Bagi kaum hawa, strech mark atau biasa disebut selulit adalah sesuatu yang sangat mengganggu penampilan.
Tidak hanya dari segi estetika, tetapi juga mengenai perihal kepercayaan diri.
Selulit timbul karena timbunan lemak.
Jika hanya melibatkan lapisan lemak, mungkin selulit tidak akan terlihat.
Masalahnya, ada jaringan serat ( conective tissue ) yang menghubungkan otot ke kulit.
Jaringan itulah yang membuat kantong.
Selulit dimiliki pada setiap orang, hanya dalam gradasinya saja yang berbeda.
Selulit akan tampak jelas pada orang yang gemuk.
Perempuan lebih berpotensi terkena selulit, karena mempunyai lemak di tempat-tempat tertentu yang lebih besar dibandingkan laki-laki.
Timbunan lemak itu kerap ditemui di bagian paha, pinggang, dan bokong.
Tak heran dan tak usah terheran-heran jika selulit sering muncul di wilayah tersebut.
Kegemukan, konsumsi makanan yang tidak sehat, minuman beralkohol dan mengandung kafein merupakan faktor timbulnya selulit.
Selain itu, merokok juga dapat memicu selulit, karena rokok mengurangi kelenturan kulit
Racun akibat merokok dapat menyumbat pembuluh kapiler kulit sehingga darah yang penuh nutrisi bagi kulit tidak beredar lancar.
Stres dan kurang istirahat juga dapat memicu selulit.
Ketegangan otot yang berkelanjutan menyebabkan tertutupnya kelenjar di dalam kulit, sehingga menghambat proses metabolisme kulit.
Selulit dapat dihilangkan dengan memijat kulit yang mengalami selulit dengan teh, kopi, atau krem khusus untuk kulit.
Pemijatan yang benar akan melancarkan sistem sirkulasi getah bening yang menghancurkan jaringan lemak di bawah kulit.
Lakukan body scrub dengan krem secara rutin, body scrub dapat membantu mengangkat lapisan kulit mati dan merangsang pembentukkan sel baru yang lebih kencang.
Pelembab tubuh yang mengandung formula pengencang juga dapat digunakan.
Pelembab jenis ini membantu mengembalikan kekenyalan dan kekencangan kulit.
Perawatan kulit juga harus diimbangi dengan olah raga teratur, untuk membakar lemak yang tertimbun di bawah kulit.
Untuk menghilangkan dan mencegah timbulnya selulit, ada beberapa tips :
1. Olah raga teratur.
Olah raga memang tidak serta merta mencegah selulit, namun dapat membantu membuang racun dan lelebihan lemak dibawah kulit sehingga lemak tidak tertimbun dan menyebabkan selulit.
2. Perbanyak konsimsi makanan berprotein tinggi, buah, dan sayur.
Kandungan serat didalam bahan makanan tersebut membantu melancarkan proses pembuangan lemak.
3. perbanyak minum air putih agar kelembaban dan kelenturan kulit tetap terjaga.
Kulit yang sehat tidak hanya mencegah selulit, tetapi juga gangguan kulit lainnya.
Belajar pola hidup sehat dari sekarang.
Jangan sampai terjadi kegemukan, makanlah secukupnya yang sesuai dengan tinggi dan berat badan serta jangan lupa olah raga secara teratur.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Jumat, 17 Desember 2010
Minggu, 12 Desember 2010
Homoseksual bisa pada setiap orang.
Hati-hati jika ada seorang anak laki-laki dengan gaya anggota badannya yang luwes dan gaya bicaranya yang kenes atau kemayu, jangan-jangan anak itu homoseksual.
Setiap orang bisa berpotensi untuk menjadi homoseksual, kesimpulan ini diambil dari hasil penelitian, dimana faktor yang paling berpengaruh mengapa seseorang menjadi homoseksual adalah genetik, pola asuh keluarga, dan lingkungan.
Penggunaan kata homoseksual pertama kali pada tahun 1869 oleh Karl- Maria Kertbeny dan kemudian dipopulerkan oleh Richard Freiherr von Krafft Ebing pada bukunya Psychopathia sexualis, sejak jaman itu homoseksualitas menjadi suatu pokok kajian dan debat.
Pada awalnya homoseksual dipandang sebagai penyakit untuk diobati, tetapi sekarang lebih sering diselidiki sebagai bagian untuk memahami sejarah, ilmu biologi, ilmu jiwa, serta variasi budaya dari identitas dan praktek seksual.
Orientasi seksual terbagi dalam tiga bentuk, yaitu ; homoseksual, heteroseksual, dan biseksual.
Homoseksual adalah penyuka sesama jenis, termasuk didalamnya adalah kaum gay dan lesbian.
Heteroseksual adalah yang menyukai lawan jenis, laki-laki menyukai perempuan ataupun sebakiknya.
Biseksual adalah gabungan dari ke dua jenis tersebut.
Jadi bagi yang biseksual selain berhubungan dengan yang lawan jenis, juga berhubungan dengan sesama jenis.
Derajat orientasi seksual seseorang dapat dijelaskan dengan skala Kinsley sebagai berikut :
Skala 0 adalah homoseksual murni.
Skala 1 adalah homoseksual dengan minimal 1 kali pengalaman heteroseksual.
Skala 2 adalah homoseksual dengan beberapa kali pengalaman heteroseksual.
Skala 3 adalah homoseksual dan heteroseksual yang seimbang atau disebut juga sebagai biseksual.
Skala 4 adalah heteroseksual dengan beberapa kali pengalaman homoseksual.
Skala 5 adalah heterodeksual dengan 1 kali pengalaman homoseksual.
Terakhir, Skala 6 adalah heteroseksual murni.
Lingkungan sangat besar pengaruhnya dalam membentuk seorang anak manusia pria untuk menjadi seorang homoseksual ( gay ).
Lingkungan terdekat seperti keluarga, kemudian lingkungan sekitarnya di tempat tinggal memberi pengaruh cukup besar.
Pada penelitian didapatkan 15 % orang homoseksual ( gay ) dikarenakan faktor genetik, sedangkan 85 % karena faktor pola asuh dalam keluarga.
Untuk seorang anak laki-laki, adanya figur ayah atau figur pengganti yang berperan sebagai ayah, sangat penting, karena peran itu akan sangat berpengaruh pada pembentukkan orientasi seksualnya di kemudian hari.
Seorang anak sejak berusia 4 tahun, mulai akan mengalami pembentukkan orientasi seksual secara sederhana, sesuai dengan pola asuh didalam keluarga dan lingkungan.
Tidak adanya figur ayah dalam keluarga membuat sifat sang anak laki-laki, yang dasarnya cenderung meniru, menjadi tidak terarah.
Tidak adanya figur ayah yang bisa menjadi panutan, merupakan sebagian dari pola asuh yang salah.
Kecenderungan ke arah gay, biasanya mulai tampak pada anak laki-laki yang lebih senang bermain dengan anak perempuan, seperti bermain masak-masakan, boneka, dandan, dsb yang berhubungan dengan permainan anak perempuan.
Anak laki-laki yang dibesarkan ibunya dengan perlakuan seperti anak perempuan.
Usia yang rawan untuk menjadi seorang gay umumnya usia 4 - 11 tahun adalah usia yang rawan untuk pembentukan orientasi seks pada seorang anak.
Jadi sebaiknya mencegah lebih baik, agar orientasi seks seorang anak laki-laki tidak mengarah menjadi homoseksual.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Setiap orang bisa berpotensi untuk menjadi homoseksual, kesimpulan ini diambil dari hasil penelitian, dimana faktor yang paling berpengaruh mengapa seseorang menjadi homoseksual adalah genetik, pola asuh keluarga, dan lingkungan.
Penggunaan kata homoseksual pertama kali pada tahun 1869 oleh Karl- Maria Kertbeny dan kemudian dipopulerkan oleh Richard Freiherr von Krafft Ebing pada bukunya Psychopathia sexualis, sejak jaman itu homoseksualitas menjadi suatu pokok kajian dan debat.
Pada awalnya homoseksual dipandang sebagai penyakit untuk diobati, tetapi sekarang lebih sering diselidiki sebagai bagian untuk memahami sejarah, ilmu biologi, ilmu jiwa, serta variasi budaya dari identitas dan praktek seksual.
Orientasi seksual terbagi dalam tiga bentuk, yaitu ; homoseksual, heteroseksual, dan biseksual.
Homoseksual adalah penyuka sesama jenis, termasuk didalamnya adalah kaum gay dan lesbian.
Heteroseksual adalah yang menyukai lawan jenis, laki-laki menyukai perempuan ataupun sebakiknya.
Biseksual adalah gabungan dari ke dua jenis tersebut.
Jadi bagi yang biseksual selain berhubungan dengan yang lawan jenis, juga berhubungan dengan sesama jenis.
Derajat orientasi seksual seseorang dapat dijelaskan dengan skala Kinsley sebagai berikut :
Skala 0 adalah homoseksual murni.
Skala 1 adalah homoseksual dengan minimal 1 kali pengalaman heteroseksual.
Skala 2 adalah homoseksual dengan beberapa kali pengalaman heteroseksual.
Skala 3 adalah homoseksual dan heteroseksual yang seimbang atau disebut juga sebagai biseksual.
Skala 4 adalah heteroseksual dengan beberapa kali pengalaman homoseksual.
Skala 5 adalah heterodeksual dengan 1 kali pengalaman homoseksual.
Terakhir, Skala 6 adalah heteroseksual murni.
Lingkungan sangat besar pengaruhnya dalam membentuk seorang anak manusia pria untuk menjadi seorang homoseksual ( gay ).
Lingkungan terdekat seperti keluarga, kemudian lingkungan sekitarnya di tempat tinggal memberi pengaruh cukup besar.
Pada penelitian didapatkan 15 % orang homoseksual ( gay ) dikarenakan faktor genetik, sedangkan 85 % karena faktor pola asuh dalam keluarga.
Untuk seorang anak laki-laki, adanya figur ayah atau figur pengganti yang berperan sebagai ayah, sangat penting, karena peran itu akan sangat berpengaruh pada pembentukkan orientasi seksualnya di kemudian hari.
Seorang anak sejak berusia 4 tahun, mulai akan mengalami pembentukkan orientasi seksual secara sederhana, sesuai dengan pola asuh didalam keluarga dan lingkungan.
Tidak adanya figur ayah dalam keluarga membuat sifat sang anak laki-laki, yang dasarnya cenderung meniru, menjadi tidak terarah.
Tidak adanya figur ayah yang bisa menjadi panutan, merupakan sebagian dari pola asuh yang salah.
Kecenderungan ke arah gay, biasanya mulai tampak pada anak laki-laki yang lebih senang bermain dengan anak perempuan, seperti bermain masak-masakan, boneka, dandan, dsb yang berhubungan dengan permainan anak perempuan.
Anak laki-laki yang dibesarkan ibunya dengan perlakuan seperti anak perempuan.
Usia yang rawan untuk menjadi seorang gay umumnya usia 4 - 11 tahun adalah usia yang rawan untuk pembentukan orientasi seks pada seorang anak.
Jadi sebaiknya mencegah lebih baik, agar orientasi seks seorang anak laki-laki tidak mengarah menjadi homoseksual.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Anak Pendek.
Anak yang berperawakan pendek atau memiliki tinggi badan yang tertinggal dari teman-teman sebayanya.
Tidak perlu merasa minder dan kecil hati, melainkan perlu disikapi dengan tanya, kenapa bisa terjadi hal yang demikian.
Perawakan pendek adalah suatu keadaan bila tinggi badan seseorang di bawah ukuran normal sesuai umur dan jenis kelamin.
Pendek adalah gejala, bukan merupakan suatu penyakit dan bisa merupakan variasi normal.
Seseorang dikatakan berperawakan pendek bila tinggi badannya berada di bawah 2 standar deviasi dari rata-rata populasi atau di bawah persentil 3 kurva pertumbuhan.
Kasus perawakan pendek cukup sering, namun data epidemiologinya masih sangat sedikit.
Dari hasil konsultasi didapatkan 60 % diantaranya mengeluhkan masalah pertumbuhan dan atau merasa pendek.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi badan diantaranya :
1. Faktor Genetik.
Perkiraan tinggi badan akhir anak sesuai potensi genetiknya dapat dihitung dari tinggi badan orang tuanya, dengan catatan tidak ada kelainan.
2. Faktor Nutrisi.
Nutrisi turut berperan dalam menentukan tinggi badan seorang anak mulai dari dalam kandungan sampai setelah anak lahir, paling sensitif dalam dua tahun pertama kehidupan.
3. Hormon.
Kekurangan hormon tertentu selama anak dalam masa pertumbuhan akan mempengaruhi tinggi badan si anak, khususnya hormon pertumbuhan.
4. Faktor Lingkungan.
Anak kembar identik yang diadopsi oleh keluarga yang berada belum tentu mempunyai tinggi badan yang sama, walaupun memiliki potensi tinggi genetik yang sama
Anak yang dibesarkan dalam keluarga bahagia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik dibandingkan anak yang hidup penuh tekanan dan kurang kasih sayang.
Perawakan pendek pada anak juga dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis diantaranya :
1. Pendek Turunan.
Paling sering dijumpai, biasanya terdapat riwayat perawakan pendek pada orang tua.
Tinggi badan anak berada di bawah rata-rata tetapi kecepatan tumbuh sesuai untuk umurnya ( normal ).
Pada masa dewasa biasanya anak tetap pendek.
2. Contitutional delay growth and puberty ( CDGP ).
Anak tampak pendek sebelum usia pubertas, lebih sering terjadi pada anak laki-laki.
Perkembangan pubertasnya lebih lambat dibanding teman sebayanya.
Meski begitu, tinggi badan akhir akan mencapai batas normal.
3. Pertumbuhan janin terganggu ( PJT ).
Anak dikatakan mengalami PJT, bila berat badan saat lahir tidak sesuai dengan masa kehamilan ibu dan kelak berpotensi menyebabkan perawakan pendek.
Diperlukan pemantauan intensif PJT agar anak dapat mengejar pertumbuhannya.
Kejar tumbuh pada anak PJT sebagian besar ( 40 % ) terjadi pada usia sebelum 6 bulan, 25 % sebelum usia 3 tahun, dan 15 % tidak terjadi kejar tumbuh.
4. Penyakit Kronis.
Penyakit kronis seperti penyakit jantung, ginjal, paru, dan lain-lain dapat mengganggu pertumbuhan dengan berbagai mekanisme.
Pada anak dengan penyakit kronis, yang lebih dahulu terhambat adalah pertumbuhan berat badannya, baru kemudian diikuti tinggi badannya.
5. Perawakan pendek idiopatik.
Perawakan pendek idiopatik adalah perawakan pendek yang tidak jelas diketahui penyebabnya.
Dikatakan idiopatik apabila semua penyebab perawakan pendek lain sudah disingkirkan.
6. Kekurangan hormon peryumbuhan ( Growth Hormon Deficiency = GHD )
Anak yang kekurangan hormon pertumbuhan akan mengalami penurunan kecepatan pertumbuhan.
Gangguan pertumbuhan mulai terlihat setelah usia 6 bulan.
Sering kali orang tua baru menyadari setelah anak berusia 3 tahun karena perbedaan tinggi badan yang cukup mencolok dengan teman sebayanya.
Gejala kelainan itu adalah anak pendek, tampak gemuk tapi proporsional, wajah tampak lebih muda dari usianya dan montok dengan suara yang melengking.
Bisa terdapat dahi yang menonjol, lambatnya pertumbuhan gigi, dan atau terlambatnya tanggal gigi sulung dan disertai mikropenis ( penis kecil ) pada anak laki-laki.
Pada anak yang bermasalah dalam pertumbuhannya atau anak pendak dapat dilakukan beberapa jenis pemeriksaan diantaranya :
1. Pemeriksaan dengan kurva tinggi badan, yang dilakukan secara benar dan teratur. misalnya :
KMS ( Kartu menuju sehat ) di posyandu.
2.Pemeriksaan bone age ( umur tulang ).
Dilakukan rongen tulang tangan kiri dan dilakukan evaluasi apakah umur tulang sesuai dengan umur biologis anak dan prediksi tinggi akhir anak.
3. Pemeriksaan darah lengkap.
Diperiksa kadar feritin ( besi ), fungsi hati, dan ginjal untuk mendeteksi adakah penyakit tertentu pada anak.
4. Pemeriksaan growth hormone dan hormon tiroid.
Khusus pada anak perempuan dilakukan pemeriksaan analisis kromosom, karena yang sering menyebabkan perawakan pendek pada perempuan adalah kelainan kromosom yang disebut sindrom turner.
Sindrom turner terjadi pada satu diantara 2000 kelahiran normal bayi perempuan.
Keadaan ini kebanyakkan tidak terdeteksi, sehingga baru diperiksakan saat sudah terjadi delayed puberty ( pubertas terlambat ).
Ada juga kasus yang sulit memiliki keturunan saat telah berumah tangga yang akhirnya terdiagnosis sindrom turner.
Jadi setiap anak dengan perawakan pendek harus dicari penyebabnya dan keluarga perlu mengetahui tentang potensi genetik pertumbuhan anaknya.
Deteksi dini adalah tindakan yang paling penting misalnya dengan melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan secara berkala.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Tidak perlu merasa minder dan kecil hati, melainkan perlu disikapi dengan tanya, kenapa bisa terjadi hal yang demikian.
Perawakan pendek adalah suatu keadaan bila tinggi badan seseorang di bawah ukuran normal sesuai umur dan jenis kelamin.
Pendek adalah gejala, bukan merupakan suatu penyakit dan bisa merupakan variasi normal.
Seseorang dikatakan berperawakan pendek bila tinggi badannya berada di bawah 2 standar deviasi dari rata-rata populasi atau di bawah persentil 3 kurva pertumbuhan.
Kasus perawakan pendek cukup sering, namun data epidemiologinya masih sangat sedikit.
Dari hasil konsultasi didapatkan 60 % diantaranya mengeluhkan masalah pertumbuhan dan atau merasa pendek.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi badan diantaranya :
1. Faktor Genetik.
Perkiraan tinggi badan akhir anak sesuai potensi genetiknya dapat dihitung dari tinggi badan orang tuanya, dengan catatan tidak ada kelainan.
2. Faktor Nutrisi.
Nutrisi turut berperan dalam menentukan tinggi badan seorang anak mulai dari dalam kandungan sampai setelah anak lahir, paling sensitif dalam dua tahun pertama kehidupan.
3. Hormon.
Kekurangan hormon tertentu selama anak dalam masa pertumbuhan akan mempengaruhi tinggi badan si anak, khususnya hormon pertumbuhan.
4. Faktor Lingkungan.
Anak kembar identik yang diadopsi oleh keluarga yang berada belum tentu mempunyai tinggi badan yang sama, walaupun memiliki potensi tinggi genetik yang sama
Anak yang dibesarkan dalam keluarga bahagia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik dibandingkan anak yang hidup penuh tekanan dan kurang kasih sayang.
Perawakan pendek pada anak juga dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis diantaranya :
1. Pendek Turunan.
Paling sering dijumpai, biasanya terdapat riwayat perawakan pendek pada orang tua.
Tinggi badan anak berada di bawah rata-rata tetapi kecepatan tumbuh sesuai untuk umurnya ( normal ).
Pada masa dewasa biasanya anak tetap pendek.
2. Contitutional delay growth and puberty ( CDGP ).
Anak tampak pendek sebelum usia pubertas, lebih sering terjadi pada anak laki-laki.
Perkembangan pubertasnya lebih lambat dibanding teman sebayanya.
Meski begitu, tinggi badan akhir akan mencapai batas normal.
3. Pertumbuhan janin terganggu ( PJT ).
Anak dikatakan mengalami PJT, bila berat badan saat lahir tidak sesuai dengan masa kehamilan ibu dan kelak berpotensi menyebabkan perawakan pendek.
Diperlukan pemantauan intensif PJT agar anak dapat mengejar pertumbuhannya.
Kejar tumbuh pada anak PJT sebagian besar ( 40 % ) terjadi pada usia sebelum 6 bulan, 25 % sebelum usia 3 tahun, dan 15 % tidak terjadi kejar tumbuh.
4. Penyakit Kronis.
Penyakit kronis seperti penyakit jantung, ginjal, paru, dan lain-lain dapat mengganggu pertumbuhan dengan berbagai mekanisme.
Pada anak dengan penyakit kronis, yang lebih dahulu terhambat adalah pertumbuhan berat badannya, baru kemudian diikuti tinggi badannya.
5. Perawakan pendek idiopatik.
Perawakan pendek idiopatik adalah perawakan pendek yang tidak jelas diketahui penyebabnya.
Dikatakan idiopatik apabila semua penyebab perawakan pendek lain sudah disingkirkan.
6. Kekurangan hormon peryumbuhan ( Growth Hormon Deficiency = GHD )
Anak yang kekurangan hormon pertumbuhan akan mengalami penurunan kecepatan pertumbuhan.
Gangguan pertumbuhan mulai terlihat setelah usia 6 bulan.
Sering kali orang tua baru menyadari setelah anak berusia 3 tahun karena perbedaan tinggi badan yang cukup mencolok dengan teman sebayanya.
Gejala kelainan itu adalah anak pendek, tampak gemuk tapi proporsional, wajah tampak lebih muda dari usianya dan montok dengan suara yang melengking.
Bisa terdapat dahi yang menonjol, lambatnya pertumbuhan gigi, dan atau terlambatnya tanggal gigi sulung dan disertai mikropenis ( penis kecil ) pada anak laki-laki.
Pada anak yang bermasalah dalam pertumbuhannya atau anak pendak dapat dilakukan beberapa jenis pemeriksaan diantaranya :
1. Pemeriksaan dengan kurva tinggi badan, yang dilakukan secara benar dan teratur. misalnya :
KMS ( Kartu menuju sehat ) di posyandu.
2.Pemeriksaan bone age ( umur tulang ).
Dilakukan rongen tulang tangan kiri dan dilakukan evaluasi apakah umur tulang sesuai dengan umur biologis anak dan prediksi tinggi akhir anak.
3. Pemeriksaan darah lengkap.
Diperiksa kadar feritin ( besi ), fungsi hati, dan ginjal untuk mendeteksi adakah penyakit tertentu pada anak.
4. Pemeriksaan growth hormone dan hormon tiroid.
Khusus pada anak perempuan dilakukan pemeriksaan analisis kromosom, karena yang sering menyebabkan perawakan pendek pada perempuan adalah kelainan kromosom yang disebut sindrom turner.
Sindrom turner terjadi pada satu diantara 2000 kelahiran normal bayi perempuan.
Keadaan ini kebanyakkan tidak terdeteksi, sehingga baru diperiksakan saat sudah terjadi delayed puberty ( pubertas terlambat ).
Ada juga kasus yang sulit memiliki keturunan saat telah berumah tangga yang akhirnya terdiagnosis sindrom turner.
Jadi setiap anak dengan perawakan pendek harus dicari penyebabnya dan keluarga perlu mengetahui tentang potensi genetik pertumbuhan anaknya.
Deteksi dini adalah tindakan yang paling penting misalnya dengan melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan secara berkala.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Selasa, 07 Desember 2010
Asupan, tentukan kecerdasan otak.
Kalau kita kebetulan sedang membaca surat kabar, tabloid, atau majalah, dan melihat ada iklan menu masakan atau makanan yang ditata begitu menarik berikut dengan foto menu yang ditampilkan, begitu juga dengan buku daftar menu di rumah makan yang tersusun apik dan enak dilihat mata.
Tentu melihat yang demikian adalah suatu hal yang biasa.
Tetapi kenapa harus dalam penampilan menarik? , tentu ada apa-apanya, dan kenapa demikian, inilah jawabannya ;
Dari hasil penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa sistem kerja otak dapat diaktivasi dengan kehadiran senyawa dari makanan.
Selain menikmati makanan yang disajikan, metabolisme otak bagian kanan dapat ditingkatkan dengan melihat ataupun merasakan makanan favorit yang dilihat.
Dalam hal ini kita teringat penemuan Pavlov, ilmuwan asal Rusia yang pernah meraih hadiah Nobel 1904, melalui teorinya tentang conditioned reflex atau involuntary reflex action, ia membuktikan prilaku manusia dapat diatur atau dikondisikan sesuai proses pembelajaran yang diperolehnya.
Dalam exsperimennya ; ketika seekor anjing diberi makanan, ia mengeluarkan air liur. Ini disebut refleks yang lazim atau conditioned reflex. Ia tak perlu menjalani proses pembelajaran, namun pada saat yang sama bila dibunyikan lonceng, terjadilah proses pembelajaran.
Anjing itu mulai " mengaitkan " bunyi lonceng dengan makanan dan air liurnya.
Setelah beberapa kali mengalami kejadian serupa, maka saat mendengar bunyi lonceng, air liurnya keluar sendiri meski tidak diberi makanan.
Ini disebut unconditioned reflex, reflex tak lazim keluarnya air liur itu tidak lazim, tidak ada makanan.
Namun ia tetap mengeluarkan air liur.
Pembelajaran ini harus diulang beberapa kali agar " keterkaitan " yang dikehendaki tertanam dalam gagasan pikiran atau mind hewan atau juga pada manusia.
Dalam ilmu psikologi dan neurologi modern, pengulangan atau repetition dikaitkan dengan intensity.
Apa yang hendak ditanam harus terus diulang secara intensif.
Jadi kenapa gambar atau foto makanan itu ditampilkan begitu menarik, supaya tertanam dalam otak dan menimbulkan keinginan akan selera dari makanan itu.
Otak memang bagian terpenting dalam tubuh manusia, dan memerlukan asupan beberapa kebutuhan makanan yang specifik.
Apapun yang dimakan seseorang menjadi faktor yang dapat mempengaruhi fungsi dan perkembangan otaknya.
untuk menjadi pintar dan cerdas, otak memerlukan nutrisi yang berkwalitas.
Makanan sehari-hari juga menjadi faktor peningkat kepandaian seseorang.
Sarapan pagi dapat membantu kerja otak, dikarenakan kehadiran glukosa sangat diperlukan.
Pada penelitian, seseorang yang melewatkan sarapan paginya dapat mengalami penurunan kinerja otaknya, baik disekolah maupun di kantor.
Dan dapat menimbulkan kepikunan dini diusia produktif.
Peran glukosa bukan hanya sebagai penambah kalori tubuh semata.
Seorang anak yang menikmati sarapan pagi dengan minum susu dan makanan ringan yang manis menunjukkan tingkat ingatan dan konsentrasi yang tinggi saat bersekolah.
Menurut penelitian : hidangan sarapan pagi yang banyak memasukkan unsur karbohidrat dan kacang-kacangan tinggi protein dapat membantu peningkatan daya ingat dan konsentrasi.
Sebagai contoh : Nasi lengko, makanan khas daerah Losarang, Indramayu, dan Cirebon, lebih banyak memasukkan unsur karbohidrat dan kacang-kacangan.
Makanan yang baik untuk dihidangkan saat makan siang, hidangan yang banyak memasukkan unsur telur dan sayur-sayuran atau salad.
Telur kaya akan senyawa kholin yang dapat digunakan tubuh untuk memproduksi senyawa asetilkholin ( neurotransmiter acetylcholine ).
Daya ingat seseorang dapat berkurang apabila kekurangan senyawa asetilkholin.
Salad mengandung banyak senyawa antioksidan termasuk beta-caroten, vitamin C, dan vitamin E, yang dapat membantu untuk menghindari proses penuaan otak.
proses penuaan otak ini berkaitan dengan menurunnya daya ingat.
Yoghurt bisa diminum pada saat makan siang, dapat membantu menurunkan stress di siang hari, dikarenakan yoghurt mengandung asam amino tirosin, yang juga diperlukan untuk memproduksi senyawa asetilkholin.
Peningkatan tirosin dapat membantu meningkatkan daya ingat otak.
Sebagian orang senang menikmati makanan ringan ( ngemil ) di sore hari.
Ngemil di sore hari sebenarnya baik untuk meningkatkan glukosa bagi kebutuhan otak dan tubuh.
Namun perlu diperhatikan jenis makanan yang dinikmati saat mengemil. ( lihat tulisan dr. Sintoso Pujianto sebelumnya, Tentang ngemil ).
Jadi untuk meningkatkan daya ingat harus diperhatikan asupan makanan yang di konsumsi, sebab apa yang dimakan oleh seseorang menjadi faktor yang dapat mempengaruhi fungsi dan perkembangan otaknya.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Tentu melihat yang demikian adalah suatu hal yang biasa.
Tetapi kenapa harus dalam penampilan menarik? , tentu ada apa-apanya, dan kenapa demikian, inilah jawabannya ;
Dari hasil penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa sistem kerja otak dapat diaktivasi dengan kehadiran senyawa dari makanan.
Selain menikmati makanan yang disajikan, metabolisme otak bagian kanan dapat ditingkatkan dengan melihat ataupun merasakan makanan favorit yang dilihat.
Dalam hal ini kita teringat penemuan Pavlov, ilmuwan asal Rusia yang pernah meraih hadiah Nobel 1904, melalui teorinya tentang conditioned reflex atau involuntary reflex action, ia membuktikan prilaku manusia dapat diatur atau dikondisikan sesuai proses pembelajaran yang diperolehnya.
Dalam exsperimennya ; ketika seekor anjing diberi makanan, ia mengeluarkan air liur. Ini disebut refleks yang lazim atau conditioned reflex. Ia tak perlu menjalani proses pembelajaran, namun pada saat yang sama bila dibunyikan lonceng, terjadilah proses pembelajaran.
Anjing itu mulai " mengaitkan " bunyi lonceng dengan makanan dan air liurnya.
Setelah beberapa kali mengalami kejadian serupa, maka saat mendengar bunyi lonceng, air liurnya keluar sendiri meski tidak diberi makanan.
Ini disebut unconditioned reflex, reflex tak lazim keluarnya air liur itu tidak lazim, tidak ada makanan.
Namun ia tetap mengeluarkan air liur.
Pembelajaran ini harus diulang beberapa kali agar " keterkaitan " yang dikehendaki tertanam dalam gagasan pikiran atau mind hewan atau juga pada manusia.
Dalam ilmu psikologi dan neurologi modern, pengulangan atau repetition dikaitkan dengan intensity.
Apa yang hendak ditanam harus terus diulang secara intensif.
Jadi kenapa gambar atau foto makanan itu ditampilkan begitu menarik, supaya tertanam dalam otak dan menimbulkan keinginan akan selera dari makanan itu.
Otak memang bagian terpenting dalam tubuh manusia, dan memerlukan asupan beberapa kebutuhan makanan yang specifik.
Apapun yang dimakan seseorang menjadi faktor yang dapat mempengaruhi fungsi dan perkembangan otaknya.
untuk menjadi pintar dan cerdas, otak memerlukan nutrisi yang berkwalitas.
Makanan sehari-hari juga menjadi faktor peningkat kepandaian seseorang.
Sarapan pagi dapat membantu kerja otak, dikarenakan kehadiran glukosa sangat diperlukan.
Pada penelitian, seseorang yang melewatkan sarapan paginya dapat mengalami penurunan kinerja otaknya, baik disekolah maupun di kantor.
Dan dapat menimbulkan kepikunan dini diusia produktif.
Peran glukosa bukan hanya sebagai penambah kalori tubuh semata.
Seorang anak yang menikmati sarapan pagi dengan minum susu dan makanan ringan yang manis menunjukkan tingkat ingatan dan konsentrasi yang tinggi saat bersekolah.
Menurut penelitian : hidangan sarapan pagi yang banyak memasukkan unsur karbohidrat dan kacang-kacangan tinggi protein dapat membantu peningkatan daya ingat dan konsentrasi.
Sebagai contoh : Nasi lengko, makanan khas daerah Losarang, Indramayu, dan Cirebon, lebih banyak memasukkan unsur karbohidrat dan kacang-kacangan.
Makanan yang baik untuk dihidangkan saat makan siang, hidangan yang banyak memasukkan unsur telur dan sayur-sayuran atau salad.
Telur kaya akan senyawa kholin yang dapat digunakan tubuh untuk memproduksi senyawa asetilkholin ( neurotransmiter acetylcholine ).
Daya ingat seseorang dapat berkurang apabila kekurangan senyawa asetilkholin.
Salad mengandung banyak senyawa antioksidan termasuk beta-caroten, vitamin C, dan vitamin E, yang dapat membantu untuk menghindari proses penuaan otak.
proses penuaan otak ini berkaitan dengan menurunnya daya ingat.
Yoghurt bisa diminum pada saat makan siang, dapat membantu menurunkan stress di siang hari, dikarenakan yoghurt mengandung asam amino tirosin, yang juga diperlukan untuk memproduksi senyawa asetilkholin.
Peningkatan tirosin dapat membantu meningkatkan daya ingat otak.
Sebagian orang senang menikmati makanan ringan ( ngemil ) di sore hari.
Ngemil di sore hari sebenarnya baik untuk meningkatkan glukosa bagi kebutuhan otak dan tubuh.
Namun perlu diperhatikan jenis makanan yang dinikmati saat mengemil. ( lihat tulisan dr. Sintoso Pujianto sebelumnya, Tentang ngemil ).
Jadi untuk meningkatkan daya ingat harus diperhatikan asupan makanan yang di konsumsi, sebab apa yang dimakan oleh seseorang menjadi faktor yang dapat mempengaruhi fungsi dan perkembangan otaknya.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Langganan:
Postingan (Atom)