Selasa, 07 Februari 2012

Tangan - tangan yang kidal.

Pada umumnya orang dalam melakukan aktivitas menggunakan tangan kanan sebagai tangan utama yang biasa digerakan untuk melakukan tugas sehari-hari.
Malah yang namanya tangan kanan dibudaya timur sangat " dihormati ".
Contohnya cara bersalaman yang sopan harus dengan tangan sebelah kanan.
Kalau dengan tangan kiri dianggap tidak lazim, tidak etis, tidak sopan, janggal dan seterusnya.
Tetapi di dunia ini tidak semua orang biasa menggunakan tangan kanan sebagai tangan utama untuk melakukan aktivitas.
Akibatnya orang yang ditakdirkan dengan tangan kiri ( kidal ) merasa sangat tertekan dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.
Sebenarnya keberadaan orang dengan menggunakan tangan kiri ( kidal ) sudah cukup lama mengusik rasa keingintahuan para ilmuwan.
Dari hasil survei dinyatakan, sekitar 10 % manusia di dunia adalah orang bertangan kidal.
Sedangkan yang menggunakan tangan kanan dan kiri sama aktifnya hanya 1 % dari populasi orang kidal.

Orang menjadi kidal dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yang paling dominan adalah faktor genetik sebanyak 35 %, faktor lingkungan 20 %, faktor penyakit, faktor akibat kecelakaan / cacat, bayi yang lahir dari ibu berumur lanjut ( 40 - 45 th ) , bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah, ibu hamil yang mengalami stres berat, sisanya.

Pada penelitian untuk masalah kecerdasan ( I Q ) orang normal dan orang kidal secara signifikan tidak ada perbedaan yang bermakna.
Malah dalam penelitian, pada orang dengan tangan kidal lebih baik dalam berpikir, mengembangkan konsep baru dan sangat inovatif.
Tetapi dalam penelitian disebutkan orang dengan tangan kidal sangat rentan dari gangguan beberapa penyakit yang berkaitan dengan otak, seperti :
Disleksia yaitu kesulitan belajar spesifik, berkaitan dengan penguasaan ketrampilan dasar seperti membaca atau mengeja,
Skizofrenia ( Schizophrenia ) dari bahasa Yunani Schizein ( terbelah ) dan phren ( pikiran ) ; merupakan gangguan otak yang dicirikan dengan persepsi yang tak normal terhadap realitas sehingga menyebabkan halusinasi dan paranoid.
Akibat dari ketidakseimbangan kadar hormon dopamin dan serotonin yang merupakan zat kimia penghubung antar sel dalam otak ( neurotransmitter ).
Biasanya terjadi pada orang yang memiliki kecenderungan secara genetis,
ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorder ) atau lebih dikenal dengan gangguan hiperaktif.
Sering berhubungan dengan orang kidal.

Dari hasil penelitian di Havard University, orang kidal memperoleh gaji rata-rata sekitar 10 % lebih rendah dari orang biasa yang tidak kidal.
Kidal biasanya dihubungkan dengan risiko sejumlah gangguan kejiwaan dan perkembangan.
Di dunia sekitar 20 % penderita skizofrenia terjadi pada orang kidal.
Hubungan antara kidal dengan disleksia, ADHD, dan beberapa gangguan mood lainnya juga telah dibenarkan dalam beberapa penelitian.
Alasannya sampai sekarang masih belum jelas.

Orang yang banyak memakai tangan kanan, otak kirinya lebih dominan.
Tetapi kecenderungan ini tidak sama pada orang kidal.
Sekitar 70 % orang kidal mengandalkan otak kirinya untuk memproses bahasa, fungsi otak yang paling penting menurut Dr. Matten Somers peneliti asal Belanda.
30 % orang kidal lainnya menunjukkan belahan otak bagian kanan yang lebih dominan atau didistribusikan secara merata.
Orang kidal lebih rentan mengalami gangguan belajar dan lebih berisiko mengalami gangguan otak.
Dominasi salah satu belahan otak diyakini lebih efisien, dan tidak ada belahan otak yang dominan berkaitan dengan gangguan mental.
Sebagai contoh soal ; pada penderita skizofrenia, mereka menunjukkan aktivasi belahan otak yang merata ( simetris ) dibandingkan orang normal.
Jadi perlu ditelaah kembali teori yang mengatakan otak kanan dan otak kiri perlu seimbang, karena teori ini dianggap sudah usang dan hanya mengada-ada atas sesuatu yang tidak terbukti.

Dari suatu penelitian tahun 2011, Prof. Alina Rodriguez dari Swedia, menemukan bahwa baik pada orang kidal maupun orang yang menggunakan tangan kanan dan kiri sama baiknya, memiliki risiko kesulitan dalam memahami bahasa serta mengalami gejala ADHD ( gangguan hiperaktif ) ketika usia anak-anak.
Dalam penelitian terpisah yang melibatkan hampir 8000 orang anak di Finlandia, menemukan bahwa anak yang menggunakan tangan kiri dan tangan kanan sama baiknya berkaitan dengan gejala ADHD.
Dari berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa kerja otak orang kidal terhambat karena koneksi sarap otak orang yang kidal berbeda.

Para ilmuwan menyimpulkan, baik yang kidal maupun yang menggunakan tangan kanan dan kiri sama baiknya, dapat digolongkan sebagai faktor risiko gangguan kejiwaan atau perkembangan.
Dengan adanya faktor risiko pada orang kidal, maka dapat memacu pemeriksaan lebih awal atas gangguan tersebut.
Tetapi tidak dipungkiri, fakta menunjukkan bahwa orang-orang dengan tangan kiri ( kidal ) memiliki banyak kelebihan di bidang olahraga, musik, melukis, aktor dan seniman.
Hal ini dikarenakan dominasi otak kanan, menjadikan orang kidal lebih kreatif dibandingkan dengan orang yang biasa menggunakan tangan kanan.
Otak belahan kiri berguna untuk mengatur sesuatu yang berhubungan dengan logika, sedangkan otak belahan kanan mengatur sesuatu yang abstrak seperti seni, bahasa, musik, dan emosi.

Pada penelitian terpisah dikatakan bahwa anak yang kidal biasanya lebih sensitif, cenderung tidak percaya diri apalagi bila lingkungan tidak menerimanya.
Jadi kalau memang ditakdirkan untuk jadi kidal, janganlah berusaha untuk berubah jadi right - hander alias pengguna tangan kanan, termasuk bila melakukan tugas atau aktivitas, sebab akan berakibat kurang baik bagi perkembangan psikologis maupun prestasi akademisnya.
Jangan meremehkan kondisi fisik diri sendiri, dunia ini penuh orang " berkekurangan " fisik, tetapi berprestasi besar, seperti yang sudah dikenal banyak tokoh dunia yang bertangan kidal diantaranya ; Albert Einstein, Beethoven, Bill Clinton, Barack Obama, Bill Gates, Ronald Reagen, Tony Iommi ( gitaris Black Sabbath ), Ringo Starr ( Beatles ), Picasso , dan masih banyak lagi tokoh-tokoh terkenal dan cerdas lainnya.

Otak manusia pada dasarnya memiliki kemiripan, tetapi ada sedikit perbedaan antara otak yang satu dengan yang lainnya.
Dengan perbedaan yang sedikit ini, apakah memiliki arti yang penting atau dapat membedakan sifat setiap manusia ?
salah satu karakteristik yang dapat menjelaskan perbedaan itu adalah dari aktivitas seseorang seperti menulis, mengetik, mencuci, dan seterusnya.
Pergerakan tangan dari aktivitas seseorang bergantung dari area letak belahan otak yang berlawanan.
Maksudnya, pergerakan tangan kanan dipengaruhi oleh otak bagian kiri, sedangkan pergerakan tangan kiri dipengaruhi oleh otak bagian kanan.

Sekitar 90 % orang Indonesia menggunakan tangan kanan, disini tangan kanan yang lebih berperan dalam pergerakan.
Pada teori-teori sebelumnya disimpulkan orang yang menulis dengan menggunakan tangan kiri ( kidal ) adalah belahan otak kanan yang berperan dalam pergerakan tangannya.
tetapi dalam penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang kidal dipengaruhi oleh belahan kanan otak, peran otak belahan kiri yang dimiliki oleh lebih dari separuh orang kidal lebih berpengaruh, terutama dalam berbicara seperti halnya orang non-kidal.
Perbedaan yang dimiliki otak belahan kiri dan otak belahan kanan adalah sedikit dalam penampilan anatomi atau struktur yang tampak.
Perbedaan ini disebut anatomi asimetri ( anatomical asymmetries ).
Misalnya pada bagian Sylvian fissure, bagian yang berperan dalam mengerti pembicaraan, dimiliki otak belahan kiri lebih besar dari otak belahan kanan.
Pada bayi yang baru lahirpun berbeda pada bagian Sylvian fissure nya ini, makanya bayi-bayi yang baru dilahirkan memiliki perbedaan dalam perkembangan bicaranya.
Ada yang lebih cepat berbicara dan ada pula yang lambat dalam berbicara.
Sylvian fissure ini terletak pada belahan otak kiri yang lebih melengkung dari pada bagian otak kanan.

Jadi bila tangan anda sudah ditakdirkan untuk kidal terimalah sebagai berkah pemberian dari yang Maha Kuasa.
Belajarlah untuk memahami diri dan anggaplah kekidalan sebagai keuntungan dalam hidup.
Sebab apa yang bagi manusia sebuah " kekurangan ", Tuhan bisa menjadikannya sebuah " kelebihan ".
Terima kasih, Tuhan memberkati.

2 komentar: