Sabtu, 26 Maret 2011

Musik sebagai medium ajaib.

Kalau kita berbicara tentang musik, tentu akan mengingatkan kita pada bunyi-bunyian yang sifatnya menghibur dan disukai oleh banyak orang.
Jenis musik ini banyak sekali dari musik klasik, rock, pop, jazz, santana, rege, dangdut, keroncong, gamelan, sampai tarling ( gitar dan seruling ) cirebonan, dan masih banyak lagi.
Musik dipercaya dapat membangkitkan semangat, menggugah jiwa, memberi tenaga bahkan dapat menyembuhkan suatu penyakit.
Musik juga mampu menghibur jiwa, mengusir kesedihan dengan tarian dan nyanyian.
Musik menimbulkan kenangan terhadap orang-orang tercinta yang telah pergi atau sahabat-sahabat yang telah tiada.
Musik membawa ingatan waktu dikala masa kanak-kanak sedang bermain, membawa jiwa orang sholeh untuk berdoa, dan penggembala kambing, domba riang gembira.
Musik dapat menolong penderita stroke menemukan bahasa dan ekspresi.
Dengan musik kita dapat merasakan keagungan alam semesta.
Musik membantu tanaman tumbuh, membuat orang lain merasa bahagia, mengantarkan anak-anak untuk tidur, dan membariskan para prajurit menuju peperangan.
Musik dapat mengusir roh jahat, melantunkan puji-pujian kepada Tuhan kita Juru slamat dunia, menggugah para pemimpin dan bangsa-bangsa, memukau dan menghibur, membangkitkan dan mengubah.

Namun musik lebih dari segalanya, musik itu adalah bunyi-bunyian bumi dan langit.
Mulai dari tangisan pertama dalam hidup sampai embusan napas terakhir dalam kesesakan, mulai dari denyut jantung hingga melayangnya imajinasi yang dilingkupi oleh suara dan getaran setiap saat dalam hidup.
Musik merupakan bahan pembentuk hidup dan mimpi, jiwa dan raga.
Musik berkembang menjadi nyanyian-nyanyian, mantra-mantra, senandung kidung yang indah.

Sejak jaman dahulu bunyi dan musik dikaitkan dengan penciptaan atau vibrasi pertama alam semesta.
Dari yang tak terkatakan akan muncul variasi simetrik dan numerik yang melandasi struktur jasmani.
Melodi yang mempesona jiwa dan penghibur terbaik bagi khayalan yang risau serta menyembuhkan otak.

Musik adalah bahasa yang mengandung unsur-unsur universal, bahasa yang melintasi batas-batas usia, jenis kelamin, ras, agama dan kebangsaan.
Musik berbicara kepada setiap orang dan setiap spesies.
Musik menjadi bahasa bersama dunia modern.
Musik dapat membuat sehat semua orang, untuk memberi makna dasariah serta fondasi yang tak tergoyahkan.
Musik sebagai sound judgement ( penilaian yang sehat ), sound advise ( nasehat yang baik ).
Dengan musik kita berjalan selaras ( in tune ) dan harmonis ( in harmony ) dengan orang lain dan dengan dunia disekelilingnya.

Di kalangan ilmu kedokteran musik dijadikan metode penyembuh untuk mempertahankan kesehatan dasariah, memantapkan emosi dan meringankan penyakit.
Musik merupakan metode yang gampang diikuti, aman, efektif, murah dan lebih disukai banyak orang.

Menurut penelitian di saint agnes hospital AS, musik klasik yang mengalun dengan lembut dan teduh bila dipasang selama setengah jam dapat menghasilkan efek yang setara dengan sepuluh miligram valium.
Musik dapat berfungsi sebagai " latihan " untuk meningkatkan kemampuan melakukan lompatan-lompatan naluriah, mempertajam koordinasi motorik halus dan menunjukkan peningkatan dramatis dalam tugas-tugas ruang dan waktu.

Pada studi yang dilakukan di Inggris terhadap anak-anak sekolah dasar dilaporkan dengan mendengarkan musik klasik selama 10 menit tiap masuk ruang kelas terdapat perbaikan-perbaikan dalam perhatian dan kinerja murid-murid di sekolah itu.

Namun sumbangan yang paling penting adalah bahwa janin ternyata mendengar bunyi-bunyian dalam rahim ibunya.
Suara ibu berfungsi sebagai tali pusat suara bagi bayinya yang sedang berkembang dan sebagai sumber utama asuhan.
Ketika bunyi-bunyian itu diintegrasikan ke dalam jalur-jalur saraf, subjek mengembangkan kemampuan untuk berbicara dan berkomunikasi.

Pada banyak penelitian mengenai kekuatan transformatif pada musik, lebih dipakai musik klasik dari Mozart, dikarenakan efek musik ini menenangkan para pendengarnya, memperbaiki persepsi spasialnya, pengungkapan diri lebih jelas serta komunikatif dengan hati dan pikiran.
Efek musik klasik Mozart dapat mencapai hasil lebih baik untuk reaksi jangka panjang.
Irama, melodi dan frekwensi tinggi musiknya merangsang wilayah-wilayah kreatif dan motivasi di otak.
Semuanya terdengar begitu murni dan sederhana.
Tidak membangkitkan gelombang pasang emosi, tidak membuat jalinan yang memukau ataupun atraktif.
Daya musik Mozart khas dan luar biasa, tidak seperti komponis-komponis yang lain di jamannya dan jenis-jenis musik lainnya.

Bunyi adalah suatu energi yang dapat disusun menjadi bentuk, pola, gambaran, dan proporsi matematis, maupun menjadi musik, ucapan dukacita dan sukacita.
Bunyi mengalir dalam bentuk gelombang melalui udara dan diukur dalam frekwensi dan intensitas.
Bunyi memiliki ciri misterius, mampu menciptakan bentuk-bentuk fisik yang mempengaruhi kesehatan, kesadaran, dan prilaku manusia setiap hari.
Bunyi musik yang mengalun lembut dapat memberi muatan pada otak dan tubuh secara positif, membuat organ-organ tubuh menjadi rileks, melepaskan ketegangan dan membangkitkan prestasi.

Bunyi-bunyian juga ada yang dapat menimbulkan perubahan-perubahan negatif seperti bunyi-bunyian yang keras, bising ( bunyi pabrik, tiupan peluit, mesin jet ), serutan kayu listrik, gergaji listrik yang melengking dan seterusnya, menyebabkan kepala jadi sakit disusul dengan ketidakseimbangan yang ekstrem, menyakitkan telinga, menimbulkan stres, kejang-kejang otot dan nyeri.

Pada laporan hasil penelitian di Finlandia tahun 2005 menyatakan bahwa orang yang melakukan pola makan rendah lemak dan rendah kolesterol memiliki peredaran darah ke telinga yang lebih baik dan dengan demikian memiliki pendengaran yang lebih baik.

Pada studi lainnya di Virginia University menyimpulkan bahwa orang-orang yang memperoleh bimbingan mengenai gizi dan menjalani pola makan rendah lemak jenuh, gula sederhana, dan garam meja serta makanan yang banyak mengandung padi-padian utuh, sayur mayur dan buah-buahan segar pendengarannya menjadi lebih baik.

Seperti halnya otak, ada belahan otak kanan dan ada belahan otak kiri.
Begitu juga dengan telinga kita ada yang sebelah kanan dan ada yang sebelah kiri.
Tiap-tiap telinga tentunya mempunyai fungsi berbeda jika kita teliti lebih lanjut.
Dari hasil penelitian di sound listening center AS, menyatakan :
Telinga kanan menerima bunyi huruf vokal yang jernih dan jelas, suara terdengar menjadi lebih kuat, posturnya menjadi lebih tegak, dan stresnya berkurang, sementara bunyi yang sama yang diarahkan ke telinga kiri kadang-kadang akan mengganggu nada si pendengar dan menyebabkan berkurangnya perhatian.
Namun telinga kiri menyerap emosi-emosi dan nada-nada yang lebih rendah seperti halnya telinga kanan.
Telinga kanan bersifat dominan karena menyalurkan impuls-impuls pendengaran dengan lebih cepat menuju pusat-pusat bicara di otak dari pada yang dilakukan telinga kiri.
Impuls-impuls saraf dari telinga kanan langsung menuju otak kiri tempat keberadaan pusat bicara ( area Broca ), sedangkan impuls-impuls saraf dari telinga kiri menempuh perjalanan lebih panjang yaitu melewati otak kanan yang tidak mempunyai pusat-pusat bicara yang sebanding, dan kemudian kembali ke otak kiri.
Hasilnya adalah suatu tanggapan yang tertunda, dalam ukuran milidetik, dan kehilangan perhatian maupun vokalisasi yang subjektif.
Temuan-temuan ini sangat berguna untuk penerapan praktis.
Jadi jika dalam pembicaraan atau pertemuan sedikit mengarah ke sisi kanan itu lebih baik atau meletakkan telepon ( hp ) lebih baik ke sisi kanan untuk dapat memperbaiki pendengaran, fokus, dan memori atas informasi yang disajikan.

Musik merupakan alat penyembuhan yang tak ternilai, musik dapat mengubah suasana menjadi sejuk dan damai, mampu menenangkan pikiran serta tubuh.
Menyembuhkan bukan hanya berarti menjadi ada, menyembuhkan berarti menjadi utuh, selaras dan seimbang.
Kita harus melepaskan diri dari model kontemporer tentang tubuh sebagai mesin yang terawat dengan baik sesuai dengan spesifikasi pabrik, dan sebaliknya menganggap tubuh sebagai orkestra yang menerima dan menghasilkan simfoni bunyi-bunyian,zat-zat kimia, muatan-muatan listrik, warna warni, dan imaji-imaji.
Apabila kita berada dalam kesehatan yang baik, instrumen-instrumen dalam orkestra kita bekerja dengan lancar dan selaras.
Sebaliknya bila sakit dan menderita, satu atau lebih dari instrumen kita kendor atau ketinggian, perlu di stel lagi dan tidak mempunyai nada.

Musik adalah pengalaman pribadi manusia yang menyentuh kalbu dan mengobati hati yang luka.
Musik dapat menimbulkan getaran reaksi fisik, yang pada akhirnya getaran itu akan ditemukan dan dimanfaatkan.
Musik menghasilkan efek mental dan fisik untuk memperoleh penyembuhan dari musik, kita harus mengerti lebih dalam apa yang sesungguhnya dikerjakan oleh musik.

Beberapa pemanfaatan penyembuhan lewat musik :
- Musik menutupi bunyi dan perasaan yang tidak menyenangkan.
- Musik juga dapat memperlambat dan menyeimbangkan gelombang otak.
- Musik mempengaruhi pernapasan, karena musik menimbulkan efek ketenangan, pengendali emosi, pikiran dan metabolisme yang lebih baik.
- Musik dapat mempengaruhi denyut jantung, denyut nadi dan tekanan darah.
- Musik dapat mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki gerak dan koordinasi tubuh.
- Musik dapat menaikan tingkat endorfin.
- Musik dapat mengatur hormon-hormon yang berkaitan dengan stres.
- Musik dapat memperbaiki kemampuan otak.
- Musik dapat memperkuat ingatan dan pelajaran.
- Musik dapat meningkatkan produktivitas.
- Musik dapat meningkatkan asmara dan seksualitas.
- Musik dapat merangsang pencernaan.
- Musik meningkatkan daya tahan.
- Musik dapat menimbulkan rasa aman dan sejahtera.

Pada suatu penelitian di Lutheran General Hospital di Chicago AS.
Orang yang menderita penyakit arthritis rhematoid disuruh mendengarkan musik yang ia sukai dan ia akrabi selama bertahun-tahun untuk merangsang pengalaman-pengalaman batiniah dan membantu penderita mengekspresikan emosi-emosinya, ternyata hasil yang diperoleh nyerinya berkurang sampai 90 persen dan sekaligus dapat mengatasi kemurungan yang selama ini selalu memikirkan penyakitnya.

Begitu juga dengan penderita Asthma Bronchiale, ketika penderita disuguhkan irama musik yang dulu dikenalnya, membuat perasaan berubah, ketegangan pun menurun, orang menjadi tenang dan penuh kepasrahan diri, kemudian asthma pun berangsur-angsur berkurang, mereda dan akhirnya dapat bernapas lega tanpa ada sesak dan napas bunyi lagi.

Jika kita mempunyai musik-musik favorit, lantas kita mencoba membunyikannya, kita akan merasa terpukau, membuat pikiran jadi tenang, bersemangat dan penuh gairah untuk masa depan.
Musik-musik gospel dapat membuat kita " berpijak ke tanah " dan membimbing ke arah perasaan damai yang mendalam serta kesadaran rohani.
Musik-musik tersebut sangat bermanfaat untuk membantu mengatasi dan melepaskan rasa sakit.
Itulah musik, dia menyuarakan nada yang indah untuk kesejahteraan manusia dan supaya manusia terbebas dari sakit penyakit.
Trimakasih, Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar