Minggu, 01 Mei 2011

Sayur dan buah terancam tidak aman.

Hampir setiap kali datang berobat ke dokter praktek selalu saja disarankan makan banyak sayuran hijau segar dan buah-buahan segar.
Kebiasaan konsumsi sayur dan buah juga sekarang ini sudah mulai menjadi menu rutin masyarakat perkotaan, karena selain kaya gizi, disebut sebut dapat membuat badan sehat, segar, menghaluskan kulit dan awet muda.

Pada berbagai penelitian juga menyebutkan, orang yang banyak makan sayuran dan buah mempunyai risiko yang kecil terhadap berbagai penyakit, seperti kanker, jantung, tekanan darah tinggi dan diabetes melitus.
Beberapa jenis kanker dapat ditekan sampai 50 persen dengan mengkonsumsi buah dan sayur.
U S Department of agriculture's dietary gudelines merekomendasikan dua sampai empat porsi buah dan tiga sampai lima porsi sayuran setiap hari.
Peran sayur dan buah dalam mengatasi berbagai penyakit tersebut karena adanya kandungan serat, baik dalam bentuk serat kasar yang tidak larut dalam air, seperti selulosa dan beberapa hemiselulosa, maupun serat yang larut dalam air.
Serat yang larut dalam air ini banyak terdapat pada rumput laut, kulit ari biji-bijian ( dedek ).

Serat yang larut dalam air dapat membantu menurunkan berat badan, mengurangi kolesterol, menstabilisasi gula darah dan memperlancar sekresi asam empedu.
Serat yang tidak larut dalam air berperan mempercepat proses pengeluaran kotoran ( feses ), meningkatkan fungsi usus besar dan menghambat perkembangan bakteri toksik ( beracun ).

Konsumsi serat juga sebaiknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan diare dan flatulen ( sering keluar angin alias kentut ) terutama bagi yang pencernaannya sensitif.
Konsumsi serat secara berlebihan juga dapat menurunkan efisiensi penyerapan kalsium, seng dan besi, serta mengurangi pembentukan hormon estrogen, sehingga menurunkan kesuburan wanita.
Sementara orang yang banyak makan buah dan sayur yang kaya vitamin A, C, B, dan E mempunyai risiko yang sangat rendah terkena penyakit katarak, begitulah menurut hasil penelitian terhadap 1380 orang pada usia 40 - 79 tahun menunjukkan hasil yang memuaskan.
Tidak dilaporkan berapa jumlah sayur dan buah yang harus dikonsumsi.

Badan kesehatan dunia ( WHO ) merekomendasikan konsumsi serat yang aman bagi manusia dewasa antara 10 - 20 gram per hari, sedangkan untuk usia anak-anak cukup 2 - 3 gram per hari.
Diambil range 10 - 20 gram untuk ukuran orang dewasa, dikarenakan jika banyaknya serat dinaikan menjadi 25 - 35 gram per hari dapat menyebabkan beberapa masalah pencernaan seperti diare, kembung-kembung, sering keluar angin ( kentut ), bahkan sampai pusing-pusing.

Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah makanan sehat yang perlu dinikmati, sebagai sumber ketenangan emosi, bersamanya dapat menjadi simfoni biokimiawi yang terpadu dalam tubuh kita.

Agar tetap sehat dan bugar, tubuh harus mempertahankan kadar pH darah 7,4 , yang sedikit basa ( alkalis ).
Semua sayuran dan buah bersifat sangat basa.
Jika kadar pH darah menjadi asam, kesehatan kita akan terganggu.
Makanan berprotein ( daging dan telur ), produk susu, soda, alkohol, gula, dan kopi adalah makanan pembentuk asam, demikian juga sebagian besar kacang-kacangan dan padi-padian.
Untuk mempertahankan keseimbangan, tubuh akan mengeluarkan kalsium dari tulang dan gigi serta mengurangi cadangan mineral untuk menetralkan kelebihan asam itu.
Akibatnya terjadi pengeroposan tulang ( osteoporosis ) dan tulang mudah patah ( fraktur ).

Sayur dan buah menyebabkan pencernaan menjadi damai, bersahabat bagi perut kita.
Tetapi sekarang ini perlu diwaspadai, pasalnya kebanyakan sayuran yang tampak segar dan mengundang selera itu, tumbuh subur akibat " jasa baik " dari pestisida, bahan kimia pembunuh serangga.
Para ilmuwan kedokteran menemukan adanya hubungan yang erat antara mengkonsumsi bahan makanan seperti sayuran yang diberi pestisida dengan kanker.
Akhir-akhir ini terdapat kecenderungan penderita kanker bertambah, seiring dengan peningkatan pemakaian pestisida.

Pemakaian pestisida di Indonesia sangat mengkhawatirkan, dikarenakan sudah sedemikian meluasnya pemakaian tanpa pemikiran yang rasional.
Padahal, pestisida yang digunakan saat ini merupakan turunan ke dua atau ke tiga yang lebih beracun dan dari hasil penelitian menunjukkan tidak ada satu pun yang sangat aman bagi manusia.
Sebaiknya dilakukan penelitian terpadu mengenai residu pestisida yang ada pada buah-buahan dan sayur-sayuran.
Perlu juga diterapkannya peraturan tegas dengan tindakan yang nyata.
Sebab jika tidak dikhawatirkan penderita kanker makin bertambah setiap tahunnya.

Jika alasannya hanya pengendalian hama, sekarang ada cara baru yang sangat aman bagi manusia, yaitu pengendalian hama dengan cara biologi atau bioinsektisida, bakteri bacillus thurengensis atau sering disingkat Bt, adalah raja bioinsektisida.
Selama 30 tahun Bt dengan kemampuan insektisida yang luar biasa, menjadi pengendali hama utama bagi para rimbawan, petani, perkebunan, dan pemilik rumah, dalam mencari cara alami yang aman mengendalikan hama.
Disamping Bt ada bakteri lain yaitu photorhabdus luminescens mengandung racun yang terbukti ampuh mematikan berbagai jenis serangga mulai dari kecoa sampai kumbang penggerek buah kapas, dan mampu menjadi bioinsektisida yang ampuh, aman dan tidak mengganggu lingkungan dalam melawan hama.

Seperti kita ketahui bersama, tubuh manusia memiliki Immune Surveillance yaitu suatu kegiatan untuk melindungi tubuh dari penyakit, termasuk ketahanan tubuh terhadap perkembangan sel kanker.
Konsep ini menyatakan bahwa sebenarnya setiap orang mempunyai kemungkinan besar untuk menderita kanker ( baca tulisan dr. Sintoso Pujianto mengenai apakah gen dihadirkan untuk menimbulkan penyakit ).
Bila kenyataannya tidak semua orang meninggal karena hal itu disebabkan adanya kegiatan immunologik yang menghambat dan merusak sel kanker.

Hasil dari berbagai penelitian pada binatang percobaan dan manusia menunjukkan bahwa sel kanker akan tumbuh dengan baik pada penderita dengan kegiatan immunoligik yang jelek.

Pengaruh pestisida terhadap fungsi immunologik telah diteliti.
Pestisida tersebut antara lain : carbamate ( termasuk carbaryl dan aldicarb ), organochlorine ( termasuk DDT, mixer aldrine lindane ), organophosphate ( parathion, methylparathion, dichloropos, malathion ) dan organotin.

Penelitian pada tikus albino dan kelinci yang kontak dengan carbaryl 20 mg per kilogram berat badan terjadi penurunan respons antibodi dan daya tahan fagositosis.
Percobaan terhadap ayam dan tikus yang diberi carbaryl menunjukkan hasil serupa.

Hasil laporan Fiore pada tahun 1986, wanita yang secara rutin meminum air tanah yang terkontaminasi dengan aldicarb pada kadar yang rendah terjadi penurunan jumlah limfosit T dan terjadi penurunan ratio CD 4 / CD 8.
Padahal, ratio ini merupakan kunci kegiatan immunologi.

Pada orang sehat, ratio CD 4 / CD 8 ini sekitar 2, pada penderita AIDS, ratio ini terbalik menjadi 1/2.
Perubahan ratio ini pada penderita AIDS sebagai akibat dari menurunnya ketahanan tubuh, sehingga penderita AIDS peka terhadap infeksi.
Kwalitas dan kwantitas dari respons immun sangat menentukan perkembangan sel kanker.

Dilaporkan juga pestisida yang termakan secara terus-menerus dalam kadar yang rendah akan terakumulasi di otak terutama di cortex cerebri dan merupakan racun yang merusak sel-sel otak, serta menurunkan daya ingat.
Disini otak menjadi makin mengecil ukurannya dan jika meracuni anak-anak sejak dini akan menurunkan kwalitas IQ anak.

Pencemaran pestisida pada sayur dan buah ini dilaporkan juga dapat mengganggu kejiwaan seseorang.
Jadi harus hati-hatilah dalam memilih sayur dan buah.
Pilihlah sayur yang kurang menarik, jika dilihat mata seperti yang ada bekas ulatnya ( bolong-bolong sedikit ), pilih buah juga yang tidak terlalu menarik, bersih, dan mengkilap atau dicuci yang bersih sebelum dimakan.
Setidaknya hal ini akan mengurangi paparan pestisida.
Yang terpenting tegakan peraturan dan setiap orang harus mempunyai rasa sayang menyayangi terhadap sesama.
Kalau yang dapat membuat orang lain menderita, hendaknya jangan dilakukan.
Trimakasih, Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar