Kamis, 19 Agustus 2010

Rokok, racun yang dilegalkan.

Ingat kata rokok, berarti kita juga ingat dengan substansi utamanya yaitu tembakau yang dapat membuat perokok menjadi kecanduan.
Merokok tetap saja menjadi primadona banyak orang, meski sudah di tulis pada setiap bungkusnya yang berbunyi " merokok dapat menyebabkan kanker paru, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin ".
Pada tayangan iklan rokok, memberikan kesan bahwa merokok adalah lambang modern dan keperkasaan, tetapi bersyukur masyarakat kita semakin memahami bahwa kebiasaan merokok adalah kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan.
Dari hasil riset dikatakan merokok telah membunuh satu diantara sepuluh orang dewasa diseluruh dunia. Tahun 2030 diperkirakan jadi 1 dari 6 orang dewasa, atau 10 juta kematian per tahun.
Saat ini banyak orang yang mengakui bahwa merokok dapat merusak kesehatan manusia dalam skala global ataupun nasional.
Pada saat ini sedang diperluas akses pengobatan, pengganti nikotin dan pengobatan-pengobatan penghentian rokok lainnya.
Ketika asap rokok diisap masuk ke paru, dan dari sinilah nikotin masuk ke dalam aliran darah lewat epithel alveolus paru.
Dalam hitungan detik, nikotin disebar ke jutaan sel saraf di sistem saraf pusat, utamanya di otak tengah nikotin berinteraksi dengan receptor-receptor alfa-4, beta-2 asetilkolin nikotinik.
Sinyal ini segera ditransmisi ke axon dibagian belakang otak yang menstimulasi pelepasan beberapa jenis transmiter saraf ( neurotransmiter ), termasuk dopamin.
Dopamin inilah yang menimbulkan rasa enak, mengurangi kelelahan, ketegangan, kecemasan, dan stres.
Karena ambang dopamin segera surut dengan cepat, tak heran jika perokok banyak yang mengalami gejala ketagihan untuk asupan nikotin lagi ( craving ).

Beberapa industri farmasi telah menemukan beberapa jenis substansi agonis nikotin, yaitu obat yang bekerja sama seperti nikotin dalam merangsang receptor saraf.
Mulai dari buproprion sebagai obat anti rokok pertama ( 1997 ), sebagai antidepresan ( 1985 ),
cytisine, mecamylamine untuk penghentian kecanduan rokok, dianicline dan varenicline temuan
terakhir sebagai agonis parsial nikotin dan sekaligus antagonis nikotin, karena mencegah nikotin menempel pada receptor saraf.

Beberapa penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok antara lain :
Kanker paru, bronchitis kronik, emfisema,, penyakit jantung koroner, ulkus peptikum, kanker mulut/ tenggorok, penyakit pembuluh darah otak dan gangguan janin dalam kandungan.

Pada penelitian, perokok pasif yang terpapar asap rokok dari racun tembakau selama sepuluh menit, yerkena kadar aseton sebanyak dua sampai lima kali lebih nanyak dibandingkan dengan perokok aktif.
Demikian pula, perokok pasif dapat terkena limpahan zat benzena sepuluh kali lebih tinggi dibanding perokok aktif.
Limpahan zat gas monoksida sebesar dua setengah hingga lima kali lebih tinggi.
Asap rokok yang dikeluarkan perokok dan terhisap oleh orang yang bukan perokok ( perokok pasif ) mengandung racun dan dapat memicu munculnya berbagai penyakit paru.
Setiap batang rokok sigaret yang dinyalakan, asapnya mengeluarkan lebih dari 4000 zat kimiawi yang mengandung racun dan berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
Meskipun batang sigaret itu sudah berfilter.
Menurut hasil penelitian, merokok sigaret yang berfilter memang dapat mengurangi risiko terkena penyakit bronchitis kronis dan penyakit kanker paru, namun akan meningkatkan risiko terkena angina pectoris dan penyakit jantung koroner.
Hal itu disebabkan karena filter rokok sigaret mengandung carbonyl hemoglobin dengan kadar tinggi.
Salah satu zat yang terdapat dalam rokok adalah nikotin.
Nikotin adalah suatu zat psikoaktif yang mempunyai efek farmakologis terhadap otak yaitu mempengaruhi perasaan dan atau kebiasaan, oleh karena itu nikotin dapat menimbulkan ketergantungan ( ketagihan ).
Nikotin mempunyai 2 efek, pada dosis rendah nikotin bersifat stimulan ( perangsang ), sedang pada dosis tinggi bersifat sebagai penenang.
Ada beberapa faktor yang berpengaruh besar terhadap kebiasaan merokok, seperti lingkungan rumah ( orang tua, saudara ), lingkungan sekolah, status sosial ekonomi, tetapi yang paling besar pengruhnya adalah jumlah teman yang merokok.
Keuntungan psikososial dari merokok, mereka merasakan lebih diterima dalam lingkungan teman dan kelihatan lebih dewasa, dan merasa lebih nyaman.
Dari faktor psikologis adalah kepribadian; kebiasaan merokok lebih sering didapatkan pada orang-orang dengan gangguan kepribadian seperti neurosis dan kecenderungan antisosial.
Merokok juga sering digunakan sebagai alat psikologis ( psychological tool ) seperti meningkatkan penampilan atau kenyamanan psikologis.

Banyak yang bertanya, bagaimana caranya berhenti merokok.
Berhenti merokok adalah proses, jadi tidak bisa dilakukan dengan tiba-tiba.
Usaha berhenti merokok sering kali menemui kegagalan, ada 2 faktor yang ikut berperan :
1. Akibat ketergantungan atau addiksi nikotin.
2. Faktor Psikologis.

Kebiasaan merokok yang telah bertahun-tahun akan membentuk suatu pola tingkah laku yang telah mengakar sehingga kalau mencoba berhenti akan terasa seperti ada sesuatu yang hilang dari dirinya.
Nikotin merupakan suatu zat yang menimbulkan ketergantungan.
Orang yang sudah merokok bertahun-tahun kadar nikotin dalam darahnya cukup tinggi.
Bila berhenti merokok, maka kadar nikotin akan turun.
Bila penurunan kadar nikotin sampai dua per tiganya atau lebih, maka akan timbul berbagai gejala seperti sakit kepala, lesu, kurang konsentrasi, insomnia, gangguan pencernaan, dan lain-lain ; gejala-gejala ini disebut withdrawal symptoms.
Kalau withdrawal symptoms ini dapat dilewati, maka ia akan terus berhenti merokok, tetapi bila tidak, maka ia akan merokok kembali.

Melakukan teknik yang tepat dalam merencanakan berhenti merokok :
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan,
1. Orang tersebut harus mempunyai motivasi yang kuat untuk berhenti merokok, karena tanpa motivasi kuat segala usaha tidak akan berhasil.
2. Mengajarkan mengalihkan kebiasaan merokok dan untuk mengatasi addiksi nikotin dengan cara memberikan pengganti nikotin seperti permen karet nikotin atau transdermal patches.
3. Follow-up, ini memegang peran penting, karena follow-up yang buruk akan memberikan hasil yang buruk pula.

Ada metode lain yang bisa dicoba untuk membantu berhenti merokok adalah Akupunktur dan hipnotis.

Tujuan pemberian obat ( pendekatan farmakologis ) adalah untuk mengurangi atau menghilangkan gejala withdrawal yaitu dengan memberi nikotin dengan cara lain seperti spray atau aerosol nikotin, permen nikotin.
Obat yang sudah dipakai dibeberapa negara antara lain :
1. Nikotin gum ( permen karet nikotin ), berisi 2 mg dan 4 mg nikotin.
2. Plester nikotin ( transdermal nikotin ).

Ada teori yang mengatakan :
Keberhasilan untuk berhenti merokok ditentukan pada hari pertama.
Menentukan hari pertama tidak merokok dan tertib melaksanakannya, sangat penting untuk keberhasilan berhenti merokok jangka panjang.
Dampak psikologisnya, walaupun hanya satu isapan rokok pada hari pertama mulai berhenti merokok, bisa membuat mereka yang ingin berhenti merokok akan menjadi perokok lagi dalam jangka waktu enam bulan kemudian.

Nikmatilah hidup, dengan tanpa menikmati rokok.
" Asal mau, pasti bisa " Berhentilah merokok sebelum rokok yang memberhentikan anda.

Trimakasih, Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar