Jumat, 26 November 2010

Tentang Statin.

Jika hasil pemeriksaan kolesterol anda diatas jangkauan angka-angka normal ( normal range ).
Anda tentu akan cepat-cepat mencari jawabannya, supaya nilai itu ada di daerah normal range lagi.
Dokter biasanya memberikan obat anti-kolesterol yang cocok buat anda.
Statin adalah obat anti-kolesterol yang sudah lama dikenal dan mempunyai daya penurunan kolesterol yang sangat bermakna.
Statin ini bekerja dengan menghambat enzim HMG - Co A ( 3 - hydroxy - 3 methyl - glutaryl - Co
A ) .
Enzim ini berperan mengontrol produksi kolesterol di hati.
Sejak ditemukannya pertama kali sekitar 30 tahun yang lalu oleh Akira Endo di laboratorium Sankyo corporation Jepang.
Golongan statin menjadi terapi utama untuk indikasi penurunan kolesterol.
Ada 6 jenis statin yang beredar di pasar komersial yaitu ; Lovastatin, Simvastatin, Pravastatin, Atorvastatin, Fluvastatin dan Rosuvastatin.

Pada dasarnya semua statin memiliki mekanisme kerja yang sama, yaitu menurunkan produksi kolesterol di seluruh tubuh, terutama di hati dengan cara meningkatkan uptake kolesterol dari darah sehingga lebih sedikit LDL yang beredar di darah.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa efek ke enam jenis statin dalam menurunkan kolesterol berbeda-beda.
Perbedaan ini bergantung dari dosis yang diberikan juga.
Misalnya : fluvastatin 20 mg / hari dapat menurunkan LDL 17 %, atorvastatin 10 mg / hari mampu menurunkan 38 % LDL.
Pada penelitian lain : pravastatin 10 mg / hari dapat menurunkan 20 % LDL, sementara rovastatin 40 mg / hari dapat menurunkan 55 % LDL.

Sebenarnya menggunakan statin tidak hanya bertujuan menurunkan kadar LDL semata, tetapi tujuan yang paling penting adalah hasil klinis yaitu mencegah aterosklerosis dan komplikasinya seperti serangan jantung, stroke, sampai kematian.
Ada perbedaan antara simvastatin dan atorvastatin yang diberikan selama 2 tahun.
Atorvastatin dapat mengurangi ketebalan plak arteri, sedangkan simvastatin justru ketebalan plak semakin bertambah.
Pada penelitian lain : atorvastatin 80 mg / hari diberikan selama 18 bulan dapat mengurangi volume plak arteri, sedangkan pravastatin 40 mg / hari, volume plak bertambah.
Atorvastatin dalam bentuk metabolit atau bentuk aktifnya memiliki efek yang mirip anti-oksidan kuat, yang berperan menghambat terjadinya aterosklerosis.
Pada penelitian terbaru atorvastatin ampuh mencegah penyakit multiple sklerosis serta penyakit kekebalan tubuh lainnya.

Statin ternyata mampu menurunkan kadar CRP yang diartikan mengurangi inflamasi dinding pembuluh darah.
Statin juga dapat memperbaiki kerusakkan endotel pembuluh darah sebagai awal dari penyakit aterosklerosis.

Semua statin pada dasarnya mampu mengurangi kejadian serangan jantung dan seberapa besarnya bergantung dari dua faktor utama, yaitu faktor risiko penyakit jantung koroner yang dimiliki masing-masing orang dan seberapa besar kadar kolesterol yang dapat diturunkan.
Semakin tinggi seseorang berisiko mengalami penyakit jantung koroner, maka semakin besar penurunan risiko setelah diterapi dengan statin.
Dan, semakin rendah LDL yang dicapai, maka manfaat klinisnya semakin jelas karena masing-masing statin berbeda dalam kemampuan menurunkan LDL, maka tidak aneh jika manfaat klinisnya pun berbeda untuk masing-masing statin.
Trimakasih, Tuhan memberkati.

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. selamat malam pa saya yusella, apakah saya boleh tau jurnal yang bapa gunakan untuk perbandingan antaran simvastatin dan atorvastatin dalam pengurangan plak arteri pa? untuk keperluan skripsi. terimakasih sebelummya pa

    BalasHapus