Hidup bagai perjalanan yang berat, tidak bersemangat, sulit untuk berkonsentrasi, inspirasi dalam menjalani hidup macet, dan seakan mengejar impian yang kosong tanpa makna.
Itulah gambaran otak jika sedang loyo, akibatnya segala hasil pemikiran sering tidak optimal, bahkan sampai tidak rasional.
Keloyoan otak manusia biasanya disebabkan oleh sel-sel yang membangaun otak sudah banyak yang rusak dan berkurang fungsinya.
Polutan seperti timbal, kadmium, mercuri, radikal bebas dan lain-lain merupakan racun yang merusak sel-sel otak.
Dari hasil penelitian timbal ( timah hitam ) yang berasal dari pembuangan gas sisa kendaraan bermotor, kadmium dari asap rokok dapat berakibat serius pada mengecilnya ukuran otak janin dan menurunnya nilai IQ anak usia sekolah.
Sedangkan pencemaran mercuri biasanya dari sisa batu baterai yang mencemari tanah dapat berakibat pada gangguan kejiwaan hingga kegilaan.
Hasil penelitian terhadap penderita demensia dan alzheimer menunjukkan bahwa kadar aluminium di otak mereka ternyata tinggi.
Tumpukan aluminium tersebut diduga merupakan akumulasi yang berasal dari pemakaian alat masak aluminium seperti panci, kuali, aluminium foil, tube pasta gigi, obat-obatan antasida dan lain-lain.
Sebaiknya penggunaan alat-alat dan obat-obatan yang mengandung aluminium atau logam-logam berat harus dibatasi.
Kebiasaan makan dan gaya hidup yang salah, misalnya dengan seringnya mengkonsumsi makanan berkadar gula, garam, dan lemak yang tinggi.
Kalau kita lihat glukosa memang sebagai sumber utama energi bagi otak.
Tetapi gula ( baca tulisan dr. Sintoso Pujianto tentang gula ) bukan merupakan sumber glukosa yang terbaik.
Ibarat banjir tsunami, otak secara mendadak kebanjiran glukosa, akibatnya sel-sel otak menjadi hiperaktif dan berakhir dengan depresi.
Hal demikian sering terjadi bila perut lama tidak mendapat asupan makanan, tiba-tiba banyak minum atau makan makanan yang manis-manis secara mendadak.
Ketidakseimbangan persediaan glukosa di otak juga dapat menyebabkan kelelahan setelah bekerja ( fatique ), hal ini sering terjadi pada pekerja-pekerja di kota besar dengan makan yang tidak teratur serta tidak berkualitas, mudah marah ( iritability ), pusing, insomnia, mudah lupa, konsentrasi menurun, depresi, gangguan pencernaan, dan indra penglihatan kabur.
Dari laporan hasil penelitian di Maissachusetts Institute of Technology, Amerika pada tahun 2009 belum lama ini diketahui bahwa kelompok anak usia sekolah yang mengkonsumsi glukosa dari gula murni ( gula-gula dari permen ) memiliki nilai IQ 25 titik lebih rendah dibandingkan IQ kelompok anak usia sekolah yang mengkonsumsi glukosa dari makanan sumber karbohidrat kompleks.
Hal ini menunjukkan bahwa otak memerlukan energi dari glukosa secara " mengalir " dari karbohidrat kompleks, yang terdapat dalam makanan pokok seperti nasi, jagung, sagu, gandum, dan lain-lain.
Tingginya konsumsi garam dan lemak berakibat pada berkurangnya suplai oksigen dan zat gizi yang dibawa darah, karena aliran darah terhambat oleh pengerasan ( garam ) dan penyempitan ( lemak bebas, kolesterol, trigliserida ) pembuluh darah ke otak.
Selain itu, kebiasaan minum minuman beralkohol, merokok, dan tripping dengan obat psikotropika, tidak hanya mengakibatkan sel otak jadi loyo, tetapi juga gambaran dendrit dan akson gundul terkesan mengering.
Kebiasaan merokok akan menyebabkan fluktuasi kerja otak sangat drastis dan secara bertahap akan menurunkan kemampuan otak.
Pada pribadi yang kecanduan alkohol dan kafein, akan berefek langsung pada perlambatan otak untuk bereaksi dan mengingat sesuatu ( pelupa ), serta sering terganggunya kesadaran.
Meskipun otak adalah organ tubuh yang sangat canggih, struktur dan mekanisme kerjanya, sangat penting peranannya, namun vitalitas dan kesegarannya sangat tergantung pada masukan zat gizi dari makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Misalnya, untuk mengeluarkan energi ( ATP ) dari glukosa, sel otak memerlukan kerja sama sekitar 11 macam vitamin danm mineral.
Atas dasar itu, maka kekurangan gizi berdampak sangat serius terhadap menurunnya kemampuan intelektual otak.
Jika terjadi kekurangan gizi pada saat pembentukan sel-sel otak, yang dimulai minggu ke dua kehamilan hingga anak berusia dua tahun, maka otak bayi yang dilahirkan berukuran lebih kecil dari rata-rata, sebab jumlah selnya sedikit, kualitasnya rendah, dan proses tumbuh kembangnya tidak optimal.
Sedangkan pada orang dewasa, sedikit saja terjadi kekurangan vitamin dan mineral langsung efeknya terasa seperti sulit konsentrasi, mengingat dan berpikir, mudah cemas dan depresi, serta sulit mengatasi keadaan stres.
Jadi diperlukan perbaikan gizi seumur hidup.
Terutama bagi calon ibu sejak prakonsepsi, selama hamil dan menyusui, hingga anak berusia lima tahun.
Dari beberapa hasil penelitian gizi dan psikologi modern 2010 di Amerika Serikat dilaporkan bahwa calon ibu yang terpenuhi kecukupan gizinya pada masa-masa kritis tersebut, akan melahirkan anak-anak yang lebih sehat, lebih cerdas, lebih penggembira, dan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungannya.
Ada sekitar 11 macam zat gizi yang diperlukan sel otak untuk mengeluarkan energi dari glukosa, ada beberapa diantaranya vitamin B kompleks, vitamin C, besi dan magnesium.
Dilaporkan bahwa pemberian zat gizi tersebut kepada anak usia sekolah dapat meningkatkan nilai IQ nya hingga beberapa titik.
Sel otak memerlukan co-enzim Q - 10 untuk mengefisienkan penggunaan energi.
Zat gizi tersebut dibentuk dalam otak, tetapi prekursornya dipasok lewat makanan yang kita konsumsi.
Bahan pangan yang kaya kandungan co-enzim Q - 10 adalah ikan sardine, mackarel, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Banyak tugas dari otak dikendalikan neurotrasmiter, suatu senyawa kimia dalam sel otak, dikeluarkan jika ada rangsangan fisiologis atau pathologis.
Kadar senyawa tersebut didalam otak sangat menentukan kecepatan dalam merespons berbagai rangsangan.
Misalnya , acetylcholine adalah neurotransmiter yang mengendalikan pekerjaan intelektual otak seperti berpikir, mengingat, berbicara, berargumen, dan lain-lain.
Kadar acetylcholine di otak tergantung pada pasokan zat gizi yang disebut smart nutrient yaitu asam-amino choline, pyruglutamat, serta asam pantothenat ( vitamin B 5 ).
Karena itu, makanan yang kaya kandungan smart nutrientnya sangat baik dikonsumsi untuk meningkatkan kecerdasan otak.
Untuk melindungi diri dari paparan radikal bebas, sel otak memerlukan anti oksidan, zat ini banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan segar.
Upaya untuk meningkatkan kinerja otak dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek gizi antara lain :
1. Batasi asupan gula, maksimal enam sendok teh per hari.
2. Batasi asupan garam, maksimal 5 gram per hari.
3. Batasi asupan lemak, dibawah 25 persen dari total energi per hari.
4. Tinggalkan kebiasaan buruk seperti minum alkohol, merokok, kopi dan tripping dengan obat-obatan psikotropika.
5. Diharuskan mengkonsumsi buah-buahan, minimal 150 gram per hari.
6. Sayuran berwarna, minimal 300 gram per hari.
7. Makan tempe, minimal 100 gram atau dalam jumlah yang cukup setiap hari.
8. Biasakan sarapan pagi dengan makanan sumber karbohidrat kompleks, protein dan vitamin.
Misalnya : nasi secukupnya, sepotong tempe, sebutir telur ceplok, sebuah pisang atau apel, dan segelas susu atau air putih biasa.
Hal seperti ini sudah cukup untuk persediaan energi bagi otak sampai waktu makan siang.
Kebiasaan sarapan pagi juga dari hasil penelitian dapat mencegah kepikunan dini.
Jadi zat gizi dalam pemeliharaan otak sangat diperlukan, supaya sel-sel otak tidak cepat loyo.
Sel-sel otak setiap saat selalu memerlukan energi untuk bisa aktif secara optimal.
Peliharalah otak anda dengan makanan yang bergizi dan berbudaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar