual akan muncul dan menjadi selera seks, bukan selera makan yang muncul.
Selama berpuasa, olahraga jangan terlalu berat ( bersemangat ), tetapi yang diperlukan aktivitas olahraga yang teratur dan moderat di udara terbuka yang segar sangatlah diperlukan.
Olahraga dapat membantu tubuh menghilangkan racun.
Disini puasa melarang konsumsi apapun kecuali air tawar ( jangan minum air keran karena ada kemungkinan racun di dalamnya ).
Jus sayuran atau buah yang diperas segar selama hari-hari detoksifikasi dapat juga dikonsumsi.
Masalah kegemukan ini selain berpengaruh pada gairah seksual, berimbas juga pada kuantitas ( jumlah ) sperma.
Pada orang gemuk sulit mempunyai keturunan, karena dapat mengurangi kuantitas dari sperma.
Para peneliti menegaskan, masalah berat badan dapat mempengaruhi kesuburan pria.
Semakin gemuk seorang pria, semakin sedikit volume sperma yang mereka keluarkan saat ejakulasi.
Jadi bila yang keluar sedikit tentunya akan menjadi permasalahan hidup.
Kegemukan juga menjadi faktor penting yang dapat mengurangi fungsi paru-paru pada anak usia sekolah.
Terutama pada anak yang mempunyai riwayat napas berbunyi, disini anak akan menghadapi risiko asma yang semakin berat.
Selain memicu asma, berefek juga pada penurunan kepadatan mineral tulang, terutama pada anak penderita asma yang semasa kecilnya menggunakan obat hirup jenis kortikosteroid.
Pada penelitian diingatkan sebaiknya penggunaan obat hirup dibatasi seminimal mungkin dan tidak diberikan pada anak yang berumur kurang dari 6 tahun.
Masyarakat industri di abad ke 21 terlalu banyak mengkonsumsi bahan prosesan, kalengan, bahan beku, awetan, dan makanan siap saji daripada makanan segar yang dibuat di rumah.
Dari hasil survey nasional yang dilakukan oleh Departemen Pertanian AS menunjukkan bahwa dari 7500 rata-rata keluarga Amerika, hanya setengah yang mempunyai pola makan yang memenuhi rekomendasi kebutuhan pangan.
Harga yang harus dibayar untuk pola makan yang keliru semacam itu adalah kesehatan tingkat rendah.
Kegemukan pun tak bisa lagi dihindari.
Gejala awal momok dari dunia modern ini adalah terjadinya perubahan fisiologi seksual.
Pola makan yang keliru dan amburadul ini sebagai penyebab kegemukan, pengaruhnya yang paling dekat adalah disfungsi seksual, disamping penyakit degeneratif serius yang siap menyantapnya.
Disfungsi seksual adalah penurunan fungsi bagian tubuh, dapat mencakup sejumlah organ atau sistem yang berbeda, termasuk pikiran, saraf, kelamin, kelenjar endokrin, atau pembuluh darah.
Masalah seksualitas yang terkait dengan pola makan yang muncul pada usia dua puluhan atau tiga puluhan dan meningkat di usia empat puluhan, lima puluhan dan lebih tua lagi, seringkali berhubungan erat dengan makan terlalu banyak, pilihan jenis makanan yang tidak baik, dan kurangnya berolahraga.
Untuk membantu melindungi atau mengontrol diri terhadap penyakit yang berhubungan dengan organ seks, otoritas kesehatan merekomendasikan pola makan yang rendah lemak ( khususnya lemak jenuh ), kolesterol, trigliserida, garam, gula, dan makanan konsentrat dan olahan lainnya, serta makan lebih banyak buah dan sayuran segar, dan protein dari sumber nabati.
Kalau seseorang mempunyai tubuh yang sehat dan pikiran yang jernih, seharusnya akan dapat menikmati kehidupan seks yang lebih baik.
Dorongan dan daya tahan seksual adalah refleksi langsung dari kesehatan umum tubuh manusia.
Terima kasih, Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar