Selasa, 07 Desember 2010

Asupan, tentukan kecerdasan otak.

Kalau kita kebetulan sedang membaca surat kabar, tabloid, atau majalah, dan melihat ada iklan menu masakan atau makanan yang ditata begitu menarik berikut dengan foto menu yang ditampilkan, begitu juga dengan buku daftar menu di rumah makan yang tersusun apik dan enak dilihat mata.
Tentu melihat yang demikian adalah suatu hal yang biasa.
Tetapi kenapa harus dalam penampilan menarik? , tentu ada apa-apanya, dan kenapa demikian, inilah jawabannya ;
Dari hasil penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa sistem kerja otak dapat diaktivasi dengan kehadiran senyawa dari makanan.
Selain menikmati makanan yang disajikan, metabolisme otak bagian kanan dapat ditingkatkan dengan melihat ataupun merasakan makanan favorit yang dilihat.
Dalam hal ini kita teringat penemuan Pavlov, ilmuwan asal Rusia yang pernah meraih hadiah Nobel 1904, melalui teorinya tentang conditioned reflex atau involuntary reflex action, ia membuktikan prilaku manusia dapat diatur atau dikondisikan sesuai proses pembelajaran yang diperolehnya.
Dalam exsperimennya ; ketika seekor anjing diberi makanan, ia mengeluarkan air liur. Ini disebut refleks yang lazim atau conditioned reflex. Ia tak perlu menjalani proses pembelajaran, namun pada saat yang sama bila dibunyikan lonceng, terjadilah proses pembelajaran.
Anjing itu mulai " mengaitkan " bunyi lonceng dengan makanan dan air liurnya.
Setelah beberapa kali mengalami kejadian serupa, maka saat mendengar bunyi lonceng, air liurnya keluar sendiri meski tidak diberi makanan.
Ini disebut unconditioned reflex, reflex tak lazim keluarnya air liur itu tidak lazim, tidak ada makanan.
Namun ia tetap mengeluarkan air liur.
Pembelajaran ini harus diulang beberapa kali agar " keterkaitan " yang dikehendaki tertanam dalam gagasan pikiran atau mind hewan atau juga pada manusia.
Dalam ilmu psikologi dan neurologi modern, pengulangan atau repetition dikaitkan dengan intensity.
Apa yang hendak ditanam harus terus diulang secara intensif.
Jadi kenapa gambar atau foto makanan itu ditampilkan begitu menarik, supaya tertanam dalam otak dan menimbulkan keinginan akan selera dari makanan itu.

Otak memang bagian terpenting dalam tubuh manusia, dan memerlukan asupan beberapa kebutuhan makanan yang specifik.
Apapun yang dimakan seseorang menjadi faktor yang dapat mempengaruhi fungsi dan perkembangan otaknya.
untuk menjadi pintar dan cerdas, otak memerlukan nutrisi yang berkwalitas.
Makanan sehari-hari juga menjadi faktor peningkat kepandaian seseorang.
Sarapan pagi dapat membantu kerja otak, dikarenakan kehadiran glukosa sangat diperlukan.
Pada penelitian, seseorang yang melewatkan sarapan paginya dapat mengalami penurunan kinerja otaknya, baik disekolah maupun di kantor.
Dan dapat menimbulkan kepikunan dini diusia produktif.
Peran glukosa bukan hanya sebagai penambah kalori tubuh semata.
Seorang anak yang menikmati sarapan pagi dengan minum susu dan makanan ringan yang manis menunjukkan tingkat ingatan dan konsentrasi yang tinggi saat bersekolah.
Menurut penelitian : hidangan sarapan pagi yang banyak memasukkan unsur karbohidrat dan kacang-kacangan tinggi protein dapat membantu peningkatan daya ingat dan konsentrasi.
Sebagai contoh : Nasi lengko, makanan khas daerah Losarang, Indramayu, dan Cirebon, lebih banyak memasukkan unsur karbohidrat dan kacang-kacangan.
Makanan yang baik untuk dihidangkan saat makan siang, hidangan yang banyak memasukkan unsur telur dan sayur-sayuran atau salad.
Telur kaya akan senyawa kholin yang dapat digunakan tubuh untuk memproduksi senyawa asetilkholin ( neurotransmiter acetylcholine ).
Daya ingat seseorang dapat berkurang apabila kekurangan senyawa asetilkholin.
Salad mengandung banyak senyawa antioksidan termasuk beta-caroten, vitamin C, dan vitamin E, yang dapat membantu untuk menghindari proses penuaan otak.
proses penuaan otak ini berkaitan dengan menurunnya daya ingat.

Yoghurt bisa diminum pada saat makan siang, dapat membantu menurunkan stress di siang hari, dikarenakan yoghurt mengandung asam amino tirosin, yang juga diperlukan untuk memproduksi senyawa asetilkholin.
Peningkatan tirosin dapat membantu meningkatkan daya ingat otak.

Sebagian orang senang menikmati makanan ringan ( ngemil ) di sore hari.
Ngemil di sore hari sebenarnya baik untuk meningkatkan glukosa bagi kebutuhan otak dan tubuh.
Namun perlu diperhatikan jenis makanan yang dinikmati saat mengemil. ( lihat tulisan dr. Sintoso Pujianto sebelumnya, Tentang ngemil ).

Jadi untuk meningkatkan daya ingat harus diperhatikan asupan makanan yang di konsumsi, sebab apa yang dimakan oleh seseorang menjadi faktor yang dapat mempengaruhi fungsi dan perkembangan otaknya.
Trimakasih, Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar