Minggu, 14 November 2010

Musik membantu pemulihan stroke.

Musik memang banyak disukai orang, baik dari kalangan atas sampai masyarakat kecil.
Hampir semua orang menyukainya, karena sifatnya yang menghibur dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks.
Bahkan, ada jenis musik tertentu yang telah dimanfaatkan sebagai media terapi, salah satunya adalah terapi musik klasik yang dihubungkan dengan peningkatan intelegensi anak.
Tidak hanya itu saja, musik ternyata juga berperan dalam pemulihan stroke.
Musik dapat digunakan untuk terapi pasca stroke akut.
Terapi musik sudah dikenal sejak zaman dahulu.
Di awal tahun 60 an di Jepang sudah dikenalkan dengan terapi karaoke bagi penderita stroke, dimana lagunya diciptakan oleh dokternya.
Hal tersebut ternyata terbukti telah mampu mempercepat penyembuhan.
Di negara kita, terapi musik masih mengadopsi dari negara lain.
Terapi musik yang pertama kali diadopsi adalah terapi dengan harmonika.
Terapi itu pertama kali dikembangkan di Jepang.

Terapi musik sebagai terapi tambahan sudah mulai dapat diberikan setelah terapi secara prosedur medis dengan melihat perkembangan kondisi pasien terlebih dahulu.
Setelah beberapa minggu, biasanya pasien sudah dapat masuk pada tahap rehabilitasi dini.
Pasien memerlukan fisioterapi serta terapi tambahan yaitu terapi musik untuk mempercepat pengembalian penderita pasca stroke dari kecacatan baik dari motorik ( lumpuh, gangguan keseimbangan, tidak bisa bicara, gangguan penglihatan ), kognitif atau gangguan memori dan emosi.
Pada penelitian akhir-akhir ini terapi musik angklung dianggap paling cocok untuk terapi penderita pasca stroke.
Alat musik ini dipilih, karena lebih ringan, mudah dan sederhana karena hanya menggerakkan tangan untuk satu tangga nada.
Alat musik ini juga mampu melatih lebih dari satu saraf dari organ tubuh yang cacat untuk saling berintegrasi.
Dengan bermain musik angklung, banyak organ tubuh yang dilibatkan.
Untuk satu tangga nada saja, pasien sudah melatih saraf motorik ( melatih gerak tangan ).
Mata juga menjadi aktif melihat teks lagu untuk mengeluarkan kata-kata dan irama lagu.
Bahkan telinga pun menjadi aktif, karena pasien mendengar suaranya sendiri.
Selain itu pasien dengan gangguan berbahasa juga dapat memperbaiki kemampuan bicara melalui menyanyi.
Pertama pasien belajar menyanyikan lirik dengan bantuan instrumen musik dan lagu yang dinyanyikan berirama tidak terlalu cepat dengan syair yang sederhana.
Pasien-pasien lebih cepat sembuh dengan klub terapi musik angklung.
Selain membuat senang, tenang dan percaya diri, mereka juga bisa saling memotivasi satu sama lainnya.
Apa yang dikatakan oleh sesama penderita stroke melalui cerita-cerita, biasanya akan memberikan motivasi yang lebih besar, dibandingkan nasehat dokter atau keluarga.
Dengan kemampuannya bermain musik, membuat pasien lebih mudah bersosialisasi dengan lingkungan keluarga dan masyarakat.
Dengan cara metode terapi musik angklung ini dirasa sangat efektif untuk kesembuhan pasien, dikarenakan dengan bermain musik angklung banyak organ tubuh yang dilibatkan.
Selamat mencoba.
Trimakasih, Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar