Sejak zaman purba manusia selalu dihantui rasa cemas dalam kehidupannya, dikarenakan dalam diri manusia hanya ada kegelapan dan ketidakpastian.
Manusia menginginkan keindahan abadi dalam rupa tubuhnya.
Tetapi bukan tak ingin cepat tua, melainkan menginginkan hidup seribu tahun lagi.
Sejak permulaan munculnya peradaban manusia yang namanya tampil menarik, cantik, perkasa, mempunyai tubuh indah dan seterusnya, merupakan impian bagi banyak orang.
Kurang lebih 2000 tahun yang lalu umur mahluk yang bernama manusia rata-rata hanya 22 tahun, umur harapan hidup itu selama hampir 1500 tahun praktis tidak berubah.
Pada abad pertengahan tercatat umur rata-rata hanya 25 tahun.
Peningkatan umur rata-rata terjadi setelah ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat pada abad 18, 19 dan 20.
Pada abad 18 angka harapan hidup tercatat 29 tahun, pada abad 19 naik menjadi 45 tahun.
Pada tahun 2011 ini hampir disemua negara industri tercatat angka harapan hidup lebih dari 78 tahun, dan angka itu masih akan terus bertambah, demikian juga di negara-negara berkembang.
Pada umumnya angka harapan hidup selama abad 20 telah meningkat 63 persen, suatu peningkatan luar biasa yang belum pernah terjadi pada abad-abad sebelumnya.
Meningkatnya angka harapan hidup tidak terlepas dari pemahaman manusia terhadap proses mekanisme biologis yang terjadi dalam dirinya yang dikenal dalam bentuk pemahaman mengenai sistem metabolisme tubuh, kemampuan kekebalan tubuh ( imunitas ), proses tumbuh kembang, degenerasi sel, biologi molekular sel, genetika serta pengembangan teknologi terkait teknologi kedokteran, teknologi pangan dan teknologi lingkungan.
Walaupun begitu, sampai saat ini manusia masih belum memahami sepenuhnya proses penuaan dan kematian.
Proses penuaan sendiri terjadi sejak masa kanak-kanak, bukan pada saat sesudah dewasa, sebagaimana kebanyakan orang beranggapan selama ini.
Proses penuaan mulai berlangsung ketika sel otot jantung, sel saraf dan sel pada sumsum tulang belakang tidak lagi memperbanyak diri.
Pada saat anak manusia berumur 20 an tahun, setiap hari hampir kehilangan sekitar 10.000 sel saraf otak dan tidak mengalami regenerasi ( tumbuh kembali ).
Pertumbuhan yang masih berlangsung praktis bukan karena bertambahnya sel, tetapi karena membesarnya sel-sel tunggal.
Laju proses penuaan tercepat terjadi pada umur belasan tahun.
Pada umur 20 - 40 tahun proses penuaan terjadi dalam laju yang sangat lambat, yang kemudian cepat kembali setelah manusia berumur 40 tahun.
Umur 45 - 85 tahun tubuh bagian atas akan menyusut hingga 10 centimeter.
Osteoporosis ( kerapuhan tulang ), merupakan kejadian lain yang tidak mungkin dihindari.
Jika umur manusia dapat mencapai 90 tahun, maka kekuatannya akan menurun sampai 30 persen dibandingkan ketika masih berumur sekitar 30 an tahun.
Jumlah serabut saraf berkurang sampai 25 persen, impuls yang melalui jaringan saraf 50 persen lebih lambat dan volume otak berkurang sebesar 345 gram, yang menyebabkan semakin lambat dalam merespon, lambat dalam berpikir, dan akan muncul gejala kepikunan.
Kemampuan indra pengecap dalam menikmati rasa, kemampuan indra pendengaran dan indra penglihatan juga menurun diperkirakan sampai 35 persen.
Kemampuan daya pompa jantung menurun 50 persen, sehingga memerlukan istirahat lebih lama setelah malakukan pekerjaan yang cukup berat.
Begitu juga yang dialami oleh kulit
Sel-sel kulit akan kehilangan air dan menjadi tidak elastis, sehingga terjadilah kerutan-kerutan di seluruh bagian tubuh.
Sistem kekebalan tubuh ( imunitas ) yang nota bene akan menjadi pelindung manusia dari serangan penyakit juga menurun, sehingga semakin tua, akan semakin rentan terhadap serangan penyakit.
Otomatis dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh, akan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit kanker.
Tetapi yang menjadi unik, jika manusia berhasil mencapai umur 80 tahun, bahaya terhadap penyakit kanker menjadi menurun atau hilang sama sekali.
Dari sekian banyaknya hanya ada satu aktivitas tubuh yang tidak pernah menurun dengan bertambahnya usia yaitu aktivitas seksual.
Proses manusia menjadi tua dan peristiwa kematian dilihat dari segi genetika molekular tahap demi tahap mulai dipahami.
Para ilmuwan mulai meyakini bahwa umur maksimal mahluk hidup ditentukan oleh program genetik yang ada di dalam organisme bersangkutan.
Berdasarkan hal itu umur maksimal yang dapat dicapai manusia sebesar 125 tahun, meskipun ada beberapa kekecualian yang sangat jarang dapat terjadi.
Saat ini sedang berlangsung pemahaman secara keseluruhan sistem genetik manusia, dan diharapkan mampu meningkatkan angka harapan hidup.
Genom manusia dipakai untuk memecahkan seluruh misteri yang terkandung dalam tiga miliar urutan basa DNA.
Yang dianggap paling menentukan pada proses penuaan adalah mutasi ( perubahan ) genetik.
Ada dua mekanisme berbeda dalam mutasi genetik.
Pertama adalah mutasi somatik, dengan semakin bertambahnya usia terjadi akumulasi mutasi somatik yang semakin besar.
Teori ini merupakan hipotesis yang diasumsikan mampu menerangkan mengapa organisme tumbuh menuju ketuaan dan akhirnya mati.
Mutasi somatik menyebabkan terjadinya perubahan genetik permanen yang menurunkan efisiensi jaringan dalam melakukan fungsinya.
Kajian terbaru menunjukkan mutasi yang mempengaruhi penuaan harus terjadi pada gen-gen khusus yang mengatur proses-proses replikasi ( penggandaan ), transkripsi ( penerjemahan kode genetik ) dan translasi DNA ( pembentukan protein ).
Mekanisme ke dua dikenal sebagai Error Catastrophe Theory.
Teori ini menentang anggapan bahwa kerusakan pada untaian DNA menyebabkan terjadinya " mutasi " yang dimaksud.
Teori ini menganggap kesalahan yang dikatalisis oleh sel itu sendiri akan menyebabkan terjadinya akumulasi kesalahan biosintesis protein atau asam amino.
Menurunnya ketepatan sintesis protein akan menyebabkan terjadinya amplifikasi kesalahan.
Jika ketepatan proses translasi menurun tajam, maka sel-sel selang beberapa waktu kemudian mati, jaringan tidak berfungsi yang diikuti kematian organisme.
Teori ini banyak mendapat tantangan karena dalam beberapa penelitian ternyata tidak terbukti.
Pada penelitian selanjutnya ditemukan gen yang langsung bertanggung jawab terhadap umur organisme.
Salah satunya gen pada manusia AGE - 1 , jika dimutasikan menyebabkan penuaan lebih lambat dan umur dapat bertambah.
Gen lainnya protooncogene ( BCL - 2 ), mampu menghambat kematian sel otak dengan cara menghambat produksi oksigen reaktif.
Jadi dengan cara memanipulasi gen, maka harapan hidup manusia tentunya dapat ditingkatkan hingga 400 tahun.
Menurut para ahli genetika di Amerika Serikat, hidup manusia melalui manipulasi genetik dapat diperpanjang hingga 400 tahun lamanya.
Jadi cita-cita manusia " ku ingin hidup seribu tahun lagi " akan dapat terlaksana dalam beberapa kurun waktu yang tidak terlalu lama, terkait dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang super canggih.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar