Sabtu, 28 Mei 2011

Angan menggapai harapan, tua dan kematian menjadi kenyataan.

Sejak zaman purba manusia selalu dihantui rasa cemas dalam kehidupannya, dikarenakan dalam diri manusia hanya ada kegelapan dan ketidakpastian.
Manusia menginginkan keindahan abadi dalam rupa tubuhnya.
Tetapi bukan tak ingin cepat tua, melainkan menginginkan hidup seribu tahun lagi.

Sejak permulaan munculnya peradaban manusia yang namanya tampil menarik, cantik, perkasa, mempunyai tubuh indah dan seterusnya, merupakan impian bagi banyak orang.
Kurang lebih 2000 tahun yang lalu umur mahluk yang bernama manusia rata-rata hanya 22 tahun, umur harapan hidup itu selama hampir 1500 tahun praktis tidak berubah.
Pada abad pertengahan tercatat umur rata-rata hanya 25 tahun.
Peningkatan umur rata-rata terjadi setelah ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat pada abad 18, 19 dan 20.
Pada abad 18 angka harapan hidup tercatat 29 tahun, pada abad 19 naik menjadi 45 tahun.
Pada tahun 2011 ini hampir disemua negara industri tercatat angka harapan hidup lebih dari 78 tahun, dan angka itu masih akan terus bertambah, demikian juga di negara-negara berkembang.
Pada umumnya angka harapan hidup selama abad 20 telah meningkat 63 persen, suatu peningkatan luar biasa yang belum pernah terjadi pada abad-abad sebelumnya.

Meningkatnya angka harapan hidup tidak terlepas dari pemahaman manusia terhadap proses mekanisme biologis yang terjadi dalam dirinya yang dikenal dalam bentuk pemahaman mengenai sistem metabolisme tubuh, kemampuan kekebalan tubuh ( imunitas ), proses tumbuh kembang, degenerasi sel, biologi molekular sel, genetika serta pengembangan teknologi terkait teknologi kedokteran, teknologi pangan dan teknologi lingkungan.
Walaupun begitu, sampai saat ini manusia masih belum memahami sepenuhnya proses penuaan dan kematian.
Proses penuaan sendiri terjadi sejak masa kanak-kanak, bukan pada saat sesudah dewasa, sebagaimana kebanyakan orang beranggapan selama ini.
Proses penuaan mulai berlangsung ketika sel otot jantung, sel saraf dan sel pada sumsum tulang belakang tidak lagi memperbanyak diri.

Pada saat anak manusia berumur 20 an tahun, setiap hari hampir kehilangan sekitar 10.000 sel saraf otak dan tidak mengalami regenerasi ( tumbuh kembali ).
Pertumbuhan yang masih berlangsung praktis bukan karena bertambahnya sel, tetapi karena membesarnya sel-sel tunggal.

Laju proses penuaan tercepat terjadi pada umur belasan tahun.
Pada umur 20 - 40 tahun proses penuaan terjadi dalam laju yang sangat lambat, yang kemudian cepat kembali setelah manusia berumur 40 tahun.
Umur 45 - 85 tahun tubuh bagian atas akan menyusut hingga 10 centimeter.
Osteoporosis ( kerapuhan tulang ), merupakan kejadian lain yang tidak mungkin dihindari.
Jika umur manusia dapat mencapai 90 tahun, maka kekuatannya akan menurun sampai 30 persen dibandingkan ketika masih berumur sekitar 30 an tahun.
Jumlah serabut saraf berkurang sampai 25 persen, impuls yang melalui jaringan saraf 50 persen lebih lambat dan volume otak berkurang sebesar 345 gram, yang menyebabkan semakin lambat dalam merespon, lambat dalam berpikir, dan akan muncul gejala kepikunan.
Kemampuan indra pengecap dalam menikmati rasa, kemampuan indra pendengaran dan indra penglihatan juga menurun diperkirakan sampai 35 persen.
Kemampuan daya pompa jantung menurun 50 persen, sehingga memerlukan istirahat lebih lama setelah malakukan pekerjaan yang cukup berat.
Begitu juga yang dialami oleh kulit
Sel-sel kulit akan kehilangan air dan menjadi tidak elastis, sehingga terjadilah kerutan-kerutan di seluruh bagian tubuh.
Sistem kekebalan tubuh ( imunitas ) yang nota bene akan menjadi pelindung manusia dari serangan penyakit juga menurun, sehingga semakin tua, akan semakin rentan terhadap serangan penyakit.
Otomatis dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh, akan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit kanker.
Tetapi yang menjadi unik, jika manusia berhasil mencapai umur 80 tahun, bahaya terhadap penyakit kanker menjadi menurun atau hilang sama sekali.
Dari sekian banyaknya hanya ada satu aktivitas tubuh yang tidak pernah menurun dengan bertambahnya usia yaitu aktivitas seksual.

Proses manusia menjadi tua dan peristiwa kematian dilihat dari segi genetika molekular tahap demi tahap mulai dipahami.
Para ilmuwan mulai meyakini bahwa umur maksimal mahluk hidup ditentukan oleh program genetik yang ada di dalam organisme bersangkutan.
Berdasarkan hal itu umur maksimal yang dapat dicapai manusia sebesar 125 tahun, meskipun ada beberapa kekecualian yang sangat jarang dapat terjadi.
Saat ini sedang berlangsung pemahaman secara keseluruhan sistem genetik manusia, dan diharapkan mampu meningkatkan angka harapan hidup.
Genom manusia dipakai untuk memecahkan seluruh misteri yang terkandung dalam tiga miliar urutan basa DNA.
Yang dianggap paling menentukan pada proses penuaan adalah mutasi ( perubahan ) genetik.
Ada dua mekanisme berbeda dalam mutasi genetik.
Pertama adalah mutasi somatik, dengan semakin bertambahnya usia terjadi akumulasi mutasi somatik yang semakin besar.
Teori ini merupakan hipotesis yang diasumsikan mampu menerangkan mengapa organisme tumbuh menuju ketuaan dan akhirnya mati.

Mutasi somatik menyebabkan terjadinya perubahan genetik permanen yang menurunkan efisiensi jaringan dalam melakukan fungsinya.
Kajian terbaru menunjukkan mutasi yang mempengaruhi penuaan harus terjadi pada gen-gen khusus yang mengatur proses-proses replikasi ( penggandaan ), transkripsi ( penerjemahan kode genetik ) dan translasi DNA ( pembentukan protein ).
Mekanisme ke dua dikenal sebagai Error Catastrophe Theory.
Teori ini menentang anggapan bahwa kerusakan pada untaian DNA menyebabkan terjadinya " mutasi " yang dimaksud.
Teori ini menganggap kesalahan yang dikatalisis oleh sel itu sendiri akan menyebabkan terjadinya akumulasi kesalahan biosintesis protein atau asam amino.
Menurunnya ketepatan sintesis protein akan menyebabkan terjadinya amplifikasi kesalahan.
Jika ketepatan proses translasi menurun tajam, maka sel-sel selang beberapa waktu kemudian mati, jaringan tidak berfungsi yang diikuti kematian organisme.
Teori ini banyak mendapat tantangan karena dalam beberapa penelitian ternyata tidak terbukti.
Pada penelitian selanjutnya ditemukan gen yang langsung bertanggung jawab terhadap umur organisme.
Salah satunya gen pada manusia AGE - 1 , jika dimutasikan menyebabkan penuaan lebih lambat dan umur dapat bertambah.

Gen lainnya protooncogene ( BCL - 2 ), mampu menghambat kematian sel otak dengan cara menghambat produksi oksigen reaktif.

Jadi dengan cara memanipulasi gen, maka harapan hidup manusia tentunya dapat ditingkatkan hingga 400 tahun.
Menurut para ahli genetika di Amerika Serikat, hidup manusia melalui manipulasi genetik dapat diperpanjang hingga 400 tahun lamanya.

Jadi cita-cita manusia " ku ingin hidup seribu tahun lagi " akan dapat terlaksana dalam beberapa kurun waktu yang tidak terlalu lama, terkait dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang super canggih.
Trimakasih, Tuhan memberkati.

Minggu, 22 Mei 2011

Cegukan, bisa menjadi tanda berbahaya.

Ketika sedang asyik makan tiba-tiba dengan tanpa disengaja mulut kita mengunyah cabe rawit yang pedasnya bukan alang kepalang, dan tubuh pun langsung merespon dengan suara guk-guk, itu tentunya bukan suara binatang peliharaan, tetapi suara yang biasa orang menyebutnya cegukan.
Cegukan sering terjadi pada saat atau setelah makan dan pascaoperasi, namun biasanya mereda secara spontan.
Semakin kompleks kontraksi diafragma, semakin kuat pula cegukan yang ditimbulkan.
Setiap ada sesuatu baik benda asing atau lesi yang mengiritasi diafragma, saraf frenikus, saraf spinalis lumbal atau thoracal, atau pleksus seliakus dapat menyebabkan cegukan.
Cegukan ada yang biasa ditemui sehari-hari dan tergolong ringan-ringan saja, ada juga yang merupakan suatu tanda dari penyakit yang berbahaya.
Pada uremia ( misalnya pada kasus gagal ginjal kronik ), cegukan merupakan suatu tanda penyakit terminal atau pra terminal.
Cegukan juga terjadi pada kasus kanker esofagus yang lanjut.
Terkadang timbul cegukan setelah pemberian kortikosteroid intravena dosis tinggi.
Cegukan yang membandel, berlangsung selama 48 jam dan lebih sering terjadi pada pria.
Frekwensi cegukan berkisar antara 6 - 100 kali per menit.

Cegukan timbul biasanya bila terjadi inspirasi ( tarik napas ) mendadak akibat spasme involunter ( kontraksi yang berulang-ulang tanpa kontrol ), refleks klonik dari otot-otot inspirasi ( diafragma, otot interkostalis dan skalenus anterior ) dengan glotis dalam keadaan tertutup.

Dalam peristiwa cegukan biasanya yang paling berperan saraf frenikus ( Nervus frenikus ), disini terjadi peningkatan rangsangan.
Saraf frenikus berperan mengontrol otot-otot diafragma dan merupakan cabang dari serabut saraf ke X ( Nervus vagus ).
Saraf vagus merupakan serabut-serabut saraf yang menuju ke organ-organ tubuh, terutama dirongga dada dan perut.
Saraf vagus selain bercabang menjadi saraf frenikus, juga memiliki cabang-cabang di saluran makanan, paru-paru, jantung, lambung, usus halus, usus besar, ginjal dan lain-lain.
Jika pada organ-organ yang melibatkan saraf frenikus ( cabang dari saraf vagus ) mendapat rangsangan yang cukup kuat dan mendadak akibatnya saraf frenikus tanpa sengaja merangsang diafragma, dan timbulah apa yang dinamakan cegukan.

Terjadinya serangan cegukan biasanya ada faktor presipitasi terutama terlalu banyak makan atau minum alkohol yang dapat menyebabkan dilatasi lambung.
Distensi lambung seringkali disertai mual, nyeri, dan kembung.
Pada cegukan yang tak mau hilang alias membandel perlu dilakukan penilaian psikologis khusus.
Pemeriksaan yang penting adalah kreatinin serum ( cegukan sering pada kasus uremia ).

Cegukan pada umumnya bukan merupakan gejala yang serius.
Salah satu penyebabnya yang paling lazim yaitu terangsangnya saraf yang berasal dari saluran makan termasuk lambung.
Bila makan yang tergesa-gesa, makan kering atau tidak cukup kuah tetapi minum juga sedikit, maka saluran makanan atau lambung akan " kewalahan ", akibatnya terjadi peningkatan rangsang pada saraf.
Peningkatan rangsang saraf akan dialirkan ( diteruskan ) menuju cabang-cabang saraf vagus lainnya, termasuk saraf frenikus yang pada gilirannya akan menimbulkan kontraksi pada diafragma dan terjadi cegukan.

Cara sederhana untuk mengatasi cegukan yaitu dengan meminum air bening hangat atau air yang biasa ( tidak dengan pendinginan ) sebanyak 1 gelas besar ( 300 ml ) penuh tanpa ada interval berhenti sampai habis, cegukan pun akan berhenti.

Cara yang lain dengan inspirasi dalam ( tarik napas dalam ) dengan konsentrasi dan diselingi ekspirasi ( mengeluarkan ) napas pelan-pelan lewat mulut diulang selama tiga kali tanpa berhenti dengan irama teratur, bergantian, cegukan juga akan segera berhenti.

Kedua cara ini akan menurunkan rangsang saraf frenikus di diafragma dan otat-otot akan relaksasi.

Rangsang yang kuat juga bisa datang dari jaringan otak, misalnya pada tubuh yang panas ( demam ) tinggi, minum obat-obatan tertentu, radang selaput otak ( meningitis ).

Cara lain lagi dengan menghirup CO2 berkadar tinggi.
Yaitu dengan bernapas dalam kantong plastik atau kertas, dimana orang akan terpaksa menghirup udara dengan kadar CO2 yang tinggi.
Cara ini akan meningkatkan kadar CO2 dalam darah yang pada gilirannya dapat menurunkan rangsang saraf vagus yang menuju ke paru-paru.
Penurunan rangsang ini akan diteruskan ke saraf frenikus, dan dapat menghentikan cegukan.
Cara ini menimbulkan efek sementara yang tidak dapat diandalkan dalam mengatasi cegukan, serta dapat berbahaya.

Cara lain lagi dengan memberikan kejutan atau suatu rangsang yang mengagetkan dilakukan secara mendadak, hal ini akan membuat otak mengalami rangsangan cepat, dan selanjutnya diharapkan kondisi otak dapat tenang kembali.

Metode untuk menenangkan rangsangan pada otak, dapat dilakukan juga dengan memberikan obat-obat penenang.
Dengan cara ini rangsang saraf frenikus yang meninggi dapat diatasi.
Obat-obatan ini penting untuk mengatasi setiap distensi lambung.
Kerja obat dapat sentral atau perfer.
Dalam pemberian obat penenang ini harus seijin dokter, dikarenakan ada juga obat penenang yang justru dapat meningkatkan kontraksi diafragma dan ada juga yang dapat menimbulkan efek samping ekstrapiramidal, terutama pada wanita muda.

Cegukan dapat juga disebabkan oleh kelelahan serabut saraf frenikus akibat menerima energi yang tidak sempurna.
Pada dasarnya semua organ tubuh dan serabut saraf memerlukan glukosa atau " gula " sebagai sumber energi.
Saraf frenikus yang " kelelahan " ini dapat diatasi dengan memberikan minuman air gula ( glukosa ) atau minuman yang mengandung gula, maka cegukan akan segera teratasi.

Cegukan juga dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan yang dapat memberikan efek relaksasi otot, maka cegukan yang mengganggu akan reda.

Cara yang lain dengan membuat otot diafragma menjadi relaks.
Misalnya dengan berbaring terlentang dengan relaks, kemudian secara bergantian lutut ditarik sampai ke dagu perlahan-lahan sambil menarik napas.
Aktivitas ini dapat dilakukan berulang-ulang sampai cegukan hilang.

Di daerah Losarang - Indramayu ada suatu anggapan semacam kepercayaan masyarakat setempat, jika anak kecil yang menderita cegukan terus-menerus ( membandel ), biasanya sang ibu menempelkan robekan kecil dari tikar ( ukuran kurang lebih 1 cm x 1 cm ), ditempelkan di dahi yang sebelumnya dibasahi dulu dengan air ludah dari sang ibu, cegukan pun kontan berhenti.
Sayangnya penjelasan ilmiah tentang fenomena aneh ini sampai sekarang belum ada yang memuaskan.
Kemungkinan hal ini hanya efek psikologis saja.

Sebenarnya sebagian besar gejala cegukan yang ditemui umumnya mudah diatasi dengan cara-cara yang relatif sederhana.
Tetapi ada beberapa kasus cegukan yang berasal dari penyakit berat seperti penyakit paru-paru, jantung, hati, ginjal kronis dan penyakit-penyakit berat lainnya yang berasal dari organ-organ tubuh di dalam rongga dada maupun dalam rongga perut.

Jadi jika timbul cegukan terus menerus dan tidak mau berhenti haruslah diwaspadai, bisa saja di dalam tubuh itu ada sesuatu yang kurang beres dan perlu dibereskan.
Sebelum terlambat, periksalah tubuh anda ke dokter, untuk memastikan keadaan tubuh anda.
Trimakasih, Tuhan memberkati.

Selasa, 10 Mei 2011

Manusia berkaki " Gajah ".

Jangan salah sangka dan jangan salah terka, manusia berkaki " gajah " bukan manusia monster atau jadi-jadian, apalagi akibat mutasi genetik.
Yang dimaksud judul tulisan diatas adalah penyakit kaki gajah, bahasa kerennya Filariasis.
Penyakit yang satu ini telah lama menjangkiti masyarakat, tetapi seolah kehadirannya terlupakan.

Filariasis atau kaki gajah, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang merupakan nematoda ( wuchereria bancrofti dan brugia malayi ) dan tinggal di jaringan subkutan ( bawah kulit ) dan pembuluh limfatik manusia.
Siklus hidupnya melibatkan serangga yaitu nyamuk Culex quinquefasciatus yang membawa larva infektif.

Dilihat dari namanya, banyak orang mengira menifestasi klinis menahun penyakit ini berbentuk pembesaran kaki, padahal dapat juga terjadi pada organ lain, termasuk alat kelamin.

Cacing dewasa ( makrofilaria ) bentuknya seperti benang putih kekuningan, sedangkan larva cacing filaria ( mikrofilaria ) berbentuk seperti benang putih.
Makrofilaria jantan dan betina hidup di saluran dan kelenjar limfe.
Pada malam hari, mikrofilaria terdapat dalam jaringan darah tepi, dan pada siang hari mikrofilaria ada di kapiler alat-alat dalam seperti paru-paru, jantung, dan hati.

Siklus hidup filaria pada tubuh nyamuk terjadi bila nyamuk itu menusuk dan menghisap darah penderita filariasis sehingga mikrofilaria di tubuh pasien ikut terhisap ke badan nyamuk.
Mikrofilaria lalu menembus dinding lambung, dan bersarang diantara otot dada.
Pada stadium tiga, gerak larva sangat aktif sehingga mulai pindah dari rongga perut, ke kepala, dan ke alat tusuk nyamuk.
Bila nyamuk pembawa mikrofilaria ini menusuk manusia ( nyamuk tidak menggigit tetapi menusuk ), mikrofilaria berbentuk larva infektif itu masuk ke tubuh manusia.
Bersama aliran darah, larva keluar dari pembuluh kapiler dan masuk ke pembuluh limfe.
Setelah dewasa, cacing filaria akan menyumbat pembuluh limfe sehingga menyebabkan pembengkakan misalnya pada kaki dan tangan.
Begitulah jalan ceritanya.

Gejala klinis akut penyakit ini :
Panas ( demam ) berulang, pembengkakan kelenjar getah bening sampai terlihat di daerah lipatan paha, ketiak tampak kemerahan, panas dan sakit, pembesaran organ tubuh seperti tungkai, lengan, payudara, buah zakar terlihat agak kemerahan dan merasa panas.

Gejala klinis kronis :
Pembesaran menetap pada tungkai, lengan, buah dada, dan buah zakar.

Jadi penderita penyakit kaki gajah, tidak selalu kakinya yang seperti gajah ( bengkak ), ternyata dapat juga pada bagian tubuh yang lain.

Penderita ini harus cepat mendapat penanganan pengobatan, sebab jika tidak pembesaran akan terus sampai membentuk jaringan ikat dan menimbulkan kecacatan permanen beberapa tahun kemudian.
Pada akhirnya dapat menimbulkan stigma sosial, hambatan psikologis, dan kerugian ekonomi.
Ditambah produktivitas berkurang, asupan gizi juga menurun, karena sudah tidak bisa lagi mencari nafkah.

Penderita filariasis yang sudah lama ( kronis ) cenderung menarik diri dari lingkungan sosial karena merasa malu.
Untuk mencegah kecacatan permanen, harus dilakukan diagnosa sejak dini.
Dengan cara mengenali gejala-gejala klinisnya dan didukung oleh pemeriksaan laboratorium yang terarah.
Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan pengambilan darah dari jari penderita pada saat malam hari.
Saat itu cacing filaria berada di jaringan darah tepi.

Cara untuk mencegah serangan penyakit kaki gajah ini dapat dilakukan :
- Tidur pakai kelambu, sayangnya zaman sekarang hampir tidak ditemukan manusia tidur pakai kelambu, kecuali bila sedang berkemah di tengah hutan.
- Menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk.
- Dengan obat-obatan anti nyamuk, penggunaannya harus hati-hati, bila nyamuk saja mati, manusia juga bisa ikut-ikutan pusing, lantas jatuh pingsan.
- Membasmi jentik-jentik nyamuk dengan membersihkan bak air di rumah, serta mengeringkan atau mengalirkan genangan air.

Untuk pengobatannya baik secara perorangan maupun pengobatan masal dalam jangka panjang masih digunakan DEC ( Diethil Carbamazine Citrate ).
Obat ini cukup efektif, aman dan relatif murah untuk membunuh mikrofilaria dan makrofilaria.
Penderita harus minum obat selama 10 hari terus-menerus.
Setelah minum obat, penderita akan merasa pusing, mual, demam dan jika infeksinya berat, bisa sampai tidak dapat bangaun dari tempat tidur.
Efek berat itu terjadi pada hari pertama sampai ke tiga, karena mikrofilaria ( larva dalam darah ) yang dibunuh itu menjadi protein asing, maka ada reaksi dari dalam tubuh.
Jika terus minum obat, hari berikutnya mikrofilaria mati dan penderita akan sembuh total.
Paling parah jika sistem kekebalan tubuh menurun dan mikrofilaria telah menjadi filariasis, akibatnya, merusak kelenjar getah bening, membentuk jaringan ikat, cairan getah beningnya tersumbat dan membesar.
Sampai sekarang belum ada laporan tentang keberhasilan bedah plastik untuk membuang jaringan ikat yang terbantuk, termasuk di India yang terkenal banyak mempunyai kasus kaki gajah.

Dari data WHO menyebutkan 120 juta orang diseluruh dunia telah terinfeksi penyakit kaki gajah, dan sekitar 40 juta penderita diantaranya telah mengalami kecacatan permanen.
Sebagian besar ( lebih dari satu miliar ) berada di negara-negara tropis dan subtropis.
Prevalensi infeksinya terus meningkat.

Walaupun penyakit ini telah menjangkiti banyak negara di dunia, penyakit kaki gajah tergolong penyakit yang terabaikan.
Kondisi yang ikut andil dalam perkembangan penyakit ini diantaranya ;
Pembangunan perkotaan di banyak negara berkembang yang tidak terencana dan makin padat sehingga menciptakan tempat-tempat perindukan nyamuk yang menularkan penyakit kaki gajah ini.

Penyakit ini banyak dijumpai pada komunitas masyarakat miskin.
Paling banyak diderita petani yang sering mengeluh suhu badannya panas ( demam ) berulang-ulang, pembesaran dilipat paha, ketiak disertai rasa gatal yang hebat.
Para petani menganggap sebagai penyakit biasa dan tanpa usaha-usaha penyembuhan, pada akhirnya sampai menimbulkan pembesaran pada tungkai sehingga tampak seperti kaki gajah.
Walaupun penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tetapi penyakit ini cukup memberikan penderitaan yang berkepanjangan dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan jiwanya.

Dalam mencari solusi penyakit kaki gajah ini yang tidak kalah pentingnya, tentu dengan membangun prilaku hidup yang bersih dan sehat.
Untuk mengubah prilaku ini tidak mudah, harus diserahkan kepada pribadi masing-masing yang menginginkan hidup sehat sampai anak cucu, cicit dan seterusnya.
Trimakasih, Tuhan memberkati.

Minggu, 01 Mei 2011

Sayur dan buah terancam tidak aman.

Hampir setiap kali datang berobat ke dokter praktek selalu saja disarankan makan banyak sayuran hijau segar dan buah-buahan segar.
Kebiasaan konsumsi sayur dan buah juga sekarang ini sudah mulai menjadi menu rutin masyarakat perkotaan, karena selain kaya gizi, disebut sebut dapat membuat badan sehat, segar, menghaluskan kulit dan awet muda.

Pada berbagai penelitian juga menyebutkan, orang yang banyak makan sayuran dan buah mempunyai risiko yang kecil terhadap berbagai penyakit, seperti kanker, jantung, tekanan darah tinggi dan diabetes melitus.
Beberapa jenis kanker dapat ditekan sampai 50 persen dengan mengkonsumsi buah dan sayur.
U S Department of agriculture's dietary gudelines merekomendasikan dua sampai empat porsi buah dan tiga sampai lima porsi sayuran setiap hari.
Peran sayur dan buah dalam mengatasi berbagai penyakit tersebut karena adanya kandungan serat, baik dalam bentuk serat kasar yang tidak larut dalam air, seperti selulosa dan beberapa hemiselulosa, maupun serat yang larut dalam air.
Serat yang larut dalam air ini banyak terdapat pada rumput laut, kulit ari biji-bijian ( dedek ).

Serat yang larut dalam air dapat membantu menurunkan berat badan, mengurangi kolesterol, menstabilisasi gula darah dan memperlancar sekresi asam empedu.
Serat yang tidak larut dalam air berperan mempercepat proses pengeluaran kotoran ( feses ), meningkatkan fungsi usus besar dan menghambat perkembangan bakteri toksik ( beracun ).

Konsumsi serat juga sebaiknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan diare dan flatulen ( sering keluar angin alias kentut ) terutama bagi yang pencernaannya sensitif.
Konsumsi serat secara berlebihan juga dapat menurunkan efisiensi penyerapan kalsium, seng dan besi, serta mengurangi pembentukan hormon estrogen, sehingga menurunkan kesuburan wanita.
Sementara orang yang banyak makan buah dan sayur yang kaya vitamin A, C, B, dan E mempunyai risiko yang sangat rendah terkena penyakit katarak, begitulah menurut hasil penelitian terhadap 1380 orang pada usia 40 - 79 tahun menunjukkan hasil yang memuaskan.
Tidak dilaporkan berapa jumlah sayur dan buah yang harus dikonsumsi.

Badan kesehatan dunia ( WHO ) merekomendasikan konsumsi serat yang aman bagi manusia dewasa antara 10 - 20 gram per hari, sedangkan untuk usia anak-anak cukup 2 - 3 gram per hari.
Diambil range 10 - 20 gram untuk ukuran orang dewasa, dikarenakan jika banyaknya serat dinaikan menjadi 25 - 35 gram per hari dapat menyebabkan beberapa masalah pencernaan seperti diare, kembung-kembung, sering keluar angin ( kentut ), bahkan sampai pusing-pusing.

Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah makanan sehat yang perlu dinikmati, sebagai sumber ketenangan emosi, bersamanya dapat menjadi simfoni biokimiawi yang terpadu dalam tubuh kita.

Agar tetap sehat dan bugar, tubuh harus mempertahankan kadar pH darah 7,4 , yang sedikit basa ( alkalis ).
Semua sayuran dan buah bersifat sangat basa.
Jika kadar pH darah menjadi asam, kesehatan kita akan terganggu.
Makanan berprotein ( daging dan telur ), produk susu, soda, alkohol, gula, dan kopi adalah makanan pembentuk asam, demikian juga sebagian besar kacang-kacangan dan padi-padian.
Untuk mempertahankan keseimbangan, tubuh akan mengeluarkan kalsium dari tulang dan gigi serta mengurangi cadangan mineral untuk menetralkan kelebihan asam itu.
Akibatnya terjadi pengeroposan tulang ( osteoporosis ) dan tulang mudah patah ( fraktur ).

Sayur dan buah menyebabkan pencernaan menjadi damai, bersahabat bagi perut kita.
Tetapi sekarang ini perlu diwaspadai, pasalnya kebanyakan sayuran yang tampak segar dan mengundang selera itu, tumbuh subur akibat " jasa baik " dari pestisida, bahan kimia pembunuh serangga.
Para ilmuwan kedokteran menemukan adanya hubungan yang erat antara mengkonsumsi bahan makanan seperti sayuran yang diberi pestisida dengan kanker.
Akhir-akhir ini terdapat kecenderungan penderita kanker bertambah, seiring dengan peningkatan pemakaian pestisida.

Pemakaian pestisida di Indonesia sangat mengkhawatirkan, dikarenakan sudah sedemikian meluasnya pemakaian tanpa pemikiran yang rasional.
Padahal, pestisida yang digunakan saat ini merupakan turunan ke dua atau ke tiga yang lebih beracun dan dari hasil penelitian menunjukkan tidak ada satu pun yang sangat aman bagi manusia.
Sebaiknya dilakukan penelitian terpadu mengenai residu pestisida yang ada pada buah-buahan dan sayur-sayuran.
Perlu juga diterapkannya peraturan tegas dengan tindakan yang nyata.
Sebab jika tidak dikhawatirkan penderita kanker makin bertambah setiap tahunnya.

Jika alasannya hanya pengendalian hama, sekarang ada cara baru yang sangat aman bagi manusia, yaitu pengendalian hama dengan cara biologi atau bioinsektisida, bakteri bacillus thurengensis atau sering disingkat Bt, adalah raja bioinsektisida.
Selama 30 tahun Bt dengan kemampuan insektisida yang luar biasa, menjadi pengendali hama utama bagi para rimbawan, petani, perkebunan, dan pemilik rumah, dalam mencari cara alami yang aman mengendalikan hama.
Disamping Bt ada bakteri lain yaitu photorhabdus luminescens mengandung racun yang terbukti ampuh mematikan berbagai jenis serangga mulai dari kecoa sampai kumbang penggerek buah kapas, dan mampu menjadi bioinsektisida yang ampuh, aman dan tidak mengganggu lingkungan dalam melawan hama.

Seperti kita ketahui bersama, tubuh manusia memiliki Immune Surveillance yaitu suatu kegiatan untuk melindungi tubuh dari penyakit, termasuk ketahanan tubuh terhadap perkembangan sel kanker.
Konsep ini menyatakan bahwa sebenarnya setiap orang mempunyai kemungkinan besar untuk menderita kanker ( baca tulisan dr. Sintoso Pujianto mengenai apakah gen dihadirkan untuk menimbulkan penyakit ).
Bila kenyataannya tidak semua orang meninggal karena hal itu disebabkan adanya kegiatan immunologik yang menghambat dan merusak sel kanker.

Hasil dari berbagai penelitian pada binatang percobaan dan manusia menunjukkan bahwa sel kanker akan tumbuh dengan baik pada penderita dengan kegiatan immunoligik yang jelek.

Pengaruh pestisida terhadap fungsi immunologik telah diteliti.
Pestisida tersebut antara lain : carbamate ( termasuk carbaryl dan aldicarb ), organochlorine ( termasuk DDT, mixer aldrine lindane ), organophosphate ( parathion, methylparathion, dichloropos, malathion ) dan organotin.

Penelitian pada tikus albino dan kelinci yang kontak dengan carbaryl 20 mg per kilogram berat badan terjadi penurunan respons antibodi dan daya tahan fagositosis.
Percobaan terhadap ayam dan tikus yang diberi carbaryl menunjukkan hasil serupa.

Hasil laporan Fiore pada tahun 1986, wanita yang secara rutin meminum air tanah yang terkontaminasi dengan aldicarb pada kadar yang rendah terjadi penurunan jumlah limfosit T dan terjadi penurunan ratio CD 4 / CD 8.
Padahal, ratio ini merupakan kunci kegiatan immunologi.

Pada orang sehat, ratio CD 4 / CD 8 ini sekitar 2, pada penderita AIDS, ratio ini terbalik menjadi 1/2.
Perubahan ratio ini pada penderita AIDS sebagai akibat dari menurunnya ketahanan tubuh, sehingga penderita AIDS peka terhadap infeksi.
Kwalitas dan kwantitas dari respons immun sangat menentukan perkembangan sel kanker.

Dilaporkan juga pestisida yang termakan secara terus-menerus dalam kadar yang rendah akan terakumulasi di otak terutama di cortex cerebri dan merupakan racun yang merusak sel-sel otak, serta menurunkan daya ingat.
Disini otak menjadi makin mengecil ukurannya dan jika meracuni anak-anak sejak dini akan menurunkan kwalitas IQ anak.

Pencemaran pestisida pada sayur dan buah ini dilaporkan juga dapat mengganggu kejiwaan seseorang.
Jadi harus hati-hatilah dalam memilih sayur dan buah.
Pilihlah sayur yang kurang menarik, jika dilihat mata seperti yang ada bekas ulatnya ( bolong-bolong sedikit ), pilih buah juga yang tidak terlalu menarik, bersih, dan mengkilap atau dicuci yang bersih sebelum dimakan.
Setidaknya hal ini akan mengurangi paparan pestisida.
Yang terpenting tegakan peraturan dan setiap orang harus mempunyai rasa sayang menyayangi terhadap sesama.
Kalau yang dapat membuat orang lain menderita, hendaknya jangan dilakukan.
Trimakasih, Tuhan memberkati.