Rabu, 25 September 2013

Memahami perubahan dari 4 sehat, 5 sempurna menjadi Pedoman Gizi Seimbang.

Pola hidup masyarakat kita semakin jauh dari arah hidup sehat, untuk itu sangat dibutuhkan informasi tentang cara bagaimana hidup sehat, karena makin banyaknya penyakit yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan gizi dan gaya hidup modern.
Cara makan gaya modern yang hanya mengandalkan selera sangatlah berisiko untuk terkena penyakit.
Untuk mengurangi risiko diperlukan penerapan pola makan gizi seimbang, yaitu dengan mengonsumsi beragam makanan, memperbanyak makan sayuran dan buah, serta membatasi konsumsi garam, gula, dan lemak jenuh.
Sebenarnya yang kita butuhkan tidak hanya makanan yang berkualitas untuk kesehatan saja seperti nasi, lauk pauk, sayuran, dan buah sebagai penutupnya.
Akan tetapi, porsi makanan juga perlu diperhatikan sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Sejak zaman dahulu kala bahkan sampai sekarang ini kita mengenal slogan yang sudah sangat familier sekali yaitu Empat sehat lima sempurna ( 4 S 5 S ).
Karena begitu terkenalnya slogan itu, banyak orang yang " jatuh cinta ".
Jadi jangan heran bila masih ada orang yang menyebut Empat sehat lima sempurna sampai saat ini.
Ceritanya begini, pada waktu itu pemerintah memperkenalkan pedoman baru yang disebut Pedoman Gizi Seimbang ( PGS ) pada tahun 1993, banyak orang bertanya mengapa 4 S 5 S dirubah ?
Dan banyak pula yang bertanya apa sih PGS itu ?
Harus diakui, meskipun sebutan PGS dicantumkan dalam program pangan dan gizi Repelita VI tahun 1993, baru pada tahun 1995 buku pedomannya dicetak dan diedarkan oleh Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan.
Dan dicetak ulang pada tahun 2000 dengan perbaikan.
Buku dicetak dalam jumlah yang sangat terbatas, dan tidak dipublikasikan.
Jadi memang pemanfaatan PGS belum pernah dijelaskan pada masyarakat luas.
Hasilnya pun masyarakat banyak yang tidak mengetahui, bahkan belum pernah mendengar tentang PGS itu.

Setelah sudah sekian lama, masyarakat hanya tahu sepintas, inipun banyak yang salah mengerti, sampai ada komentar PGS tidak praktis, tidak mudah dihafal dan diingat dan seterusnya.
Mendingan dikembalikan saja ke slogan lama, 4 S 5 S.

Mengapa harus diganti ?
Kita mencontoh ke negara Amerika Serikat, karena konsep 4 S 5 S dan PGS diadopsi dari negara Adidaya itu.
Banyak negara Eropa dan Asia juga mengikuti perkembangan itu.
Slogan 4 S 5 S itu juga diadopsi dari program yang dikembangkan di AS.
Prinsip Pedoman Gizi Seimbang ( balanced diet ) yang dikembangkan AS pada tahun 1970, ternyata diterima secara global oleh semua negara, sesuai dengan keputusan badan PBB FAO / WHO tahun 1992 di Roma.
Slogan 4 S 5 S diperkenalkan di Indonesia pada kurun tahun 1950-an oleh dokter Poerwo Soedarmo, waktu itu menjabat sebagai kepala Lembaga Makanan Rakyat.
Aslinya diciptakan pada tahun 1940-an di AS ( USA ) oleh Departemen Pertanian ( USDA ), dengan sebutan yang terus berganti-ganti.
Pada awalnya disebut Pedoman Basic Seven, karena makanan dibagi dalam tujuh kelompok.
Kemudian berubah menjadi Basic Five, karena dari tujuh kelompok makanan digabung-gabung menjadi lima kelompok.
Terakhir, pada tahun 1950-an berubah lagi menjadi Basic Four, karena hanya terdiri dari empat kelompok makanan.
Slogan itu terpaksa di ubah-ubah, karena dasar ilmu gizi yang dipakai menyusun pedoman pertama pada tahun 1940 sudah berubah.
Pengetahuan tentang jenis, jumlah zat gizi dan kegunaannya bagi tubuh waktu itu masih berubah-ubah sesuai dengan penemuan hasil penelitian baru yang berkembang pesat pada awal abad ke - 19.

Pada tahun 1970 slogan berubah lagi, lebih mendalam tidak hanya menerangkan adanya pengelompokan bahan makanan, seperti slogan semula, tetapi lebih menekankan perlunya keseimbangan makanan atau balance diet.
Pedoman baru ini dipopulerkan dengan sebutan Dietary atau Nutritional Guideline For American People, alias Pedoman Gizi Seimbang bagi Rakyat Amerika Serikat dengan logo atau simbol Piramida.
Pada gambar piramida gizi seimbang tahun 1970, makanan dibagi menjadi enam kelompok dengan porsi berbeda-beda.
Pada dasar piramida dengan proporsi terbesar, adalah kelompok karbohidrat ( Roti, sereal, mie, nasi, dan lain-lain ) sebagai sumber energi atau kalori utama.

Diatasnya kelompok buah dan sayur sebagai sumber vitamin dan mineral.
Keduanya dalam kotak berbeda untuk menekankan pentingnya peran dan proporsi tiap-tiap kelompok.
Kotak sayur ( sebelah kiri ) sedikit lebih besar dari kotak buah di sebelah kanannya.
Artinya, jumlah atau porsi sayur yang dianjurkan untuk kita makan setiap hari sedikit lebih banyak dibandingkan porsi buah.
Pada lapisan ke tiga, dari bawah piramida, ada kelompok lauk pauk ( daging, telur, ikan, dan lain-lain ) di kotak kiri, dan susu serta produk susu ( mentega, keju, dan lain-lain ) di kotak kanan.
Proporsi kelompok makanan ini lebih kecil atau lebih sempit dibandingkan dengan ke dua kelompok dibawahnya.
Artinya, jumlah atau porsi lauk pauk sebagai sumber utama protein dan lemak, lebih kecil dari pada porsi untuk makanan pokok dan sayur atau buah.
Di puncak piramida, yang ruangnya tersempit, terdapat kelompok makanan yang relatif tidak terlalu banyak diperlukan oleh tubuh.
Porsinya pun dibatasi seperlunya, untuk menjaga keseimbangan gizi.
Kelompok ini adalah gula, minyak, lemak dan garam.
Mengapa kelompok ini harus dibatasi ?, karena dalam makanan kita sehari-hari misalnya bentuk kue-kue manis, tart, cake, makanan bersantan, goreng-gorengan itu cenderung lebih disukai dan lebih banyak dimakan bila ada kesempatan karena enak rasanya.

Setiap lima tahun gambar dan isi pedoman di evaluasi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan gizi dan pola penyakit yang berkembang.

Perubahan yang terakhir diumumkan pada bulan maret 2005 dan ini sangat berbeda dengan kelompok sebelumnya.
Makanan tidak dikelompokkan dalam kotak-kotak piramida, tetapi dalam kerucut yang lebar ( bawah ) dan makin menyempit ( ke atas ).
Pedoman yang disajikan selalu berubah, karena ilmu pengetahuan gizi yang dipakai sebagai dasar penyusun pedoman selalu berubah lebih maju, maka pedoman gizi seimbang pun berubah sedikitnya lima tahun sekali sesuai dengan hasil evaluasi manfaat pedoman.

Pada prinsipnya ada Enam macam Pedoman Gizi Seimbang ( PGS ) yang bersifat umum :
1. Membiasakan konsumsi beraneka ragam makanan.
Makin banyak ragamnya makin baik.
2.Memperhatikan dan mempertahankan berat badan ideal.
3. Mengatur porsi makanan.
4. Menjaga keamanan makanan..
5. Mengatasi masalah untuk kelompok masyarakat dengan masalah gizi tertentu, misalnya kurang berat badan, kekurangan vitamin A, zat besi, yodium dan sebagainya.
6. PGS yang bersifat spesifik untuk kelompok masyarakat tertentu, misalnya makanan yang terkait dengan adat dan kebiasaan atau budaya makan masyarakat.

Terima kasih, Tuhan berkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar