Selasa, 17 Agustus 2010

Mewaspadai Syndrome Darah Kental di usia muda.

Apakah anda sering sakit kepala sebelah atau biasa anda menyebutnya migren ? jangan anggap sepele keluhan itu. Bisa jadi, sakit kepala sebelah yang anda rasakan itu merupakan gejala awal dari sindrom darah kental.
Sindrom darah kental adalah serangkaian gejala yang muncul akibat kekentalan darah berlebihan.
Akibat darah terlalu kental, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi tidak lancar.
Pasokan oksigen ke sel-sel tubuh jadi terhambat.
Migren adalah salah satu gejala karena pasokan oksigen ke otak tersendat.
Di dunia kedokteran, darah kental sebenarnya bukan hal baru, tetapi tidak banyak orang tahu atau waspada dengan darah kental.
Padahal, sudah banyak korban stroke atau serangan jantung akibat darah kental.
Darah menjadi kental karena kekurangan cairan darah atau trombosit ( zat yang berperan dalam pembekuan darah ), sehingga mudah lekat satu sama lain ( reulux ).
Bila seseorang memiliki kolesterol tinggi atau punya kebiasaan merokok, darah yang sudah kental semakin susah mengalir.
Kolesterol yang menempel di dinding pembuluh darah membuat penampang pembuluh darah menyempit.
Adapun asap rokok akan merusak lapisan dinding pembuluh darah bagian dalam ( endothel ).
Endothel ini turut mengaktifkan sistem pembekuan darah. Apabila endothel rusak, trombosit akan mudah melekat satu sama lain.
Hambatan-hambatan dalam pembuluh darah ini dikenal sebagai trombosis.
Trombosis bisa terjadi diseluruh pembuluh darah. Karena itu, dampaknya tergantung dari bagian pembuluh darah yang terhambat.
Jika trombosis terjadi di pembuluh otak, maka akan terjadi stroke.
Sementara pada pembuluh jantung akan menyebabkan serangan jantung.
Untuk mengatasi pengentalan darah yang paling efektif dan murah meriah dengan cara minum air putih, setelah bangun tidur pagi hari.
Pada waktu tidur di malam hari sampai menjelang paga, tubuh mengalami kekurangan cairan dan darah mengalami kekentalan.
Dengan meminum air, kekentalan akan berkurang, tubuh menjadi segar dan otakpun menjadi encer. Karena pengangkutan oksigen ke otak menjadi lebih baik.
Di zaman modern seperti sekarang ini, banyak orang usia muda 18 - 45 tahun menderita kekentalan darah. Hal ini dikarenakan tak lepas dari gaya hidup yang tidak sehat dan stres tinggi memicu pengentalan darah.
Jadi harus diwaspadai jika anda sering mengalami migren, merasa pandangannya berputar sampe mual, merasa sekujur badan sering pegal-pegal, dengan disertai telinga sering berdenging. Itu serangkaian gejala kekentalan darah.
Kalau dibiarkan akan berlanjut menjadi stroke, serangan jantung, kebutaan, gagal ginjal dan sebagainya dan seterusnya.
Pada sejumlah kecil penderita darah kental, penyebabnya faktor genetik ( keturunan ) dan ini harus berhati-hati karena berisiko mengalami trombosis di usia muda.
Bagi yang memiliki darah kental secara genetik harus minum obat antikoagulan ( anti penggumpalan ) seumur hidup.
Kelainan ini ditemukan dalam populasi kecil pada manusia.
Di Indonesia belum ada data jumlah pasien usia muda yang mengalami darah kental.
Kasus darah kental tidak hanya milik laki-laki saja, tetapi juga perempuan.
Masuknya perempuan ke dunia kerja diduga berhubungan dengan semakin banyak perempuan yang terkena sindrom darah kental.
Perempuan bekerja bebannya semakin banyak sehingga rentan terhadap stres.
Stres dapat memicu darah kental karena meningkatkan adrenalin.
Bila ada adrenalin, tubuh akan menghasilkan energi dengan cara membakar lemak.
Persoalannya, pada orang yang stres, High density lipoprotein ( HDL / kolesterol baik ) tidak ikut meningkat sehingga lemak darah menjadi tinggi.
Berbeda dengan pembakaran lemak karena olah raga. Aktivitas olah raga meningkatkan kadar HDL, sehingga lemak yang terbakar akan dibuang ke keluar tubuh.
Salah satu dampak buruk dari sindrom darah kental adalah stroke.
Selain kematian, mereka yang terkena stroke bisa mengalami kecacatan parah akibat fungsi otak terganggu.
Yang perlu juga diperhatikan pada sindrom darah kental, apakah penderita memiliki riwayat stroke dalam keluarga, memiliki defisiensi protein darah, dan kelainan gen.
Apabila ada anggota keluarga terkena stroke, risiko mendapat stroke meningkat hingga empat kali lebih besar.
Kelainan pada gen yang dibawa sejak lahir juga menyebabkan perempuan rentan terkena migren dan stroke akibat darah kental.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar