Mimisan digambarkan sebagai mengalirnya darah dari lubang hidung.
Orang Yunani menyebutnya dengan nama epistaxis yang artinya perdarahan hidung.
Dalam bahasa kedokteran juga perdarahan hidung ini dinamakan epistaxis.
Epistaxis ( mimisan ) didefinisikan sebagai peristiwa perdarahan akut dari lubang hidung, rongga hidung, atau nasofaring.
Mimisan diklasifikasikan berdasarkan tempat perdarahan utama, anterior atau posterior.
Epistaxis anterior lebih umum dijumpai.
Epistaxis anterior adalah pecahnya pembuluh darah pada plexus kiesselbach yang terletak dibagian anterior ( depan ) nasal septum ( bagian yang membagi lubang hidung menjadi dua ).
Sedangkan epistaxis posterior ( belakang ) berasal dari cabang-cabang arteri sfenopalatina yang berada dibagian posterior ( belakang ) rongga hidung atau nasofaring.
Perdarahan hidung ( mimisan ) biasanya terjadi sesudah mengalami luka seperti kebiasaan mengorek hidung ( epistaxis digitorum ), trauma pada wajah, meniup lewat hidung, terjepit atau kemasukkan benda-benda asing dalam hidung atau sinus, dan terlalu lama menghirup udara kering.
Mimisan sering terjadi pada keadaan udara kering serta musim dingin.
Keadaan udara kering ini dapat disebabkan oleh ketinggian hingga pendinginan udara ( air-Conditioner ).
Jarang terjadi sebagai komplikasi polip nasal atau infeksi kronis, seperti sinusitis ayau rhinitis, yang dapat menyebabkan penyumbatan dan akhirnya pendarahan pembuluh darah kapiler.
Dapat juga merupakan akibat menghirup bahan-bahan kimia yang menyebabkan iritasi pada mukosa nasal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendarahan hidung termasuk pemakaian obat-obatan pengencer darah ( antikoagulan ), tekanan darah tinggi, penggunaan aspirin yang berlebihan, pada tempat ketinggian dan iklim kemarau, penyakit pada pembuluh sklerotis, penyakit hodgkin, kanker, penyakit kudis, kekurangan vitamin K dan C, panas reumatik, kerusakkan pada darah ( hemofilia, purpura, leukemia, dan anemia ), dan kelainan pada pendarahan yang disebut Hemorrhagic telangiectasia.
Pada anak-anak, mimisan kemungkinan besar bukanlah suatu hal yang serius, berbeda dengan orang lanjut usia, epistaxis tidak dapat dianggap sepele, karena bisa berujung pada komplikasi.
Pada manula ( orang tua ) terjadi pergeseran otot tunika media secara progresif oleh kolagen.
Hilangnya otot ini mengakibatkan kemampuan arteri untuk berkontraksi menurun sehingga perdarahan sulit dihentikan.
Banyak literatur menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara epistaxis dengan hipertensi.
Hipertensi bukan penyebab langsung dari epistaxis, tetapi epistaxis biasanya terjadi pada pasien hipertensi. Ada juga pasien yang sedang mengalami epistaxis cenderung berada dalam keadaan hipertensi.
Pada penderita tekanan darah tinggi, degenerasi pembuluh darah dari arteri yang mengeras, merupakan penyebab utama perdarahan hidung.
Penderita tekanan darah tinggi biasanya mengalami perdarahan hidung yang serius karena kerusakan pada pembuluh darah, hal ini harus mendapat penanganan medis untuk menghentikan perdarahannya.
Epistaxis pada penderita hipertensi lebih parah dan sulit berhenti dibandingkan orang dengan tekanan darah normal.
Epistaxis yang terjadi pada wanita usia reproduktif harus mendapat perhatian, karena menurut penelitian terbaru membuktikan bahwa epistaxis memiliki kaitan dengan endometriosis.
Epistaxis mungkin berpangkal dari peningkatan tekanan vena ( seperti yang terjadi pada kelainan jantung dan paru-paru ) serta kelainan pada darah dan pembuluh darah.
Gejala yang terjadi, jika darah yang keluar dari lubang hidung bagian depan biasanya berwarna merah terang.
Jika darah dari belakang kerongkongan, berasal dari daerah bagian belakang dan dapat berwarna gelap atau merah terang ( dan sering terjadi kekeliruan untuk hemoptisis, batuk berdarah yang merupakan gejala penyakit pernapasan )
Perdarahan hidung umumnya terjadi hanya pada satu lubang hidung, kecuali jika disebabkan oleh penyakit darah atau luka berat.
Pada perdarahan hidung berat, darah merembes melalui sisi dinding pemisah hidung dan masuk ke dalam telinga bagian tengah juga ke sudut mata.
Jika darah banyak yang hilang ( perdarahan terus-menerus ) dapat terjadi sakit kepala ringan, pusing, dan sedikit sukar bernapas.
Perdarahan berat mengakibatkan tekanan darah rendah, denyut jantung cepat, sukar bernapas, dan muka pucat.
Perdarahan disebut berat jika berakhir lebih dari 10 menit sesudah diberi pertolongan dan menyebabkan kehilangan darah 1 liter per jam pada orang dewasa.
Dalam menangani kasus mimisan, yang perlu diperhatikan menenangkan diri sendiri terlebih dahulu, kemudian menjaga kestabilan emosional pasien mimisan.
Duduk agak condong ke depan, supaya darah tidak terhisap masuk ke paru-paru, tekan dan kompres dengan es atau kain basah. Bola kapas yang dipanaskan dengan penambahan epinefrin pada tempat yang mengeluarkan darah dan pemberian tekanan eksternal pada hidung.
Secara turun-temurun ( tradisional ), orang Indonesia spontan akan menggunakan gulungan selembar daun sirih ( piper betle lynn ) dan memasukkan ke lubang hidung anak yang mimisan untuk menyumbat darah yang keluar akibat mimisan, dalam sekejap darah akan berhenti.
Daun sirih disini mengandung unsur epinefrin atau adrenalin.
Bisa juga dilakukan dengan membakar bagian yang berdarah dengan electrocautery atau potongan perak nitrat.
Jika cara ini tidak menolong, maka digunakan petrolatum gauze nasal packing.
Untuk perdarahan posterior, memasukkan pembalut gauze melalui hidung atau pembalut post-nasal melalui mulut, tergantung tempat terjadinya perdarahan ( pembalut gauze umumnya dapat bertahan 24-48 jam ; pembalut post nasal untuk 3-5 hari ).
Metode alterrnatif, yaitu penggunaan balon kateter nasal, yang dapat mengontrol perdarahan secara efektif.
Diberikan antibiotika, jika pembalut sudah melebihi 24 jam.
Diberikan juga vitamin K dan C.
Pada penderita perdarahan berat memerlukan transfusi darah dan pembedahan untuk menutup perdarahan arteri.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Sabtu, 28 Agustus 2010
Kamis, 26 Agustus 2010
Anemia, membuat anak jadi memble.
Anemia yang biasa disebut dikalangan awam dengan nama kurang darah, didefinisikan sebagai penyakit yang ditandai rendahnya kadar hemoglobin dalam darah.
Umumnya, anemia disebabkan kurangnya zat besi yang masuk dalam darah.
Dengan demikian, hemoglobin yang berfungsi membawa oksigen keseluruh tubuh tidak berjalan dengan baik.
Penyebab anemia yang paling sering dijumpai adalah berkurangnya produksi sel darah merah berupa defisiensi besi, asam folat, vit B 12, kegagalan sumsum tulang ( anemia aplastik ).
Penyebab lain adalah gangguan pematangan sel darah merah, penyakit kronis, dan penghancuran sel darah merah akibat infeksi.
Berdasarkan kriteria badan kesehatan dunia ( WHO ), anemia pada anak usia kurang dari enam tahun ditandai hemoglobin kurang dari 11 gram per dl.
Pada anak usia lebih dari enam tahun ditandai hemoglobin kurang dari 12 gram per dl.
Zat besi berpengaruh terhadap kognisi, aktivitas mental seperti mendapatkan, menyimpan, mengeluarkan, dan memakai informasi dan pengetahuan.
Gejala umum anemia adalah lesu, lemah, cepat letih, pucat lama, pusing, dan mudah mengantuk, kadang disertai kulit kering, kuku kusam, kulit berwarna kuning, terutama pada orang yang sulit makan, sakit lama, perdarahan kronik, infeksi cacing, penyakit keganasan, ibu hamil dan menyusui serta orang lanjut usia.
Kasus terbanyak di Indonesia adalah anemia defisiensi besi, terutama pada anak-anak, yaitu suatu keadaan dimana kadar hemoglobin ( Hb ) dalam darah kurang dari normal karena kurangnya zat besi.
Hal ini antara lain disebabkan diet tidak seimbang, proses penyerapan yang tidak baik, terjadi peningkatan kebutuhan zat besi seperti saat hamil dan menyusui, masa pertumbuhan, atau kehilangan darah.
Penyebab langsung timbulnya anemia zat besi adalah asupan makanan yang tidak cukup secara kwantitas dan kwalitas, serta infeksi penyakit seperti cacingan dan malaria.
Penyebab tidak langsung adalah ketimpangan jender, sehingga ketersediaan dan distribusi pangan keluarga yang bergizi untuk ibu dan anak terabaikan.
Berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga ( SKRT ) tahun 1995, jumlah penduduk Indonesia yang mengalami anemia zat besi mencapai lebih dari seratus juta jiwa.
Berasal dari kelompok umur dibawah lima tahun ( balita ), anak usia sekolah, remaja putri, ibu hamil, wanita usia subur ( WUS ), usia produktif hingga usia lanjut.
Anamia di Indonesia tahun 2000 adalah 8,1 juta anak balita ( 40,5 persen ), 17,5 juta anak usia sekolah ( 47,2 persen ), 6,3 juta remaja putri ( 57,1 persen ), 13 juta wanita usia subur ( 39,5 persen ), 6,3 juta ibu hamil ( 57,1 persen ).
Prevalensi anemia pada anak balita, yaitu 337 per 1000 anak laki-laki dan 492 per 1000 anak perempuan.
Prevalensi usia 5-14 tahun 428 per 1000 anak laki-laki, dan 492 per 1000 anak perempuan.
Penyakit kurang darah sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
Perkembangan kemampuan berpikir ( kognitif ) anak sekolah akan terganggu, badan jadi lesu, lelah, cepat letih.
Hal ini dapat mengakibatkan turunnya prestasi belajar, kemampuan fisik, dan prestasi olah raga.
Penderita anemia juga mudah terserang penyakit dan gangguan pertumbuhan.
Jika mayoritas anak perempuan menderita anemia, dampaknya akan berlanjut.
Mengingat, mereka adalah para calon ibu yang akan melahirkan generasi penerus.
Jika tidak ditanggulangi, dikhawatirkan akan meningkatkan risiko perdarahan pada saat persalinan yang dapat menimbulkan kematian ibu.
Calon ibu yang menderita anemia bisa melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Anemia juga dapat membuat transfer oksigen yang memperlancar metabolisme sel-sel otak terhambat, metabolisme lemak mielin yang mempercepat hantar impuls saraf, perilaku, serta konsentrasi terganggu.
Jika terkena anemia defisiensi zat besi ketika masih bayi, maka pada usia memasuki prasekolah dan usia sekolah akan terganggu konsentrasi, daya ingat rendah, kapasitas pemecahan masalah rendah, tingkat kecerdasan lebih rendah dan gangguan prilaku.
Komplikasi yang ringan pada anemia, atrofi papil lidah, glositis-stomatitis akan sembuh jika diberi tambahan zat besi.
Jika komplikasinya berat akan mudah infeksi, gangguan prestasi belajar dan gangguan mental.
Penambahan zat besi dapat mengatasi gangguan itu, tetapi dalam jangka waktu lama atau malah kondisi itu sudah bersifat menetap.
Pencegahan :
Untuk mencegah anemia, anak-anak usia kurang dari satu tahun disarankan mengonsumsi makanan pendamping air susu ibu ( MP - ASI ) yang kaya zat besi dan vitamin C.
Untuk anak usia diatas satu tahun dianjurkan minum susu formula.
Hal ini disertai skrining melalui terapi.
Pada penderita anamia tentunya diberikan preparat besi dengan cara oral dan lama pemberian sampai besi serum feritin normal.
Respons pemberian besi dalam 12 jam - 24 jam adalah perbaikan subyektif, penurunan iritabilitas, dan meningkatkan napsu makan.
Dalam empat hingga 30 hari bisa meningkatkan kadar hemoglobin.
Jika ada indikasi Hb kurang dari 6 gram per dl, maka perlu dilakukan transfusi darah.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Umumnya, anemia disebabkan kurangnya zat besi yang masuk dalam darah.
Dengan demikian, hemoglobin yang berfungsi membawa oksigen keseluruh tubuh tidak berjalan dengan baik.
Penyebab anemia yang paling sering dijumpai adalah berkurangnya produksi sel darah merah berupa defisiensi besi, asam folat, vit B 12, kegagalan sumsum tulang ( anemia aplastik ).
Penyebab lain adalah gangguan pematangan sel darah merah, penyakit kronis, dan penghancuran sel darah merah akibat infeksi.
Berdasarkan kriteria badan kesehatan dunia ( WHO ), anemia pada anak usia kurang dari enam tahun ditandai hemoglobin kurang dari 11 gram per dl.
Pada anak usia lebih dari enam tahun ditandai hemoglobin kurang dari 12 gram per dl.
Zat besi berpengaruh terhadap kognisi, aktivitas mental seperti mendapatkan, menyimpan, mengeluarkan, dan memakai informasi dan pengetahuan.
Gejala umum anemia adalah lesu, lemah, cepat letih, pucat lama, pusing, dan mudah mengantuk, kadang disertai kulit kering, kuku kusam, kulit berwarna kuning, terutama pada orang yang sulit makan, sakit lama, perdarahan kronik, infeksi cacing, penyakit keganasan, ibu hamil dan menyusui serta orang lanjut usia.
Kasus terbanyak di Indonesia adalah anemia defisiensi besi, terutama pada anak-anak, yaitu suatu keadaan dimana kadar hemoglobin ( Hb ) dalam darah kurang dari normal karena kurangnya zat besi.
Hal ini antara lain disebabkan diet tidak seimbang, proses penyerapan yang tidak baik, terjadi peningkatan kebutuhan zat besi seperti saat hamil dan menyusui, masa pertumbuhan, atau kehilangan darah.
Penyebab langsung timbulnya anemia zat besi adalah asupan makanan yang tidak cukup secara kwantitas dan kwalitas, serta infeksi penyakit seperti cacingan dan malaria.
Penyebab tidak langsung adalah ketimpangan jender, sehingga ketersediaan dan distribusi pangan keluarga yang bergizi untuk ibu dan anak terabaikan.
Berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga ( SKRT ) tahun 1995, jumlah penduduk Indonesia yang mengalami anemia zat besi mencapai lebih dari seratus juta jiwa.
Berasal dari kelompok umur dibawah lima tahun ( balita ), anak usia sekolah, remaja putri, ibu hamil, wanita usia subur ( WUS ), usia produktif hingga usia lanjut.
Anamia di Indonesia tahun 2000 adalah 8,1 juta anak balita ( 40,5 persen ), 17,5 juta anak usia sekolah ( 47,2 persen ), 6,3 juta remaja putri ( 57,1 persen ), 13 juta wanita usia subur ( 39,5 persen ), 6,3 juta ibu hamil ( 57,1 persen ).
Prevalensi anemia pada anak balita, yaitu 337 per 1000 anak laki-laki dan 492 per 1000 anak perempuan.
Prevalensi usia 5-14 tahun 428 per 1000 anak laki-laki, dan 492 per 1000 anak perempuan.
Penyakit kurang darah sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
Perkembangan kemampuan berpikir ( kognitif ) anak sekolah akan terganggu, badan jadi lesu, lelah, cepat letih.
Hal ini dapat mengakibatkan turunnya prestasi belajar, kemampuan fisik, dan prestasi olah raga.
Penderita anemia juga mudah terserang penyakit dan gangguan pertumbuhan.
Jika mayoritas anak perempuan menderita anemia, dampaknya akan berlanjut.
Mengingat, mereka adalah para calon ibu yang akan melahirkan generasi penerus.
Jika tidak ditanggulangi, dikhawatirkan akan meningkatkan risiko perdarahan pada saat persalinan yang dapat menimbulkan kematian ibu.
Calon ibu yang menderita anemia bisa melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Anemia juga dapat membuat transfer oksigen yang memperlancar metabolisme sel-sel otak terhambat, metabolisme lemak mielin yang mempercepat hantar impuls saraf, perilaku, serta konsentrasi terganggu.
Jika terkena anemia defisiensi zat besi ketika masih bayi, maka pada usia memasuki prasekolah dan usia sekolah akan terganggu konsentrasi, daya ingat rendah, kapasitas pemecahan masalah rendah, tingkat kecerdasan lebih rendah dan gangguan prilaku.
Komplikasi yang ringan pada anemia, atrofi papil lidah, glositis-stomatitis akan sembuh jika diberi tambahan zat besi.
Jika komplikasinya berat akan mudah infeksi, gangguan prestasi belajar dan gangguan mental.
Penambahan zat besi dapat mengatasi gangguan itu, tetapi dalam jangka waktu lama atau malah kondisi itu sudah bersifat menetap.
Pencegahan :
Untuk mencegah anemia, anak-anak usia kurang dari satu tahun disarankan mengonsumsi makanan pendamping air susu ibu ( MP - ASI ) yang kaya zat besi dan vitamin C.
Untuk anak usia diatas satu tahun dianjurkan minum susu formula.
Hal ini disertai skrining melalui terapi.
Pada penderita anamia tentunya diberikan preparat besi dengan cara oral dan lama pemberian sampai besi serum feritin normal.
Respons pemberian besi dalam 12 jam - 24 jam adalah perbaikan subyektif, penurunan iritabilitas, dan meningkatkan napsu makan.
Dalam empat hingga 30 hari bisa meningkatkan kadar hemoglobin.
Jika ada indikasi Hb kurang dari 6 gram per dl, maka perlu dilakukan transfusi darah.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Rabu, 25 Agustus 2010
Cacing yang tak pernah cacingan.
Dalam dunia percacingan berlaku pribahasa mati esa berbilang selaksa.
Komunitas cacing memang gampang beranak-pinak dan penyebarannya cepat meluas.
Penularan biasanya lewat makanan, korban cacingan juga umumnya anak-anak yang suka jajan dipinggir jalan. Mereka juga bisa menelan telur cacing dari sayuran mentah yang dicuci kurang bersih.
Diperkirakan terdapat 1,6 milyar murid sekolah dasar dan 900 juta diantaranya terinfeksi cacing Ascaris, Trichuris, dan cacing tambang.
Infeksi cacing Ascaris dapat mengganggu pertumbuhan anak, cacing Trichuris dapat menyebabkan perdarahan pada usus dan cacing tambang menyebabkan anemia.
Selain gangguan tersebut diatas, Ascaris dan Trichuris juga menurunkan kecerdasan dan kemampuan berpikir ( belajar ).
Karena itu, pemberantasan penyakit cacingan pada generasi penerus bangsa ini mutlak perlu dilakukan.
Berbagai kegiatan terpadu seperti ; penyuluhan kesehatan untuk ibu dan anak, penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi lingkungan dan upaya peningkatan kesehatan lainnya.
Dengan pemberantasan terpadu ini diharapkan cacingan tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Ascaris dan Trichuris merupakan cacing yang paling sering menginfeksi manusia.
Infeksi ke dua cacing ini menyebabkan malnutrisi dan defisiensi besi.
Akibatnya anak menjadi tidak napsu makan, lesu, nyeri perut dan diare.
Menyebabkan pertumbuhan anak terganggu, kebugaran berkurang dan menurunkan konsentrasi belajar serta kecerdasan anak.
Akhir-akhir ini diduga Ascaris dan Trichuris menurunkan kecerdasan anak secara langsung dan bukan akibat malnutrisi.
Penurunan kecerdasan ini adalah akibat dikeluarkannya metabolit cacing dan dilepasnya sitokin dari tempat peradangan pada usus yang secara langsung mempengaruhi fungsi korteks serebri.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa infeksi cacing memang mempengaruhi fungsi kognitif dan menurunkan kemampuan belajar secara langsung.
Dalam upaya pemberantasan cacing, tujuan pengobatan adalah untuk mengeluarkan cacing dan telur cacing dari tubuh penderita sehingga sumber infeksi berkurang.
Celakanya, telur yang dikeluarkan dari tubuh penderita cacingan masih tetap hidup dan menjadi infektif di tanah sehingga masih dapat menjadi sumber transmisi.
Oleh karena itu diperlukan obat cacing yang dapat mengeluarkan cacing sekaligus membunuh telur ( ovisidal ) sehingga transmisi lebih lanjut dapat dicegah.
Obat cacing derivat Imidazol yang masih menjadi primadona misalnya Mebendazol dikatakan bersifat ovisidal bila kontak langsung dengan telur cacing.
Namun efek ovisidal terhadap telur cacing yang masih berada dalam gonad masih belum diketahui.
Efek ovisidal dari mebendazol dan oksantel pirantel pamoat ( OPP ) dinilai dari hasil biakan telur, diketahui bahwa mebendazol menghambat pertumbuhan telur menjadi larva dan merusak morfologi telur.
Hal ini tampak pada telur yang berasal dari penderita yang mendapat mebendazol tumbuh lebih lambat dan bentuk telur menjadi abnormal.
Hasil penelitian lain membandingkan khasiat mebendazol dan albendazol terhadap Trichuriasis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kesembuhan pada kelompok mebendazol lebih baik dibandingkan dengan albendazol.
Akan tetapi efek ovisidal dari ke dua derivat imidazol ini sama baiknya yaitu menyebabkan ukuran telur menjadi lebih besar atau lebih kecil, bentuk telur menjadi tidak teratur dan dinding telur menjadi tipis.
Jadi infeksi cacing jangan dianggap sepele, ini menyangkut derajat kesehatan generasi penerus bangsa.
Sebaiknya anak-anak dilakukan pemeriksaan dan pengobatan masal setiap tahun.
Untuk efektivitas dari pemberantasan cacing.
Komunitas cacing memang gampang beranak-pinak dan penyebarannya cepat meluas.
Penularan biasanya lewat makanan, korban cacingan juga umumnya anak-anak yang suka jajan dipinggir jalan. Mereka juga bisa menelan telur cacing dari sayuran mentah yang dicuci kurang bersih.
Diperkirakan terdapat 1,6 milyar murid sekolah dasar dan 900 juta diantaranya terinfeksi cacing Ascaris, Trichuris, dan cacing tambang.
Infeksi cacing Ascaris dapat mengganggu pertumbuhan anak, cacing Trichuris dapat menyebabkan perdarahan pada usus dan cacing tambang menyebabkan anemia.
Selain gangguan tersebut diatas, Ascaris dan Trichuris juga menurunkan kecerdasan dan kemampuan berpikir ( belajar ).
Karena itu, pemberantasan penyakit cacingan pada generasi penerus bangsa ini mutlak perlu dilakukan.
Berbagai kegiatan terpadu seperti ; penyuluhan kesehatan untuk ibu dan anak, penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi lingkungan dan upaya peningkatan kesehatan lainnya.
Dengan pemberantasan terpadu ini diharapkan cacingan tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Ascaris dan Trichuris merupakan cacing yang paling sering menginfeksi manusia.
Infeksi ke dua cacing ini menyebabkan malnutrisi dan defisiensi besi.
Akibatnya anak menjadi tidak napsu makan, lesu, nyeri perut dan diare.
Menyebabkan pertumbuhan anak terganggu, kebugaran berkurang dan menurunkan konsentrasi belajar serta kecerdasan anak.
Akhir-akhir ini diduga Ascaris dan Trichuris menurunkan kecerdasan anak secara langsung dan bukan akibat malnutrisi.
Penurunan kecerdasan ini adalah akibat dikeluarkannya metabolit cacing dan dilepasnya sitokin dari tempat peradangan pada usus yang secara langsung mempengaruhi fungsi korteks serebri.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa infeksi cacing memang mempengaruhi fungsi kognitif dan menurunkan kemampuan belajar secara langsung.
Dalam upaya pemberantasan cacing, tujuan pengobatan adalah untuk mengeluarkan cacing dan telur cacing dari tubuh penderita sehingga sumber infeksi berkurang.
Celakanya, telur yang dikeluarkan dari tubuh penderita cacingan masih tetap hidup dan menjadi infektif di tanah sehingga masih dapat menjadi sumber transmisi.
Oleh karena itu diperlukan obat cacing yang dapat mengeluarkan cacing sekaligus membunuh telur ( ovisidal ) sehingga transmisi lebih lanjut dapat dicegah.
Obat cacing derivat Imidazol yang masih menjadi primadona misalnya Mebendazol dikatakan bersifat ovisidal bila kontak langsung dengan telur cacing.
Namun efek ovisidal terhadap telur cacing yang masih berada dalam gonad masih belum diketahui.
Efek ovisidal dari mebendazol dan oksantel pirantel pamoat ( OPP ) dinilai dari hasil biakan telur, diketahui bahwa mebendazol menghambat pertumbuhan telur menjadi larva dan merusak morfologi telur.
Hal ini tampak pada telur yang berasal dari penderita yang mendapat mebendazol tumbuh lebih lambat dan bentuk telur menjadi abnormal.
Hasil penelitian lain membandingkan khasiat mebendazol dan albendazol terhadap Trichuriasis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kesembuhan pada kelompok mebendazol lebih baik dibandingkan dengan albendazol.
Akan tetapi efek ovisidal dari ke dua derivat imidazol ini sama baiknya yaitu menyebabkan ukuran telur menjadi lebih besar atau lebih kecil, bentuk telur menjadi tidak teratur dan dinding telur menjadi tipis.
Jadi infeksi cacing jangan dianggap sepele, ini menyangkut derajat kesehatan generasi penerus bangsa.
Sebaiknya anak-anak dilakukan pemeriksaan dan pengobatan masal setiap tahun.
Untuk efektivitas dari pemberantasan cacing.
Selasa, 24 Agustus 2010
Mengenal Penyakit Jantung Koroner.
Penyakit Jantung Koroner ( PJK ), merupakan manifestasi utama aterosklerosis dan yang menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di negara-negara barat.
Sejak dua dekade terakhir terjadi penurunan morbiditas dan mortalitas PJK di Amerika dan sebagian besar negara Eropa.
Ini berkat keberhasilan upaya pencegahan yang di jalankan berupa pencegahan primer maupun pencegahan sekunder terhadap faktor risiko utama PJK yang sudah dikenal seperti hipertensi, merokok dan dislipidemia, dan juga berkat ditemukannya obat-obat baru serta diterapkannya terapi intervensional ( seperti PTCA, Stenting dan CABG ).
Di negara-negara Asia justru meningkat, padahal populasi Asia merupakan separuh populasi dunia.
Kejadian mendadak serangan jantung koroner tidak berarti proses penyakit itu datang tiba-tiba.
Serangan jantung sebenarnya puncak perjalanan panjang peradangan kronis pembuluh koroner.
Proses itu telah bertahun-tahun lamanya, diawali dengan gangguan fungsi endotel.
Lapisan endotel letaknya sangat strategis sebagai lapisan pembatas antara dinding pembuluh darah dengan sirkulasi darah.
Lapisan endotel merupakan organ autocrine, paracrine dan endocrine, bukan merupakan lapisan yang inert ( tidak ada kerja ), tetapi justru berfungsi sangat penting sebagai mediator ( perantara ) yang memodulasi ( mengatur atau menyesuaikan ) kontraksi dan relaksasi otot polos vaskuler ( vascular tone ), trombogenesis, perombakan zat-zat lemak ( lipids breakdown ), reaksi inflamasi, dan pertumbuhan pembuluh darah ( vessel growth ), adhesi molekuler ( ICAM = Inter- cellular Adhesion Molekules dan VCAM = Vascular Cells Adhesion Molekules ) dan agregasi platelet, dan adhesi leucosit.
Dalam keadaan fisiologi normal, endotel membentuk NO ( nitric- oxide ) dan prostasikline yang bersifat vosodilator.
Sebelumnya dikenal sebagai EDRF ( Endothelial Derived Relaxing Factor ), NO dibentuk dari L- arginine oleh enzim katalitik NO Synthese yang ada dalam sel endotel ( e NOS ).
Zat vasokonstriktor yang dibentuk oleh sel endotel adalah Endotelin-1 ( vasokonstriktor yang paling kuat ), thromboxane A 2 dan prostaglandin H 2.
Endotelin-1 ( ET-1 ) dapat merangsang proliferasi SMC ( Smooth Muscle Cells = sel otot polos ) vaskuler dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi fungsi platelet, sedangkan thromboxan A 2 ( TXA 2 ) dan prostaglandin H 2 ( PGH 2 ) mampu secara langsung mengaktifkan platelet.
Pada keadaan normal ( orang sehat ), endotel berfungsi :
1. Mencegah adhesi sel darah.
2. Menjaga permukaan pembuluh darah tetap non- trombotik.
3. Modulasi pembuluh, tonus pembuluh darah untuk tetap dalam keadaan dilatasi.
4. Menghambat proliferasi SMC ( sel otot polos ).
Endotel yang sehat bagaikan permadani lembut bagi sel-sel darah dan zat nutrisi yang mengalir diatasnya.
Endotel berjejer rapat satu-satu melindungi lapisan di bawahnya sehingga sel-sel darah dan kolesterol low-density lipoprotein ( LDL ) yang jahat tidak dapat menembus pertahanannya.
Endotel mengeluarkan zat-zat yang membuat pembuluh darah dapat menguncup ( menciut ) dan melebar. Sesuai dengan fisiologi tubuh.
Faktor genetik atau faktor-faktor risiko PJK ( seperti hipertensi, diabetes, hiperkolesterol, kebiasaan merokok ), memungkinkan fungsi endotel jadi terganggu.
Disfungsi endotel memudahkan sel-sel monosit, suatu komponen sel darah putih, menyusup ke sela-sela dinding endotel dan kemudian bersarang di jaringan bawahnya untuk melakukan proses destruktif dengan mengajak kolesterol melemahkan fungsi pertahanan endotel lebih jauh.
Proses destruktif ini selanjutnya menimbulkan deposit kolesterol didinding pembuluh darah yang disebut plak aterosklerosis.
Proses ini pada awalnya berjalan diam-diam, tidak menimbulkan gejala klinis, sehingga seseorang tidak merasakan apa yang terjadi didalam dinding pembuluh darah jantungnya.
Bila faktor-faktor risiko PJK tetap tidak dikendalikan, proses aterosklerosis berjalan semakin progresif sehingga berkembang lebih cepat dan mudah matang.
Plak aterosklerosis yang matang gampang rapuh sehingga disebut vulnerable plaque.
Jika plak itu pecah, akan menyemburkan isi dalamnya dan memicu perlengketan keping-keping darah yang sedang mengalir melewatinya.
Perlengketan tersebut semakin stabil dan membentuk gumpalan darah ( thrombus ), sehingga menyempitkan atau bahkan menyumbat liang pembuluh koroner, menyebabkan suplai oksigen bagi jantung pun terganggu.
Penyempitan atau penyumbatan koroner dapat terjadi pada satu pembuluh koroner atau ke tiga pembuluh koroner utama jantung termasuk cabang-cabangnya.
Dari pemahaman terbaru menurut Shattuck lecure, faktor risiko baru untuk terjadinya aterosklerosis adalah :
- Defisiensi estrogen.
- Homosistein.
- Fibrinogen plasma.
- Faktor VII.
- Tissue plasminogen activator.
- Plasminogen activator inhibitor type 1.
- D- Dimer.
- Lipoprotein.
- C- reactive protein.
- Chlamydia pneumonia.
Keluhan pada penderita PJK biasanya bervariasi, umumnya mengeluh angina, yaitu rasa sakit dada seperti tertekan benda berat dan kadang disertai penjalaran di lengan, rahang, punggung.
Ada juga yang mengeluh leher seperti tercekik atau merasa sakit di ulu hati.
Keluhan ini biasanya terjadi pada saat penderita melakukan aktivitas yang membuat jantung berdenyut lebih kencang dan menuntut oksigen yang lebih banyak.
Sebagian penderita bahkan datang dalam keadaan serangan jantung.
Rasa sakit serangan jantung ini lebih hebat dan lebih lama jika dibandingkan dengan keluhan angina, sehingga membuat badan basah kuyup dengan keringat dingin.
Terapi PJK tidak sekedar bertujuan menghilangkan rasa sakit, tetapi lebih dari itu adalah mencegah perburukkan keadaan yang dapat menyebabkan kematian.
Pilihan terapi yang tepat merupakan keputusan yang penting.
Banyak publikasi hasil penelitian pada tahun-tahun terakhir ini yang membuktikan manfaat, obat yang dapat memperbaiki disfungsi endotel, antara lain :
- ACE- inhibitor.
- Beta- blockers ( carvedilol ).
- HMG Co reduktase ( Statins )
- Vitamin E.
- Aspirin.
- Asam folat.
- Antagonist kalsium.
Masing-masing golongan ini mempunyai alur yang berbeda dalam mekanisme memperbaiki disfungsi endotel tersebut.
Umumnya PJK yang berisiko ringan, misalnya, adanya plak dilokasi koroner yang memperdarahi area jantung yang kecil, maka obat-obatan ( penghambat beta, penghambat kanal kalsium, penghambat enzim konversi angiotensin, statin, aspirin, serta nitrat ) telah mencukupi.
Adapun yang berisiko tinggi perlu tindakkan revaskularisasi ( memperdarahi kembali ).
Revaskularisasi dapat ditempuh dengan dua cara :
1. Teknik angioplasti ( percutaneus transluminal coronary angioplasty / PTCA ).
2. Bedah pintas koroner ( bypass ).
Dalam memilih bypass atau angioplasti, tergantung dari lokasi dan karakter penyempitan koroner, jumlah pembuluh yang terlibat, fungsi jantung, adanya penyakit penyerta, usia dan juga biaya.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Sejak dua dekade terakhir terjadi penurunan morbiditas dan mortalitas PJK di Amerika dan sebagian besar negara Eropa.
Ini berkat keberhasilan upaya pencegahan yang di jalankan berupa pencegahan primer maupun pencegahan sekunder terhadap faktor risiko utama PJK yang sudah dikenal seperti hipertensi, merokok dan dislipidemia, dan juga berkat ditemukannya obat-obat baru serta diterapkannya terapi intervensional ( seperti PTCA, Stenting dan CABG ).
Di negara-negara Asia justru meningkat, padahal populasi Asia merupakan separuh populasi dunia.
Kejadian mendadak serangan jantung koroner tidak berarti proses penyakit itu datang tiba-tiba.
Serangan jantung sebenarnya puncak perjalanan panjang peradangan kronis pembuluh koroner.
Proses itu telah bertahun-tahun lamanya, diawali dengan gangguan fungsi endotel.
Lapisan endotel letaknya sangat strategis sebagai lapisan pembatas antara dinding pembuluh darah dengan sirkulasi darah.
Lapisan endotel merupakan organ autocrine, paracrine dan endocrine, bukan merupakan lapisan yang inert ( tidak ada kerja ), tetapi justru berfungsi sangat penting sebagai mediator ( perantara ) yang memodulasi ( mengatur atau menyesuaikan ) kontraksi dan relaksasi otot polos vaskuler ( vascular tone ), trombogenesis, perombakan zat-zat lemak ( lipids breakdown ), reaksi inflamasi, dan pertumbuhan pembuluh darah ( vessel growth ), adhesi molekuler ( ICAM = Inter- cellular Adhesion Molekules dan VCAM = Vascular Cells Adhesion Molekules ) dan agregasi platelet, dan adhesi leucosit.
Dalam keadaan fisiologi normal, endotel membentuk NO ( nitric- oxide ) dan prostasikline yang bersifat vosodilator.
Sebelumnya dikenal sebagai EDRF ( Endothelial Derived Relaxing Factor ), NO dibentuk dari L- arginine oleh enzim katalitik NO Synthese yang ada dalam sel endotel ( e NOS ).
Zat vasokonstriktor yang dibentuk oleh sel endotel adalah Endotelin-1 ( vasokonstriktor yang paling kuat ), thromboxane A 2 dan prostaglandin H 2.
Endotelin-1 ( ET-1 ) dapat merangsang proliferasi SMC ( Smooth Muscle Cells = sel otot polos ) vaskuler dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi fungsi platelet, sedangkan thromboxan A 2 ( TXA 2 ) dan prostaglandin H 2 ( PGH 2 ) mampu secara langsung mengaktifkan platelet.
Pada keadaan normal ( orang sehat ), endotel berfungsi :
1. Mencegah adhesi sel darah.
2. Menjaga permukaan pembuluh darah tetap non- trombotik.
3. Modulasi pembuluh, tonus pembuluh darah untuk tetap dalam keadaan dilatasi.
4. Menghambat proliferasi SMC ( sel otot polos ).
Endotel yang sehat bagaikan permadani lembut bagi sel-sel darah dan zat nutrisi yang mengalir diatasnya.
Endotel berjejer rapat satu-satu melindungi lapisan di bawahnya sehingga sel-sel darah dan kolesterol low-density lipoprotein ( LDL ) yang jahat tidak dapat menembus pertahanannya.
Endotel mengeluarkan zat-zat yang membuat pembuluh darah dapat menguncup ( menciut ) dan melebar. Sesuai dengan fisiologi tubuh.
Faktor genetik atau faktor-faktor risiko PJK ( seperti hipertensi, diabetes, hiperkolesterol, kebiasaan merokok ), memungkinkan fungsi endotel jadi terganggu.
Disfungsi endotel memudahkan sel-sel monosit, suatu komponen sel darah putih, menyusup ke sela-sela dinding endotel dan kemudian bersarang di jaringan bawahnya untuk melakukan proses destruktif dengan mengajak kolesterol melemahkan fungsi pertahanan endotel lebih jauh.
Proses destruktif ini selanjutnya menimbulkan deposit kolesterol didinding pembuluh darah yang disebut plak aterosklerosis.
Proses ini pada awalnya berjalan diam-diam, tidak menimbulkan gejala klinis, sehingga seseorang tidak merasakan apa yang terjadi didalam dinding pembuluh darah jantungnya.
Bila faktor-faktor risiko PJK tetap tidak dikendalikan, proses aterosklerosis berjalan semakin progresif sehingga berkembang lebih cepat dan mudah matang.
Plak aterosklerosis yang matang gampang rapuh sehingga disebut vulnerable plaque.
Jika plak itu pecah, akan menyemburkan isi dalamnya dan memicu perlengketan keping-keping darah yang sedang mengalir melewatinya.
Perlengketan tersebut semakin stabil dan membentuk gumpalan darah ( thrombus ), sehingga menyempitkan atau bahkan menyumbat liang pembuluh koroner, menyebabkan suplai oksigen bagi jantung pun terganggu.
Penyempitan atau penyumbatan koroner dapat terjadi pada satu pembuluh koroner atau ke tiga pembuluh koroner utama jantung termasuk cabang-cabangnya.
Dari pemahaman terbaru menurut Shattuck lecure, faktor risiko baru untuk terjadinya aterosklerosis adalah :
- Defisiensi estrogen.
- Homosistein.
- Fibrinogen plasma.
- Faktor VII.
- Tissue plasminogen activator.
- Plasminogen activator inhibitor type 1.
- D- Dimer.
- Lipoprotein.
- C- reactive protein.
- Chlamydia pneumonia.
Keluhan pada penderita PJK biasanya bervariasi, umumnya mengeluh angina, yaitu rasa sakit dada seperti tertekan benda berat dan kadang disertai penjalaran di lengan, rahang, punggung.
Ada juga yang mengeluh leher seperti tercekik atau merasa sakit di ulu hati.
Keluhan ini biasanya terjadi pada saat penderita melakukan aktivitas yang membuat jantung berdenyut lebih kencang dan menuntut oksigen yang lebih banyak.
Sebagian penderita bahkan datang dalam keadaan serangan jantung.
Rasa sakit serangan jantung ini lebih hebat dan lebih lama jika dibandingkan dengan keluhan angina, sehingga membuat badan basah kuyup dengan keringat dingin.
Terapi PJK tidak sekedar bertujuan menghilangkan rasa sakit, tetapi lebih dari itu adalah mencegah perburukkan keadaan yang dapat menyebabkan kematian.
Pilihan terapi yang tepat merupakan keputusan yang penting.
Banyak publikasi hasil penelitian pada tahun-tahun terakhir ini yang membuktikan manfaat, obat yang dapat memperbaiki disfungsi endotel, antara lain :
- ACE- inhibitor.
- Beta- blockers ( carvedilol ).
- HMG Co reduktase ( Statins )
- Vitamin E.
- Aspirin.
- Asam folat.
- Antagonist kalsium.
Masing-masing golongan ini mempunyai alur yang berbeda dalam mekanisme memperbaiki disfungsi endotel tersebut.
Umumnya PJK yang berisiko ringan, misalnya, adanya plak dilokasi koroner yang memperdarahi area jantung yang kecil, maka obat-obatan ( penghambat beta, penghambat kanal kalsium, penghambat enzim konversi angiotensin, statin, aspirin, serta nitrat ) telah mencukupi.
Adapun yang berisiko tinggi perlu tindakkan revaskularisasi ( memperdarahi kembali ).
Revaskularisasi dapat ditempuh dengan dua cara :
1. Teknik angioplasti ( percutaneus transluminal coronary angioplasty / PTCA ).
2. Bedah pintas koroner ( bypass ).
Dalam memilih bypass atau angioplasti, tergantung dari lokasi dan karakter penyempitan koroner, jumlah pembuluh yang terlibat, fungsi jantung, adanya penyakit penyerta, usia dan juga biaya.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Minggu, 22 Agustus 2010
Retail therapy.
Jika anda menyenangi pekerjaan shopping alias belanja di mal-mal.
Kebiasaan ini tidak selalu terkesan boros-borosan, mengeluarkan dompet, menguras isinya.
Ada yang mencoba berpendapat shopping dapat membuat hati gembira, semua rasa sedih, stres, atau sakit akan hilang.
Retail therapy dipercaya dapat melepaskan rasa sedih.
Menurut ilmu psikologi, setiap orang yang menyelesaikan masalah secara emosional dinamakan emotional coping strategy, Selain itu ada juga problem coping strategy dan spiritual coping strategy.
Belanja ( shopping ) bisa saja menjadi terapi, tetapi bukan dalam arti yang sesungguhnya, karena masalah tidak selesai.
Misalnya : sedih karena patah hati, setelah belanja patah hati datang lagi.
Padahal fungsi terapi itu untuk menyelesaikan masalah.
Emotional coping strategy bukan sesuatu yang jelek, karena fungsinya untuk menyeimbangkan emosi. Problemnya sendiri harus tetap diselesaikan.
Pada dasarnya, manusia ingin selalu memegang kendali terhadap kehidupannya.
Pada saat belanja, ia sedang keluar dari masalahnya dengan menciptakan harapan ke depan.
Itulah makanya belanja itu menjadi candu, karena menjanjikan sesuatu.
Sifat impulsif manusia bisa dibawa dari lahir maupun dibentuk oleh lingkungan.
Ada juga orang tua yang sama-sama konsumtif, tetapi anaknya justru tidak.
Jadi sebaiknya kalau belanja harus pintar-pintar mengatur diri.
Jangan tergoda hanya sekedar untuk memuaskan napsu belanjanya.
Kebiasaan ini tidak selalu terkesan boros-borosan, mengeluarkan dompet, menguras isinya.
Ada yang mencoba berpendapat shopping dapat membuat hati gembira, semua rasa sedih, stres, atau sakit akan hilang.
Retail therapy dipercaya dapat melepaskan rasa sedih.
Menurut ilmu psikologi, setiap orang yang menyelesaikan masalah secara emosional dinamakan emotional coping strategy, Selain itu ada juga problem coping strategy dan spiritual coping strategy.
Belanja ( shopping ) bisa saja menjadi terapi, tetapi bukan dalam arti yang sesungguhnya, karena masalah tidak selesai.
Misalnya : sedih karena patah hati, setelah belanja patah hati datang lagi.
Padahal fungsi terapi itu untuk menyelesaikan masalah.
Emotional coping strategy bukan sesuatu yang jelek, karena fungsinya untuk menyeimbangkan emosi. Problemnya sendiri harus tetap diselesaikan.
Pada dasarnya, manusia ingin selalu memegang kendali terhadap kehidupannya.
Pada saat belanja, ia sedang keluar dari masalahnya dengan menciptakan harapan ke depan.
Itulah makanya belanja itu menjadi candu, karena menjanjikan sesuatu.
Sifat impulsif manusia bisa dibawa dari lahir maupun dibentuk oleh lingkungan.
Ada juga orang tua yang sama-sama konsumtif, tetapi anaknya justru tidak.
Jadi sebaiknya kalau belanja harus pintar-pintar mengatur diri.
Jangan tergoda hanya sekedar untuk memuaskan napsu belanjanya.
Sabtu, 21 Agustus 2010
Kaitan Tonsilitis dengan penyakit lain.
Tonsil adalah jaringan limfe berbentuk seperti kacang almond atau dalam bahasa Belanda disebut amandel, yang berada disisi kiri-kanan kerongkongan.
Masyarakat awam mengenal radang tonsil sebagai sakit amandel.
Amandel merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh atau sebagai benteng pertahanan terdepan tubuh untuk menaklukkan kuman yang datang dari mulut dan saluran pernapasan.
Tonsilitis dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur.
Bakteri : umumnya streptococ, pnemococ, staphylococ.
Virus : influensa, dengue.
Dari hasil penelitian yang baru, bisa karena genetik, jika kedua orang tuanya mengalami hypertropi tonsil kemungkinan anaknya juga terkena hypertropi tonsil.
Pada pemeriksaan : tonsil merah, bengkak, kadang-kadang pada tonsil ada bintik-bintik atau diselimuti lapisan putih.
Penderita : demam, sakit menelan serng disertai gejala flu, sakit kepala dan sakit perut.
Pada bolatan-bulatan jaringan limfe di tonsil yang membengkak sering terselip sisa makanan dan kuman, sehingga menimbulkan bau mulut yang tak sedap.
Pada anak-anak, pembesaran tonsil biasanya diikuti pembesaran adenoid, yaitu kelenjar limfe yang terletak dibelakang hidung, dibagian atas belakang langit-langit lunak.
Sedangkan pada orang dewasa, tonsil yang membengkak bisa menempel pada langit-langit lunak sehingga menutup jalan napas.
Akibatnya penderita mengorok dan mengalami Sleep apnea atau henti napas sejenak saat tidur.
Sleep apnea menyebabkan jumlah oksigen yang beredar dalam tubuh berkurang sehingga jantung bekerja lebih keras.
Keadaan seperti ini jika berlangsung lama dapat memicu serangan jantung atau stroke.
Jika kekurangan oksigen menyebabkan penderita terus-menerus mengantuk sehingga prestasi atau produktivitasnya menurun.
Mengorok atau mendengkur sendiri ternyata merupakan salah satu tanda dari kelainan tidur hipersomnia yang dikenal dengan " Sleep apnea-syndrome " ( SAS ).
Keluhan penderita biasanya adalah : rasa ngantuk dan adakalanya penderita tidak dapat menahan rasa kantuk ini pada siang hari.
Seringkali penderita berkata-kata pada saat tidur ( somniloguy ) dan pada saat bangun tidur pagi hari mengeluh tidak merasa segar / tidak merasa nyaman disertai rasa sakit kepala.
Selain pada pembesaran tonsil, SAS ini ditemukan juga pada B-3 ( Berat badan berlebih ), pecandu alkohol dan obat-obatan serta disfungsi batang otak.
Komplikasi SAS yang terpenting adalah gangguan sistem kardiovaskuler yang dapat berakibat fatal dengan terjadinya kematian nokturnal.
Penderita tonsilitis pada anak obese yang lehernya terlihat pendek dan tebal dapat memicu terjadinya SAS, bisa terjadi asfiksia nokturnal yang dapat menimbulkan keadaan yang fatal.
Akibat asfiksia nokturnal terjadi perubahan fisiologis pada penderita seperti bradicardia vagal, vasokontriksi sistemik dan pulmoner akut serta denyut jantung ektopik, serta kemungkinan timbulnya rangsangan eritropoetik dari perubahan fisiologik akut yang mempunyai dampak gangguan serius adalah bradicardia, denyut ventrikel ektopik atau aritmia nokturnal yang dapat berakibat fatal.
Bila infeksi berulang pada tonsil dapat menyebabkan batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorok atau sebaliknya batuk, pilek, menyebabkan infeksi pada tonsil.
Tonsil yang meradang bisa menjadi sumber infeksi pada organ lain.
Kuman mengikuti aliran darah dan bisa tersangkut di klep jantung, ginjal, atau selaput otak.
Tonsilitis akut yang disebabkan oleh virus, perbaikkan kondisi tubuh lewat pemberian makanan bergizi serta istirahat cukup bisa menyehatkan penderita.
Kalau diperlukan, penderita diberi obat penurun panas dan anti nyeri.
Pada radang tonsil akibat bakteri, penderita harus diberi antibiotik.
Sedangkan pada tonsilitis akibat jamur diberikan anti jamur.
Mengingat tonsil merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh, tonsil yang membesar tidak selalu harus dibuang, kecuali jika menjadi sumber infeksi atau mengganggu secara mekanik proses menelan dan bernapas.
Meski tidak membesar, kalau menjadi sumber infeksi tonsil perlu diangkat.
Operasi pembuangan tonsil secara konvensional dilakukan menggunakan pisau bedah.
Cara lain menggunakan sinar laser, bisa juga dengan koblasi elektronik.
Namun, cara itu tetap menyisakan luka terbuka yang perlu waktu sekitar satu sampai dua minggu untuk sembuh.
Cara terbaru adalah somnoplasty, yaitu menggunakan frekuensi radio.
Menurut situs Universitas Stanford yang membahas tentang sleep apnea, pada prosedur ini, tonsil yang membesar ditusuk jarum yang dihubungkan dengan generator frekuensi radio.
Jaringan dalam tonsil kemudian dipanaskan selama sekitar setengah jam sehingga mengecil.
Prosedur yang diperkenalkan didunia tahun 1998 dan telah dilakukan setahun belakangan di Indonesia, ini tidak menimbulkan perdarahan dan tidak sakit.
Dalam dua minggu tonsil akan mengecil 30-40 persen.
Masyarakat awam mengenal radang tonsil sebagai sakit amandel.
Amandel merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh atau sebagai benteng pertahanan terdepan tubuh untuk menaklukkan kuman yang datang dari mulut dan saluran pernapasan.
Tonsilitis dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur.
Bakteri : umumnya streptococ, pnemococ, staphylococ.
Virus : influensa, dengue.
Dari hasil penelitian yang baru, bisa karena genetik, jika kedua orang tuanya mengalami hypertropi tonsil kemungkinan anaknya juga terkena hypertropi tonsil.
Pada pemeriksaan : tonsil merah, bengkak, kadang-kadang pada tonsil ada bintik-bintik atau diselimuti lapisan putih.
Penderita : demam, sakit menelan serng disertai gejala flu, sakit kepala dan sakit perut.
Pada bolatan-bulatan jaringan limfe di tonsil yang membengkak sering terselip sisa makanan dan kuman, sehingga menimbulkan bau mulut yang tak sedap.
Pada anak-anak, pembesaran tonsil biasanya diikuti pembesaran adenoid, yaitu kelenjar limfe yang terletak dibelakang hidung, dibagian atas belakang langit-langit lunak.
Sedangkan pada orang dewasa, tonsil yang membengkak bisa menempel pada langit-langit lunak sehingga menutup jalan napas.
Akibatnya penderita mengorok dan mengalami Sleep apnea atau henti napas sejenak saat tidur.
Sleep apnea menyebabkan jumlah oksigen yang beredar dalam tubuh berkurang sehingga jantung bekerja lebih keras.
Keadaan seperti ini jika berlangsung lama dapat memicu serangan jantung atau stroke.
Jika kekurangan oksigen menyebabkan penderita terus-menerus mengantuk sehingga prestasi atau produktivitasnya menurun.
Mengorok atau mendengkur sendiri ternyata merupakan salah satu tanda dari kelainan tidur hipersomnia yang dikenal dengan " Sleep apnea-syndrome " ( SAS ).
Keluhan penderita biasanya adalah : rasa ngantuk dan adakalanya penderita tidak dapat menahan rasa kantuk ini pada siang hari.
Seringkali penderita berkata-kata pada saat tidur ( somniloguy ) dan pada saat bangun tidur pagi hari mengeluh tidak merasa segar / tidak merasa nyaman disertai rasa sakit kepala.
Selain pada pembesaran tonsil, SAS ini ditemukan juga pada B-3 ( Berat badan berlebih ), pecandu alkohol dan obat-obatan serta disfungsi batang otak.
Komplikasi SAS yang terpenting adalah gangguan sistem kardiovaskuler yang dapat berakibat fatal dengan terjadinya kematian nokturnal.
Penderita tonsilitis pada anak obese yang lehernya terlihat pendek dan tebal dapat memicu terjadinya SAS, bisa terjadi asfiksia nokturnal yang dapat menimbulkan keadaan yang fatal.
Akibat asfiksia nokturnal terjadi perubahan fisiologis pada penderita seperti bradicardia vagal, vasokontriksi sistemik dan pulmoner akut serta denyut jantung ektopik, serta kemungkinan timbulnya rangsangan eritropoetik dari perubahan fisiologik akut yang mempunyai dampak gangguan serius adalah bradicardia, denyut ventrikel ektopik atau aritmia nokturnal yang dapat berakibat fatal.
Bila infeksi berulang pada tonsil dapat menyebabkan batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorok atau sebaliknya batuk, pilek, menyebabkan infeksi pada tonsil.
Tonsil yang meradang bisa menjadi sumber infeksi pada organ lain.
Kuman mengikuti aliran darah dan bisa tersangkut di klep jantung, ginjal, atau selaput otak.
Tonsilitis akut yang disebabkan oleh virus, perbaikkan kondisi tubuh lewat pemberian makanan bergizi serta istirahat cukup bisa menyehatkan penderita.
Kalau diperlukan, penderita diberi obat penurun panas dan anti nyeri.
Pada radang tonsil akibat bakteri, penderita harus diberi antibiotik.
Sedangkan pada tonsilitis akibat jamur diberikan anti jamur.
Mengingat tonsil merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh, tonsil yang membesar tidak selalu harus dibuang, kecuali jika menjadi sumber infeksi atau mengganggu secara mekanik proses menelan dan bernapas.
Meski tidak membesar, kalau menjadi sumber infeksi tonsil perlu diangkat.
Operasi pembuangan tonsil secara konvensional dilakukan menggunakan pisau bedah.
Cara lain menggunakan sinar laser, bisa juga dengan koblasi elektronik.
Namun, cara itu tetap menyisakan luka terbuka yang perlu waktu sekitar satu sampai dua minggu untuk sembuh.
Cara terbaru adalah somnoplasty, yaitu menggunakan frekuensi radio.
Menurut situs Universitas Stanford yang membahas tentang sleep apnea, pada prosedur ini, tonsil yang membesar ditusuk jarum yang dihubungkan dengan generator frekuensi radio.
Jaringan dalam tonsil kemudian dipanaskan selama sekitar setengah jam sehingga mengecil.
Prosedur yang diperkenalkan didunia tahun 1998 dan telah dilakukan setahun belakangan di Indonesia, ini tidak menimbulkan perdarahan dan tidak sakit.
Dalam dua minggu tonsil akan mengecil 30-40 persen.
Kamis, 19 Agustus 2010
Rokok, racun yang dilegalkan.
Ingat kata rokok, berarti kita juga ingat dengan substansi utamanya yaitu tembakau yang dapat membuat perokok menjadi kecanduan.
Merokok tetap saja menjadi primadona banyak orang, meski sudah di tulis pada setiap bungkusnya yang berbunyi " merokok dapat menyebabkan kanker paru, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin ".
Pada tayangan iklan rokok, memberikan kesan bahwa merokok adalah lambang modern dan keperkasaan, tetapi bersyukur masyarakat kita semakin memahami bahwa kebiasaan merokok adalah kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan.
Dari hasil riset dikatakan merokok telah membunuh satu diantara sepuluh orang dewasa diseluruh dunia. Tahun 2030 diperkirakan jadi 1 dari 6 orang dewasa, atau 10 juta kematian per tahun.
Saat ini banyak orang yang mengakui bahwa merokok dapat merusak kesehatan manusia dalam skala global ataupun nasional.
Pada saat ini sedang diperluas akses pengobatan, pengganti nikotin dan pengobatan-pengobatan penghentian rokok lainnya.
Ketika asap rokok diisap masuk ke paru, dan dari sinilah nikotin masuk ke dalam aliran darah lewat epithel alveolus paru.
Dalam hitungan detik, nikotin disebar ke jutaan sel saraf di sistem saraf pusat, utamanya di otak tengah nikotin berinteraksi dengan receptor-receptor alfa-4, beta-2 asetilkolin nikotinik.
Sinyal ini segera ditransmisi ke axon dibagian belakang otak yang menstimulasi pelepasan beberapa jenis transmiter saraf ( neurotransmiter ), termasuk dopamin.
Dopamin inilah yang menimbulkan rasa enak, mengurangi kelelahan, ketegangan, kecemasan, dan stres.
Karena ambang dopamin segera surut dengan cepat, tak heran jika perokok banyak yang mengalami gejala ketagihan untuk asupan nikotin lagi ( craving ).
Beberapa industri farmasi telah menemukan beberapa jenis substansi agonis nikotin, yaitu obat yang bekerja sama seperti nikotin dalam merangsang receptor saraf.
Mulai dari buproprion sebagai obat anti rokok pertama ( 1997 ), sebagai antidepresan ( 1985 ),
cytisine, mecamylamine untuk penghentian kecanduan rokok, dianicline dan varenicline temuan
terakhir sebagai agonis parsial nikotin dan sekaligus antagonis nikotin, karena mencegah nikotin menempel pada receptor saraf.
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok antara lain :
Kanker paru, bronchitis kronik, emfisema,, penyakit jantung koroner, ulkus peptikum, kanker mulut/ tenggorok, penyakit pembuluh darah otak dan gangguan janin dalam kandungan.
Pada penelitian, perokok pasif yang terpapar asap rokok dari racun tembakau selama sepuluh menit, yerkena kadar aseton sebanyak dua sampai lima kali lebih nanyak dibandingkan dengan perokok aktif.
Demikian pula, perokok pasif dapat terkena limpahan zat benzena sepuluh kali lebih tinggi dibanding perokok aktif.
Limpahan zat gas monoksida sebesar dua setengah hingga lima kali lebih tinggi.
Asap rokok yang dikeluarkan perokok dan terhisap oleh orang yang bukan perokok ( perokok pasif ) mengandung racun dan dapat memicu munculnya berbagai penyakit paru.
Setiap batang rokok sigaret yang dinyalakan, asapnya mengeluarkan lebih dari 4000 zat kimiawi yang mengandung racun dan berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
Meskipun batang sigaret itu sudah berfilter.
Menurut hasil penelitian, merokok sigaret yang berfilter memang dapat mengurangi risiko terkena penyakit bronchitis kronis dan penyakit kanker paru, namun akan meningkatkan risiko terkena angina pectoris dan penyakit jantung koroner.
Hal itu disebabkan karena filter rokok sigaret mengandung carbonyl hemoglobin dengan kadar tinggi.
Salah satu zat yang terdapat dalam rokok adalah nikotin.
Nikotin adalah suatu zat psikoaktif yang mempunyai efek farmakologis terhadap otak yaitu mempengaruhi perasaan dan atau kebiasaan, oleh karena itu nikotin dapat menimbulkan ketergantungan ( ketagihan ).
Nikotin mempunyai 2 efek, pada dosis rendah nikotin bersifat stimulan ( perangsang ), sedang pada dosis tinggi bersifat sebagai penenang.
Ada beberapa faktor yang berpengaruh besar terhadap kebiasaan merokok, seperti lingkungan rumah ( orang tua, saudara ), lingkungan sekolah, status sosial ekonomi, tetapi yang paling besar pengruhnya adalah jumlah teman yang merokok.
Keuntungan psikososial dari merokok, mereka merasakan lebih diterima dalam lingkungan teman dan kelihatan lebih dewasa, dan merasa lebih nyaman.
Dari faktor psikologis adalah kepribadian; kebiasaan merokok lebih sering didapatkan pada orang-orang dengan gangguan kepribadian seperti neurosis dan kecenderungan antisosial.
Merokok juga sering digunakan sebagai alat psikologis ( psychological tool ) seperti meningkatkan penampilan atau kenyamanan psikologis.
Banyak yang bertanya, bagaimana caranya berhenti merokok.
Berhenti merokok adalah proses, jadi tidak bisa dilakukan dengan tiba-tiba.
Usaha berhenti merokok sering kali menemui kegagalan, ada 2 faktor yang ikut berperan :
1. Akibat ketergantungan atau addiksi nikotin.
2. Faktor Psikologis.
Kebiasaan merokok yang telah bertahun-tahun akan membentuk suatu pola tingkah laku yang telah mengakar sehingga kalau mencoba berhenti akan terasa seperti ada sesuatu yang hilang dari dirinya.
Nikotin merupakan suatu zat yang menimbulkan ketergantungan.
Orang yang sudah merokok bertahun-tahun kadar nikotin dalam darahnya cukup tinggi.
Bila berhenti merokok, maka kadar nikotin akan turun.
Bila penurunan kadar nikotin sampai dua per tiganya atau lebih, maka akan timbul berbagai gejala seperti sakit kepala, lesu, kurang konsentrasi, insomnia, gangguan pencernaan, dan lain-lain ; gejala-gejala ini disebut withdrawal symptoms.
Kalau withdrawal symptoms ini dapat dilewati, maka ia akan terus berhenti merokok, tetapi bila tidak, maka ia akan merokok kembali.
Melakukan teknik yang tepat dalam merencanakan berhenti merokok :
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan,
1. Orang tersebut harus mempunyai motivasi yang kuat untuk berhenti merokok, karena tanpa motivasi kuat segala usaha tidak akan berhasil.
2. Mengajarkan mengalihkan kebiasaan merokok dan untuk mengatasi addiksi nikotin dengan cara memberikan pengganti nikotin seperti permen karet nikotin atau transdermal patches.
3. Follow-up, ini memegang peran penting, karena follow-up yang buruk akan memberikan hasil yang buruk pula.
Ada metode lain yang bisa dicoba untuk membantu berhenti merokok adalah Akupunktur dan hipnotis.
Tujuan pemberian obat ( pendekatan farmakologis ) adalah untuk mengurangi atau menghilangkan gejala withdrawal yaitu dengan memberi nikotin dengan cara lain seperti spray atau aerosol nikotin, permen nikotin.
Obat yang sudah dipakai dibeberapa negara antara lain :
1. Nikotin gum ( permen karet nikotin ), berisi 2 mg dan 4 mg nikotin.
2. Plester nikotin ( transdermal nikotin ).
Ada teori yang mengatakan :
Keberhasilan untuk berhenti merokok ditentukan pada hari pertama.
Menentukan hari pertama tidak merokok dan tertib melaksanakannya, sangat penting untuk keberhasilan berhenti merokok jangka panjang.
Dampak psikologisnya, walaupun hanya satu isapan rokok pada hari pertama mulai berhenti merokok, bisa membuat mereka yang ingin berhenti merokok akan menjadi perokok lagi dalam jangka waktu enam bulan kemudian.
Nikmatilah hidup, dengan tanpa menikmati rokok.
" Asal mau, pasti bisa " Berhentilah merokok sebelum rokok yang memberhentikan anda.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Merokok tetap saja menjadi primadona banyak orang, meski sudah di tulis pada setiap bungkusnya yang berbunyi " merokok dapat menyebabkan kanker paru, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin ".
Pada tayangan iklan rokok, memberikan kesan bahwa merokok adalah lambang modern dan keperkasaan, tetapi bersyukur masyarakat kita semakin memahami bahwa kebiasaan merokok adalah kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan.
Dari hasil riset dikatakan merokok telah membunuh satu diantara sepuluh orang dewasa diseluruh dunia. Tahun 2030 diperkirakan jadi 1 dari 6 orang dewasa, atau 10 juta kematian per tahun.
Saat ini banyak orang yang mengakui bahwa merokok dapat merusak kesehatan manusia dalam skala global ataupun nasional.
Pada saat ini sedang diperluas akses pengobatan, pengganti nikotin dan pengobatan-pengobatan penghentian rokok lainnya.
Ketika asap rokok diisap masuk ke paru, dan dari sinilah nikotin masuk ke dalam aliran darah lewat epithel alveolus paru.
Dalam hitungan detik, nikotin disebar ke jutaan sel saraf di sistem saraf pusat, utamanya di otak tengah nikotin berinteraksi dengan receptor-receptor alfa-4, beta-2 asetilkolin nikotinik.
Sinyal ini segera ditransmisi ke axon dibagian belakang otak yang menstimulasi pelepasan beberapa jenis transmiter saraf ( neurotransmiter ), termasuk dopamin.
Dopamin inilah yang menimbulkan rasa enak, mengurangi kelelahan, ketegangan, kecemasan, dan stres.
Karena ambang dopamin segera surut dengan cepat, tak heran jika perokok banyak yang mengalami gejala ketagihan untuk asupan nikotin lagi ( craving ).
Beberapa industri farmasi telah menemukan beberapa jenis substansi agonis nikotin, yaitu obat yang bekerja sama seperti nikotin dalam merangsang receptor saraf.
Mulai dari buproprion sebagai obat anti rokok pertama ( 1997 ), sebagai antidepresan ( 1985 ),
cytisine, mecamylamine untuk penghentian kecanduan rokok, dianicline dan varenicline temuan
terakhir sebagai agonis parsial nikotin dan sekaligus antagonis nikotin, karena mencegah nikotin menempel pada receptor saraf.
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok antara lain :
Kanker paru, bronchitis kronik, emfisema,, penyakit jantung koroner, ulkus peptikum, kanker mulut/ tenggorok, penyakit pembuluh darah otak dan gangguan janin dalam kandungan.
Pada penelitian, perokok pasif yang terpapar asap rokok dari racun tembakau selama sepuluh menit, yerkena kadar aseton sebanyak dua sampai lima kali lebih nanyak dibandingkan dengan perokok aktif.
Demikian pula, perokok pasif dapat terkena limpahan zat benzena sepuluh kali lebih tinggi dibanding perokok aktif.
Limpahan zat gas monoksida sebesar dua setengah hingga lima kali lebih tinggi.
Asap rokok yang dikeluarkan perokok dan terhisap oleh orang yang bukan perokok ( perokok pasif ) mengandung racun dan dapat memicu munculnya berbagai penyakit paru.
Setiap batang rokok sigaret yang dinyalakan, asapnya mengeluarkan lebih dari 4000 zat kimiawi yang mengandung racun dan berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
Meskipun batang sigaret itu sudah berfilter.
Menurut hasil penelitian, merokok sigaret yang berfilter memang dapat mengurangi risiko terkena penyakit bronchitis kronis dan penyakit kanker paru, namun akan meningkatkan risiko terkena angina pectoris dan penyakit jantung koroner.
Hal itu disebabkan karena filter rokok sigaret mengandung carbonyl hemoglobin dengan kadar tinggi.
Salah satu zat yang terdapat dalam rokok adalah nikotin.
Nikotin adalah suatu zat psikoaktif yang mempunyai efek farmakologis terhadap otak yaitu mempengaruhi perasaan dan atau kebiasaan, oleh karena itu nikotin dapat menimbulkan ketergantungan ( ketagihan ).
Nikotin mempunyai 2 efek, pada dosis rendah nikotin bersifat stimulan ( perangsang ), sedang pada dosis tinggi bersifat sebagai penenang.
Ada beberapa faktor yang berpengaruh besar terhadap kebiasaan merokok, seperti lingkungan rumah ( orang tua, saudara ), lingkungan sekolah, status sosial ekonomi, tetapi yang paling besar pengruhnya adalah jumlah teman yang merokok.
Keuntungan psikososial dari merokok, mereka merasakan lebih diterima dalam lingkungan teman dan kelihatan lebih dewasa, dan merasa lebih nyaman.
Dari faktor psikologis adalah kepribadian; kebiasaan merokok lebih sering didapatkan pada orang-orang dengan gangguan kepribadian seperti neurosis dan kecenderungan antisosial.
Merokok juga sering digunakan sebagai alat psikologis ( psychological tool ) seperti meningkatkan penampilan atau kenyamanan psikologis.
Banyak yang bertanya, bagaimana caranya berhenti merokok.
Berhenti merokok adalah proses, jadi tidak bisa dilakukan dengan tiba-tiba.
Usaha berhenti merokok sering kali menemui kegagalan, ada 2 faktor yang ikut berperan :
1. Akibat ketergantungan atau addiksi nikotin.
2. Faktor Psikologis.
Kebiasaan merokok yang telah bertahun-tahun akan membentuk suatu pola tingkah laku yang telah mengakar sehingga kalau mencoba berhenti akan terasa seperti ada sesuatu yang hilang dari dirinya.
Nikotin merupakan suatu zat yang menimbulkan ketergantungan.
Orang yang sudah merokok bertahun-tahun kadar nikotin dalam darahnya cukup tinggi.
Bila berhenti merokok, maka kadar nikotin akan turun.
Bila penurunan kadar nikotin sampai dua per tiganya atau lebih, maka akan timbul berbagai gejala seperti sakit kepala, lesu, kurang konsentrasi, insomnia, gangguan pencernaan, dan lain-lain ; gejala-gejala ini disebut withdrawal symptoms.
Kalau withdrawal symptoms ini dapat dilewati, maka ia akan terus berhenti merokok, tetapi bila tidak, maka ia akan merokok kembali.
Melakukan teknik yang tepat dalam merencanakan berhenti merokok :
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan,
1. Orang tersebut harus mempunyai motivasi yang kuat untuk berhenti merokok, karena tanpa motivasi kuat segala usaha tidak akan berhasil.
2. Mengajarkan mengalihkan kebiasaan merokok dan untuk mengatasi addiksi nikotin dengan cara memberikan pengganti nikotin seperti permen karet nikotin atau transdermal patches.
3. Follow-up, ini memegang peran penting, karena follow-up yang buruk akan memberikan hasil yang buruk pula.
Ada metode lain yang bisa dicoba untuk membantu berhenti merokok adalah Akupunktur dan hipnotis.
Tujuan pemberian obat ( pendekatan farmakologis ) adalah untuk mengurangi atau menghilangkan gejala withdrawal yaitu dengan memberi nikotin dengan cara lain seperti spray atau aerosol nikotin, permen nikotin.
Obat yang sudah dipakai dibeberapa negara antara lain :
1. Nikotin gum ( permen karet nikotin ), berisi 2 mg dan 4 mg nikotin.
2. Plester nikotin ( transdermal nikotin ).
Ada teori yang mengatakan :
Keberhasilan untuk berhenti merokok ditentukan pada hari pertama.
Menentukan hari pertama tidak merokok dan tertib melaksanakannya, sangat penting untuk keberhasilan berhenti merokok jangka panjang.
Dampak psikologisnya, walaupun hanya satu isapan rokok pada hari pertama mulai berhenti merokok, bisa membuat mereka yang ingin berhenti merokok akan menjadi perokok lagi dalam jangka waktu enam bulan kemudian.
Nikmatilah hidup, dengan tanpa menikmati rokok.
" Asal mau, pasti bisa " Berhentilah merokok sebelum rokok yang memberhentikan anda.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Selasa, 17 Agustus 2010
Mewaspadai Syndrome Darah Kental di usia muda.
Apakah anda sering sakit kepala sebelah atau biasa anda menyebutnya migren ? jangan anggap sepele keluhan itu. Bisa jadi, sakit kepala sebelah yang anda rasakan itu merupakan gejala awal dari sindrom darah kental.
Sindrom darah kental adalah serangkaian gejala yang muncul akibat kekentalan darah berlebihan.
Akibat darah terlalu kental, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi tidak lancar.
Pasokan oksigen ke sel-sel tubuh jadi terhambat.
Migren adalah salah satu gejala karena pasokan oksigen ke otak tersendat.
Di dunia kedokteran, darah kental sebenarnya bukan hal baru, tetapi tidak banyak orang tahu atau waspada dengan darah kental.
Padahal, sudah banyak korban stroke atau serangan jantung akibat darah kental.
Darah menjadi kental karena kekurangan cairan darah atau trombosit ( zat yang berperan dalam pembekuan darah ), sehingga mudah lekat satu sama lain ( reulux ).
Bila seseorang memiliki kolesterol tinggi atau punya kebiasaan merokok, darah yang sudah kental semakin susah mengalir.
Kolesterol yang menempel di dinding pembuluh darah membuat penampang pembuluh darah menyempit.
Adapun asap rokok akan merusak lapisan dinding pembuluh darah bagian dalam ( endothel ).
Endothel ini turut mengaktifkan sistem pembekuan darah. Apabila endothel rusak, trombosit akan mudah melekat satu sama lain.
Hambatan-hambatan dalam pembuluh darah ini dikenal sebagai trombosis.
Trombosis bisa terjadi diseluruh pembuluh darah. Karena itu, dampaknya tergantung dari bagian pembuluh darah yang terhambat.
Jika trombosis terjadi di pembuluh otak, maka akan terjadi stroke.
Sementara pada pembuluh jantung akan menyebabkan serangan jantung.
Untuk mengatasi pengentalan darah yang paling efektif dan murah meriah dengan cara minum air putih, setelah bangun tidur pagi hari.
Pada waktu tidur di malam hari sampai menjelang paga, tubuh mengalami kekurangan cairan dan darah mengalami kekentalan.
Dengan meminum air, kekentalan akan berkurang, tubuh menjadi segar dan otakpun menjadi encer. Karena pengangkutan oksigen ke otak menjadi lebih baik.
Di zaman modern seperti sekarang ini, banyak orang usia muda 18 - 45 tahun menderita kekentalan darah. Hal ini dikarenakan tak lepas dari gaya hidup yang tidak sehat dan stres tinggi memicu pengentalan darah.
Jadi harus diwaspadai jika anda sering mengalami migren, merasa pandangannya berputar sampe mual, merasa sekujur badan sering pegal-pegal, dengan disertai telinga sering berdenging. Itu serangkaian gejala kekentalan darah.
Kalau dibiarkan akan berlanjut menjadi stroke, serangan jantung, kebutaan, gagal ginjal dan sebagainya dan seterusnya.
Pada sejumlah kecil penderita darah kental, penyebabnya faktor genetik ( keturunan ) dan ini harus berhati-hati karena berisiko mengalami trombosis di usia muda.
Bagi yang memiliki darah kental secara genetik harus minum obat antikoagulan ( anti penggumpalan ) seumur hidup.
Kelainan ini ditemukan dalam populasi kecil pada manusia.
Di Indonesia belum ada data jumlah pasien usia muda yang mengalami darah kental.
Kasus darah kental tidak hanya milik laki-laki saja, tetapi juga perempuan.
Masuknya perempuan ke dunia kerja diduga berhubungan dengan semakin banyak perempuan yang terkena sindrom darah kental.
Perempuan bekerja bebannya semakin banyak sehingga rentan terhadap stres.
Stres dapat memicu darah kental karena meningkatkan adrenalin.
Bila ada adrenalin, tubuh akan menghasilkan energi dengan cara membakar lemak.
Persoalannya, pada orang yang stres, High density lipoprotein ( HDL / kolesterol baik ) tidak ikut meningkat sehingga lemak darah menjadi tinggi.
Berbeda dengan pembakaran lemak karena olah raga. Aktivitas olah raga meningkatkan kadar HDL, sehingga lemak yang terbakar akan dibuang ke keluar tubuh.
Salah satu dampak buruk dari sindrom darah kental adalah stroke.
Selain kematian, mereka yang terkena stroke bisa mengalami kecacatan parah akibat fungsi otak terganggu.
Yang perlu juga diperhatikan pada sindrom darah kental, apakah penderita memiliki riwayat stroke dalam keluarga, memiliki defisiensi protein darah, dan kelainan gen.
Apabila ada anggota keluarga terkena stroke, risiko mendapat stroke meningkat hingga empat kali lebih besar.
Kelainan pada gen yang dibawa sejak lahir juga menyebabkan perempuan rentan terkena migren dan stroke akibat darah kental.
Sindrom darah kental adalah serangkaian gejala yang muncul akibat kekentalan darah berlebihan.
Akibat darah terlalu kental, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi tidak lancar.
Pasokan oksigen ke sel-sel tubuh jadi terhambat.
Migren adalah salah satu gejala karena pasokan oksigen ke otak tersendat.
Di dunia kedokteran, darah kental sebenarnya bukan hal baru, tetapi tidak banyak orang tahu atau waspada dengan darah kental.
Padahal, sudah banyak korban stroke atau serangan jantung akibat darah kental.
Darah menjadi kental karena kekurangan cairan darah atau trombosit ( zat yang berperan dalam pembekuan darah ), sehingga mudah lekat satu sama lain ( reulux ).
Bila seseorang memiliki kolesterol tinggi atau punya kebiasaan merokok, darah yang sudah kental semakin susah mengalir.
Kolesterol yang menempel di dinding pembuluh darah membuat penampang pembuluh darah menyempit.
Adapun asap rokok akan merusak lapisan dinding pembuluh darah bagian dalam ( endothel ).
Endothel ini turut mengaktifkan sistem pembekuan darah. Apabila endothel rusak, trombosit akan mudah melekat satu sama lain.
Hambatan-hambatan dalam pembuluh darah ini dikenal sebagai trombosis.
Trombosis bisa terjadi diseluruh pembuluh darah. Karena itu, dampaknya tergantung dari bagian pembuluh darah yang terhambat.
Jika trombosis terjadi di pembuluh otak, maka akan terjadi stroke.
Sementara pada pembuluh jantung akan menyebabkan serangan jantung.
Untuk mengatasi pengentalan darah yang paling efektif dan murah meriah dengan cara minum air putih, setelah bangun tidur pagi hari.
Pada waktu tidur di malam hari sampai menjelang paga, tubuh mengalami kekurangan cairan dan darah mengalami kekentalan.
Dengan meminum air, kekentalan akan berkurang, tubuh menjadi segar dan otakpun menjadi encer. Karena pengangkutan oksigen ke otak menjadi lebih baik.
Di zaman modern seperti sekarang ini, banyak orang usia muda 18 - 45 tahun menderita kekentalan darah. Hal ini dikarenakan tak lepas dari gaya hidup yang tidak sehat dan stres tinggi memicu pengentalan darah.
Jadi harus diwaspadai jika anda sering mengalami migren, merasa pandangannya berputar sampe mual, merasa sekujur badan sering pegal-pegal, dengan disertai telinga sering berdenging. Itu serangkaian gejala kekentalan darah.
Kalau dibiarkan akan berlanjut menjadi stroke, serangan jantung, kebutaan, gagal ginjal dan sebagainya dan seterusnya.
Pada sejumlah kecil penderita darah kental, penyebabnya faktor genetik ( keturunan ) dan ini harus berhati-hati karena berisiko mengalami trombosis di usia muda.
Bagi yang memiliki darah kental secara genetik harus minum obat antikoagulan ( anti penggumpalan ) seumur hidup.
Kelainan ini ditemukan dalam populasi kecil pada manusia.
Di Indonesia belum ada data jumlah pasien usia muda yang mengalami darah kental.
Kasus darah kental tidak hanya milik laki-laki saja, tetapi juga perempuan.
Masuknya perempuan ke dunia kerja diduga berhubungan dengan semakin banyak perempuan yang terkena sindrom darah kental.
Perempuan bekerja bebannya semakin banyak sehingga rentan terhadap stres.
Stres dapat memicu darah kental karena meningkatkan adrenalin.
Bila ada adrenalin, tubuh akan menghasilkan energi dengan cara membakar lemak.
Persoalannya, pada orang yang stres, High density lipoprotein ( HDL / kolesterol baik ) tidak ikut meningkat sehingga lemak darah menjadi tinggi.
Berbeda dengan pembakaran lemak karena olah raga. Aktivitas olah raga meningkatkan kadar HDL, sehingga lemak yang terbakar akan dibuang ke keluar tubuh.
Salah satu dampak buruk dari sindrom darah kental adalah stroke.
Selain kematian, mereka yang terkena stroke bisa mengalami kecacatan parah akibat fungsi otak terganggu.
Yang perlu juga diperhatikan pada sindrom darah kental, apakah penderita memiliki riwayat stroke dalam keluarga, memiliki defisiensi protein darah, dan kelainan gen.
Apabila ada anggota keluarga terkena stroke, risiko mendapat stroke meningkat hingga empat kali lebih besar.
Kelainan pada gen yang dibawa sejak lahir juga menyebabkan perempuan rentan terkena migren dan stroke akibat darah kental.
Minggu, 15 Agustus 2010
Kontroversil " Otak Tengah "
Otak adalah organ vital
Otak bertanggung jawab atas fungsi mental, dan intelektual kita, seperti berpikir dan mengingat.
Otak mengendalikan interaksi kita dengan dunia luar.
Otak mengendalikan banyak dari fungsi tubuh kita secara otomatis.
Hampir 80 % dari semua gen manusia digunakan oleh otak.
Pertumbuhan otak telah dimulai sejak kehamilan 4 - 7 minggu setelah pembuahan sel telur.
Pada saat itu terjadi pembentukkan tabung neural ( neural tube ).
Dalam bentuk embrio ( neural tube ), otak dibagi dalam 3 segmen gelembung.
Segmen I. Prosencephalon ( Fore brain )
II. Mesencephalon ( Mid brain )
III. Rhombencephalon ( Hind brain )
Meskipun terdapat perbedaan bentuk otak ( Brain shape ) yang terdapat diantara orang dewasa, pembentukkan sistem saraf pada tahap awal setiap orang sama.
Struktur sel otak dewasa yang beraneka ragam tidak mengalami regenerasi ataupun pertumbuhan.
Pertumbuhan sel otak hanya terjadi saat usia muda, bahkan saat berbentuk janin.
Susunan saraf pusat seseorang dibagi dalam :
1. Tel- encephalon. ( end brain ), yang terdiri dari hemispherium cerebri kanan dan kiri dengan
bagian ditengah lamina terminalis dan sekitarnya.
Tel- encephalon dikenal dengan Otak Besar.
2. Di- encephalon ( inter-brain ).
3. Mes- encephalon ( Mid brain ).
4. Met- encephalon ( after-brain ), yang berkembang sebagai cerebellum ( otak kecil ) dan pons varoli.
5. Myel- encephalon ( Morrow- brain ), yang akan menjadi medulla oblongata.
1 - 5 disebut Encephalon ( brain ).
6. Medulla spinalis ( spinal cord ).
Yang akan saya bahas disini hanya mesencephalon, yang dinamakan juga sebagai otak tengah atau mid brain.
Menurut pemikiran orang penganut teori " Otak tengah ", dengan cara mengaktivasi otak tengah ( seperti memasukkan tenaga prana atau gaib ), target yang menjadi tujuannya adalah anak-anak usia 5 - 15 tahun.
Dikatakan " Otak tengah " ini akan menjadi aktif dengan sendirinya ( alami ), disebut orang sebagai yang mempunyai kemampuan luar biasa.
Misalnya ; Seorang tunanetra yang bisa " melihat " kemungkinan secara alami.
Dapat memprediksi kejadian yang akan datang.
Dapat membaca warna dengan mata tertutup.
Dari semuanya ini seperti menimbulkan efek " Ajaib ".
Teori " Otak tengah " ini dikembangkan di negara Jepang kira-kira 40 tahun yang lalu.
Menurut orang Jepang yang mengembangkan atau yang percaya teori ini, " Otak tengah " berfungsi sebagai :
1. Jembatan penghubung otak kanan dan kiri.
2. Sebagai keseimbangan.
3. Stasiun relay untuk informasi pendengaran dan penglihatan.
4. Untuk meningkatkan kemampuan mengasihi orang.
5. Otak tengah berhubungan dengan gelombang otak ( alpha hingga tetha ), yang bisa membuat tubuh rileks dan nyaman.
6. Meningkatkan daya konsentrasi.
7. Kemampuan fisik dalam olah raga berkembang.
8. Yang hyperaktif bisa duduk tenang.
9. Keseimbangan hormon.
10. Daya intuisi meningkat.
Istilah atau penamaan otak tengah hanya pembagian dalam penyusunan sistem susunan saraf pusat, baik yang masih dalam bentuk embrio maupun yang sudah menjadi bentuk dewasa.
Secara anatomis yang menghubungkan otak kiri ( hemispherium cerebri sinistra ) dan otak kanan ( hemispherium cerebri dexstra ) adalah corpus callosum, bukan mesencephalon.
Untuk fungsi keseimbangan adalah cerebellum ( otak kecil ).
Untuk informasi penglihatan berasal dari N II ( Nervus opticus ), pendengaran dan keseimbangan N VIII, bersama-sama dengan N I ( penciuman ) dan N VII ( pengecapan ) termasuk saraf afferent atau sensoris khusus dari saraf otak.
Untuk meningkatkan kemampuan fisik p[ada waktu berolah raga adalah senyawa yang dikenal Brain Derived Nerve Grouth Factor ( BDNF ), suatu senyawa hormonal dari otak.
Untuk supaya lebih rileks pada yang hyperaktif adalah mekanisme relaksasi yang termasuk aktivitas dari poros- hypothallamus- pituitary- adrenal dan ini akan mengakibatkan turunnya kadar kortisol dalam darah, sehingga akan menyehatkan otak.
Dalam hal mengasihi sesama, keadaan senang dan keaktifan seseorang banyak dipengaruhi kerja dari neurotransmiter otak seperti dopamin.
Untuk meningkatkan kewaspadaan serotonin.
Tidak peka terhadap rasa sakit endorfin. Pemberi semangat belajar, pendorong aktivitas kerja adrenalin. dst.
Dikatakan juga perkembangan otak tengah mendominasi otak secara kesekuruhan, ukurannya lebih besar. itu salah besar dan tak tahu anatomi otak. Mesencephalon ukuranya lebih kecil dari yang lainnya ( disekelilingnya ) misalnya; Diencephalon, pons varoli bahkan medulla oblongata lebih besar dari Mesencephalon.
Jadi terlihat sudah, semua yang diutarakan pada teori " Otak tengah ", atau mesencephalon itu tidaklah tepat alias terkesan dipaksakan untuk pembenaran suatu teori yang salah dan gagal total.
Mesencephalon dalam perkembangannya tetap tidak berubah dan masih merupakan bagian dari susunan saraf pusat yang menjadi satu kesatuan pada otak.
Berbagai bagian otak mengontrol fungsi fisik, emosi, dan prilaku yang berlainan.
Dalam bahasa yang lazim otak hanya dibagi 2 bagian besar ( hemisphere kiri dan hemisphere kanan ) yang biasa dikenal otak kiri dan otak kanan.
Ke duanya dihubungkan secara anatomis dan saling berkaitan secara fungsional.
Sisi kiri otak mengendalikan kemampuan memahami dan menghasilkan bahasa serta lebih berkaitan dengan berpikir " matematis " atau " logis ", sedangkan sisi kanan otak mengendalikan orientasi ruang maupun lebih berkaitan dengan pemikiran abstrak dan imajiner serta kemampuan seni.
Jadi tidak pernah ada dan mengada ada, jika muncul istilah " Otak tengah ".
Istilah otak tengah hanya ada pada pembagian susunan saraf pusat secara anatomis, dari awal perkembangan embrio ( neural tube ) sampai ke perkembangan yang lebih kompleks lagi, pada usia anak-anak sampai dewasa.
Dan semua fungsi, kegunaan yang dikemukakan teori " Otak tengah ", semuanya sudah ada pada fungsi otak kita, dan kitapun telah menggunakan semua fungsi itu.
Kecuali yang tidak lazim atau yang tak gatuk diakal orang sehat.
Seperti contoh soal : dapat membedakan warna dengan mata tertutup, dapat menggambar dengan baik dengan mata tertutup, dapat melihat kejadian peristiwa yang akan datang, dst-dst.
Lain lagi dengan Einstein, orang pintar ini memiliki imajinasi 3 dimensi yang tinggi.
Dengan sambil duduk melamun saja ia bisa menciptakan sebuah teori relativitas yang luar biasa.
Einstein memiliki imajinasi 3 dimensi yang tinggi ini baru diketahui pada tahun 1999.
Disini Einstein memiliki korteks parietal yang 1 cm lebih besar dibandingkan dengan orang normal dan memiliki ukuran sama besar antara kiri dan kanan.
Orang normal korteks parietal kiri lebih besar dari kanan.
Otak tengah tidak dapat diaktivasi untuk membuat anak jadi pintar, karena otak tengah ( mid brain ) tidak bisa dikontrol atau bersifat autonom.
Otak tengah bagian dari batang otak yang memiliki fungsi sebagai inti dari pergerakan bola mata dan daerah yang dilewati serabut-serabut yang mengatur pernapasan dan kesadaran.
Kegiatan ini tidak bisa dikontrol atau bersifat otonom.
Jika dilihat di otak tengah ( secara anatomi ) maka hanya serabut-serabut yang melewati bagian otak tengah dan fungsi dari bagian itu tidak dapat dikontrol atau bersifat otonom, bagian tersebut tidak dapat diaktivasi.
Yang menerima impuls bagian otak luar dan dalam, otak tengah ( mid brain ) hanya dilewati oleh serabut-serabut saraf.
Kalau ingin membuat anak pintar, maka bagian korteks yang harus diaktivasi, karena bagian tersebut terdapat daerah pusat matematika, fisika, gambar, nyanyi, dan juga pidato.
Jadi untuk memintarkan ( membuat genius ) anak dengan melatih otak kiri dan kanan yang dijembatani corpus callosum.
Setiap anak memiliki kemampuan pusat indra yang berbeda-beda, ada yang memiliki indra visual ( penglihatan ) lebih bagus dari indra pendengaran ( auditori ), sehingga akan cepat mengingat dengan cara melihatnya, dan seterusnya.
Fungsi utama otak adalah mengkoordinasikan seluruh kegiatan saraf tubuh.
Otak menerima rangsangan saraf dari mata, telinga dan organ penerima sensor lainnya.
Kemudian, otak menganalisa informasi yang diterima berdasarkan pengalaman masa lalu yang diterimanya.
Selanjutnya, otak memerintahkan dan membuat penyesuaian apapun yang diperlukan tubuh.
Jadi tidak ada yang aneh-aneh, seperti punya indra ke 6 ( indra Synesthetic ), ini juga menurut buku The Mystery of The Right Brain, adanya di otak kanan, bukan otak tengah atau mesencephalon.
Dapat membedakan warna dengan mata tertutup, dapat melihat peristiwa atau kejadian pada masa yang akan datang.
Di dalam Alkitab hanya Allah yang tahu tentang kejadian yang akan datang, malaikat disorgapun tidak tahu.
Lha apalagi manusia, gunakan saja otak kita secara wajar, jangan suka ada pemikiran yang aneh-aneh, yang irrasional.
Jadi yang wajar dan normal menurut standar otak pada uumnya.
Ada yang perlu jadi pemikiran bersama ; terkadang orang kita lebih suka hal yang aneh-aneh.
Trimakasih Tuhan memberkati.
Otak bertanggung jawab atas fungsi mental, dan intelektual kita, seperti berpikir dan mengingat.
Otak mengendalikan interaksi kita dengan dunia luar.
Otak mengendalikan banyak dari fungsi tubuh kita secara otomatis.
Hampir 80 % dari semua gen manusia digunakan oleh otak.
Pertumbuhan otak telah dimulai sejak kehamilan 4 - 7 minggu setelah pembuahan sel telur.
Pada saat itu terjadi pembentukkan tabung neural ( neural tube ).
Dalam bentuk embrio ( neural tube ), otak dibagi dalam 3 segmen gelembung.
Segmen I. Prosencephalon ( Fore brain )
II. Mesencephalon ( Mid brain )
III. Rhombencephalon ( Hind brain )
Meskipun terdapat perbedaan bentuk otak ( Brain shape ) yang terdapat diantara orang dewasa, pembentukkan sistem saraf pada tahap awal setiap orang sama.
Struktur sel otak dewasa yang beraneka ragam tidak mengalami regenerasi ataupun pertumbuhan.
Pertumbuhan sel otak hanya terjadi saat usia muda, bahkan saat berbentuk janin.
Susunan saraf pusat seseorang dibagi dalam :
1. Tel- encephalon. ( end brain ), yang terdiri dari hemispherium cerebri kanan dan kiri dengan
bagian ditengah lamina terminalis dan sekitarnya.
Tel- encephalon dikenal dengan Otak Besar.
2. Di- encephalon ( inter-brain ).
3. Mes- encephalon ( Mid brain ).
4. Met- encephalon ( after-brain ), yang berkembang sebagai cerebellum ( otak kecil ) dan pons varoli.
5. Myel- encephalon ( Morrow- brain ), yang akan menjadi medulla oblongata.
1 - 5 disebut Encephalon ( brain ).
6. Medulla spinalis ( spinal cord ).
Yang akan saya bahas disini hanya mesencephalon, yang dinamakan juga sebagai otak tengah atau mid brain.
Menurut pemikiran orang penganut teori " Otak tengah ", dengan cara mengaktivasi otak tengah ( seperti memasukkan tenaga prana atau gaib ), target yang menjadi tujuannya adalah anak-anak usia 5 - 15 tahun.
Dikatakan " Otak tengah " ini akan menjadi aktif dengan sendirinya ( alami ), disebut orang sebagai yang mempunyai kemampuan luar biasa.
Misalnya ; Seorang tunanetra yang bisa " melihat " kemungkinan secara alami.
Dapat memprediksi kejadian yang akan datang.
Dapat membaca warna dengan mata tertutup.
Dari semuanya ini seperti menimbulkan efek " Ajaib ".
Teori " Otak tengah " ini dikembangkan di negara Jepang kira-kira 40 tahun yang lalu.
Menurut orang Jepang yang mengembangkan atau yang percaya teori ini, " Otak tengah " berfungsi sebagai :
1. Jembatan penghubung otak kanan dan kiri.
2. Sebagai keseimbangan.
3. Stasiun relay untuk informasi pendengaran dan penglihatan.
4. Untuk meningkatkan kemampuan mengasihi orang.
5. Otak tengah berhubungan dengan gelombang otak ( alpha hingga tetha ), yang bisa membuat tubuh rileks dan nyaman.
6. Meningkatkan daya konsentrasi.
7. Kemampuan fisik dalam olah raga berkembang.
8. Yang hyperaktif bisa duduk tenang.
9. Keseimbangan hormon.
10. Daya intuisi meningkat.
Istilah atau penamaan otak tengah hanya pembagian dalam penyusunan sistem susunan saraf pusat, baik yang masih dalam bentuk embrio maupun yang sudah menjadi bentuk dewasa.
Secara anatomis yang menghubungkan otak kiri ( hemispherium cerebri sinistra ) dan otak kanan ( hemispherium cerebri dexstra ) adalah corpus callosum, bukan mesencephalon.
Untuk fungsi keseimbangan adalah cerebellum ( otak kecil ).
Untuk informasi penglihatan berasal dari N II ( Nervus opticus ), pendengaran dan keseimbangan N VIII, bersama-sama dengan N I ( penciuman ) dan N VII ( pengecapan ) termasuk saraf afferent atau sensoris khusus dari saraf otak.
Untuk meningkatkan kemampuan fisik p[ada waktu berolah raga adalah senyawa yang dikenal Brain Derived Nerve Grouth Factor ( BDNF ), suatu senyawa hormonal dari otak.
Untuk supaya lebih rileks pada yang hyperaktif adalah mekanisme relaksasi yang termasuk aktivitas dari poros- hypothallamus- pituitary- adrenal dan ini akan mengakibatkan turunnya kadar kortisol dalam darah, sehingga akan menyehatkan otak.
Dalam hal mengasihi sesama, keadaan senang dan keaktifan seseorang banyak dipengaruhi kerja dari neurotransmiter otak seperti dopamin.
Untuk meningkatkan kewaspadaan serotonin.
Tidak peka terhadap rasa sakit endorfin. Pemberi semangat belajar, pendorong aktivitas kerja adrenalin. dst.
Dikatakan juga perkembangan otak tengah mendominasi otak secara kesekuruhan, ukurannya lebih besar. itu salah besar dan tak tahu anatomi otak. Mesencephalon ukuranya lebih kecil dari yang lainnya ( disekelilingnya ) misalnya; Diencephalon, pons varoli bahkan medulla oblongata lebih besar dari Mesencephalon.
Jadi terlihat sudah, semua yang diutarakan pada teori " Otak tengah ", atau mesencephalon itu tidaklah tepat alias terkesan dipaksakan untuk pembenaran suatu teori yang salah dan gagal total.
Mesencephalon dalam perkembangannya tetap tidak berubah dan masih merupakan bagian dari susunan saraf pusat yang menjadi satu kesatuan pada otak.
Berbagai bagian otak mengontrol fungsi fisik, emosi, dan prilaku yang berlainan.
Dalam bahasa yang lazim otak hanya dibagi 2 bagian besar ( hemisphere kiri dan hemisphere kanan ) yang biasa dikenal otak kiri dan otak kanan.
Ke duanya dihubungkan secara anatomis dan saling berkaitan secara fungsional.
Sisi kiri otak mengendalikan kemampuan memahami dan menghasilkan bahasa serta lebih berkaitan dengan berpikir " matematis " atau " logis ", sedangkan sisi kanan otak mengendalikan orientasi ruang maupun lebih berkaitan dengan pemikiran abstrak dan imajiner serta kemampuan seni.
Jadi tidak pernah ada dan mengada ada, jika muncul istilah " Otak tengah ".
Istilah otak tengah hanya ada pada pembagian susunan saraf pusat secara anatomis, dari awal perkembangan embrio ( neural tube ) sampai ke perkembangan yang lebih kompleks lagi, pada usia anak-anak sampai dewasa.
Dan semua fungsi, kegunaan yang dikemukakan teori " Otak tengah ", semuanya sudah ada pada fungsi otak kita, dan kitapun telah menggunakan semua fungsi itu.
Kecuali yang tidak lazim atau yang tak gatuk diakal orang sehat.
Seperti contoh soal : dapat membedakan warna dengan mata tertutup, dapat menggambar dengan baik dengan mata tertutup, dapat melihat kejadian peristiwa yang akan datang, dst-dst.
Lain lagi dengan Einstein, orang pintar ini memiliki imajinasi 3 dimensi yang tinggi.
Dengan sambil duduk melamun saja ia bisa menciptakan sebuah teori relativitas yang luar biasa.
Einstein memiliki imajinasi 3 dimensi yang tinggi ini baru diketahui pada tahun 1999.
Disini Einstein memiliki korteks parietal yang 1 cm lebih besar dibandingkan dengan orang normal dan memiliki ukuran sama besar antara kiri dan kanan.
Orang normal korteks parietal kiri lebih besar dari kanan.
Otak tengah tidak dapat diaktivasi untuk membuat anak jadi pintar, karena otak tengah ( mid brain ) tidak bisa dikontrol atau bersifat autonom.
Otak tengah bagian dari batang otak yang memiliki fungsi sebagai inti dari pergerakan bola mata dan daerah yang dilewati serabut-serabut yang mengatur pernapasan dan kesadaran.
Kegiatan ini tidak bisa dikontrol atau bersifat otonom.
Jika dilihat di otak tengah ( secara anatomi ) maka hanya serabut-serabut yang melewati bagian otak tengah dan fungsi dari bagian itu tidak dapat dikontrol atau bersifat otonom, bagian tersebut tidak dapat diaktivasi.
Yang menerima impuls bagian otak luar dan dalam, otak tengah ( mid brain ) hanya dilewati oleh serabut-serabut saraf.
Kalau ingin membuat anak pintar, maka bagian korteks yang harus diaktivasi, karena bagian tersebut terdapat daerah pusat matematika, fisika, gambar, nyanyi, dan juga pidato.
Jadi untuk memintarkan ( membuat genius ) anak dengan melatih otak kiri dan kanan yang dijembatani corpus callosum.
Setiap anak memiliki kemampuan pusat indra yang berbeda-beda, ada yang memiliki indra visual ( penglihatan ) lebih bagus dari indra pendengaran ( auditori ), sehingga akan cepat mengingat dengan cara melihatnya, dan seterusnya.
Fungsi utama otak adalah mengkoordinasikan seluruh kegiatan saraf tubuh.
Otak menerima rangsangan saraf dari mata, telinga dan organ penerima sensor lainnya.
Kemudian, otak menganalisa informasi yang diterima berdasarkan pengalaman masa lalu yang diterimanya.
Selanjutnya, otak memerintahkan dan membuat penyesuaian apapun yang diperlukan tubuh.
Jadi tidak ada yang aneh-aneh, seperti punya indra ke 6 ( indra Synesthetic ), ini juga menurut buku The Mystery of The Right Brain, adanya di otak kanan, bukan otak tengah atau mesencephalon.
Dapat membedakan warna dengan mata tertutup, dapat melihat peristiwa atau kejadian pada masa yang akan datang.
Di dalam Alkitab hanya Allah yang tahu tentang kejadian yang akan datang, malaikat disorgapun tidak tahu.
Lha apalagi manusia, gunakan saja otak kita secara wajar, jangan suka ada pemikiran yang aneh-aneh, yang irrasional.
Jadi yang wajar dan normal menurut standar otak pada uumnya.
Ada yang perlu jadi pemikiran bersama ; terkadang orang kita lebih suka hal yang aneh-aneh.
Trimakasih Tuhan memberkati.
Jumat, 13 Agustus 2010
Enzim untuk proses kehidupan.
Enzim adalah katalisator protein untuk reaksi-reaksi kimia pada sistem biologi.
Sebagian besar reaksi sel-sel hidup akan berlangsung sangat lambat, bila reaksi tersebut tidak dikatalisis oleh enzim.
Enzim berasal dari kata en-zyme, yaitu " dalam ragi ".
Dahulu aktivitas katalitik enzim diduga hanya diperlihatkan oleh sel-sel yang utuh, tetapi sekarang sebagian besar enzim dapat diekstraksi dari sel tanpa kehilangan aktivitas biologik ( katalitik ) nya.
Jadi enzim itu salah satu substansi kehidupan meskipun kita tidak pernah menyadari kehadiran enzim dalam tubuh kita sendiri.
Seperti pada definisi diatas, enzim dibutuhkan untuk setiap reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh kita. Tanpa enzim, tidak akan ada aktifitas dalam tubuh kita. Tanpa kehadiran enzim, vitamin, mineral dan hormon tidak akan ada gunanya.
Kalau kita buat perumpamaan yang sederhana untuk memahami dengan baik tentang enzim dan fungsinya, kita umpamakan enzim sebagai pekerja yang membuat semua proses ditubuh kita berjalan sempurna.
Misalnya kalau kita mau membangun rumah, tentu kita membutuhkan buruh bangunan ( tukang ) yang akan membangun rumah kita.
Kita menyiapkan semua material yang diburuhkan untuk membangun sebuah rumah, mulai dari pasir, batu bata, semen, kayu, air dst. Tiba-tiba pekerja bangunan ( tukang ) tidak datang atau mogok, siapa yang akan mengolah semua material tsb agar jadi sebuah rumah ?
Sama seperti halnya tubuh kita, kita membutuhkan vitamin, mineral dan protein untuk membuat tubuh kita tetap sehat.
Tetapi tanpa enzim, semuanya sia-sia tidak ada yang akan memproses semua bahan-bahan makanan tersebut.
Jadi enzim adalah elemen kehidupan yang sangat penting.
Enzim akan menjaga tubuh kita tetap beraktivitas dan hidup.
Sebagai katalisator enzim mengubah karbohidrat, protein, lemak dan semua bahan makanan yang kita makan menjadi partikel-partikel baru yang lebih sederhana sehingga mudah diserap untuk diedarkan keseluruh organ dan jaringan tubuh.
Sifat katalisator pada enzim merupakan substansi sifat bawaan enzim.
Protein-protein yang menyusun enzim adalah bawaan enzim.
Enzim sudah ada dalam tubuh manusia, sejak manusia lahir.
Tetapi karena berbagai faktor, enzim dalam tubuh kita bisa berkurang, atau bahkan hilang.
Seperti kalau kita dibekali uang, lantas uang itu kita belanjakan terus tanpa ada pemasukkan lain, maka lama-lama uang akan habis.
Sama saja kalau kita memiliki kebiasaan yang membuat aktivitas enzin kita bekerja terus menerus, maka cadangan enzim makin lama, makin habis.
Enzim sangat berperan dalam metabolisme tubuh.
Dari hasil penelitian mengatakan semakin cepat tingkat metabolisme tubuh kita, maka semakin pendek umur kita.
Usia kita sebanding dengan aktivitas enzim dalam tubuh kita.
Tubuh kita bisa kekurangan enzim, jika kita tidak bisa memproduksi enzim untuk menggantikan yang sudah hilang.
Yang membuat cadangan enzim dalam tubuh berkurang adalah salah satu kebiasaan buruk manusia yang tidak disadari yaitu makan makanan yang dimasak dengan panas tinggi, misalnya dibakar, dipresto, dimasak yang berulang-ulang ( habis digodok lalu digoreng ).
Makanan yang dimasak pada suhu tinggi, akan merusak enzim yang ada dalam makanan tsb.
Padahal, jika enzim-enzim yang ada dimakanan tsb masuk ke tubuh kita dengan sempurna, maka ia dengan sendirinya akan terlibat dalam proses pengolahan makanan tadi.
Kalau kita makan dengan makanan yang sudah dimasak dengan suhu tinggi, otomatis tubuh kita dimasuki makanan yang sudah tidak mengandung enzim lagi, karena 100 % enzim sudah rusak karena proses pemanasan.
Dalam hal ini tubuh kita terpaksa memproduksi enzim untuk mengolah makanan tsb, akibatnya kapasitas enzim dalam tubuh berkurang.
Faktor makanan sangat berperan dalam menentukan seberapa cepat " bank " enzim dalam tubuh kita akan terkuras.
Tubuh akan terus menerus mengeluarkan cadangan enzim untuk disalurkan ke jalur pencernaan makanan, mulai dari air liur, cairan lambung, pancreas, dan usus halus, yang terjadi kekurangan produksi enzim untuk keperluan lain.
Karena semua produksi " dialihkan " ke metabolisme makanan.
Bagaimana dengan bagian tubuh yang lain seperti ; otak, jantung, ginjal, paru-paru, otot, dan bagian tubuh lainnya yang tentunya butuh enzim juga. Akibatnya timbul ketimpangan metabolisme.
Makanan pestapun ludes disantapnya, berarti sama dengan menguras cadangan enzim di tubuh kita. Enzim bekerja keras untuk mencerna makanan berkalori tinggi tadi.
Jika hal ini berjalan terus sampai puluhan tahun, bukan berkat lagi yang diperoleh, tetapi laknat yang didapat.
Berbagai penyakit bermunculan seperti kanker, penyakit jantung, stroke, diabetes melitus dst.
Untuk mengatasi agar cadangan enzim dalam tubuh kita tetap terjaga.
Makan makanan yang kita masak sehari-hari jangan terlalu lama terutama sayur, biji-bijian termasuk kacang-kacangan.
Kalau suka lebih baik mentah, orang jawa barat menyebut lalaban.
Karena masih kaya kandungan enzimnya. Untuk daging tetap harus dimasak sampai matang, karena disamping masyarakat kita tidak terbiasa makan daging mentah, kita juga harus hati-hati makan daging mentah, karena sering mengandung zat berbahaya seperti formalin, pewarna rodamin B dst.
Untuk makanan sayur, biji-bijian, buah-buahan juga harus dicuci dulu sebelum dimakan, karena sering mengandung insektisida dan bahan pengawet lainnya.
Disina juga perlu diingat tidak semua buah dan sayuran kaya akan enzim.
Karena ketika buah matang, berarti kandungan enzimnya sudah tidak ada, kenapa ?
Karena enzimlah yang bertugas membuat buah menjadi matang.
Kalau buah sudah masak ( matang ), enzim itu akan menghilang.
Tetapi ada juga jenis buah yang tetap tinggi kandungan enzimnya walau dalam kondisi masak, misalnya pisang, alpukat, dan mangga.
Biji-bijian dan kacang-kacangan memiliki konsentrasi enzim tertinggi.
Sayur-sayuran sebelum warnanya berubah, masih memiliki kandungan enzim penuh.
Daging, sayur-sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan yang sudah diawetkan di dalam lemari es, lebih dari tiga hari sudah berkurang kandungan enzimnya, bahkan sampai hilang.
Yang perlu diperhatikan tidak semua makanan mentah kaya enzim. Karena beberapa jenis makanan, termasuk biji-bijian dan kacang-kacangan ada yang memiliki penghambat enzim.
Penghambat enzim ini diperlukan sebagai perlindungan biji-bijian itu sendiri agar tidak cepat bertunas.
Alam tidak menginginkan biji-bijian tertentu menjadi cepat berkecambah dan tamatlah riwayatnya sebagai biji.
Penghambat enzim dibutuhkan agar biji tetap bertahan lama dan bisa ditanam ditanah sehingga ia bisa hidup dan bereproduksi.
Jika kita makan biji-bijian ini berarti kita makan penghambat enzim yang akan menetralkan enzim yang diproduksi tubuh kita.
Makan penghambat enzim akan menyebabkan pembengkakkan pancreas.
Hampir semua kacang-kacangan dan biji-bijian mengandung penghambat enzim.
Kacang tanah mentah memiliki penghambat enzim yang cukup besar.
Gandum mentah, kacang buncis, lentil, dan kentang, semuanya pilihan yang buruk.
Pada telur yang masak kategori " biji " atau benih, penghambat enzimnya ada di bagian putih telur.
Penghambat enzim tidak terdapat pada buah-buahan berwarna, sayuran, dan batang tanaman.
Ada 2 cara untuk nemusnahakan penghambat enzim :
1. Dengan memasaknya, tetapi cara ini akan merusak enzim.
2. Dibuat biji-bijian menjadi tunas terlebih dahulu, cara ini akan merusak penghambat enzim dan juga meningkatkan kandungan enzim. contoh ; kacang kedelai yang dijadikan tempe, ini sangat baik, karena sudah mengalami proses panas sehingga penghambat enzimnya sudah hilang.
Salah satu cara untuk mengembalikan kadar enzim dalam tubuh kita kembali normal adalah dengan puasa.
Dari sejumlah penelitian Dr. Howell, menyimpulkan bahwa puasa amat penting bagi orang yang kekurangan enzim.
Saat puasa, otomatis tidak ada makanan yang diolah tubuh, maka dengan segera terjadi penghentian produksi enzim-enzim pencernaan.
Enzim-enzim pencernaan yang diproduksi di saliva ( air liur ), cairan lambung, dan pancreas akan berkurang.
Karena tidak berproduksi, maka enzim-enzim tsb memiliki waktu untuk memperbaiki diri dan membuang jaringan-jaringan yang rusak karena penyakit.
Jika orang tsb terus-menerus makan, apalagi dengan porsi besar, sistem enzim dalam tubuhnya akan sibuk sepanjang hari, sibuk mengolah makanan.
Akibatnya, tubuh kekurangan enzim yang dibutuhkan jaringan tubuh lain agar tetap sehat.
Konsumsi enzim dalam jumlah banyak akan memperpanjang usia.
Hal ini dibuktikan pada percobaan tikus yang diberi makanan mentah yang kaya enzim, bisa bertahan hidup sampai usia 3 tahun.
Sedangkan tikus yang diberi makanan non enzim hanya 2 tahun.
Jadi bisa saja hidup manusia bertambah panjang 20 tahun asal dapat menjaga kandungan enzim dalam tubuh kita.
Kita bercermin pada orang-orang jaman dulu ( nenek moyang kita ), usia harapan hidupnya panjang-panjang, mungkin banyak memakan sayur-sayuran mentah ( lalaban ), dan buah-buahan yang menyehatkan.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Sebagian besar reaksi sel-sel hidup akan berlangsung sangat lambat, bila reaksi tersebut tidak dikatalisis oleh enzim.
Enzim berasal dari kata en-zyme, yaitu " dalam ragi ".
Dahulu aktivitas katalitik enzim diduga hanya diperlihatkan oleh sel-sel yang utuh, tetapi sekarang sebagian besar enzim dapat diekstraksi dari sel tanpa kehilangan aktivitas biologik ( katalitik ) nya.
Jadi enzim itu salah satu substansi kehidupan meskipun kita tidak pernah menyadari kehadiran enzim dalam tubuh kita sendiri.
Seperti pada definisi diatas, enzim dibutuhkan untuk setiap reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh kita. Tanpa enzim, tidak akan ada aktifitas dalam tubuh kita. Tanpa kehadiran enzim, vitamin, mineral dan hormon tidak akan ada gunanya.
Kalau kita buat perumpamaan yang sederhana untuk memahami dengan baik tentang enzim dan fungsinya, kita umpamakan enzim sebagai pekerja yang membuat semua proses ditubuh kita berjalan sempurna.
Misalnya kalau kita mau membangun rumah, tentu kita membutuhkan buruh bangunan ( tukang ) yang akan membangun rumah kita.
Kita menyiapkan semua material yang diburuhkan untuk membangun sebuah rumah, mulai dari pasir, batu bata, semen, kayu, air dst. Tiba-tiba pekerja bangunan ( tukang ) tidak datang atau mogok, siapa yang akan mengolah semua material tsb agar jadi sebuah rumah ?
Sama seperti halnya tubuh kita, kita membutuhkan vitamin, mineral dan protein untuk membuat tubuh kita tetap sehat.
Tetapi tanpa enzim, semuanya sia-sia tidak ada yang akan memproses semua bahan-bahan makanan tersebut.
Jadi enzim adalah elemen kehidupan yang sangat penting.
Enzim akan menjaga tubuh kita tetap beraktivitas dan hidup.
Sebagai katalisator enzim mengubah karbohidrat, protein, lemak dan semua bahan makanan yang kita makan menjadi partikel-partikel baru yang lebih sederhana sehingga mudah diserap untuk diedarkan keseluruh organ dan jaringan tubuh.
Sifat katalisator pada enzim merupakan substansi sifat bawaan enzim.
Protein-protein yang menyusun enzim adalah bawaan enzim.
Enzim sudah ada dalam tubuh manusia, sejak manusia lahir.
Tetapi karena berbagai faktor, enzim dalam tubuh kita bisa berkurang, atau bahkan hilang.
Seperti kalau kita dibekali uang, lantas uang itu kita belanjakan terus tanpa ada pemasukkan lain, maka lama-lama uang akan habis.
Sama saja kalau kita memiliki kebiasaan yang membuat aktivitas enzin kita bekerja terus menerus, maka cadangan enzim makin lama, makin habis.
Enzim sangat berperan dalam metabolisme tubuh.
Dari hasil penelitian mengatakan semakin cepat tingkat metabolisme tubuh kita, maka semakin pendek umur kita.
Usia kita sebanding dengan aktivitas enzim dalam tubuh kita.
Tubuh kita bisa kekurangan enzim, jika kita tidak bisa memproduksi enzim untuk menggantikan yang sudah hilang.
Yang membuat cadangan enzim dalam tubuh berkurang adalah salah satu kebiasaan buruk manusia yang tidak disadari yaitu makan makanan yang dimasak dengan panas tinggi, misalnya dibakar, dipresto, dimasak yang berulang-ulang ( habis digodok lalu digoreng ).
Makanan yang dimasak pada suhu tinggi, akan merusak enzim yang ada dalam makanan tsb.
Padahal, jika enzim-enzim yang ada dimakanan tsb masuk ke tubuh kita dengan sempurna, maka ia dengan sendirinya akan terlibat dalam proses pengolahan makanan tadi.
Kalau kita makan dengan makanan yang sudah dimasak dengan suhu tinggi, otomatis tubuh kita dimasuki makanan yang sudah tidak mengandung enzim lagi, karena 100 % enzim sudah rusak karena proses pemanasan.
Dalam hal ini tubuh kita terpaksa memproduksi enzim untuk mengolah makanan tsb, akibatnya kapasitas enzim dalam tubuh berkurang.
Faktor makanan sangat berperan dalam menentukan seberapa cepat " bank " enzim dalam tubuh kita akan terkuras.
Tubuh akan terus menerus mengeluarkan cadangan enzim untuk disalurkan ke jalur pencernaan makanan, mulai dari air liur, cairan lambung, pancreas, dan usus halus, yang terjadi kekurangan produksi enzim untuk keperluan lain.
Karena semua produksi " dialihkan " ke metabolisme makanan.
Bagaimana dengan bagian tubuh yang lain seperti ; otak, jantung, ginjal, paru-paru, otot, dan bagian tubuh lainnya yang tentunya butuh enzim juga. Akibatnya timbul ketimpangan metabolisme.
Makanan pestapun ludes disantapnya, berarti sama dengan menguras cadangan enzim di tubuh kita. Enzim bekerja keras untuk mencerna makanan berkalori tinggi tadi.
Jika hal ini berjalan terus sampai puluhan tahun, bukan berkat lagi yang diperoleh, tetapi laknat yang didapat.
Berbagai penyakit bermunculan seperti kanker, penyakit jantung, stroke, diabetes melitus dst.
Untuk mengatasi agar cadangan enzim dalam tubuh kita tetap terjaga.
Makan makanan yang kita masak sehari-hari jangan terlalu lama terutama sayur, biji-bijian termasuk kacang-kacangan.
Kalau suka lebih baik mentah, orang jawa barat menyebut lalaban.
Karena masih kaya kandungan enzimnya. Untuk daging tetap harus dimasak sampai matang, karena disamping masyarakat kita tidak terbiasa makan daging mentah, kita juga harus hati-hati makan daging mentah, karena sering mengandung zat berbahaya seperti formalin, pewarna rodamin B dst.
Untuk makanan sayur, biji-bijian, buah-buahan juga harus dicuci dulu sebelum dimakan, karena sering mengandung insektisida dan bahan pengawet lainnya.
Disina juga perlu diingat tidak semua buah dan sayuran kaya akan enzim.
Karena ketika buah matang, berarti kandungan enzimnya sudah tidak ada, kenapa ?
Karena enzimlah yang bertugas membuat buah menjadi matang.
Kalau buah sudah masak ( matang ), enzim itu akan menghilang.
Tetapi ada juga jenis buah yang tetap tinggi kandungan enzimnya walau dalam kondisi masak, misalnya pisang, alpukat, dan mangga.
Biji-bijian dan kacang-kacangan memiliki konsentrasi enzim tertinggi.
Sayur-sayuran sebelum warnanya berubah, masih memiliki kandungan enzim penuh.
Daging, sayur-sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan yang sudah diawetkan di dalam lemari es, lebih dari tiga hari sudah berkurang kandungan enzimnya, bahkan sampai hilang.
Yang perlu diperhatikan tidak semua makanan mentah kaya enzim. Karena beberapa jenis makanan, termasuk biji-bijian dan kacang-kacangan ada yang memiliki penghambat enzim.
Penghambat enzim ini diperlukan sebagai perlindungan biji-bijian itu sendiri agar tidak cepat bertunas.
Alam tidak menginginkan biji-bijian tertentu menjadi cepat berkecambah dan tamatlah riwayatnya sebagai biji.
Penghambat enzim dibutuhkan agar biji tetap bertahan lama dan bisa ditanam ditanah sehingga ia bisa hidup dan bereproduksi.
Jika kita makan biji-bijian ini berarti kita makan penghambat enzim yang akan menetralkan enzim yang diproduksi tubuh kita.
Makan penghambat enzim akan menyebabkan pembengkakkan pancreas.
Hampir semua kacang-kacangan dan biji-bijian mengandung penghambat enzim.
Kacang tanah mentah memiliki penghambat enzim yang cukup besar.
Gandum mentah, kacang buncis, lentil, dan kentang, semuanya pilihan yang buruk.
Pada telur yang masak kategori " biji " atau benih, penghambat enzimnya ada di bagian putih telur.
Penghambat enzim tidak terdapat pada buah-buahan berwarna, sayuran, dan batang tanaman.
Ada 2 cara untuk nemusnahakan penghambat enzim :
1. Dengan memasaknya, tetapi cara ini akan merusak enzim.
2. Dibuat biji-bijian menjadi tunas terlebih dahulu, cara ini akan merusak penghambat enzim dan juga meningkatkan kandungan enzim. contoh ; kacang kedelai yang dijadikan tempe, ini sangat baik, karena sudah mengalami proses panas sehingga penghambat enzimnya sudah hilang.
Salah satu cara untuk mengembalikan kadar enzim dalam tubuh kita kembali normal adalah dengan puasa.
Dari sejumlah penelitian Dr. Howell, menyimpulkan bahwa puasa amat penting bagi orang yang kekurangan enzim.
Saat puasa, otomatis tidak ada makanan yang diolah tubuh, maka dengan segera terjadi penghentian produksi enzim-enzim pencernaan.
Enzim-enzim pencernaan yang diproduksi di saliva ( air liur ), cairan lambung, dan pancreas akan berkurang.
Karena tidak berproduksi, maka enzim-enzim tsb memiliki waktu untuk memperbaiki diri dan membuang jaringan-jaringan yang rusak karena penyakit.
Jika orang tsb terus-menerus makan, apalagi dengan porsi besar, sistem enzim dalam tubuhnya akan sibuk sepanjang hari, sibuk mengolah makanan.
Akibatnya, tubuh kekurangan enzim yang dibutuhkan jaringan tubuh lain agar tetap sehat.
Konsumsi enzim dalam jumlah banyak akan memperpanjang usia.
Hal ini dibuktikan pada percobaan tikus yang diberi makanan mentah yang kaya enzim, bisa bertahan hidup sampai usia 3 tahun.
Sedangkan tikus yang diberi makanan non enzim hanya 2 tahun.
Jadi bisa saja hidup manusia bertambah panjang 20 tahun asal dapat menjaga kandungan enzim dalam tubuh kita.
Kita bercermin pada orang-orang jaman dulu ( nenek moyang kita ), usia harapan hidupnya panjang-panjang, mungkin banyak memakan sayur-sayuran mentah ( lalaban ), dan buah-buahan yang menyehatkan.
Trimakasih, Tuhan memberkati.
Senin, 09 Agustus 2010
Sex pada pasca stroke.
Sex adalah sebuah kata yang paling mudah diingat dipikiran kita, tanpa harus melalui keterjajahan jiwa, sex tetap terkenal dan menjadi pembicaraan banyak orang.
Apalagi kalau sudah membicarakan kehebatan daya seksual seseorang, atau menurunnya daya seksual seseorang.
Stroke dianggap yang paling bertanggung jawab dalam menyebabkan gangguan fungsi seksual seseorang, baik berupa hiperseksual maupun hiposeksual yang banyak di jumpai di masyarakat.
Pendapat ekstrim yang mengatakan dunia ini tidak berarti tanpa disertai kegiatan seksual.
Penurunan daya seksual dari seorang suami atau istri akan mempengaruhi kebahagiaan keluarga, karena pasangan yang hasrat seksualnya tak terpuaskan akan relatif lebih mudah tersinggung serta mudah marah sehingga keadaan keluarga menjadi tak terkendali.
Jadi kalau terjadi gangguan dalam masalah yang satu ini harus secepatnya mendapat pengobatan yang memadai.
Pada beberapa penelitian pasca serangan stroke dikatakan :
Penderita wanita dengan lesi di hemisphere kanan menunjukkan penurunan fungsi seksual yang lebih sedikit dibandingkan dengan penderita wanita dengan lesi di hemisphere kiri, atau pada penderita pria dengan lesi di hemisphere kiri atau kanan.
Untuk penderita yang mempunyai lesi pada lobus temporalis dapat menimbulkan kecenderungan peningkatan libido dan frekwensi coitus baik pada pria maupun pada wanita.
Pada penderita yang lesinya di hemisphere kiri baik pria maupun wanita dapat mengalami peningkatan libido.
Tetapi ada juga yang berpendapat disfungsi seksual bukan disebabkan oleh hemisphere, tetapi kurangnya fungsi eksteroseptif.
Penurunan gangguan seksual pasca stroke bukan disebabkan gangguan hormonal.
Pada umumnya gangguan fungsi seksual pasca stroke tidaklah berbeda dengan gangguan fungsi seksual secara umum yaitu ;
1. Gangguan pada selera ( appetitive ).
2. Gangguan dalam gairah ( excitement ).
3. Gangguan terjadinya orgasme ( ejekulasi dan kontraksi sepertiga dinding luar vagina ).
4. Gangguan resolusi ( gangguan relaksasi otot-otot dan rasa puas menyeluruh ).
Jika kita lihat fungsi seksual seseorang dipengaruhi oleh 2 ( dua ) pusat yaitu :
1. Otak.
Di dalam otak dikenal adanya pusat excitasi yaitu hypothalamus,kemungkinan juga didapatkan pada area preoptic dan interseptal serta pada limbic system ( amygdale ).
Area-area ini sangat penting untuk timbulnya libido dan ereksi.
Ereksi yang disebabkan rangsangan pada area ini disebut sebagai psychogenic erectie atau cerebral erectie.
Area-area ini sangat dipengaruhi oleh hormon-hormon seksual yang berperan pada timbulnya libido.
Rangsangan pada pusat hypothalamus akan diteruskan ke perifer melalui columna lateralis dan columna anterior di medulla spinalis.
Sexual arousal yang diatur oleh hypothalamus ( sebagai regulator ) ini berhubungan juga dengan kelenjar hypophyse, system limbic, regio frontal dan temporal.
Beberapa penelitian mengatakan bahwa terdapat hubungan antara letak lesi dengan type problem emosi sehingga akan mempengaruhi fungsi seksual seseorang.
Misalnya : lesi pada hemisphere kiri bagian anterior menyebabkan depresi hebat yang berakibat penurunan fungsi seksual secara sekunder.
Bila lesi terletak pada hemisphere kanan aklan menyebabkan timbulnya problem keluarga yang serius seperti kegagalan dalam komunikasi karena tindakan-tindakan penderita yang impulsif.
2. Perifer.
Yang dimaksudkan dengan perifer disini adalah pusat ereksi yang ke dua yaitu system para sympathis dan system sympathis.
Kemampuan ereksi dari penderita diatur oleh :
A. System Perasympathis.
Saraf parasympathis disini terdiri atas somatic afferents daerah kulit genital dan daerah perigenital yaitu melalui nervus pudendus ke saraf perianal dan saraf serotal termasuk saraf di dorsal penis, sedangkan visceral afferents berasal dari kandung kemih melalui serabut parasympathis diteruskan menuju ke radix sacralis 2-4 , kemudian ke saraf-saraf di daerah pelvis yaitu saraf erigentes.
Setelah mengadakan synaps di plexus prostat, vesica seminalis, vasdeferens dan terutama di pembuluh darah di corpora cavernosa yang dapat menyebabkan terjadinya vasodilatasi arteri-arteri di penis dan penutupan vena-vena di penis, berakibat pembesaran corpus cavernosa dan terjadi ereksi.
B. system sympathis.
System sympathis ini berasal dari columna intermedio lateralis medulla spinalis thoracal X - lumbal II, kemudian menjadi nervus hypogastricus untuk melayani kelenjar prostat, testis, vasdeferens dan vesica seminalis.
Aktivitas saraf sympathis ini terutama untuk mengatur proses ejakulasi dan sebagian serat-serat ereksi yang berjalan di dalam plexus hypogastricus ( thoracal X - lumbal II ) juga berperan dalam proses ereksi.
Pada wanita ovarium dan uterus di inervasi oleh system sympathis, sedangkan tuba fallopii, ligamen penyangga, clitoris dan vagina diatur oleh suatu system sympathis dan parasympatkis
Serat-serat ini berasal dari gabungan preganglion nervus splanchnicus dan plexus hypogastricus yang memberi serat parasympathis saraf-saraf di penis.
System saraf somatic juga menginervasi ke dua jenis kelamin yaitu melalui gabungan antara system motorik dan sesorik nervus pudenda, dimana serat-serat motorik dimulai dari cornu anterior S 2 , S 4 dan berakhir pada otot-otot bulbocavernosus dan ischio cavernosus dan mensuplay otot-otot didasar panggul.
Sedangkan serat-serat sensorik memberi inervasi sesuai dengan dermatome S 2 , S 5.
Nervus pudendalis bersama arteria pudenda memasuki canalis pudendalis dan memberi cabang-cabang di area , perineum, bagian dorsal penis pada pria dan dorsal clitoris pada wanita.
Bila terjadi stroke pada otak terutama bila lesi terletak di hypothalamus, area preoptic, interseptal dan limbic system, maka akan terjadi penurunan fungsi seksual seperti ereksi bahkan dapat terjadi impotensi organik.
Sebaliknya bila stroke terletak pada daerah temporal dan frontal, maka akan terjadi peningkatan fungsi seksual seperti priapismus.
Banyak peneliti berpendapat bahwa stroke dapat menyebabkan penurunan libido dan potensi seksual serta orgasme, tetapi peneliti lain menyatakan bahwa tidak ada perubahan yang bermakna terhadap libido dan perhatian terhadap seks sebelum dan sesudah stroke.
Peneliti lain bahkan menemukan adanya peningkatan libido serta adanya hyperseksualitas akibat adanya lesi-lesi di cerebri seperti stroke dan trauma kepala.
Penyebab terjadinya perubahan libido dan frekwensi coitus tidak diketahui dengan pasti, tetapi hanya disebutkan berhubungan dengan kelainan pada lobus temporalis, lobus frontalis bagian medial basal, diencephalon dan system limbic.
Secara umum hilangnya libido pasca stroke dapat disebabkan oleh :
1. Kelainan organik yang terbagi atas ;
a. Primer.
b. Sekunder karena gangguan emosi organik pada lesi di hemisphere kanan.
2. Kelainan psikologis ;
a. Rasa takut mengalami serangan stroke yang ke dua kalinya, karena rangsangan seksual.
b. Timbulnya perasaan tidak menarik atau tidak dibutuhkan lagi yang diperkuat dengan sikap pasangannya yang acuh tak acuh terhadap dirinya serta tidak bersikap romantis.
c. Kelainan psikologis seperti depresi yang terjadi sekunder, karena keterbatasan pergerakkannya sehari-hari, ketidak mampuan fisiknya untuk melakukan hubungan seksual, hilangnya pekerjaan serta menurunnya fungsi kognitif.
d. Preocupasi dan kecemasan yang timbul pasca stroke terutama bila penderita ditinggal sendirian, rasa ketergantungan pada orang lain, karena hilangnya kebebasan untuk bergerak.
Hal ini menyebabkan timbulnya rasa tidak berdaya yang dapat menurunklan libido.
3. Pemberian obat-obatan pada penderita stroke seperti ;
Anti depresant : Tricyclic, MAO inhibitor.
Anti hypertensi : Clonidin,guanethidine, methyldopa, spironolacton, reserpin, chlorthalidone, diuretic chiaside.
Obat sedative.
Peningkatan libido pada pasca stroke dapat sangat ekstrem sehingga menimbulkan dorongan seksual yang menggebu-gebu bahkan melakukan tindakan seksual tanpa disertai rasa malu.
Dikatakan bila lesi berada di lobus temporalis, medial basal lobus frontalis, diencephalon, dan limbic system.
Jadi bergairahlah secara wajar, jangan menunggu terkena stroke dulu baru bergairah.
Selamat membaca.
Apalagi kalau sudah membicarakan kehebatan daya seksual seseorang, atau menurunnya daya seksual seseorang.
Stroke dianggap yang paling bertanggung jawab dalam menyebabkan gangguan fungsi seksual seseorang, baik berupa hiperseksual maupun hiposeksual yang banyak di jumpai di masyarakat.
Pendapat ekstrim yang mengatakan dunia ini tidak berarti tanpa disertai kegiatan seksual.
Penurunan daya seksual dari seorang suami atau istri akan mempengaruhi kebahagiaan keluarga, karena pasangan yang hasrat seksualnya tak terpuaskan akan relatif lebih mudah tersinggung serta mudah marah sehingga keadaan keluarga menjadi tak terkendali.
Jadi kalau terjadi gangguan dalam masalah yang satu ini harus secepatnya mendapat pengobatan yang memadai.
Pada beberapa penelitian pasca serangan stroke dikatakan :
Penderita wanita dengan lesi di hemisphere kanan menunjukkan penurunan fungsi seksual yang lebih sedikit dibandingkan dengan penderita wanita dengan lesi di hemisphere kiri, atau pada penderita pria dengan lesi di hemisphere kiri atau kanan.
Untuk penderita yang mempunyai lesi pada lobus temporalis dapat menimbulkan kecenderungan peningkatan libido dan frekwensi coitus baik pada pria maupun pada wanita.
Pada penderita yang lesinya di hemisphere kiri baik pria maupun wanita dapat mengalami peningkatan libido.
Tetapi ada juga yang berpendapat disfungsi seksual bukan disebabkan oleh hemisphere, tetapi kurangnya fungsi eksteroseptif.
Penurunan gangguan seksual pasca stroke bukan disebabkan gangguan hormonal.
Pada umumnya gangguan fungsi seksual pasca stroke tidaklah berbeda dengan gangguan fungsi seksual secara umum yaitu ;
1. Gangguan pada selera ( appetitive ).
2. Gangguan dalam gairah ( excitement ).
3. Gangguan terjadinya orgasme ( ejekulasi dan kontraksi sepertiga dinding luar vagina ).
4. Gangguan resolusi ( gangguan relaksasi otot-otot dan rasa puas menyeluruh ).
Jika kita lihat fungsi seksual seseorang dipengaruhi oleh 2 ( dua ) pusat yaitu :
1. Otak.
Di dalam otak dikenal adanya pusat excitasi yaitu hypothalamus,kemungkinan juga didapatkan pada area preoptic dan interseptal serta pada limbic system ( amygdale ).
Area-area ini sangat penting untuk timbulnya libido dan ereksi.
Ereksi yang disebabkan rangsangan pada area ini disebut sebagai psychogenic erectie atau cerebral erectie.
Area-area ini sangat dipengaruhi oleh hormon-hormon seksual yang berperan pada timbulnya libido.
Rangsangan pada pusat hypothalamus akan diteruskan ke perifer melalui columna lateralis dan columna anterior di medulla spinalis.
Sexual arousal yang diatur oleh hypothalamus ( sebagai regulator ) ini berhubungan juga dengan kelenjar hypophyse, system limbic, regio frontal dan temporal.
Beberapa penelitian mengatakan bahwa terdapat hubungan antara letak lesi dengan type problem emosi sehingga akan mempengaruhi fungsi seksual seseorang.
Misalnya : lesi pada hemisphere kiri bagian anterior menyebabkan depresi hebat yang berakibat penurunan fungsi seksual secara sekunder.
Bila lesi terletak pada hemisphere kanan aklan menyebabkan timbulnya problem keluarga yang serius seperti kegagalan dalam komunikasi karena tindakan-tindakan penderita yang impulsif.
2. Perifer.
Yang dimaksudkan dengan perifer disini adalah pusat ereksi yang ke dua yaitu system para sympathis dan system sympathis.
Kemampuan ereksi dari penderita diatur oleh :
A. System Perasympathis.
Saraf parasympathis disini terdiri atas somatic afferents daerah kulit genital dan daerah perigenital yaitu melalui nervus pudendus ke saraf perianal dan saraf serotal termasuk saraf di dorsal penis, sedangkan visceral afferents berasal dari kandung kemih melalui serabut parasympathis diteruskan menuju ke radix sacralis 2-4 , kemudian ke saraf-saraf di daerah pelvis yaitu saraf erigentes.
Setelah mengadakan synaps di plexus prostat, vesica seminalis, vasdeferens dan terutama di pembuluh darah di corpora cavernosa yang dapat menyebabkan terjadinya vasodilatasi arteri-arteri di penis dan penutupan vena-vena di penis, berakibat pembesaran corpus cavernosa dan terjadi ereksi.
B. system sympathis.
System sympathis ini berasal dari columna intermedio lateralis medulla spinalis thoracal X - lumbal II, kemudian menjadi nervus hypogastricus untuk melayani kelenjar prostat, testis, vasdeferens dan vesica seminalis.
Aktivitas saraf sympathis ini terutama untuk mengatur proses ejakulasi dan sebagian serat-serat ereksi yang berjalan di dalam plexus hypogastricus ( thoracal X - lumbal II ) juga berperan dalam proses ereksi.
Pada wanita ovarium dan uterus di inervasi oleh system sympathis, sedangkan tuba fallopii, ligamen penyangga, clitoris dan vagina diatur oleh suatu system sympathis dan parasympatkis
Serat-serat ini berasal dari gabungan preganglion nervus splanchnicus dan plexus hypogastricus yang memberi serat parasympathis saraf-saraf di penis.
System saraf somatic juga menginervasi ke dua jenis kelamin yaitu melalui gabungan antara system motorik dan sesorik nervus pudenda, dimana serat-serat motorik dimulai dari cornu anterior S 2 , S 4 dan berakhir pada otot-otot bulbocavernosus dan ischio cavernosus dan mensuplay otot-otot didasar panggul.
Sedangkan serat-serat sensorik memberi inervasi sesuai dengan dermatome S 2 , S 5.
Nervus pudendalis bersama arteria pudenda memasuki canalis pudendalis dan memberi cabang-cabang di area , perineum, bagian dorsal penis pada pria dan dorsal clitoris pada wanita.
Bila terjadi stroke pada otak terutama bila lesi terletak di hypothalamus, area preoptic, interseptal dan limbic system, maka akan terjadi penurunan fungsi seksual seperti ereksi bahkan dapat terjadi impotensi organik.
Sebaliknya bila stroke terletak pada daerah temporal dan frontal, maka akan terjadi peningkatan fungsi seksual seperti priapismus.
Banyak peneliti berpendapat bahwa stroke dapat menyebabkan penurunan libido dan potensi seksual serta orgasme, tetapi peneliti lain menyatakan bahwa tidak ada perubahan yang bermakna terhadap libido dan perhatian terhadap seks sebelum dan sesudah stroke.
Peneliti lain bahkan menemukan adanya peningkatan libido serta adanya hyperseksualitas akibat adanya lesi-lesi di cerebri seperti stroke dan trauma kepala.
Penyebab terjadinya perubahan libido dan frekwensi coitus tidak diketahui dengan pasti, tetapi hanya disebutkan berhubungan dengan kelainan pada lobus temporalis, lobus frontalis bagian medial basal, diencephalon dan system limbic.
Secara umum hilangnya libido pasca stroke dapat disebabkan oleh :
1. Kelainan organik yang terbagi atas ;
a. Primer.
b. Sekunder karena gangguan emosi organik pada lesi di hemisphere kanan.
2. Kelainan psikologis ;
a. Rasa takut mengalami serangan stroke yang ke dua kalinya, karena rangsangan seksual.
b. Timbulnya perasaan tidak menarik atau tidak dibutuhkan lagi yang diperkuat dengan sikap pasangannya yang acuh tak acuh terhadap dirinya serta tidak bersikap romantis.
c. Kelainan psikologis seperti depresi yang terjadi sekunder, karena keterbatasan pergerakkannya sehari-hari, ketidak mampuan fisiknya untuk melakukan hubungan seksual, hilangnya pekerjaan serta menurunnya fungsi kognitif.
d. Preocupasi dan kecemasan yang timbul pasca stroke terutama bila penderita ditinggal sendirian, rasa ketergantungan pada orang lain, karena hilangnya kebebasan untuk bergerak.
Hal ini menyebabkan timbulnya rasa tidak berdaya yang dapat menurunklan libido.
3. Pemberian obat-obatan pada penderita stroke seperti ;
Anti depresant : Tricyclic, MAO inhibitor.
Anti hypertensi : Clonidin,guanethidine, methyldopa, spironolacton, reserpin, chlorthalidone, diuretic chiaside.
Obat sedative.
Peningkatan libido pada pasca stroke dapat sangat ekstrem sehingga menimbulkan dorongan seksual yang menggebu-gebu bahkan melakukan tindakan seksual tanpa disertai rasa malu.
Dikatakan bila lesi berada di lobus temporalis, medial basal lobus frontalis, diencephalon, dan limbic system.
Jadi bergairahlah secara wajar, jangan menunggu terkena stroke dulu baru bergairah.
Selamat membaca.
Minggu, 08 Agustus 2010
Obesitas dan permasalahannya.
Obesitas atau kegemukan, diera sekarang ini menjadi topik yang selalu hangat dan menarik untuk ditelaah lebih jauh.
Kelebihan berat badan dahulu sering dikaitkan dengan kemakmuran.
Namun, kemudian kelebihan berat badan lebih berkait dengan penampilan, dan akhirnya orang sadar bahwa kondisi ini terkait dengan banyak penyakit.
Obesitas dan overweight adalah istilah untuk menyatakan kelebihan berat badan.
Obesitas berarti kelebihan lemak tubuh yang dapat membahayakan kesehatan, sedangkan overweight menggambarkan kelebihan berat badan dibandingkan berat badan normal.
Overweight dan obesitas dapat memicu timbulnya beberapa penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus tipe 2, hipertensi, dislipidemia bahkan kanker.
Menurut teori terbaru dipicu oleh sel-sel lemak dalam tubuh.
Kegemukan juga dapat memperparah penyakit asthma bronchiale intrinsik.
Bila overweight dan obesitas tidak ditangani secara tepat dan benar akan meningkatkan penyakit penyerta, memendeknya usia harapan hidup, serta merugikan dari sisi hilangnya produktifitas pada usia produktif.
Overweight dan obesitas juga berhubungan erat dengan beberapa penyakit lain seperti osteoarthritis, kesulitan bernapas, berhenti napas saat tidur, gangguan mentruasi, dan gangguan kesuburan lainnya.
Sekarang sekitar 55 persen warga Amerika menderita kegemukan atau obesitas dibandingkan sekitar 33 persen pada tahun 1980 an.
Statistik lain yang mengkhawatirkan adalah meledaknya obesitas pada anak-anak mencapai 100 persen dibandingkan pada awal tahun 1980 an dan akhir tahun 1990 an. Ini sangat menakutkan.
Suatu studi yang melibatkan 137 pria berusia 30-71 tahun menunjukkan penumpukan simpanan lemak diperut berhubungan langsung dengan penyakit kardiovasculer ( jantung dan pembuluh darah ).
Dengan kata lain, pria yang memiliki perut buncit berisiko terkena penyakit jantung lebih besar dari pada orang yang memiliki timbunan lemak di paha atau di tungkai.
Timbunan lemak yang ada di perut cenderung bersifat resistance insulin atau tak mudah dipengaruhi oleh insulin.
Akibatnya hormon insulin tak berfungsi dengan baik dan menyebabkan kelainan metabolisme tubuh. Inilah yang memicu peningkatan kolesterol. Dan akhirnya muncul jantung koroner.
Penumpukan lemak biasanya terjadi pada pria yang kurang aktif berolah raga dan makan banyak. Pada wanita, penumpukan lemak biasanya terjadi pada pantat atau bagian tubuh lain.
Meski ada wanita yang berperut buncit, kemungkinan kecil terkena penyakit jantung, karena wanita memiliki hormon estrogen.
Wanita berperut buncit biasanya hanya akan mengalami obesitas, sesak napas, lalu kaki sering mengeluh sakit akibat banyak menopang berat badan.
Obesitas selain berpotensi menimbulkan berbagai penyakit, bisa juga menyebabkan problem psikologis. Penderita menjadi kurang percaya diri karena memiliki badan sangat gemuk.
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi telah menciptakan suatu lingkungan dengan gaya hidup cenderung sedentary atau kurang gerak dan pola makan dengan makanan enak yang tinggi kalori dan lemak.
Kelebihan asupan energi disimpan dalam jaringan lemak.
Ukuran yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang menderita overweight atau obesitas adalah berdasarkan berat badan dan tinggi badan.
Yaitu menggunakan suatu indeks berdasarkan berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter pangkat dua, yang disebut indeks massa tubuh ( IMT ).
Tahun 2000 WHO telah membuat klasifikasi IMT yang dianggap cocok untuk orang Asia.
Dapat juga digunakan ukuran komposisi lemak tubuh.
Pengukuran lemak tubuh dapat diukur menggunakan alat berupa Skin fold atau body fat analizer. Wanita dikatakan obesitas bila komposisi lemak tubuhnya lebih dari 25 persen berat badan, sedangkan lali-laki disebut obesitas bila komposisi lemak tubuhnya lebih dari 20 persen berat badan.
Berdasarkan distribusi lemak dalam tubuh, ada dua jenis penimbunan lemak ;
Penimbunan lemak di bagian bawah tubuh disebut bentuk ginoid dan penimbunan lemak di bagian perut disebut bentuk android lebih dikenal obesitas abdominal atau obesitas sentral.
Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan yang erat antara obesitas abdominal dan faktor risiko penyakit kardiovasculer.
Obesitas abdominal dapat ditentukan menggunakan berbagai alat seperti CT Scan, MRI, dan DEXA. Cara pengukuran yang paling sederhana untuk mengetahui adanya obesitas abdominal dan telah dibuktikan manfaatnya adalah mengukur lingkar pinggang ( waist circumference ).
Wanita Asia dianggap berisiko mendapat penyakit penyerta bila lingkar pinggang diatas 80 cm.
Dan untuk pria Asia bila diatas 90 cm.
Obesitas dapat terjadi pada semua usia, jika sejak usia belia cenderung lebih berat dan berisiko tinggi menjadi obesitas di masa dewasa. Karena itu pencegahan overwaight dan obesitas pada masa anak-anak sangat penting.
Pada wanita dewasa, kehamilan dan menopouse merupakan faktor yang dapat memicu terjadinya obesitas.
Saat ini jumlah penderita obesitas di Indonesia belum diketahui dengan pasti.
Pada penelitian yang dilakukan tahun 1993 terhadap siswa kelas VI disekolah dasar ( SD ) dengan tingkat sosial ekonomi baik di kotamadya Bandung menunjukkan , sebanyak 23 persen anak laki-laki dan 28 persen anak wanita menderita kegemukan, prevalensi tersebut dikhawatirkan meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan membaiknya kondisi sosial ekonomi masyarakat kita.
Overweight dan obesitas berhubungan erat dengan penderita hipertensi.
Risiko terjadinya hipertensi meningkat 1,6 kali untuk overweight dan 2,5-3,2 kali untuk obesitas.
Penurunan berat badan terbukti menurunkan tekanan darah. " penurunan lima kilo cenderung menurunkan tekanan darah empat poin ". Menurut dr. Joseph Scherger dari universitas pusat kedokteran Irvine, California.
Dari hasil penelitian 975 pasien hipertensi, 37 persen orang yang berhasil menurunkan berat badannya 10 hingga 12 poin tidak memerlukan pengobatan lagi. Pengurangan berat badan lebih efektif untuk pengobatan jangka pendek dibanding dengan manajemen stres atau pengurangan konsumsi garam.
Obesitas juga mengganggu kenyenyakkan tidur. Menurut Dr. Kingman Strohl, ahli paru di universitas case western reserve. " lemak yang berlebih dalam perut mendorong paru bekerja lebih berat ketika dalam keadaan tidur ".
Timbunan lemak disekitar tenggorokkan mengurangi jalan keluar udara pada saat posisi berbaring.
Kesulitan bernapas malam hari sering terjadi dan muncul berupa dengkuran. 40 persen dari orang dewasa yang suka mendengkur saat tidur malam telah tertolong hanya dengan sedikit mengurangi berat badan.
Sebuah studi di Florida pada tahun 1995 membuktikan 19 pria pendengkur berkurang separuh problemnya hanya dengan mengurangi tujuh pon berat badannya, sementara pengurangan berat badan hingga 16 pon membuat pria tersebut terbebas dari tidur ngorok.
Menurut penelitian penimbunan lemak disekitar pinggang dapat memicu timbulnya kanker payudara., berisiko terkena kanker sembilan kali lebih tinggi dibandingkan wanita normal ( tulisan Dr. Sintoso Pujianto " cara mengatasi kanker " ).
Kegemukan juga dapat menyebabkan kelainan lemak di dalam darah. Sekitar 17,9 persen anak yang gemuk di Jepang memiliki kadar kolesterol diatas 200 milligram dan 10 persen mempunyai kadar trigliserida minimal 160 milligram.
Pada obesitas kadar kolesterol dan trigliserida cenderung berkorelasi dengan nilai tinggi diatas normal, ini sangat berisiko menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung koroner.
Pengobatan obesitas bertujuan untuk menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan normal. Umumnya, target penurunan berat badan yang dianjurkan pada tahap pertama adalah 10 persen dari berat badan dalam kurun waktu enam bulan.
Penurunan berat badan yang dianjurkan 0,5- 1 kg setiap minggu.
Penurunan berat badan berlebihan tidak dianjurkan, disamping bisa menimbulkan banyak masalah kesehatan seperti sindroma malabsorbsi, osteoporosis, ileus paralytik, stres berkepanjangan dsb. Umumnya tidak tahan lama.
Pengobatan obesitas yang dianjurkan adalah modifikasi diet, peningkatan aktivitas fisik, dan perubahan prilaku.
Pemberian obat dan terapi akupunktur akan lebih cepat membantu menurunkan berat badan bagi penderita berat badan berisiko tinggi yaitu pada penderita dengan IMT 25-29,9 atau penderita dengan lingkar pinggang yang lebih dari normal.
Terapi diet yang dianjurkan rendah kalori, besarnya energi yang diberikan 500-1000 kalori lebih remdah dibandingkan raya-rata asupan energi perhari.
Penurunan asupan energi sebesar 500-1000 kalori perhari akan menurunkan berat badan 0,5- 1 kg per minggu. Cara yang terbaik dengan mengurangi frekwensi makan diluar waktu makan utama atau mengurangi camilan, terutama yang padat kalori, makanan harus rendah lemak dan tinggi serat seperti buah dan sayuran, jangan lupa tetap asupan vitamin dan mineral.
Latihan fisik untuk meningkatkan pembakaran lemak dan membantu mempertahankan berat badan agar tidak mudah naik kembali. Yang dianjurkan olah raga dengan intensitas sedang selama minimal 30 menit dengan frekwensi 3-5 kali per minggu.
Sebaiknya memperbanyak aktivitas fisik seperti jalan, membersihkan rumah, serta mengurangi pola hidup sedentary seperti menonton televisi dan bermain video games.
Berjalan aktivitas fisik yang baik jika dilakukan dengan jalan cepat, bukan jalan pelan-pelan.
Makin lama berjalan akan makin banyak kalori yang di bakar.
Lakukan sekitar 10.000 langkah per hari ( sekitar 5 mil ).
Jika tiap mil bisa membakar sekitar 100 kalori, maka akan membakar lebih dari 500 kalori melalui jalan cepat ini.
Masih banyak orang berpendapat, bahwa masalah kegemukan sebenarnya dapat dicegah atau dikurangi dengan diet dan olah raga. Pendapat yang begini tidak sepenuhnya benar, juga tidak sepenuhnya salah. Ini baru separuh benar.
Pasalnya baik diet maupun berolah raga hanya mengatasi satu faktor penyebab saja yaitu kelebihan kalori.
Dimasyarakat awam dietpun dilakukan secara berlebihan misalnya setiap hari hanya makan buah-buahan, ini akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Tubuh memerlukan protein untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dan karbohidrat untuk menjaga kestabilan gula darah.
Kekurangan protein dapat merusak tubuh orang yang berdiet terlalu ketat akan kekurangan karbohidrat sehingga akan merasa melayang-layang dan sulit berkonsentrasi, hal ini9 banyak saya temui dalam praktek.
Diet yang berlebihan juga akan menyusutkan otot selain mengurangi lemak.
Untuk mengatasi kegemukan olah raga yang paling disarankan adalah olah raga high impact, seperti aerobik dan lari, jenis olah raga itu cepat membakar kalori.
Olah raga dilakukan dengan durasi satu setengah hingga dua jam, minimal tiga kali dalam seminggu agar memberikan hasil yang memadai.
Sebagai penunjang pengobatan yang aman ; bisa diberikan serat ( fiber ) yang dicampur air secukupnya untuk menekan napsu makan, serat menimbulkan rasa kenyang tanpa menambah kalori dan relatif aman.
Bisa juga dengan Jahe ( ginger ) sebagai laksatif ringan.
Sebaiknya jika menggunakan obat harus hati-hati, karena banyak efek samping yang merugikan. Juga harus hati-hati dalam menggunakan Herbal slimming ( ramuan alami ), baik dalam bentuk serbuk, ekstrak ( sari ) dalam kapsul maupun dalam kemasan kecil yang siap diseduh sebagai minuman.
Dalam pandangan masyarakat, produk alami dan berasal dari tumbuh-tumbuhan itu relatif aman, bebas dari efek samping, padahal tidak demikian kenyataannya.
Tidak sedikit bahan-bahan alami mengandung racun yang keras.
Selain itu menggunakan tumbuhan, terutama yang berbentuk ekstrak, tanpa pertimbangan yang cermat tidak kalah bahayanya dibanding memakai obat-obatan kimiawi.
Cara terbaik mengatasi kegemukan adalah dengan mengenali penyebabnya lebih dahulu, apakah akibat kebiasaan makan yang kurang baik atau akibat gangguan fisik dan metabolisme.
Tentu tidak bijaksana hanya menghilangkan gejala tanpa mengobati penyebabnya.
Anda harus melakukan sesuatu yang anda bisa, supaya orang lain bisa belajar bagaimana melakukannya.
Trimakasih Tuhan memberkati.
Kelebihan berat badan dahulu sering dikaitkan dengan kemakmuran.
Namun, kemudian kelebihan berat badan lebih berkait dengan penampilan, dan akhirnya orang sadar bahwa kondisi ini terkait dengan banyak penyakit.
Obesitas dan overweight adalah istilah untuk menyatakan kelebihan berat badan.
Obesitas berarti kelebihan lemak tubuh yang dapat membahayakan kesehatan, sedangkan overweight menggambarkan kelebihan berat badan dibandingkan berat badan normal.
Overweight dan obesitas dapat memicu timbulnya beberapa penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus tipe 2, hipertensi, dislipidemia bahkan kanker.
Menurut teori terbaru dipicu oleh sel-sel lemak dalam tubuh.
Kegemukan juga dapat memperparah penyakit asthma bronchiale intrinsik.
Bila overweight dan obesitas tidak ditangani secara tepat dan benar akan meningkatkan penyakit penyerta, memendeknya usia harapan hidup, serta merugikan dari sisi hilangnya produktifitas pada usia produktif.
Overweight dan obesitas juga berhubungan erat dengan beberapa penyakit lain seperti osteoarthritis, kesulitan bernapas, berhenti napas saat tidur, gangguan mentruasi, dan gangguan kesuburan lainnya.
Sekarang sekitar 55 persen warga Amerika menderita kegemukan atau obesitas dibandingkan sekitar 33 persen pada tahun 1980 an.
Statistik lain yang mengkhawatirkan adalah meledaknya obesitas pada anak-anak mencapai 100 persen dibandingkan pada awal tahun 1980 an dan akhir tahun 1990 an. Ini sangat menakutkan.
Suatu studi yang melibatkan 137 pria berusia 30-71 tahun menunjukkan penumpukan simpanan lemak diperut berhubungan langsung dengan penyakit kardiovasculer ( jantung dan pembuluh darah ).
Dengan kata lain, pria yang memiliki perut buncit berisiko terkena penyakit jantung lebih besar dari pada orang yang memiliki timbunan lemak di paha atau di tungkai.
Timbunan lemak yang ada di perut cenderung bersifat resistance insulin atau tak mudah dipengaruhi oleh insulin.
Akibatnya hormon insulin tak berfungsi dengan baik dan menyebabkan kelainan metabolisme tubuh. Inilah yang memicu peningkatan kolesterol. Dan akhirnya muncul jantung koroner.
Penumpukan lemak biasanya terjadi pada pria yang kurang aktif berolah raga dan makan banyak. Pada wanita, penumpukan lemak biasanya terjadi pada pantat atau bagian tubuh lain.
Meski ada wanita yang berperut buncit, kemungkinan kecil terkena penyakit jantung, karena wanita memiliki hormon estrogen.
Wanita berperut buncit biasanya hanya akan mengalami obesitas, sesak napas, lalu kaki sering mengeluh sakit akibat banyak menopang berat badan.
Obesitas selain berpotensi menimbulkan berbagai penyakit, bisa juga menyebabkan problem psikologis. Penderita menjadi kurang percaya diri karena memiliki badan sangat gemuk.
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi telah menciptakan suatu lingkungan dengan gaya hidup cenderung sedentary atau kurang gerak dan pola makan dengan makanan enak yang tinggi kalori dan lemak.
Kelebihan asupan energi disimpan dalam jaringan lemak.
Ukuran yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang menderita overweight atau obesitas adalah berdasarkan berat badan dan tinggi badan.
Yaitu menggunakan suatu indeks berdasarkan berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter pangkat dua, yang disebut indeks massa tubuh ( IMT ).
Tahun 2000 WHO telah membuat klasifikasi IMT yang dianggap cocok untuk orang Asia.
Dapat juga digunakan ukuran komposisi lemak tubuh.
Pengukuran lemak tubuh dapat diukur menggunakan alat berupa Skin fold atau body fat analizer. Wanita dikatakan obesitas bila komposisi lemak tubuhnya lebih dari 25 persen berat badan, sedangkan lali-laki disebut obesitas bila komposisi lemak tubuhnya lebih dari 20 persen berat badan.
Berdasarkan distribusi lemak dalam tubuh, ada dua jenis penimbunan lemak ;
Penimbunan lemak di bagian bawah tubuh disebut bentuk ginoid dan penimbunan lemak di bagian perut disebut bentuk android lebih dikenal obesitas abdominal atau obesitas sentral.
Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan yang erat antara obesitas abdominal dan faktor risiko penyakit kardiovasculer.
Obesitas abdominal dapat ditentukan menggunakan berbagai alat seperti CT Scan, MRI, dan DEXA. Cara pengukuran yang paling sederhana untuk mengetahui adanya obesitas abdominal dan telah dibuktikan manfaatnya adalah mengukur lingkar pinggang ( waist circumference ).
Wanita Asia dianggap berisiko mendapat penyakit penyerta bila lingkar pinggang diatas 80 cm.
Dan untuk pria Asia bila diatas 90 cm.
Obesitas dapat terjadi pada semua usia, jika sejak usia belia cenderung lebih berat dan berisiko tinggi menjadi obesitas di masa dewasa. Karena itu pencegahan overwaight dan obesitas pada masa anak-anak sangat penting.
Pada wanita dewasa, kehamilan dan menopouse merupakan faktor yang dapat memicu terjadinya obesitas.
Saat ini jumlah penderita obesitas di Indonesia belum diketahui dengan pasti.
Pada penelitian yang dilakukan tahun 1993 terhadap siswa kelas VI disekolah dasar ( SD ) dengan tingkat sosial ekonomi baik di kotamadya Bandung menunjukkan , sebanyak 23 persen anak laki-laki dan 28 persen anak wanita menderita kegemukan, prevalensi tersebut dikhawatirkan meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan membaiknya kondisi sosial ekonomi masyarakat kita.
Overweight dan obesitas berhubungan erat dengan penderita hipertensi.
Risiko terjadinya hipertensi meningkat 1,6 kali untuk overweight dan 2,5-3,2 kali untuk obesitas.
Penurunan berat badan terbukti menurunkan tekanan darah. " penurunan lima kilo cenderung menurunkan tekanan darah empat poin ". Menurut dr. Joseph Scherger dari universitas pusat kedokteran Irvine, California.
Dari hasil penelitian 975 pasien hipertensi, 37 persen orang yang berhasil menurunkan berat badannya 10 hingga 12 poin tidak memerlukan pengobatan lagi. Pengurangan berat badan lebih efektif untuk pengobatan jangka pendek dibanding dengan manajemen stres atau pengurangan konsumsi garam.
Obesitas juga mengganggu kenyenyakkan tidur. Menurut Dr. Kingman Strohl, ahli paru di universitas case western reserve. " lemak yang berlebih dalam perut mendorong paru bekerja lebih berat ketika dalam keadaan tidur ".
Timbunan lemak disekitar tenggorokkan mengurangi jalan keluar udara pada saat posisi berbaring.
Kesulitan bernapas malam hari sering terjadi dan muncul berupa dengkuran. 40 persen dari orang dewasa yang suka mendengkur saat tidur malam telah tertolong hanya dengan sedikit mengurangi berat badan.
Sebuah studi di Florida pada tahun 1995 membuktikan 19 pria pendengkur berkurang separuh problemnya hanya dengan mengurangi tujuh pon berat badannya, sementara pengurangan berat badan hingga 16 pon membuat pria tersebut terbebas dari tidur ngorok.
Menurut penelitian penimbunan lemak disekitar pinggang dapat memicu timbulnya kanker payudara., berisiko terkena kanker sembilan kali lebih tinggi dibandingkan wanita normal ( tulisan Dr. Sintoso Pujianto " cara mengatasi kanker " ).
Kegemukan juga dapat menyebabkan kelainan lemak di dalam darah. Sekitar 17,9 persen anak yang gemuk di Jepang memiliki kadar kolesterol diatas 200 milligram dan 10 persen mempunyai kadar trigliserida minimal 160 milligram.
Pada obesitas kadar kolesterol dan trigliserida cenderung berkorelasi dengan nilai tinggi diatas normal, ini sangat berisiko menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung koroner.
Pengobatan obesitas bertujuan untuk menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan normal. Umumnya, target penurunan berat badan yang dianjurkan pada tahap pertama adalah 10 persen dari berat badan dalam kurun waktu enam bulan.
Penurunan berat badan yang dianjurkan 0,5- 1 kg setiap minggu.
Penurunan berat badan berlebihan tidak dianjurkan, disamping bisa menimbulkan banyak masalah kesehatan seperti sindroma malabsorbsi, osteoporosis, ileus paralytik, stres berkepanjangan dsb. Umumnya tidak tahan lama.
Pengobatan obesitas yang dianjurkan adalah modifikasi diet, peningkatan aktivitas fisik, dan perubahan prilaku.
Pemberian obat dan terapi akupunktur akan lebih cepat membantu menurunkan berat badan bagi penderita berat badan berisiko tinggi yaitu pada penderita dengan IMT 25-29,9 atau penderita dengan lingkar pinggang yang lebih dari normal.
Terapi diet yang dianjurkan rendah kalori, besarnya energi yang diberikan 500-1000 kalori lebih remdah dibandingkan raya-rata asupan energi perhari.
Penurunan asupan energi sebesar 500-1000 kalori perhari akan menurunkan berat badan 0,5- 1 kg per minggu. Cara yang terbaik dengan mengurangi frekwensi makan diluar waktu makan utama atau mengurangi camilan, terutama yang padat kalori, makanan harus rendah lemak dan tinggi serat seperti buah dan sayuran, jangan lupa tetap asupan vitamin dan mineral.
Latihan fisik untuk meningkatkan pembakaran lemak dan membantu mempertahankan berat badan agar tidak mudah naik kembali. Yang dianjurkan olah raga dengan intensitas sedang selama minimal 30 menit dengan frekwensi 3-5 kali per minggu.
Sebaiknya memperbanyak aktivitas fisik seperti jalan, membersihkan rumah, serta mengurangi pola hidup sedentary seperti menonton televisi dan bermain video games.
Berjalan aktivitas fisik yang baik jika dilakukan dengan jalan cepat, bukan jalan pelan-pelan.
Makin lama berjalan akan makin banyak kalori yang di bakar.
Lakukan sekitar 10.000 langkah per hari ( sekitar 5 mil ).
Jika tiap mil bisa membakar sekitar 100 kalori, maka akan membakar lebih dari 500 kalori melalui jalan cepat ini.
Masih banyak orang berpendapat, bahwa masalah kegemukan sebenarnya dapat dicegah atau dikurangi dengan diet dan olah raga. Pendapat yang begini tidak sepenuhnya benar, juga tidak sepenuhnya salah. Ini baru separuh benar.
Pasalnya baik diet maupun berolah raga hanya mengatasi satu faktor penyebab saja yaitu kelebihan kalori.
Dimasyarakat awam dietpun dilakukan secara berlebihan misalnya setiap hari hanya makan buah-buahan, ini akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Tubuh memerlukan protein untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dan karbohidrat untuk menjaga kestabilan gula darah.
Kekurangan protein dapat merusak tubuh orang yang berdiet terlalu ketat akan kekurangan karbohidrat sehingga akan merasa melayang-layang dan sulit berkonsentrasi, hal ini9 banyak saya temui dalam praktek.
Diet yang berlebihan juga akan menyusutkan otot selain mengurangi lemak.
Untuk mengatasi kegemukan olah raga yang paling disarankan adalah olah raga high impact, seperti aerobik dan lari, jenis olah raga itu cepat membakar kalori.
Olah raga dilakukan dengan durasi satu setengah hingga dua jam, minimal tiga kali dalam seminggu agar memberikan hasil yang memadai.
Sebagai penunjang pengobatan yang aman ; bisa diberikan serat ( fiber ) yang dicampur air secukupnya untuk menekan napsu makan, serat menimbulkan rasa kenyang tanpa menambah kalori dan relatif aman.
Bisa juga dengan Jahe ( ginger ) sebagai laksatif ringan.
Sebaiknya jika menggunakan obat harus hati-hati, karena banyak efek samping yang merugikan. Juga harus hati-hati dalam menggunakan Herbal slimming ( ramuan alami ), baik dalam bentuk serbuk, ekstrak ( sari ) dalam kapsul maupun dalam kemasan kecil yang siap diseduh sebagai minuman.
Dalam pandangan masyarakat, produk alami dan berasal dari tumbuh-tumbuhan itu relatif aman, bebas dari efek samping, padahal tidak demikian kenyataannya.
Tidak sedikit bahan-bahan alami mengandung racun yang keras.
Selain itu menggunakan tumbuhan, terutama yang berbentuk ekstrak, tanpa pertimbangan yang cermat tidak kalah bahayanya dibanding memakai obat-obatan kimiawi.
Cara terbaik mengatasi kegemukan adalah dengan mengenali penyebabnya lebih dahulu, apakah akibat kebiasaan makan yang kurang baik atau akibat gangguan fisik dan metabolisme.
Tentu tidak bijaksana hanya menghilangkan gejala tanpa mengobati penyebabnya.
Anda harus melakukan sesuatu yang anda bisa, supaya orang lain bisa belajar bagaimana melakukannya.
Trimakasih Tuhan memberkati.
Rabu, 04 Agustus 2010
Penemuan baru farmakogenomik tentang respons negatif terhadap obat pada etnis timur dan barat.
Faktor genetik setidaknya harus dijadikan pertimbangan dalam menyikapi pemberian obat2an terhadap kelompok etnis di dunia.
Sebab menurut penelitian terbaru setiap kelompok etnis selalu berbeda dalam merespons obat-obatan yang masuk kedalam tubuh.
Di Indonesia faktor genetik hendaknya dijadikan pertimbangan dalam penggunaan obat tidur dan antidepresi. Sebab, dari penelitian respons obat tidur dan antidepresi terhadap lima kelompok etnis terbesar di Indonesia ( Melayu, Sunda, Jawa, Bugis, Benoaq Dayak ) menunjukkan tingkat respons buruk terhadap obat itu tergolong tinggi.
Dari hasil penelitian farmakogenomik ini menjelaskan reaksi dari enzim CyP 2 C 19 yang mencerna atau memetabolisme obat tidur diazepam, antidepresan dan obat sakit maag.
Jika seseorang memiliki tipe gen buruk yang enzimnya tidak mampu atau tidak baik dalam memetabolisme obat-obatan itu, maka obat itu akan menumpuk dalam darah atau tubuh hingga bersifat toksik.
Normalnya, obat akan habis dimetabolisme tubuh dalam waktu delapan jam.
Penggunaan obat tidur dapat berdampak fatal bagi kelompok tersebut.
Pasien dengan tingkat metabolisme buruk, bila mendapat dosis yang standar bagi kelompok denan respons normal, akan tidur dalam jangka waktu lebih lama.
Jadi bagi etnis timur atau bangsa asia respons negatif akan muncul jika diberikan obat tidur, antidepresan, dan obat maag.
Lain lagi ceritanya bagi etnis barat.
Di negara barat justru sebaliknya, terjadi untuk obat antibiotik yang dimetabolisme oleh enzim CYP 2 D 6. Obat antibiotik memiliki respons negatif lebih besar pada etnis barat.
Hasil seperti ini terkait dengan pengaruh lingkungan, termasuk pola makanan dan minum kelompok etnis tersebut.
Perusahaan farmasi di Amerika Serikat dan Eropa, selama ini melakukan uji klinik respons obat yang dibuat terhadap manusia.Penelitian menyebutkan, semakin ke timur metabolisme buruk kelompok etnis dunia semakin besar.
Di negara Barat populasi yang memiliki metabolisme buruk terhadap reaksi obat tertentu hanya dua persen.
Di Indonesia, metabolisme buruk berkisar 20 hingga 48 persen.
Di Vanuatu ditemukan 62 persen penduduk yang memiliki metabolisme buruk.
Diharapkan kebijakan untuk uji klinis ulang diperlukan, bagi semua obat-obatan yang berpotensi memberi dampak fatal bagi pasien dsikaitkan dengan dosis dan efek toksik., tentunya yang dipasarkan di Indonesia.
Penelitian selanjutnya tentang metabolisme tubuh orang Indonesia terhadap Nikotin.
Enzim yang berperan adalah CYP 2 A 6.
Penelitian ini sedang berjalan di Indonesia, karena diketahui ada kelompok yang terkena penyakit jantung dan paru akibat merokok, namun kelompok yang lain tidak.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kelompok etnik yang rentan dan tidak peka terhadap nikotin.
Penelitian ini akan terus dilakukan terhadap obat-obat jenis lainnya.
Tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Sebab menurut penelitian terbaru setiap kelompok etnis selalu berbeda dalam merespons obat-obatan yang masuk kedalam tubuh.
Di Indonesia faktor genetik hendaknya dijadikan pertimbangan dalam penggunaan obat tidur dan antidepresi. Sebab, dari penelitian respons obat tidur dan antidepresi terhadap lima kelompok etnis terbesar di Indonesia ( Melayu, Sunda, Jawa, Bugis, Benoaq Dayak ) menunjukkan tingkat respons buruk terhadap obat itu tergolong tinggi.
Dari hasil penelitian farmakogenomik ini menjelaskan reaksi dari enzim CyP 2 C 19 yang mencerna atau memetabolisme obat tidur diazepam, antidepresan dan obat sakit maag.
Jika seseorang memiliki tipe gen buruk yang enzimnya tidak mampu atau tidak baik dalam memetabolisme obat-obatan itu, maka obat itu akan menumpuk dalam darah atau tubuh hingga bersifat toksik.
Normalnya, obat akan habis dimetabolisme tubuh dalam waktu delapan jam.
Penggunaan obat tidur dapat berdampak fatal bagi kelompok tersebut.
Pasien dengan tingkat metabolisme buruk, bila mendapat dosis yang standar bagi kelompok denan respons normal, akan tidur dalam jangka waktu lebih lama.
Jadi bagi etnis timur atau bangsa asia respons negatif akan muncul jika diberikan obat tidur, antidepresan, dan obat maag.
Lain lagi ceritanya bagi etnis barat.
Di negara barat justru sebaliknya, terjadi untuk obat antibiotik yang dimetabolisme oleh enzim CYP 2 D 6. Obat antibiotik memiliki respons negatif lebih besar pada etnis barat.
Hasil seperti ini terkait dengan pengaruh lingkungan, termasuk pola makanan dan minum kelompok etnis tersebut.
Perusahaan farmasi di Amerika Serikat dan Eropa, selama ini melakukan uji klinik respons obat yang dibuat terhadap manusia.Penelitian menyebutkan, semakin ke timur metabolisme buruk kelompok etnis dunia semakin besar.
Di negara Barat populasi yang memiliki metabolisme buruk terhadap reaksi obat tertentu hanya dua persen.
Di Indonesia, metabolisme buruk berkisar 20 hingga 48 persen.
Di Vanuatu ditemukan 62 persen penduduk yang memiliki metabolisme buruk.
Diharapkan kebijakan untuk uji klinis ulang diperlukan, bagi semua obat-obatan yang berpotensi memberi dampak fatal bagi pasien dsikaitkan dengan dosis dan efek toksik., tentunya yang dipasarkan di Indonesia.
Penelitian selanjutnya tentang metabolisme tubuh orang Indonesia terhadap Nikotin.
Enzim yang berperan adalah CYP 2 A 6.
Penelitian ini sedang berjalan di Indonesia, karena diketahui ada kelompok yang terkena penyakit jantung dan paru akibat merokok, namun kelompok yang lain tidak.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kelompok etnik yang rentan dan tidak peka terhadap nikotin.
Penelitian ini akan terus dilakukan terhadap obat-obat jenis lainnya.
Tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Senin, 02 Agustus 2010
Ada apa dengan Kafein.
Kata kefein ditelinga masyarakat kita sudah sangat begitu akrab, sampai-sampai produsen minuman yang berenergi tinggi menggunakannya sebagai minuman penambah energi dengan kafein.
Kafein sudah cukup luas digunakan dalam dunia obat-obatan. Konon dapat melenyapkan rasa nyeri, memicu kewaspadaan, dan mengatasi keracunan.
Tetapi perlu juga diingat dampak buruknya jika dipakai dalam jangka waktu yang panjang.
Sifat kafein yang paling dikenal adalah zat alkaloidnya yang dapat merangsang susunan saraf pusat.
Teofilin, kafein, dan teobromin, adalah tiga serangkai alkaloid yang terdapat pada beberapa jenis tumbuhan, antatra lain kopi, teh dan coklat.
Selain mengandung kafein, teh dan kopi juga mengandung teofilin, sedangkan coklat mengandung teobromin. Ketiga jenis alkaloid ini mirip, dan dalam dunia farmasi disebut Methylxantine.
Dalam kadar ringan, memang kafein bisa memberi efek therapi, tetapi jika dikonsumsinya dalam jangka lama bisa berakibat buruk bagi kesehatan.
Minuman yang mengandung kafein 80 mg dalam jangka tertentu dapat menimbulkan sakit jantung, darah tinggi, penyakit ginjal dan penyakit gula.
Kafein, seperti yang diungkap oleh masyarakat kardiologi Eropa dalam jurnalnya, memiliki efek merusak pembuluh darah.
Dari studi di Australia belum lama ini 18 orang setengah baya mengkonsumsi 250mg kafein per hari, selama 10 tahun. Hasilnya elastisitas aorta berkurang dan tekanan darah meningkat.
Seorang doktor di Swedia juga melakukan studi terhadap 15 sukarelawan, mengatakan dari hasil penelitiannya diketahui kafein mempunyai efek merusak lebih nyata terjadi pada orang yang baru pertama kali mengkonsumsi minuman berkafein.
Bagi pecandu, efek itu tidak begitu terlihat.
Pada hakekatnya kafein ini banyak digunakan untuk merangsang kerja jantung.
Berfungsi juga untuk menambah produksi urine.
Pada dosis yang rendah kerap digunakan untuk menambah stamina dan mengusir kelelahan.
Senyawa kafein itu pada sel darah mirip adenosin yang akhirnya memacu horman adrenalin.
Tanda-tanda horman itu terpacu antara lain : detak jantung meningkat dengan cepat, tekanan darah naik, sekresi asam lambung meningkat, dan sebagian otot mengencang.
Tentunya disarankan bagi penderita penyakit jantung, diabetes hingga hipertensi agar berhati-hati dalam mengkonsumsi minuman berkafein.
Dikalangan masyarakat, kafein dikonsumsi dalam bentuk kopi atau teh.
Secangkir kopi, mengandung sekitar 100-150 mg kafein.
Biasanya orang minum kopi untuk menghilangkan rasa leth dan rasa kantuk. karena efeknya merangsang susunan saraf pusat.
Tetapi harap waspada, dosis yang berlebihan atau dikonsumsi dalam jangka panjang, akan menimbulkan efek insomnia ( sulit tidur ), anggota badan menjadi gemetaran, mengigau, telinga berdenging, jantung berdebar dan sering buang air seni.
Kafein juga dipercaya dapat menimbulkan ketergantungan.
Jadi jika penderita tukak lambung menjadi pecandu kopi, penyakitnya akan semakin parah, karena kafein merangsang pengeluaran asam lambung.
Sumber kafein yang paling besar terdapat dalam biji kopi arabica dan theobroma cacao dan daun thea sinensis.
Karena sifatnya yang alkaloid, kafein dipakai juga sebagai obat pelancar air seni ( diuretik ), juga dapat menstimulasi sistim saraf pusat, sehingga dapat mengatasi keracunan yang disebabkan oleh alkohol, dapat mengatasi migren, tentunya dalam takaran yang ringan.
Pengaruh kafein berkaitan dengan penyakit tumor payu dara, kanker saluran kencing, kanker pancreas, dan gangguan pada sistem saluran kencing lainnya.
Jika pada perokok dan ditambah pecandu kopi akan barakibat fatal, merokok dengan kafein dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Ada mitos, jika ingin mengurangi masukkan kafein dalam tubuh, kurangi saja minum kopi.
Saran itu tidak dibenarkan.
Jika ingin mengurangi kafein, jenis minuman lainpun patut diperhatikan.
Menurut FDA , kopi seduhan sebanyak 150 ml mengandung 110-150 mg kafein, dalam bentuk instant bervariasi 40-108 mg.
Teh menurut FDA sebanyak 150 ml yang telah diseduh selama lima menit diketahui mengandung 20-50 mg kafein.
Selebihnya ada juga minuman berenergi mengandung kafein 50-80 mg.
Di Amerika serikat hampir 70 persen minuman ringan yang beredar diketahui mengandung kafein. Semula Asosiasi produsen minuman ringan menyatakan pemberian kafein sekedar untuk cita rasa saja, akhirnya muncul dugaan kafein diberikan guna memberikan efek kecanduan pada konsumen.
Dikalangan olah raga, kafein dapat menambah stamina.
Pada tahun 1980 an ada penelitian yang menyimpulkan kafein memang meningkatkan daya tahan. Seorang pelari minum dua gelas kopi setara dengan 330 mg kafein , satu jam sebelum berlaga.
Hasilnya pelari itu bisa tahan 15 menit lebih lama ketimbang mereka yang tidak mengkonsumsi kafein.
Penelitian di Inggris bulan juli tahun 2002 yang lalu mengatakan tidak ada hubungannya dengan penambahan tenaga dari kafein, bila disertai makanan yang kaya karbohidrat.
Tapi jangan coba-coba olah ragawan menggunakan kafein, ada aturan jika seorang atlet diketahui punya unsur kafein sebanyak 12 mikrogram per ml air seni, maka yang bersangkutan akan didiskualifikasi.
Dosis kafein 200 mg yang terdapat dalam satu hingga tiga gelas kopi, tergantung dari campurannya,dapat menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan.
Orang yang lanjut usia sudah dapat merasakan efek stres kafein walau dengan dosis yang lebih kecil.
Kelebihan kafein dapat menimbulkan masalah. Kafein merangsang hormon stres,
Kafein maupun asam yang terdapat dalam kopi dapat mengiritasi permukaan lambung dan usus.
Tekanan darah lebih banyak dipengaruhi kafein. Kafein dapat menaikkan dan menurunkan tekanan darah. Naiknya tekanan darah, terjadi karena rangsangan pada otot-otot jantung, sehingga jantung berkontraksi lebih kuat dan akibatnya tekanan darah meningkat.
Dilain pihak kafein juga dapat menimbulkan dilatasi ( pelebaran ) pembuluh darah, maka tekanan darahpun menurun.
Pada orang yang sering minum kopi, biasanya efek dilatasinya yang lebih dominan, sehingga tekanan darahnya turun.
Dengan melihat fakta-fakta diatas, anda boleh berpikir panjang sebelum mengkonsumsi kafein, baik itu kafein yang ada di dalam kopi, teh, minuman penyegar atau berenergi maupun dalam obat-obatan yang sering ditemui sehari-hari.
Kafein hanya akan membuat anda mengalami ketergantungan, lalu mengundang penyakit untuk mengancam kesehatan anda.
Bukankah kesehatan lebih berharga dari apapun?
Sehat tanpa hidup, tak ada artinya.
Hidup tanpa sehat, lebih lagi tak berguna.
Kafein sudah cukup luas digunakan dalam dunia obat-obatan. Konon dapat melenyapkan rasa nyeri, memicu kewaspadaan, dan mengatasi keracunan.
Tetapi perlu juga diingat dampak buruknya jika dipakai dalam jangka waktu yang panjang.
Sifat kafein yang paling dikenal adalah zat alkaloidnya yang dapat merangsang susunan saraf pusat.
Teofilin, kafein, dan teobromin, adalah tiga serangkai alkaloid yang terdapat pada beberapa jenis tumbuhan, antatra lain kopi, teh dan coklat.
Selain mengandung kafein, teh dan kopi juga mengandung teofilin, sedangkan coklat mengandung teobromin. Ketiga jenis alkaloid ini mirip, dan dalam dunia farmasi disebut Methylxantine.
Dalam kadar ringan, memang kafein bisa memberi efek therapi, tetapi jika dikonsumsinya dalam jangka lama bisa berakibat buruk bagi kesehatan.
Minuman yang mengandung kafein 80 mg dalam jangka tertentu dapat menimbulkan sakit jantung, darah tinggi, penyakit ginjal dan penyakit gula.
Kafein, seperti yang diungkap oleh masyarakat kardiologi Eropa dalam jurnalnya, memiliki efek merusak pembuluh darah.
Dari studi di Australia belum lama ini 18 orang setengah baya mengkonsumsi 250mg kafein per hari, selama 10 tahun. Hasilnya elastisitas aorta berkurang dan tekanan darah meningkat.
Seorang doktor di Swedia juga melakukan studi terhadap 15 sukarelawan, mengatakan dari hasil penelitiannya diketahui kafein mempunyai efek merusak lebih nyata terjadi pada orang yang baru pertama kali mengkonsumsi minuman berkafein.
Bagi pecandu, efek itu tidak begitu terlihat.
Pada hakekatnya kafein ini banyak digunakan untuk merangsang kerja jantung.
Berfungsi juga untuk menambah produksi urine.
Pada dosis yang rendah kerap digunakan untuk menambah stamina dan mengusir kelelahan.
Senyawa kafein itu pada sel darah mirip adenosin yang akhirnya memacu horman adrenalin.
Tanda-tanda horman itu terpacu antara lain : detak jantung meningkat dengan cepat, tekanan darah naik, sekresi asam lambung meningkat, dan sebagian otot mengencang.
Tentunya disarankan bagi penderita penyakit jantung, diabetes hingga hipertensi agar berhati-hati dalam mengkonsumsi minuman berkafein.
Dikalangan masyarakat, kafein dikonsumsi dalam bentuk kopi atau teh.
Secangkir kopi, mengandung sekitar 100-150 mg kafein.
Biasanya orang minum kopi untuk menghilangkan rasa leth dan rasa kantuk. karena efeknya merangsang susunan saraf pusat.
Tetapi harap waspada, dosis yang berlebihan atau dikonsumsi dalam jangka panjang, akan menimbulkan efek insomnia ( sulit tidur ), anggota badan menjadi gemetaran, mengigau, telinga berdenging, jantung berdebar dan sering buang air seni.
Kafein juga dipercaya dapat menimbulkan ketergantungan.
Jadi jika penderita tukak lambung menjadi pecandu kopi, penyakitnya akan semakin parah, karena kafein merangsang pengeluaran asam lambung.
Sumber kafein yang paling besar terdapat dalam biji kopi arabica dan theobroma cacao dan daun thea sinensis.
Karena sifatnya yang alkaloid, kafein dipakai juga sebagai obat pelancar air seni ( diuretik ), juga dapat menstimulasi sistim saraf pusat, sehingga dapat mengatasi keracunan yang disebabkan oleh alkohol, dapat mengatasi migren, tentunya dalam takaran yang ringan.
Pengaruh kafein berkaitan dengan penyakit tumor payu dara, kanker saluran kencing, kanker pancreas, dan gangguan pada sistem saluran kencing lainnya.
Jika pada perokok dan ditambah pecandu kopi akan barakibat fatal, merokok dengan kafein dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Ada mitos, jika ingin mengurangi masukkan kafein dalam tubuh, kurangi saja minum kopi.
Saran itu tidak dibenarkan.
Jika ingin mengurangi kafein, jenis minuman lainpun patut diperhatikan.
Menurut FDA , kopi seduhan sebanyak 150 ml mengandung 110-150 mg kafein, dalam bentuk instant bervariasi 40-108 mg.
Teh menurut FDA sebanyak 150 ml yang telah diseduh selama lima menit diketahui mengandung 20-50 mg kafein.
Selebihnya ada juga minuman berenergi mengandung kafein 50-80 mg.
Di Amerika serikat hampir 70 persen minuman ringan yang beredar diketahui mengandung kafein. Semula Asosiasi produsen minuman ringan menyatakan pemberian kafein sekedar untuk cita rasa saja, akhirnya muncul dugaan kafein diberikan guna memberikan efek kecanduan pada konsumen.
Dikalangan olah raga, kafein dapat menambah stamina.
Pada tahun 1980 an ada penelitian yang menyimpulkan kafein memang meningkatkan daya tahan. Seorang pelari minum dua gelas kopi setara dengan 330 mg kafein , satu jam sebelum berlaga.
Hasilnya pelari itu bisa tahan 15 menit lebih lama ketimbang mereka yang tidak mengkonsumsi kafein.
Penelitian di Inggris bulan juli tahun 2002 yang lalu mengatakan tidak ada hubungannya dengan penambahan tenaga dari kafein, bila disertai makanan yang kaya karbohidrat.
Tapi jangan coba-coba olah ragawan menggunakan kafein, ada aturan jika seorang atlet diketahui punya unsur kafein sebanyak 12 mikrogram per ml air seni, maka yang bersangkutan akan didiskualifikasi.
Dosis kafein 200 mg yang terdapat dalam satu hingga tiga gelas kopi, tergantung dari campurannya,dapat menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan.
Orang yang lanjut usia sudah dapat merasakan efek stres kafein walau dengan dosis yang lebih kecil.
Kelebihan kafein dapat menimbulkan masalah. Kafein merangsang hormon stres,
Kafein maupun asam yang terdapat dalam kopi dapat mengiritasi permukaan lambung dan usus.
Tekanan darah lebih banyak dipengaruhi kafein. Kafein dapat menaikkan dan menurunkan tekanan darah. Naiknya tekanan darah, terjadi karena rangsangan pada otot-otot jantung, sehingga jantung berkontraksi lebih kuat dan akibatnya tekanan darah meningkat.
Dilain pihak kafein juga dapat menimbulkan dilatasi ( pelebaran ) pembuluh darah, maka tekanan darahpun menurun.
Pada orang yang sering minum kopi, biasanya efek dilatasinya yang lebih dominan, sehingga tekanan darahnya turun.
Dengan melihat fakta-fakta diatas, anda boleh berpikir panjang sebelum mengkonsumsi kafein, baik itu kafein yang ada di dalam kopi, teh, minuman penyegar atau berenergi maupun dalam obat-obatan yang sering ditemui sehari-hari.
Kafein hanya akan membuat anda mengalami ketergantungan, lalu mengundang penyakit untuk mengancam kesehatan anda.
Bukankah kesehatan lebih berharga dari apapun?
Sehat tanpa hidup, tak ada artinya.
Hidup tanpa sehat, lebih lagi tak berguna.
Minggu, 01 Agustus 2010
Angkak dan preparat Statin.
Angkak ( Monascus purpureus ), nama ini sudah biasa terdengar dimasyarakat kita terutama pada kasus demam berdarah, tetapi saya tidak membahas hubungan angkak dengan demam berdarah.
Angkak ini tergolong bumbu masak, dikenal dengan nama : beni koji, hong qu, xue zhi kang, zhi thai, red koji, red leaven ( beras ragi ), red rice ( beras merah ), dan red yeast rice ( beras merah beragi ), semua penyebutan itu menunjuk pada angkak berupa beras yang berwarna merah.
Karena angkak hasil dari proses fermentasi, sifatnya hangat dan bercita rasa pahit agak kemanis-manisan. Angkak digunakan sebagai obat oleh bangsa china sejak ribuan tahun yang lalu.
Angkak dipercaya dapat meningkatkan stamina dan metabolisme tubuh ( tonikum ).
Sejak tahun 1970 an dilakukan penelitian di china medical university.
Pada penelitian menunjukkan bahwa angkak dapat menurunkan kadar kolesterol ( LDL ) dan Trigliserida. Angkak mengandung kandungan senyawa mevinolin dan lovastatin ( golongan statin ), senyawa ini menghambat kerja enzim yang bertanggung jawab dalam proses pembentukkan kolesterol.
Dengan dihambatnya enzim itu pembentukkan kolesterol yang berlebih dapat dihindari.
Dilaporkan efek samping pemberian angkak dalam waktu 6 bulan dapat menimbulkan gangguan pencernaan seperti kembung.
Pemberian diberhentikan dahulu dengan selang waktu 1 sampai 2 minggu, kemudian dikonsumsi lagi. Sebaiknya angkak diberikan sebagai pelengkap makanan.
Didalam angkak ternyata ditemukan preparat statin ( Lovastatin ).
Semua statin memiliki mekanisme kerja yang sama, yaitu : menurunkan produksi kolesterol diseluruh tubuh, terutama di hati dengan cara meningkatkan uptake kolesterol dari darah sehingga lebih sedikit LDL yang beredar di darah.
Pada penelitian efek ke enam jenis statin dalam menurunkan kolesterol berbeda-beda.
Perbedaan kadar kolesterol yang berhasil diturunkan juga tergantung dari dosis yang diberikan.
Misalnya ,flavastatin 20 mg / hari bisa menurunkan 17 % LDL, sedangkan atorvastatin 10 mg / hari mampu menurunkan 38 % kadar LDL.
Hasil penelitian lain pravastatin 10 mg / hari bisa menurunkan 20 % LDL, sementara rosuvastatin 40 mg / hari bisa menurunkan 55 % LDL.
Dari sini disimpulkan kadar kolesterol yang diturunkan oleh masing-masing statin berbeda-beda tergantung dosisnya.
Penggunaan statin tidak hanya bertujuan menurunkan kadar LDL semata, tetapi yang paling penting hasil klinisnya yaitu mencegah aterosklerosis dan komplikasinya seperti serangan jantung, stroke, sampai yang terakhir adalah kematian.
Ada perbedaan antara simvastatin dan atorvastatin. Pada dosis maksimal, atorvastatin yang diberikan selama 2 tahun bisa mengurangi ketebalan plak arteri, sedangkan dengan simvastatin justru ketebalan plak semakin bertambah.
Penelitian lain : atorvastatin 80 mg / hari diberikan selama 18 bulan bisa mengurangi volume plak arteri, sedangkan dengan pravastatin 40 mg / hari, volume plak bertambah.
Dari bikti-bukti terbaru menunjukkan semua statin mampu mengurangi kejadian serangan jantung dan sebarapa besarnya tergantung dari dua faktor utama, yaitu faktor-faktor risiko penyakit jantung koroner yang dimiliki masing-masing orang dan seberapa besar kadar kolesterol yang bisa diturunkan.
Semakin tinggi seseorang berisiko mengalami penyakit jantung koroner, maka semakin besar penurunan risiko setelah terapi dengan statin.
Dan semakin rendah LDL yang dicapai, maka manfaat klinisnya semakin jelas, karena masing-masing statin ( termasuk Lovastatin dalam angkak ) berbeda dalam kemampuan menurunkan LDL, maka tidak aneh jika manfaat klinisnyapun berbeda untuk masing-masing statin.
Selamat mencoba angkak, mungkin ada manfaatnya.
Angkak ini tergolong bumbu masak, dikenal dengan nama : beni koji, hong qu, xue zhi kang, zhi thai, red koji, red leaven ( beras ragi ), red rice ( beras merah ), dan red yeast rice ( beras merah beragi ), semua penyebutan itu menunjuk pada angkak berupa beras yang berwarna merah.
Karena angkak hasil dari proses fermentasi, sifatnya hangat dan bercita rasa pahit agak kemanis-manisan. Angkak digunakan sebagai obat oleh bangsa china sejak ribuan tahun yang lalu.
Angkak dipercaya dapat meningkatkan stamina dan metabolisme tubuh ( tonikum ).
Sejak tahun 1970 an dilakukan penelitian di china medical university.
Pada penelitian menunjukkan bahwa angkak dapat menurunkan kadar kolesterol ( LDL ) dan Trigliserida. Angkak mengandung kandungan senyawa mevinolin dan lovastatin ( golongan statin ), senyawa ini menghambat kerja enzim yang bertanggung jawab dalam proses pembentukkan kolesterol.
Dengan dihambatnya enzim itu pembentukkan kolesterol yang berlebih dapat dihindari.
Dilaporkan efek samping pemberian angkak dalam waktu 6 bulan dapat menimbulkan gangguan pencernaan seperti kembung.
Pemberian diberhentikan dahulu dengan selang waktu 1 sampai 2 minggu, kemudian dikonsumsi lagi. Sebaiknya angkak diberikan sebagai pelengkap makanan.
Didalam angkak ternyata ditemukan preparat statin ( Lovastatin ).
Semua statin memiliki mekanisme kerja yang sama, yaitu : menurunkan produksi kolesterol diseluruh tubuh, terutama di hati dengan cara meningkatkan uptake kolesterol dari darah sehingga lebih sedikit LDL yang beredar di darah.
Pada penelitian efek ke enam jenis statin dalam menurunkan kolesterol berbeda-beda.
Perbedaan kadar kolesterol yang berhasil diturunkan juga tergantung dari dosis yang diberikan.
Misalnya ,flavastatin 20 mg / hari bisa menurunkan 17 % LDL, sedangkan atorvastatin 10 mg / hari mampu menurunkan 38 % kadar LDL.
Hasil penelitian lain pravastatin 10 mg / hari bisa menurunkan 20 % LDL, sementara rosuvastatin 40 mg / hari bisa menurunkan 55 % LDL.
Dari sini disimpulkan kadar kolesterol yang diturunkan oleh masing-masing statin berbeda-beda tergantung dosisnya.
Penggunaan statin tidak hanya bertujuan menurunkan kadar LDL semata, tetapi yang paling penting hasil klinisnya yaitu mencegah aterosklerosis dan komplikasinya seperti serangan jantung, stroke, sampai yang terakhir adalah kematian.
Ada perbedaan antara simvastatin dan atorvastatin. Pada dosis maksimal, atorvastatin yang diberikan selama 2 tahun bisa mengurangi ketebalan plak arteri, sedangkan dengan simvastatin justru ketebalan plak semakin bertambah.
Penelitian lain : atorvastatin 80 mg / hari diberikan selama 18 bulan bisa mengurangi volume plak arteri, sedangkan dengan pravastatin 40 mg / hari, volume plak bertambah.
Dari bikti-bukti terbaru menunjukkan semua statin mampu mengurangi kejadian serangan jantung dan sebarapa besarnya tergantung dari dua faktor utama, yaitu faktor-faktor risiko penyakit jantung koroner yang dimiliki masing-masing orang dan seberapa besar kadar kolesterol yang bisa diturunkan.
Semakin tinggi seseorang berisiko mengalami penyakit jantung koroner, maka semakin besar penurunan risiko setelah terapi dengan statin.
Dan semakin rendah LDL yang dicapai, maka manfaat klinisnya semakin jelas, karena masing-masing statin ( termasuk Lovastatin dalam angkak ) berbeda dalam kemampuan menurunkan LDL, maka tidak aneh jika manfaat klinisnyapun berbeda untuk masing-masing statin.
Selamat mencoba angkak, mungkin ada manfaatnya.
Mengatasi lupa ingatan.
Apakah anda pernah mengalami peristiwa, lupa menaruh kunci dimana atau kunci ketinggalan di luar rumah, padahal baru saja menaruh kunci dan membuka pintu.
Tiba-tiba lupa nama teman satu tempat kerja, padahal baru saja berkenalan.
Ini bukan berarti anda sudah pikun apalagi amnesia.
Menurut para ahli dari memory disorders clinic di Beth Israel, mengatakan " melupakan hal-hal kecil adalah tanda bahwa anda sibuk ".
Mereka juga mengatakan " Saat anda tidak memberi perhatian penuh terhadap satu hal, maka memori yang dihasilkan tidak lengkap. Hal ini menyebabkan anda mengalami kesulitan saat harus mengingat detail itu di lain waktu".
Melatih otak untuk mengingat adalah kunci agar otak tetap bugar.
Orang mengatakan olah raga itu sehat, tetapi apalah gunanya jika ingatan tidak berfungsi dengan baik ? Memang di zaman modern seperti sekarang ini teknologi memudahkan setiap orang untuk mengingat seperti, telepon genggam dengan berbagai merek terkenal, bisa mengingatkan seseorang pada hal-hal yang biasanya terlupakan.
Tetapi bagaimana saat alat-alat canggih itu tidak ada atau tidak dibawa ?
Nah disini perlunya daya ingat perlu diasah, dilatih dan diberdayakan.
Untuk membantu agar ingatan tetap bugar, supaya tidak ada lagi kata lupa, saya akan memberikan beberapa tip :
1. Jika ada hal-hal yang dianggap penting, perhatikan dengan baik.
2. Jika menanyakan nama seseorang, nama jalan atau judul lagu atau film, ulangi penyebutannya dengan kata-kata yang jelas.
Hal ini untuk merekam kembali ke otak.
3. Mengasosiasikan nama dengan benda yang biasa dikenal atau diketahui.
4. Buat contekan misalnya ; dibelakang kartu nama.
5. Mengulang kembali kegiatan yang baru dilakukan misalnya; kalau lupa menaruh barang.
6. Buat alat pengingat yang unik. misalnya ; saat membayar tagihan.
7. Sering lupa daftar belanja, caranya dengan menyanyikan daftar tersebut dengan mengambil nada dari lagu kesayangan.
8. Menggunakan alat bantu mengingat. misalnya ; untuk mengingat warna pelangi Mejikuhibiniu.
9. Membayangkan kejadian yang menyertai waktu mengingat. misalnya ; waktu beli peralatan rice cooker, naik mobilnya ankot no.39 polos, terus waktu itu ada lapangan didepannya dst.
Yang saya tulis hanya 9 tip, tetapi mudah-mudahan dengan 9 tip saja sudah cukup untuk mewakili. Sebenarnya masih banyak lagi cara-cara untuk mengingat, bergantung dari cara yang digunakan tiap-tiap orang.
Selamat mencoba, tinggalkan LUPA.
Tiba-tiba lupa nama teman satu tempat kerja, padahal baru saja berkenalan.
Ini bukan berarti anda sudah pikun apalagi amnesia.
Menurut para ahli dari memory disorders clinic di Beth Israel, mengatakan " melupakan hal-hal kecil adalah tanda bahwa anda sibuk ".
Mereka juga mengatakan " Saat anda tidak memberi perhatian penuh terhadap satu hal, maka memori yang dihasilkan tidak lengkap. Hal ini menyebabkan anda mengalami kesulitan saat harus mengingat detail itu di lain waktu".
Melatih otak untuk mengingat adalah kunci agar otak tetap bugar.
Orang mengatakan olah raga itu sehat, tetapi apalah gunanya jika ingatan tidak berfungsi dengan baik ? Memang di zaman modern seperti sekarang ini teknologi memudahkan setiap orang untuk mengingat seperti, telepon genggam dengan berbagai merek terkenal, bisa mengingatkan seseorang pada hal-hal yang biasanya terlupakan.
Tetapi bagaimana saat alat-alat canggih itu tidak ada atau tidak dibawa ?
Nah disini perlunya daya ingat perlu diasah, dilatih dan diberdayakan.
Untuk membantu agar ingatan tetap bugar, supaya tidak ada lagi kata lupa, saya akan memberikan beberapa tip :
1. Jika ada hal-hal yang dianggap penting, perhatikan dengan baik.
2. Jika menanyakan nama seseorang, nama jalan atau judul lagu atau film, ulangi penyebutannya dengan kata-kata yang jelas.
Hal ini untuk merekam kembali ke otak.
3. Mengasosiasikan nama dengan benda yang biasa dikenal atau diketahui.
4. Buat contekan misalnya ; dibelakang kartu nama.
5. Mengulang kembali kegiatan yang baru dilakukan misalnya; kalau lupa menaruh barang.
6. Buat alat pengingat yang unik. misalnya ; saat membayar tagihan.
7. Sering lupa daftar belanja, caranya dengan menyanyikan daftar tersebut dengan mengambil nada dari lagu kesayangan.
8. Menggunakan alat bantu mengingat. misalnya ; untuk mengingat warna pelangi Mejikuhibiniu.
9. Membayangkan kejadian yang menyertai waktu mengingat. misalnya ; waktu beli peralatan rice cooker, naik mobilnya ankot no.39 polos, terus waktu itu ada lapangan didepannya dst.
Yang saya tulis hanya 9 tip, tetapi mudah-mudahan dengan 9 tip saja sudah cukup untuk mewakili. Sebenarnya masih banyak lagi cara-cara untuk mengingat, bergantung dari cara yang digunakan tiap-tiap orang.
Selamat mencoba, tinggalkan LUPA.
Langganan:
Postingan (Atom)