Rabu, 27 April 2011

Menstruasi dilihat dari sudut pandang analisa evolusi dan teori modern.

Jika anda seorang pemikir, apakah pernah berpikir mengapa setiap bulan seorang wanita mengeluarkan ( membuang - buang ) darahnya yang konon kaya akan mineral.
Peristiwa seperti ini biasa disebut dengan darah menstruasi atau haid.

Pada dasarnya menstruasi atau haid itu adalah suatu cara untuk membuat sistem reproduksi agar selalu bekerja dengan baik.
Rahim wanita yang dipersiapkan menerima telur yang sudah dibuahi, dindingnya lalu luruh ketika ternyata tidak ada bakal mahluk hidup yang menempatinya.

Menurut teori evolusi ; menstruasi atau haid bukanlah suatu bentuk kejadian yang kebetulan dalam proses reproduksi atau hanya tanda kegagalan dari suatu pembuahan, melainkan juga haid adalah suatu proses perlindungan alamiah terhadap kesuburan dengan cara melindungi rahim seorang wanita, terhadap tamu yang tak pernah diundang berupa bakteri.

Dari sudut pandang ilmu evolusi beranggapan bahwa tidaklah mungkin darah yang sangat berharga bagi seorang wanita dibuang - buang begitu saja setiap bulan, bila alasannya semata-mata untuk mengeluarkan telur yang tidak dibuahi dan dinding rahim yang menebal sebagai persiapan tempat tumbuhnya telur yang telah dibuahi.

Kalau dilihat mekanisme ini seperti suatu pemborosan yang aneh, karena selain darah dan jaringan yang dibuang atau yang dikeluarkan, juga mineral penting seperti besi.
Besi diperlukan tubuh dalam proses pembentukan darah.
Tetapi kalau memang haid merupakan suatu pemborosan yang berlebihan dan tidak punya makna serta fungsi, seleksi alam pasti sudah meniadakan mekanisme menstruasi ini sejak dahulu.

Menurut pandangan analisa teori evolusi ; bakteri yang begitu berbahaya dapat menembus pertahanan rahim dan saluran telur.
Bakteri / kuman ini biasanya didapat dari pihak pria atau dari mulut vagina, dan masuk ke dalam melalui hubungan intim.
Menurut hasil pemikiran mereka ( teori evolusi ) menstruasi dapat mengantisipasinya dengan dua cara :
Pertama, dengan penebalan dinding rahim yang lepas membawa pergi mikroba ke luar, dan
ke dua , darah itu sendiri kaya dengan sel-sel kekebalan tubuh yang siap menghancurkan benda-benda asing yang tidak dikehendaki.

Dari hasil penelitian dengan mikroskop elektron didapat bahwa bakteri memang senang membonceng di kepala dan leher sperma yang berenang mencari sel telur.
Teori evolusi analisis juga berpendapat pembuluh darah yang berbentuk spiral pada rahim melakukan kontraksi dan relaksasi secara bergantian saat terjadi peristiwa menstruasi.
Darah yang membersihkan atau " mencuci " dinding rahim ini berbeda dengan darah yang mengalir dibagian tubuh lain.
Darah ini tidak memiliki zat yang menyebabkan darah membeku, tetapi kaya akan bahan kekebalan tubuh ( imunitas ) yang disebut makrofagus.

Menurut teori evolusi, pemberian obat-obatan dengan tujuan mengatasi suatu infeksi pada rahim seorang wanita artinya sama saja dengan menyabotase ( dinonaktifkannya ) pertahanan alamiah tubuh terhadap musuh-musuhnya.
Begitu juga mengenai cara pandang penanganan perdarahan yang tidak teratur, dianggap sebagai masalah endokrin yang harus diatasi dengan pengobatan hormonal, hal seperti ini perlu pemikiran lebih lanjut.
Jadi bila ada tanda-tanda perdarahan, konsekuensinya, harus juga dicurigai sebagai kemungkinan adanya infeksi.
Menghentikan keluarnya darah dengan pemberian obat-obatan hormonal harus hati-hati, karena dapat merugikan jika salah dalam menganalisa penyebabnya.

Keluarnya darah menstruasi begitu bermakna bagi kaum wanita.
Disamping sebagai penangkal bakteri ( teori evolusi analisa ), menstruasi juga untuk menjaga agar organ reproduksi selalu bekerja dengan baik.

Pada wanita hormon estradiol meningkat pada saat menstruasi dan kadarnya paling rendah setelah menopause ( berhentinya menstruasi ).
Jika seorang wanita sudah tidak mengeluarkan darah menstruasi lagi, akan sangat berpengaruh pada kadar bone mineral density ( BMI ) yang rendah sehingga berisiko fraktur ( patah tulang ) atau osteoporosis ( pengeroposan tulang )
Kadar optimal estradiol dapat menekan terjadinya hot flashes, gelisah dan insomnia pada wanita, sedangkan kadar yang rendah berisiko terjadinya penyakit jantung.

Rata-rata seorang wanita mengalami empat ratusan siklus haid sepanjang hidupnya, tetapi setelah diperkenalkannya keluarga berencana,barangkali wanita mengalami haid hanya beberapa puluh kali saja dalam masa hidupnya.
Artinya ; wanita memang secara biologis tidak disiapkan untuk terus menerus mengalami haid.
Haid tetap menjadi sangat penting, karena haid dapat membantu manusia bertahan hidup dalam evolusi di jagat raya ini.
Trimakasih, Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar