Senin, 12 Desember 2011

Aromaterapi, apa dan bagaimana.

Hanya harum bunga yang aku suka, sebagai penyembuh luka.
Begitulah dalam dialog Romeo dan Juliet, karya Shakerpear.
Terhitung sejak abad ke 18, kebanyakan orang cenderung mengurangi bau-bauan yang menyengat ( terasa keras ), yang menimbulkan kesan hewani dan lebih memilih wewangian nabati yang lebih halus, yang melambangkan kelembutan dan peradaban.
Perusahaan-perusahaan besar ternama mencari pasar dengan menciptakan aroma.
Sebuah perusahaan Prancis misalnya, menawarkan aroma mentega segar yang menciptakan kembali rasa lembut mentega dan yang tahan terhadap segala jenis pemasakan ( termasuk pemasakan dengan kompor micro-wave ).
Barang-barang dari plastik, peralatan rumah tangga, pakaian, ruang kantor, kendaraan bermotor, toilet sampai tempat parkir diberi wewangian, tujuannya untuk menyembunyikan bau aslinya ( alami ).
Menurut hasil penelitian pemasaran, pada 59 % kasus yang diteliti, pembeli memilih suatu produk berdasarkan bau yang dipancarkannya.
Bidang baru penelitian bahkan telah memunculkan aromakologi atau psikologi aroma, karena aroma dapat memperbaiki tingkah laku manusia.

Dikereta-kereta bawah tanah London, tempat-tempat duduk dilengkapi dengan kantung kecil yang menyebarkan bau sitrun, jeruk, kayu manis yang memiliki daya menghilangkan ketegangan.
Perusahaan-perusahaan Jepang bahkan menyebarkan bau mentol, bunga lili dan lavender untuk meningkatkan gairah kerja para pegawainya.
Bau wewangian atau lebih dikenal dengan nama aroma, disamping digunakan untuk mengharumkan benda-benda atau peralatan untuk keperluan manusia.
Pengharum digunakan juga sebagai " obat " antiseptik ( pencuci hama ), gangguan perut dan penenang.
Bahan minyak yang berbau harum, biasanya digunakan di salon-salon kecantikan atau klinik perawatan tubuh digunakan sebagai alat pengobatan ( terapi aroma ).
Minyak esensial ini digunakan sebagai pengobatan pelengkap untuk membantu penyembuhan dan meringankan keluhan penderita.
Minyak esensial sebagai penyokong pengobatan digunakan juga di Inggris dan Prancis.
RS Churchill dan Oxford di Inggris telah menggunakannya sebagai terapi medis sejak tahun 1987.
Beberapa orang banyak memanfaatkan minyak esensial sebagai terapi pelengkap dirumah.
Misalnya : pemberian wewangian dihampir semua ruangan, dari ruang tamu ssampai kamar mandi.
Nenek moyang kita sejak jaman dulu, secara tidak disadari telah menggunakan dalam pengobatan sehari-hari, seperti :
Minyak kayu putih digunakan untuk mengerik / kerok, sakit perut, kembung, masuk angin ( common cold ) , batuk, pilek, digigit serangga dan seterusnya.
Minyak sere digunakan untuk bila digigit serangga, masuk angin ( common cold ) dan sebagainya.
Minyak tawon untuk bengkak-bengkak digigit serangga, terkena pukulan atau benturan benda tumpul, robekan benda tajam ( pisau ), jatuh, terkilir dan sebagainya.
Minyak telon, minyak zaetun dan masih banyak lagi minyak-minyak lainnya, sudah sejak lama dijadikan sebagai alat terapi.

Penggunaan minyak esensial dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pemijatan, peredaman, penghirupan, pengolesan, penyemprotan, lotion, dan melalui mulut ( per oral ).
Cara terakhir terutama digunakan untuk jenis-jenis menyak yang tidak berbahaya dan khasiatnya sudah diakui secara medis seperti peppermint oil yang dipakai dalam campuran obat batuk.
Jenis minyak esensial yang digunakan untuk membantu pengobatan medis harus berupa bahan minyak asli dan belum dicampur dengan bahan-bahan sintetis.

Cara pemakaian dengan takaran yang benar ( tidak berlebihan dan sesuai aturan ), jarang dilaporkan menimbulkan efek samping.
Dalam penelitian terbaru disebutkan sari minyak ( minyak esensial ) yang digunakan sebagai penyokong terapi medis yang menguap diudara pada waktu digunakan, mengandung banyak folatile-folatile atau molekul-molekul halus yang sangat berbahaya bila terhirup oleh hidung dan akan segera masuk ke dalam ruang-ruang kecil ( alveoli ) paru-paru di dalam ruang-ruang kecil itu terkumpul sebagai benda asing dan akan berdampak pada pengembangan dan fungsi paru-paru.
Ukuran rata-rata sepasang paru-paru manusia sehat secara kasar memiliki permukaan pernapasan seluas 85 m2, yang terdiri dari 300 juta kantung udara kecil-kecil ( alveoli ) yang selalu berisi sekitar 3 liter udara.

Kita mengenal obat tradisional jamu yang diolah dari tumbuh-tumbuhan, seperti dari bagian akar, batang, daun, buah, biji, maupun bunganya.
Ternyata jamu nenek moyang kita ini disamping sebagai ramuan berkhasiat, jamu juga memiliki keunggulan lain yaitu aromanya, aroma jamu seduhan ternyata memiliki khasiat aromaterapi.
Ketika orang itu menyeruput ( meminum dengan tipis ) jamu seduhan, aromanya langsung menyerap ke dalam hidung.
Kekuatan aromatik inilah yang sekarang banyak dimanfaatkan dunia modern sebagai sarana relaksasi aromaterapi seperti pada Spa.
Jadi jamu seduhan memiliki khasiat ganda, yaitu keunggulan zat-zat alami yang berkhasiat obat dan khasiat aromaterapi.
Keunggulan jamu ini bisa membuat kita hidup sehat, bahagia, dan mudah-mudahan bisa awet muda seperti nenek moyang kita dulu.

Powcher ( 1936 ) seorang ilmuwan asal Prancis melakukan penelitian dengan membandingkan efek antiseptik dari 33 jenis minyak esensial dengan efek antiseptik fenol ( bahan antiseptik dalam larutan karbol atau lisol ) dengan media yang dikontaminasi dengan air dari tangki limbah.
Hasinya, minyak lemon ( citrus limon ) yang mengandung sinamaldehida memiliki kekuatan antiseptik diatas fenol.
Angka yang tertera dalam tabel 1 menunjukkan dilihat dari efek antiseptiknya, fenol sudah tidak efektif lagi dengan pengenceran 5,6 sementara minyak lemon masih efektif sampai pengenceran 7.
Sifat antiseptik dan antibakterial pada minyak lemon ini mungkin menjelaskan mengapa pasien penyakit maag ( gastritis ) dapat sembuh setelah meminum campuran lemon dan sirup maple.
Sifat antiseptik minyak lemon mungkin telah membunuh sebagian kuman di dalam lambung yang menyebabkan penyakit maag kronis.
Seperti kita ketahui sekarang, lebih dari 80 % penyakit maag yang kronis ternyata disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori, sejenis kuman yang menyukai suasana asam.
Kuman tersebut bukan dibunuh oleh cairan lemon yang asam, tetapi oleh minyak lemon yang berasal dari kulit lemon dan ikut terperas ketika buah lemon diperas.
Sementara itu, cairan lemon yang asam dinetralkan oleh campuran air dan sirup maple yang alkalis ( suasana basa ), sehingga mengurangi rasa perih pada lambung.

Ada lagi yang namanya Kamilosan yaitu sebagai salep atau minyak yang berkhasiat untuk membantu menyembuhkan luka selaput lendir, seperti luka pada puting susu atau sariawan pada mulut.
salep atau cream kamilosan ini ternyata berasal dari minyak tanaman chamomile yang mengandung dua senyawa anti infeksi dan fungisida yang aktif, yaitu chamazulene dan alpha- bisabolol.
Minyak lainnya yang juga bersifat sebagai anti infeksi adalah minyak lavender, cengkih, kayu manis, thymi, kayu putih, dan pohon teh.
Di Prancis, uap minyak pohon teh dipakai dengan cara dihirup untuk meringankan radang tenggorok dan tonsilitis.
Minyak cengkih juga dikenal untuk perawatan aseptik ( pembebasan hama permulaan ) akar gigi sebelum gigi ditambal.
Minyak kayu manis dan thymi sering digunakan dalam campuran obat batuk untuk mengurangi inflamasi saluran napas atas.
Minyak lainnya yang memiliki khasiat antivirus, seperti minyak melissa, eucalyptus, geranium.
Minyak eucalyptus ( kayu putih ) dan cengkih dapat juga dipakai untuk mengusir nyamuk dan serangga lain.

Di jaman dahulu minyak tanaman dapat digunakan sebagai obat tidur atau penenang.
Di jaman sekarang ternyata senyawa-senyawa valepotriat dalam minyak valerian ( valeriana offcinalis ) terbukti memiliki sifat penenang, bahkan dipakai sebagai bahan baku pembuatan obat valium.
Dan sampai sekarang beberapa jenis minyak esensial banyak digunakan dalam terapi aroma untuk memberikan efek penenang atau relaksasi.

Dalam penggunaannya sari minyak ( essential oils ) sebagai " terapi " memang tidak bisa disamakan dengan obat-obatan medis yang dapat menyembuhkan secara cepat dan ampuh.
Tetapi paling tidak ada beberapa keuntungan tambahan, jika kita menggunakan jasa minyak essensial ini.
Sari minyak ini dapat memberikan relaksasi dan menyegarkan serta untuk menguatkan penyembuhan diri, dengan merangsang daya tahan tubuh secara tidak langsung.
Trimakasih, Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar