Selasa, 19 April 2011

Jatah tidur wanita ternyata sedikit.

Tidur adalah sebuah fungsi biologis yang sangat menarik.
Diperkirakan sepertiga dari kehidupan manusia habis ditempat tidur.
Anehnya masalah tidur sendiri selama ini tak banyak dipersoalkan, kecuali bagi orang yang pola tidurnya memang kacau.
Misalnya : penderita insomnia ( tidak bisa tidur sesuai harapan ), hipersomnia ( selalu merasa ingin tidur ), dan beberapa gangguan tidur lainnya yang berkaitan dengan gaya hidup seperti stres, serta makin bertambahnya orang-orang yang berusia lanjut

Ada satu hal lagi yang luput dari perhatian orang pada umumnya, yaitu jam tidur kaum wanita yang selama ini ternyata lebih sedikit, jika dibanding kaum pria.
Sosok wanita dikenal sangat sensitif atau " mudah tersentuh ".
Jadi tak usah heran bila membangunkan wanita dari tidur lebih mudah, meskipun sedang tidur nyenyak.
Tengah malampun terbangun, bila ada situasi yang mencurigakan atau ada yang membahayakan.
" tidur wanita " saat ini makin diperbincangkan di banyak negara, terutama di Amerika, Eropa dan sebagian negara Asia.
Pasalnya makin banyak wanita menderita penyakit akibat dari kurang tidur.
Di Indonesia belum ada yang meneliti atau survei mengenai " kurang tidur wanita ".
Dalam penelitian beberapa penyakit seperti ; peradangan hati, perih di lambung, darah tinggi, kejiwaan, common cold, pada wanita ternyata disebabkan oleh kurang optimalnya waktu tidur.
Beberapa ilmuwan Kanada belum lama ini mengadakan penelitian terhadap beberapa wanita dengan beragam profesi.
Mereka menyimpulkan, wanita ternyata dituntut untuk bebas pada jadwal tidur yang normal, sekaligus tanggung jawab pada tengah malam, meskipun tidak secara lisan.
Ini terutama saat baru saja melahirkan.
Otamatis jatah tidur mereka lebih sedikit, karena mempunyai tanggung jawab ganda ; tugas siang ( di kantor atau di rumah ) disamping tugas malam ( mengurus anak, bahkan mungkin suami, menjelang tidur ).
Selanjutnya mereka menyimpulkan, meskipun anak masih kecil serta banyak tingkah dan sering rewel, namun tidur suami jarang terganggu.
Justru yang lebih mudah bangun pada tengah malam ketika tidur pulas adalah istri.
Misalnya ; karena popok bayi basah, anak minta diantar ke toilet, dan anak minta tidur dekat mereka.
Disaat terjagapun, suami lebih mudah melepaskan tanggung jawab dengan menyuruh untuk menyelesaikan tugas terhadap anak ( bagi keluarga tertentu terkadang janggal bila sebaliknya ).
Selain itu, kebanyakan anak lebih mudah membangunkan sang ibu.
Karena itu, pasien akibat kurang tidur lebih banyak kaum wanita, ketimbang pria.
Yang sering terlihat ; mata sayu, muka pucat pada mereka yang baru saja melahirkan atau habis masa menyusui.
Setidaknya disini kurang tidur juga mempunyai andil besar.

Kurang tidur 6 jam, misalnya belum tentu dapat dinetralisasi dengan 6 jam tidur lebih lama.
Apalagi bagi wanita seperti itu, jelas hampir mustahil bisa tidur, lebih mengingat ada bayi yang tiap sebentar harus memperoleh perhatian dan perawatan.
Entah apa yang terjadi bila wanita yang baru melahirkan terkena insomnia.

Mau tidak mau sangat dituntut pengertian suami yang tulus bagai merpati terhadap kesehatan fisik dan psikis istri.
Artinya memahami keterbatasan kemampuan istri.
Jadi apa yang bisa dibantu, meskipun bukan tugas suami secara rutin, ya..... dibantu.
Terutama saat istri sedang memerlukan cukup tidur sesuai dengan anjuran untuk hidup sehat dengan memperhatikan kesehatan kondisi tubuhnya.
Sebab bila sudah letih dan sampai terkena penyakit suami juga akhirnya yang repot.

Selain itu, kurang tidur juga dapat mempengaruhi pola wajah, yang berarti mengubah kecantikan.
Sebab beragam garis wajah yang membentuk kecantikan mengalami pengerutan, perubahan, dan penggeseran hingga istri menampakkan kemuraman dan kekusutan wajah yang secara lambat berlanjut dengan penurunan kecantikan, padahal semua suami menginginkan agar kecantikan istri tetap dipertahankan.
Jadi sungguh ironis bila suami membiarkan istri kurang tidur, sementara kecantikan wajah mereka dituntut untuk dipertahankan.
Jadi bila menginginkan istri yang tetap menarik dan menawan, suami harus membantu dengan menjaga atau mengurangi kegiatan istri.
Bukan hanya dengan materi tetapi dengan tenaga dan nurani yang tulus untuk saling mengerti.

Sebenarnya sudah lama juga kalangan ilmuwan berupaya mengungkap mengapa kita tidur.
Dengan menjelaskan mekanisme dan substansi kimia dari otak yang mengatur antara tidur dengan tidak tidur.
Sampai sekarang belum dapat memastikan apakah peristiwa tidur ada hubungannya dengan produksi hormon-hormon pada otak.

Ilmuwan juga tak dapat memastikan berapa lama tidur dibutuhkan seseorang.
Ada yang tidur sampai tujuh atau delapan jam semalam, yang lain kurang dari itu.
Namun serangkaian penelitian memperlihatkan organ otaklah yang sangat berperan dalam mekanisme tidur.
Pada individu yang sedang tidur, otak makin lama makin pasif dan kurang tanggap terhadap dunia luar.
Sementara otak diistirahatkan untuk mendapatkan energi baru dikala bangun tidur.
Jika seorang wanita kurang cukup tidur, wanita itu akan mengalami penurunan daya tahan tubuh, akibatnya badan jadi lemas, pucat, pusing, keluar keringat dingin dan gangguan emosi sampai terjadi depresi.

Kalau kita dapat tidur nyenyak pada malam hari, kita merasa segar dan dapat bekerja dengan lebih baik dibandingkan ketika kita kurang istirahat.

Wanita dengan jam tidur yang terputus-putus dapat mengganggu pusat tidur di batang otak yang merupakan kunci untuk tidur.
Jika pusat tidur terganggu, hubungan antara kontrol tertinggi ( cerebral cortex ) dan kontrol terendah ( pusat tidur ) tidak sejalan lagi akibatnya " jalur antara " cerebral cortex dan pusat tidur seolah-olah seperti terputus-putus, akibatnya seorang wanita sering terjaga beberapa jam dan terkadang tertidur sebentar karena letih, kemudian terjaga lagi dan seterusnya.
Untuk supaya bisa tidur dilakukan dengan memperbaiki " jalur- antara " sehingga pengiriman pesan bangun dan pesan tidur sesuai dengan yang diharapkan.

Jadi untuk menjaga kesehatan fisik dan psikis seorang wanita diperlukan kerja sama saling pengertian antara suami dan istri itu sangat penting.
Trimakasih, Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar