Minggu, 21 November 2010

Vitamin C tidak selalu ramah.

Vitamin C di jaman yang dibilang sudah modern ini banyak diminati orang, hampir disemua kalangan, terutama di kalangan perkotaan yang hampir semua masyarakatnya super sibuk dengan tingkatan stress yang tinggi.
Dalam penelitian terbatas 70 persen masyarakat perkotaan setiap hari mengkonsumsi vitamin C dengan dosis 1000 mg.
Konsumsi vit C 1000 mg per hari menurut pemikiran mereka untuk mengatasi stress yang muncul setiap hari. Vitamin C disini difungsikan sebagai anti oksidan, memang tidak salah vit C merupakan anti oksidan yang diperlukan tubuh untuk membantu pengadaan hormon anti-stress, metabolisme folic acid, tyrosin, dan phenylalanine.
Vitamin ini tersimpan dalam kelenjar adrenal, kelenjar mucosa, ginjal, hati, indung telur, mata, dan organ lainnya.
Keberadaannya mampu mengurangi gejala asthma bronchiale, meningkatkan penyerapan zat besi yang berperan dalam pembentukkan jaringan collagen pada tulang dan gigi.
Vit C juga mampu menetralkan racun, menurunkan tekanan darah tinggi, membantu pembentukkan collagen, mencegah pembekuan darah yang tidak normal serta menyembuhkan luka bakar.
Defisiensi Vitamin ini berakibat pada timbulnya sariawan, lemas pada sendi, nyeri sendi, anemia, perdarahan di kulit, luka yang sulit sembuh, pembengkakkan gusi, serta perapuhan gigi.

Vitamin ini sebenarnya hanya sebagai pelengkap, dan bukan kebutuhan pokok, terutama suplemen vitamin sebenarnya tidak diperlukan, karena vitamin yang dibutuhkan tubuh sudah didapat dari menu makanan seimbang yang dikonsumsi sehari-hari.

Dalam mengkonsumsi vitamin sebaiknya agar sesuai dengan dosis dan kebutuhan tubuh.
Untuk kebutuhan tubuh manusia sehat, cukup 60 milligram sampai 100 milligram vitamin C setiap hari.
Menurut pendapat ilmuwan Belanda, maximal perhari dosis vitamin C orang sehat cukup 280 mg. Kebutuhan Vitamin C pada anak-anak 35 mg per hari, sedangkan pada ibu hamil dan menyusui membutuhkan vit C lebih besar lagi.

Seperti yang sudah dijelaskan vit C berfungsi membentuk collagen baru.
Collagen yang dihasilkan oleh vit C akan memberi hasil, seperti kulit yang diberi vit C akan terlihat segar dan muda.
Vitamin C sendiri bekerja sebagai anti oksidan, berdasarkan teori yang baru, bila vit C dipakai secara berlebihan malah tidak akan membentuk anti oksidan, sehingga khasiatnya sebagai anti oksidan menjadi tidak efektif.

Vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air, oleh sebab itu dapat dimakan atau diminum secara langsung dan masuk ke saluran cerna.
Karena rasa asamnya yang enak, menyebabkan vit C dikonsumsi tidak sesuai dengan dosis yang diharapkan, akibatmya menyebabkan gangguan pada lambung dan usus yang akhirnya berujung pada diare.
Vit C ada juga dalam bentuk ampul untuk suntikkan, jika terus-menerus menyuntikkan vit C kedalam kulit, kulit akan terus menerus dirangsang dan dapat membentuk jaringan fibrotik, dan bisa juga berlanjut ke tahap keganasan ( kanker ).
Vit C juga dapat mengancam ginjal, jika sering mengkonsumsi vit C dasis tinggi dalam jangka waktu lama.
Vit C bila sudah bercampur dengan air akan diurai menjadi satu bangunan kimia yang bernama oksalat.
Di dalam ginjal oksalat-oksalat dari vit C ini mengumpul dan mengendap, maka terbentuklah batu ginjal.
Untuk mencegahnya harus minum air putih lebih banyak lagi ( minimal 8 gelas sehari ) dan jangan sering menahan kencing terlalu lama, hindari konsumsi vit C dosis tinggi.
Gunakan dosis yang rasional, jadikanlah penalaran yang tak terkalahkan oleh emosi sesaat yang sama sekali tidak bisa dipertanggung jawabkan secara akali.
Konsumsi vitamin C sebaiknya menurut dosis kewajaran, supaya tubuh kita tetap sehat, segar dan bugar.
Trimakasih, Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar