Kamis, 13 Januari 2011

Stroke juga milik usia muda.

Stroke adalah penyakit penyebab cacat nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia.
Penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia dan semakin penting, dengan dua pertiga stroke sekarang terjadi di negara berkembang.
Stroke adalah penyakit otak paling destruktif dengan konsekuensi berat, termasuk beban psikologis, fisik dan finansial.
Stroke dapat terjadi pada siapa saja, yang paling sering terkena stroke mereka yang berusia diatas 50 tahun pada umumnya.
Tetapi dalam beberapa tahun terakhir keadaan ini telah bergeser.
Diseluruh dunia jumlah penderita stroke dibawah usia 45 tahun terus meningkat.
Di Indonesia sendiri terdapat 15,3 persen.
Pada konferensi ahli saraf internasional di Inggris dilaporkan terdapat lebih dari 1000 penderita stroke berusia kurang dari 30 tahun.
Setiap tahunnya angka ini terus meningkat dibanding dekade sebelumnya yang jauh lebih rendah.
Dari tahun ke tahun jumlah penderita stroke berusia muda memang terus meningkat.
Stroke pada usia muda dapat menimbulkan masalah lebih pelik dibanding pada usia tua.
Disamping keterbatasan fisik berbeda dengan yang lebih tua.
Laki-laki muda seringkali menjadi tumpuan nafkah keluarganya, yang biasanya sangat aktif dan dinamis.
Penyakit ini juga bisa menimbulkan masalah psikologis yang hebat pada orang muda.
Hadirnya stroke pada usia muda berhubungan dengan gaya hidup kaum muda pada akhir-akhir ini, seperti banyak mengkonsumsi makanan yang enak berlemak serta cenderung malas bergerak.
Hal ini dapat menyebabkan lemak dalam tubuh menumpuk.
Belum lagi konsumsi gula yang berlebihan, alias menyukai makanan yang manis-manis, kue-kue, camilan manis, sirup, kopi, coklat dsb yang dapat menimbulkan penyakit diabetes, penyakit diabetes ini jika ditambah dengan kadar cholesterol tinggi, trigliserida tinggi serta tekanan darah juga tinggi, ini sangat mungkin terjadi stroke 4 kali lipat lebih besar'
Sepuluh tahun yang lalu merokok masih menjadi faktor risiko yang kesekian, tetapi sekarang merokok termasuk faktor risiko utama terjadinya stroke.
Faktor risiko lainnya yang sudah baku adalah usia tua, riwayat stroke sebelumnya, keturunan dan ras.
Sebenarnya ada sebagian besar faktor risiko yang dapat di kontrol antara lain : Tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kencing manis, kebiasaan merokok, kegemukan, cholesterol tinggi dan konsumsi alkohol berlebihan.
Gejala yang ditimbulkan pada stroke selain lumpuh sebelah, lumpuh total, masih banyak gejala lain yang perlu diwaspadai, dikarenakan stroke mempengaruhi otak yang merupakan pusat kendali dari seluruh bagian dalam tubuh.
Maka gejala stroke sangat bervariasi, bergantung pada lokasi, luas, dan fungsi otak yang terkena.
Salah satu gejala yang khas adalah timbul secara mendadak, tanpa ada keluhan sebelumnya.
Perhatikan rasa baal, kesemutan, atau lemah pada wajah, kaki, atau tangan yang timbul mendadak, terutama pada satu sisi tubuh.
Terkadang penderita tidak menyadari rasa lemahnya.
Keluhan bisa berupa jalan tersandung, sulit memakai alas kaki, sulit memakai pakaian, atau tiba-tiba terjatuh.
Gejala lainnya adalah bicara pelo, sulit mengerti pembicaraan, mulut mencong, sulit bicara, gangguan penglihatan, nyeri kepala yang hebat, pusing, tidak sadar, atau kehilangan keseimbangan.
Pada keadaan tertentu bisa juga disertai gejala mengompol dan muntah hebat.
Sebagai catatan, seluruh kasus stroke tidak boleh dianggap enteng dan termasuk kasus gawat darurat pada otak.
Namun mengenali gejala stroke terkadang sulit, belum lagi ada anggapan bahwa stroke hanya milik orang yang sudah berusia tua.
Akibatnya yang muda-muda kurang waspada akan adanya gejala penyakit stroke ini.
Yang paling utama dan terpenting pengobatan stroke harus cepat.
Dikarenakan keberhasilan pengobatan sangat tergantung pada pertolongan pertama.
Penderita stroke dapat sembuh sempurna jika dibawa ke rumah sakit kurang dari 3 jam setelah gejala awal.
Namun jarang sekali waktu ini bisa terpenuhi, dikarenakan ketidaktahuan masyarakat akan gejala stroke.
Pada dasarnya, sel otak yang sudah mati tidak dapat tumbuh kembali namun, sel-sel otak yang masih utuh disekitar lokasi sel yang mati dapat mengambil alih sebagian fungsi sel yang telah rusak.
Oleh karena itu disini sangat penting membawa penderita ke rumah sakit untuk segera mendapat pertolongan, agar aliran darah ke daerah otak yang tersumbat kembali lancar.
Dengan demikian sel-sel disekitar yang masih utuh ini dapat dipertahankan hidup sebisa mungkin.
Jangan terlambat membawa penderita untuk pengobatan.
Trimakasih, Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar